Doctor Stranger - Bab 302 Darurat

Ketika tiba di rumah, Vivien mengenakan jaket Thomas Qin agar tidak ketahuan ibunya, kejadian ini sangat mengerikan, jadi lebih baik tidak memberitahunya, agar dia tidak khawatir lagi.

"Vivien, kenapa kamu kembali secepat ini, bukankah kamu pergi ke pesta ulang tahun?"

Vivien segera masuk ke kamarnya, lalu dia berkata sambil mengganti pakaiannya.

"Acaranya sudah selesai, malam ini aku mau makan di rumah! Masak lebih banyak, kakak sepupu juga akan makan di rumah!"

Ernie Tang terdiam sejenak. Vivien salah makan obat? Sepertinya ini pertama kalinya dia memanggil Thomas Qin kakak sepupu?

Ernie Tang melirik Thomas Qin, Thomas Qin mengangkat bahunya, sebagai tanda dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Ernie Tang tersenyum, tidak peduli bagaimanapun, dia juga senang Vivien bisa bersikap lebih baik terhadap Thomas Qin.

"Baik, malam ini kita makan bersama."

Malam ini adalah makan malam paling menyenangkan di rumah Tante Kedua , Tante Kedua memasak satu meja penuh hidangan lezat, pekerjaan suami Tante Kedua juga sangat lancar, malam ini dia dan Thomas Qin minum beberapa gelas.

Sikap Vivien terhadap Thomas Qin juga sudah semakin baik, dia bahkan mengambilkan sayur untuk Thomas Qin, hal ini benar-benar mengagetkan semua orang.

Saat mereka sedang makan dengan gembira, tiba-tiba Vivien mendapatkan telepon, dia mengerutkan keningnya, lalu bergegas mengganti pakaian.

"Ada apa Vivien, sudah selarut ini kamu mau pergi ke mana?"

"Ada pasien di UGD, aku harus pergi."

Dokter memang begini, setiap kali ada pasien mereka harus pergi bekerja. Ernie Tang dan suaminya sudah terbiasa.

"Aku akan pergi denganmu."

Ini sudah larut, dan Vivien adalah seorang wanita, berkeliaran malam-malam sangat berbahaya.

Saat mengingat kejadian hari ini Vivien yang masih trauma juga mengangguk, Thomas Qin pergi dengannya membuatnya merasa lebih aman.

Tak lama, mereka tiba di rumah sakit. Vivien bergegas menganti jubah putihnya dan pergi ke UGD, dia melihat seorang gadis berusia empat atau lima tahun berbaring di atas ranjang rumah sakit sambil memegangi perutnya, dia terlihat kesakitan dan orang tuanya yang berdiri di samping terlihat sangat cemas.

"Dokter! Dokter sudah datang, bagus sekali, cepat tolong putriku!"

Vivien mengerutkan keningnya, "Anak kalian sakit, kenapa kalian pergi ke departeman penyakit dalam seharusnya kalian pergi ke departemen pediatri!"

Vivien adalah spesialis penyakit dalam, ada perbedaan yang besar antara dokter di setiap departemen, masing-masing memiliki spesialisasi yang berbeda, meskipun prinsipnya sama, tapi perbedaannya masih sangat besar.

Gadis kecil ini baru berumur empat atau lima tahun, kalau dia sakit dia harus mencari dokter spesialis anak.

Ayah pasien berkata dengan cemas, "Apanya spesialis penyakit dalam dan spesialis anak? Bukankah kalian sama-sama dokter? Kenapa kamu tidak bisa memeriksa putriku! Ini masalah hidup dan mati!"

Vivien mengerutkan keningnya, kondisi gadis kecil ini memang sangat serius, kalau tidak diselamatkan, nyawanya mungkin akan berada dalam bahaya.

"Baik, aku akan memeriksanya terlebih dahulu, kalian cepat panggil Tabib Lee dari departemen pediatri, suruh dia datang kemari!"

Vivien memakai stetoskop dan mulai memeriksa gadis kecil itu, untungnya, gadis kecil itu memiliki masalah penyakit dalam, jadi Vivien bisa melakukan beberapa tindakan pertolongan pertama.

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Vivien bertanya.

"Apakah barusan anak ini makan sesuatu yang aneh?"

“Apa yang kamu maksud, sesuatu yang aneh? Dia hanya makan makanan rumah dan makanan ringan, apanya yang aneh?” Ayah anak itu berkata dengan marah.

Vivien mengerutkan kening, "Kalau tidak ada ya sudah, kenapa kamu emosi?"

Selesai berbicara, dia kembali memeriksa anak itu.

Setelah beberapa saat, Vivien berkata.

"Anak ini mungkin mengalami nyeri perut, aku curiga dia keracunan makanan, kita cuci usus dulu."

Selesai berbicara, Vivien mulai mempersiapkan prosedur cuci usus.

Thomas Qin mengerutkan kening dan berkata.

"Jangan cuci usus dulu, anak ini masih terlalu kecil, cuci usus bisa gampang menimbulkan efek samping, aku lihat dia tidak seperti keracunan makanan."

Vivien mengerutkan keningnya, "Kalau tidak mengerti jangan sembarangan bicara!"

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu