Cinta Yang Paling Mahal - Bab 67 Ciuman Melanda

Eldric menindih tubuh Yutta, menatap dia dan air matanya tanpa mengeluarkan suara.

Yutta malah memejamkan mata.

Waktu berlalu sedetik demi sedetik.

Akhirnya, kerutan di alis Yutta melonggar.

Eldric sekilas melihat kantong infus, sudah hampir habis.

Setelah beberapa saat, Eldric membantu Yutta mengeluarkan jarum dengan gerakan mahir.

Ketika dia masih kecil, kakeknya meminta dia untuk belajar seni bela diri. Dia harus bertarung dengan senjata sungguhan, sehingga dia sering terluka. Alhasil, hal semacam pencabutan jarum merupakan hal sepele baginya.

“Bangun.” Setelah mencabut jarum, Eldric berkata kepada Yutta dengan nada tawar, “Berapa lama kamu mau tinggal di sini? Pulang ke tempat asalmu.”

Eldric mengusir Yutta.

Yutta menundukkan kepala, perlahan mendudukkan diri, menyangga pada ranjang untuk turun ke lantai.

“Sepatu.” Eldric melemparkan sepasang sepatu yang berukuran besar, jelas itu adalah miliknya sendiri.

Yutta sekilas melihat kaki kecilnya: "Di mana sepatuku?"

Eldric memeluk lengan, memandang Yutta sambil mencibir: "Bukankah sudah kubilang? Kamu memaksakan dirimu untuk masuk kerja tanpa memedulikan kondisi fisikmu, lalu kamu pingsan di tempat Suming.

Jadinya pihak perusahaan harus memanggil dokter untuk merawat kamu."

"Kalau begitu, sepatuku ..." Yutta tidak mengerti. Apakah masalah ini ada hubungannya dengan sepatunya yang hilang?

"Heh ~ Bukankah aku sudah bilang? Kamu pingsan di tempat Suming. Kamu tidak mengira aku yang membawamu ke kamarku dan medatangkan dokter untuk kamu, kan?"

"Kak Ming?"

"Suming terlalu baik hati. Dia membantu kamu mendatangkan dokter untuk merawat kamu. Kamu diinfus di tempat dia. Sepatu kamu mungkin ketinggalan di tempatnya.

Tapi kantor Suming adalah kantor direktur International Club Hamilton. Sebagai seorang karyawan, sangat merusak citra International Club Hamilton kalau kamu diinfus di sana.

Sini adalah satu-satunya tempat yang bisa menampung kamu untuk sementara waktu, tempat yang paling cocok."

Jumlah perkataan Eldric hari ini lebih banyak dibandingkan total kata-kata yang diucapkannya dalam minggu-minggu sebelumnya. Dia sendiri pun tidak menyadari hal ini.

"Kamu kira aku mau membiarkan kamu tinggal di sini?"

Yutta menunduk dan tidak berkata apa-apa ... Tentu saja, dia tahu persis betapa benci dan dengkinya pria ini terhadap dirinya.

Dia tahu betul betapa Eldric membenci dirinya.

"Terima kasih Tuan Cassio, aku ... dan, maaf."

Terima kasih, maaf ... Selain dua ucapan ini, apakah dia tidak akan pernah mengatakan apapun lagi padanya?

Mungkinkah dia akan bergairah dan menjadi tak terkendali ketika orang di sini adalah Rayon ataupun Ridwan?

Sebelum berpikir demikian, semua masih baik-baik saja. Begitu berpikir demikian, api amarah yang baru saja padam seketika membakar lagi!

Tiba-tiba, pria mengulurkan lengan panjang dan meraih Yutta ke dalam pelukan. Sebelum Yutta sempat bereaksi, telapak tangan yang menahan pinggang kurusnya tiba-tiba bergerak ke bawah. Detik berikutnya, wajah Yutta memucat ... Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa telapak tangan Eldric yang hangat sedang meraba pinggang kirinya!

Eldric! Apa hak kamu bertindak seperti ini!

"Katakan padaku, kenapa Ridwan tahu bahwa tempat ini kehilangan satu ginjal?"

Nafas Yutta terhenti!

Kata-kata Eldric berputar di benaknya. Dia merasa pusing, kehilangan kesadaran.

Reaksi Yutta terlihat oleh pria. Jejak kecemburuan melintas di mata pria, tetapi dia sendiri tidak tahu.

"Kasih tahu aku!"

Yutta menggelengkan kepala ... kenapa Eldric tahu bahwa Ridwan tahu rahasianya?

Eldric menyelidiki dirinya? ... Ketika pikiran ini melintas di benak, entah kenapa kemarahan Yutta meledak!

Mengapa! Mengapa! ! !

Mengapa Eldric bisa melakukan apapun yang ingin dia lakukan pada dirinya! ! !

Walau dia adalah seorang narapidana, walau dia pernah dipenjara!

“Tidak mau bilang?” Api di dalam hati Eldric semakin membara.

Dia menyipitkan mata ... Mungkinkah Yutta dan Ridwan benar-benar memiliki hubungan tak terkemuka?

"Dia pernah melihat tubuh telanjangmu?"

Saat kalimat ini terucap, jantung Yutta tersentak!

Eldric! Kamu kira aku ini siapa!

Telapak tangan yang tergantung di bagian luar paha mengepal semakin erat dan erat!

Yutta diam, tubuh bergemetaran karena marah.

Pria sedang marah, kesalahpahamannya menjadi semakin dalam ... Tidak mau bilang?

"Berapa harganya?"

Mata Yutta sontak membelalak! Dia tidak berani percaya! Kini dia bahkan merasa sakit untuk menarik napas!

Berapa harganya?

Haha...

"Tuan Kamil tidak kasih uang."

"Aku memperlihatkan tubuhku kepada Tuan Kamil secara gratis!"

"Siapa yang tidak menyukai pria tampan seperti Tuan Kamil?"

"Bukankah Tuan Cassio tahu? Aku tidak berharga."

"Tuan Kamil sangat lembut, aku bersedia memberikan tubuhku untuknya ... Oh, ciuman Tuan Kamil sangat mengesankan."

Eldric, bagimu aku adalah wanita jalang, makanya kamu berkata seperti itu.

Eldric, aku memang wanita jalang!

"Kalau Tuan Kamil bersedia meniduri aku, aku akan dengan senang hati menyerahkan tubuhku kepada Tuan Kamil untuk bersenang-senang. Bahkan ciuman Tuan Kamil saja sudah segitu berkesan. Kalau berhubungan intim dengan Tuan Kamil, rasanya pasti seperti melayang di udara. Aku sungguh ingin memabukkan Tuan Kamil supaya aku bisa berhubungan dengannya ... "

"Uh!"

Yutta belum selesai berbicara, tapi dia tidak bisa bersuara lagi!

Cium bak badai melanda dirinya!

Wajah tampan Eldric penuh amarah!

Apa yang dilontarkan mulut ini barusan?

Ciuman Tuan Kamil sangat mengesankan?

Kalau Tuan Kamil mau menidurinya, dia bersedia memberikan tubuhnya kepada Tuan Kamil secara cuma-cuma?

Dia mau berhubungan intim dengan Tuan Kamil?

Kenapa dia bisa mengatakan perihal berhubungan intim dengan segitu acuh tak acuh?

Kemarahan menumpuk di dalam hati. Setiap kali Yutta mengucapkan sepatah kata, kemarahan Eldric bertambah satu lapis. Pada akhirnya, Eldric tidak tahan lagi. Dia menunduk dan membungkam bibir yang berceloteh itu dengan brutal.

Sambil mencium Yutta, Eldric memikirkan penilaian Yutta terhadap ciuman Ridwan ... Ciuman Ridwan meninggalkan kesan yang dalam baginya?

Heh ~

Ciuman Eldric dengan cepat membuat Yutta tenggelam ... Eldric bukannya tidak pernah mencium dirinya. Tapi kenapa ciuman hari ini berbeda dari sebelumnya?

Nafas menjadi semakin panas, Yutta nyaris mati tercekik di bawah ciuman Eldric.

"Uhm ..." Kepala Yutta terasa pusing, dia mengerang tanpa sadar.

Erangan ini bagaikan wewangian afrodisiak terbaik. Kemarahan di mata pria berangsur-angsur berubah menjadi nafsu. Eldric membaringkan Yutta di ranjang besar.

Yutta adalah wanita lemah. Cuman mengatakan sesuatu yang kejam saja sudah menguras banyak energinya. Jika harus bertarung secara nyata, dia tidak lain adalah orang yang paling lemah di antara yang lemah.

Dia tidak menyangka, pada akhirnya ...

Pada akhirnya, Eldric tidak melakukan aksi selanjutnya. Bukan karena dia tidak mau, tetapi dia tiba-tiba teringat bahwa hari ini tubuh lemah Yutta telah menderita banyak siksaan.

Eldric tiba-tiba berdiri. Mata wanita di ranjang tampak berkaca-kaca, sementara nafsu keinginan di mata Eldric semakin kental. Eldric berkata dengan dingin: "Wajah penuh nafsu, kamu tidak berpikir bahwa aku akan menyentuh kamu, bukan? Wanita seperti kamu, main sekali saja sudah membosankan. Selain itu ... Yutta, aku merasa kamu kotor."

Selesai berbicara, Eldric melangkah keluar dari kamar tidur. Di atas ranjang, wajah wanita sepucat hantu!

Wanita seperti kamu, main sekali saja sudah membosankan. Selain itu, Yutta, aku merasa kamu kotor ... Ah, ternyata Eldric cuman penasaran bagaimana rasanya tidur dengan napi seperti dia.

Di mata Eldric, dia hanyalah sesuatu yang membosankan. Tidak ada yang perlu disedihkan, bukankah ini juga pernah terjadi pada tiga tahun yang lalu?

Yutta, aku merasa kamu kotor ...

“Diam, diam, diam!” Yutta menutup telinga, mencoba mengeluarkan kata-kata Eldric dari pikirannya!

"Diam! Diam! Diam! Diam! Ah ~! Ah ~!" Sakit. Dia tidak berani berteriak keras, cuman berteriak dengan suara rendah yang ditekan!

Sekali demi sekali, rendah dan tertekan! Membuat orang terengah-engah!

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu