Cinta Yang Paling Mahal - Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu

Di rumah sakit

Anton menempatkan Yutta dengan benar.

“Kamu sangat beruntung.” Anton hanya bisa memutar bola matanya ke atas “Keadaan dirimu sendiri, apakah kamu tidak mengetahuinya? Minum?”

Setelah selesai berbicara, kemudian berdiri, berjalan keluar dan membanting pintu. Di luar pintu, Eldric sedang merokok.

“Satu batang sini.” Anton mengulurkan tangannya ke arah Eldric, Eldric mengeluarkan kotak rokok dan langsung melemparkan padanya.

Anton tidak segan dan menyalakan rokok “Bagaimana situasinya?” Dia melirik ke arah pintu di belakangnya. Dia masih ingat saat pertama kali bertemu setelah Yutta dibebaskan dari penjara. Agar tidak minum, Yutta yang begitu arogan langsung berlutut di hadapan semua orang.

Eldric merokok dan tidak berkata apa-apa.

Anton tidak peduli dengan sikap dingin orang ini.

Menghembus kepulan asap "Dengar-dengar, kamu memintanya untuk mengeluarkan sepuluh miliar dalam waktu sebulan, lalu kemudian akan memberinya kebebasan datang dan pergi?" Menjentikkan abu rokok "Apakah kamu membiarkannya pergi?"

“Mustahil.” Pria yang tidak berbicara itu tiba-tiba berkata dengan dingin.

"..." Anton mendecak, terkejut dengan gejolak emosional Eldric, lalu menyentuhnya dengan siku tangan "Hei, apakah kamu menyadarinya atau tidak, kamu sangat tidak normal saat bertemu dengannya?"

Pria itu mengerutkan alisnya "Katakan saja apa yang ingin kamu katakan, jangan berputar-putar."

"Ahem hmm..." Kamu yang memintaku untuk mengatakannya secara langsung. Anton berdehem lagi "Aku rasa kepedulianmu terhadap Yutta terlalu berlebihan. Ini berbeda dari dirimu sebelumnya, kawan lamaku, kamu orang yang memiliki daya tangkap yang cepat, apakah kamu tidak memperhatikan dirimu yang abnormal? "

Anton tidak percaya bahwa Eldric tidak memperhatikan perubahan dalam mentalitas dirinya.

Tapi……

Tiga puluh detik kemudian...

“Jangan-jangan?” Anton menghentakkan kakinya “Kamu tidak berbicara, itu berarti kamu juga berpikir begitu, kamu tidak membantahnya?"

“Apakah dia baik-baik saja?” Setelah sesaat, Eldric bertanya.

Tatapan mata Anton menjadi sangat aneh, menatap ke arah Eldric... Bocah ini tidak mengucapkan sepatah kata pun sepanjang waktu dan kemudian akhirnya membuka mulutnya untuk berbicara, tetapi malah menanyakan situasi Yutta?

Ini buruk, buruk... Anton berkata dalam hatinya.

“Nasibnya cukup baik, tidak minum terlalu banyak, tapi hal semacam ini tidak boleh terjadi lagi kedepannya.” Kemudian berkata lagi “Tapi cedera di lututnya lumayan serius.”

Di tepi jendela, mata Eldric menjadi dingin, mematikan puntung rokok "Um" menanggapinya, lalu berbalik dan mendorong pintu masuk ke dalam bangsal.

Anton hendak mengikutinya masuk, dengan suara "Pong", pintu kayu bangsal tepat di depannya tertutup dengan kejam.

Memegang hidungnya, Anton menggerak-gerakkan mulutnya...: Apa hebatnya, bukankah hanya tidak membiarkanku masuk ke dalam? Besok aku akan masuk ke dalam, aku akan masuk ke dalam setiap hari. Aku akan mengganggap bangsal sebagai rumahku.

Ketidakpuasan di dalam hati membuatnya tidak berlama-lama di sana, kemudian berbalik dan pergi.

Di bangsal

“Apa tidak ada yang ingin kamu katakan padaku?” Pria itu berdiri di tepi tempat tidur, dengan memandang ke bawah melihat wanita di tempat tidur.

Wanita itu menundukkan kepalanya dan ruangan itu hening beberapa saat.

Setelah menunggu beberapa saat, melihat tidak ada reaksi apapun, hati Eldric dipenuhi dengan amarah yang tidak beralasan:

"Mereka memintamu untuk berlutut, jadi kamu langsung berlutut? Yutta, sudah berapa banyak orang yang membuatmu berlutut demi uang?"

Tidak bisa menerima dia yang begitu memalukan dan rendahan... Jelas-jelas Yutta yang begitu mempesona, kemudian menghilang begitu saja!

Wanita di tempat tidur tidak berkata apa-apa.

Eldric bahkan menjad ilebih marah!

"Katakan padaku, apakah karena terakhir kali aku tidak muncul tepat waktu, lalu kamu pada akhirnya benar-benar meminum habis sebotol anggur itu! Apakah kamu begitu meremehkan nyawamu?!" Eldric tidak percaya bahwa wanita ini akan menukarkan nyawanya dengan uang!

Ini bukanlah kali pertama!

Hal yang sama juga terjadi saat pertunjukan manusia nyata yang menyelam di bawah air!

Sejak kapan hidup Yutta menjadi begitu murah!

Sejak kapan Yutta mengganggap nyawanya bukan lagi sesuatu yang serius!

Dan mengapa Yutta bisa begitu tenang!

Apakah Yutta tenang? Ah……

Tangannya yang tersembunyi di tempat tidur yang tidak bisa dilihat oleh Eldric, dicubit semakin kuat!

"Yutta, berapa banyak keberuntungan yang bisa kamu sia-siakan, berapa banyak hidup yang bisa cukup untuk kamu pertaruhkan? Katakan padaku, jika aku tidak muncul tepat waktu, apa yang akan kamu lakukan!"

Karena kalimat ini, semua kesadaran Yutta, semuanya runtuh seketika!

Tiba-tiba mendongak!

Sangat garang!

"Siapa yang mengharap dirimu muncul? Siapa yang meminta dirimu untuk muncul! Siapa yang memohon dirimu untuk muncul!"

Yutta gemetar karena marah! Menatap Eldric dengan sepasang mata merah!

Eldric! Siapa yang membuatku seperti ini! Jangan berpura-pura! Aku berlutut, aku rendahan, aku mempertaruhkan nyawa, kamu seharusnya sangat bahagia!

Siapa suruh aku telah "membunuh" Livin kesayanganmu!

Siapa suruh aku tidak tahu diri dan jatuh cinta padamu!

Aku salah! Aku salah, puaskah!

"Tuan Cassio! Aku tidak akan berterima kasih padamu!"

Tidak boleh dimaafkan!

Tidak bisa dimaafkan!

Jika Yutta benar-benar bersalah, maka dirinya pantas menerima keadaannya yang seperti sekarang!

Tapi Yutta tidak pernah melakukannya dan Eldric malah tidak mau mendengarkan penjelasannya!

Pertanyaan Ezra di ruang pribadi Hamilton, pertanyaan-pertanyaan itu, masih terngiang-ngiang di telinga!

Kata-kata itu juga membuktikan sikap seorang Livin!

Untuk pertama kalinya, Yutta menatap mata Eldric dan menyembunyikan kebencian!

Jika Eldric bersedia menghabiskan sedikit lebih banyak waktu, jika Eldric bersedia percaya pada dirinya, jika... tidak! Tidak ada jika! Hanya ada hasil tiga tahun dirinya penjara!

Eldric terkejut melihat kebencian di matanya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Entah itu tiga tahun yang lalu atau tiga tahun kemudian, entah itu Yutta yang arogan atau Yutta yang brengsek, itu sama sekali tidak pernah terjadi!

Tapi hari ini, Eldric benar-benar melihat kebencian di matanya saat ini!

Rasa yang begitu menyakitkan menyebar di sekujur tubuh, napas Eldric tanpa disadari semakin berat!

Yutta hanya bisa mencintainya, bagaimana mungkin Yutta bisa membencinya?

Tiba-tiba, mengertakkan gigi, mengabaikan rasa sakit yang begitu perih.

Tatapan Eldric samar-samar tertuju padanya.

Yutta tiba-tiba mencibir "Tuan Cassio, Livinmu bersalah!"

"Heh... masalah sudah sampai di titik ini, apakah kamu masih ingin berdebat?"

Ada secercah harapan yang baru saja menyala di mata Yutta dan kemudian memudar... Ternyata benar, Eldric tidak mempercayainya, lubuk hatinya benar-benar tidak mempercayai Yutta.

Saat penjelasan tertutup di mata orang lain... Yutta berkata pada dirinya: Tidak perlu menjelaskan.

Yutta berkata lagi pada dirinya: Jangan bertindak bodoh dan mencoba untuk meyakinkannya.

Tapi Yutta tidak begitu rela, dia sudah hampir gila karena siksaan diri sendiri. Dia menatap pria di sebelah tempat tidur dan mencibir dengan balas dendam "Livin, hukuman mati saja tidak cukup untuk membayar kejahatannya, dia pantas mendapatkannya!"

Sebuah tangan tiba-tiba terangkat tinggi dan melambai ke arah wajah Yutta, wajah Yutta menjadi pucat dan secara spontan menutup mata.

Rasa sakit yang diharapkan tidak dirasakan oleh tubuhnya dan dengan suara "Pong", suara kepalan tangan yang menghantam dinding terdengar dengan sangat jelas di telinganya.

“Yutta, kamu mau menjadi apapun, rendahan ataupun memalukan, aku akan tetap mengganggapmu sebagai Yutta. Almarhum sudah meninggal, kamu masih tetap menghinanya, penampilan wajahmu yang seperti itu membuat orang lain merasa sangat menjijikkan!”

Dengan dentuman keras, kekecewaan yang mendalam melintas di mata Eldric, kemudian membanting pintu dan pergi!

Di bangsal, wanita di tempat tidur itu seperti patung, wajahnya yang tenang sangat menakutkan.

Satu menit berlalu, dua menit berlalu... Lima menit berlalu... Sepuluh menit berlalu!

Akhirnya!

"Ah !!! Ah ~ !!!... Uh !!!" Livin sudah mati, jadi bagaimana dengan dirinya! Bagaimana dengan dirinya! ! Bagaimana dengan dirinya! ! ! Yutta tidak bisa menahannya lagi, berteriak dengan depresi!

Eldric! Apakah matamu buta dan hatimu juga ikut buta? ! !

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku pantas mendapatkannya? Apakah kematian tidak bisa membayar kesalahanku?

Tampilan wajahku membuat orang lain merasa menjijikkan? Apakah aku menghina seseorang yang sudah mati?... Orang mati itu memang bersalah!

"Uh ~ !!! Uh ~ !!!" Di dalam tenggorokannya, mengeluarkan suara monster yang meringkik, kesakitan hingga menutup matanya... Eldric, penyesalan terakhir dalam hidup ini adalah bertemu denganmu!

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu