Cinta Yang Paling Mahal - Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah

Jika suatu hari nanti ada seseorang di dunia ini yang dapat mempengaruhi suasana hati aku, aku bakal merenggut nyawanya.

Itu adalah keputusan yang diambil Eldric ketika dia masih remaja.

Sebagai pewaris Keluarga Cassio dan pemimpin masa depan, Eldric menerima pendidikan paling ketat dan kejam sejak kecil. Kakeknya secara pribadi membimbing cucunya menjadi robot yang kejam dan berdarah dingin.

Kakek berkata: "Kamu tidak boleh memiliki kelemahan. Jika suatu hari nanti ada seseorang yang bisa mempengaruhi keputusan kamu, mempengaruhi suasana hati kamu, maka orang tersebut adalah musuh paling menakutkan. Eldric, kamu harus membunuh musuhmu."

Ketika Eldric mengucapkan kata-kata tersebut kepada Anton, Anton yang masih muda agak kaget, tapi dia menganggap Eldric cuman omong saja. Di usia muda, siapa yang tidak pernah mengucapkan kata-kata yang membuat diri sendiri terkesan lebih “keren”, kemudian setelah dewasa dan berpikir kembali, kita bakal merasa kita yang muda terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan?

Mungkin Anton telah lupa bahwa Eldric pernah mengatakan hal seperti itu, mungkin Anton hanya menganggap perkataan tersebut sebagai lelucon, lalu melupakannya.

Tapi ... Anton tidak pernah menyangka bahwa masa muda Eldric sama sekali berbeda dari masa muda orang lain.

Di samping ranjang besar, jari-jari pria mengunci tenggorokan wanita di ranjang ... hanya mengunci, tidak mengeluarkan kekuatan.

Dia penasaran, kenapa wanita sialan ini selalu bisa dengan mudah menyebabkan suasana hatinya bergerjolak?

Kenapa wanita ini selalu dapat dengan mudah membuatnya marah?

Kenapa ketika wanita ini meringkuk kesakitan, dia menjadi tidak tahan untuk melangkah maju dan memeriksa kondisinya.

Tadinya dia duduk di sofa dan tidak ingin melangkah maju untuk memeriksanya hanya karena rintihannya yang terdengar sengsara.

Dia telah berusaha sangat keras untuk mengontrol supaya dirinya "jangan maju untuk memeriksa kondisi wanita ini."

Dia benar-benar telah kehabisan kendali diri ... Ini semua salah wanita sialan ini! Ini semua karena erangan menderita yang terus diulangi wanita ini!

Jari-jari Eldric terlihat ramping, berkontur jelas, tangan yang sangat cantik, mengunci di leher wanita ... Dia mengertakkan gigi, jari-jari menekan leher wanita semakin kuat dan kuat ... Tidak apa-apa, hanya dengan menggunakan sedikit kekuatan lagi, maka wanita yang bisa mempengaruhinya ini pun akan lenyap dari dunia.

Dia tidak akan terpengaruh oleh wanita ini lagi, tidak akan mengantar wanita ini ke rumah sakit lagi di tengah malam.

Bahkan Livin pun tidak pernah menikmati perlakuan istimewa seperti itu darinya.

"Huh ... sh … sh … uh …” Yutta kesakitan hingga meringkukkan tubuhnya sampai batas maksimal, alis berkerut erat.

Di bawah cahaya lampu dinding, wajah yang dilapisi keringat tercetak jelas di mata Eldric.

Jari-jari Eldric mencengkeram tenggorokan Yutta, tiba-tiba! Jari-jari melonggar! ... Tidak bisa! Dia tidak bisa melakukannya!

Begitu Eldric melepaskan tangan, dia seperti kehilangan energi. Tangannya menumpu di tepi ranjang untuk menopang sebagian besar tubuhnya. Dia menarik napas panjang sebelum akhirnya merasa agak tenang.

Ketika dia mendongak, Yutta menggerakkan tubuh dengan kesulitan.

Awalnya Yutta hanya mengerang kesakitan dan meringkukkan tubuh, tapi itu sepertinya tidak mampu mengurangi rasa sakit. Akhirnya Yutta pun menggerakkan tubuh, kemudian berguling-guling di atas ranjang.

Yutta tidak sengaja menyentuh jarum di punggung tangan, darah mengalir ke kantong infus melalui selang.

Eldric langsung menahan tangan Yutta. Begitu tangan yang tertusuk jarum tidak bisa bergerak, Yutta menjadi semakin tidak bisa diam. Dia terus bergerak. Tidak punya pilihan, Eldric menahan tangan Yutta yang lain, lalu menindih Yutta dengan sebagian besar tubuhnya untuk menghentikan gerakan Yutta.

"Um ... lepaskan ..."

Eldric mendengar Yutta terus menerus mengerang, jelas sangat kesakitan. Dia menemukan bahwa Yutta hanya mengerang dari awal sampai akhir, tidak pernah meneriakkan kata "sakit".

Jelas merasa sangat sakit, tapi tidak mau mengatakannya ... Entah kenapa, jantung Eldric merasa sakit.

"Bangun! Bangun!" Eldric mengangkat tangan dan menepuk pipi Yutta dengan kasar: "Hei! Bangun! Kamu mau tidur sampai kapan?"

Yutta membuka mata, tidak bereaksi untuk beberapa saat. Rasa sakit di tubuhnya menjalar ke ujung saraf, rasa sakit seperti itu ... membuatnnya merapatkan dua baris giginya erat-erat!

Tercetak bekas gigitan di bibir yang pucat.

Eldric memicingkan mata dengan tidak senang, "Ada apa denganmu?"

Ha……?

"Kenapa aku ada di sini?"

“Menurutmu?” Eldric memandang Yutta: “Bukannya aku sudah bilang padamu untuk tidak bekerja sebelum tubuhmu sembuh. Kamu pingsan di tempat kerja, itu semakin merepotkan aku saja.”

“Ma … shhh…” Rasa sakit lagi-lagi melanda. Saat Yutta hendak meminta maaf, matanya tiba-tiba membelalak karena merasa kesakitan!

“Uhh!” Rasa sakit itu sungguh mematikan. Yutta masih sadar, dia tahu kalau Eldric ada di hadapannya.

Dia tidak ingin menyaksikan sisi lemahnya di depan Eldric!

Dia tidak ingin Eldric melihat dirinya seperti sedang melihat lelucon!

Walau dia ... sudah pernah membuat banyak lelucon di depan Eldric!

Walau dia ... telah menjadikan dirinya sendiri sebagai lelucon bagi Eldric!

Namun, rencana Tuhan bertentangan dengan keinginan Yutta. Kilat berkelebat dan guntur menggelegar, rasa sakit di bagian pinggangnya yang kosong terasa semakin parah, rasa sakit di kakinya bagai menjalar sampai ke sumsum tulang!

Biasanya dia juga merasa kesakitan. Setelah tiga tahun, dia sudah terbiasa. Setelah terbiasa, dia tidak merasa begitu menderita lagi seperti di awal.

Setelah terbiasa dengan rasa sakit, ketika rasa sakit menyumsum sampai ke tulang, dia bisa menahannya dengan hanya mengerutkan kening dan mengertakkan gigi.

Tapi hari ini, rasa sakit membuatnya merasakan sakit yang dalam seperti ketika dia baru saja kehilangan ginjal kiri.

Kenapa ... Sudah lama sekali dia tidak sakit seperti ini, kenapa hari ini malah sesakit ini lagi.

Pikirannya sangat kacau, dia memikirkan banyak hal, sangat banyak dan kacau. Sebuah pemikiran melintas di benaknya ... Mungkin karena dirinya tenggelam, demam berhari-hari, dan pingsan berkali-kali.

Dia sepertinya ... Sudah lama sekali tidak merasa sesakit ini. Dia juga sudah lama tidak menghargai tubuh ini ... Sepertinya, sejak dia kehilangan ginjal kiri.

Tanpa sadar, dia memperkuat gigitannya pada bibir. Tak lama kemudian, darah segar pun mengalir dari bibirnya.

Eldric menahan tangan dan kakinya, sehingga tidak bisa mengendalikan giginya yang mengigit bibir. Melihat darah mengalir dari bibirnya, dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Namun, dia langsung membebaskan satu tangan, membuka mulut Yutta, memasukkan tangan ke dalam mulutnya.

"Jika sakitnya parah," Kata pria dengan suara rendah, "gigitlah."

Yutta membelalak, menatap wajah tampan Eldric yang tak berekspresi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tiba-tiba! Dia langsung mengigit tangan Eldric!

Pria sedikit mengernyit, tetapi tidak mengatakan apa-apa, membiarkan Yutta menggigit tangannya.

Yutta tidak tahu mengapa dia benar-benar menggigit Eldric. Mungkin pada saat dia memutuskan untuk menggigit, dia dikuasai emosi marah. Rasa sakitnya diberikan oleh pria ini. Dia tidak tahu bagaimana mendeskripsikan rasa sakit ini dengan kata-kata, dia hanya bisa menggigitnya … Eldric, mari kita sama-sama merasakan betapa sakitnya diriku!

Saat Yutta menggigit tangan Eldric, bau amis menyebar di seluruh rongga mulutnya ... Dia tahu itu adalah bau darah Eldric. Matanya tiba-tiba berlinang dua baris air mata.

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu