Cinta Yang Paling Mahal - Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
Eldric tiba-tiba tidak suka pergi ke Hamilton.
“Kenapa kamu tidak pergi ke Hamilton akhir-akhir ini?” Anton duduk di meja kerja Eldric dengan santai.
Eldric tidak menjawabnya, dan Tigor tertawa pelan: "Kenapa? Apa yang kamu harapkan dia lakukan di Hamilton?"
Anton memelototi Tigor, ada banyak cerita di balik ini, Tigor tidak berada di dalam negeri beberapa waktu yang lalu, sehingga Tigor tidak tahu.
“Hei, apakah karena dia?” Anton mengetukkan jarinya ke meja.
Eldric tidak berbicara, dan Tigor mencondongkan tubuh ke depan dengan wajah yang penasaran: “Siapa? Siapa? Karena dia? Siapa dia?” Kemudian dia tersenyum, "Oh, apakah Tuan Cassio telah jatuh cinta pada seseorang? Wanita cantik yang mana? Kapan kamu akan membawanya keluar dan membiarkan teman-teman melihatnya."
Wajah Anton tampak bahagia: "Tigor, aku rasa kamu akan dipukuli jika kamu terus melakukan tindakan seperti ini."
"Pergi! Ini tidak ada hubungannya denganmu! Aku bertanya padanya, Tuan Cassio, siapa? Wanita cantik yang mana yang telah merebut hati Tuan Cassio kita?"
Sebuah tinju langsung menuju wajah Tigor, Tigor membuka matanya lebar-lebar, dia dengan cepat menghindarnya dan menepuk dadanya: "Brengsek! Eldric, kamu melakukan serangan tiba-tiba!"
Anton tersenyum dengan bahagia: "Idiot, aku sudah mengingatkanmu sebelumnya, kamu akan dipukuli jika kamu terus melakukan tindakan ini, tapi kamu tidak percaya."
Tigor dengan curiga menatap Anton dan Eldric, dan dia tiba-tiba mengerti: "Brengsek! Jangan-jangan itu Yutta, benar?"
"Pong!"
Kali ini Tigor benar-benar dipukuli Eldric.
“Aku menebak dengan benar! Aku pasti menebak dengan benar! Kalau tidak, bagaimana mungkin aku akan dipukuli? Eldric, cepat beritahu aku, apa yang terjadi selama aku tidak ada di sini?"
Mata Tigor penuh dengan semangat dan gosip, pisau dingin "Shutt" jatuh padanya, Eldric bertanya dengan datar, " Kamu ingin makan kepalan tangan atau ingin ditampar?"
"Hmm……"
Anton menarik Tigor dan menyeret Tigor ke belakangnya, dia menoleh untuk melihat Eldric yang duduk di belakang meja: "Apa sebenarnya yang kamu pikirkan?"
Pena Parker di tangan Eldric berhenti, dan setelah beberapa saat, dia meletakkannya di atas meja, dan menyipitkan mata sambil berpikir.
Anton juga tidak mendesaknya.
Eldric tiba-tiba mengangkat kepalanya dan berkata kepada Anton: "Aku ingin melihat Yutta tiga tahun lalu."
Setelah Eldric selesai berbicara, tidak hanya Anton, tetapi bahkan Tigor juga tertegun.
“Waktu tidak bisa kembali.” Anton berkata dengan datar, “Penampilannya sekarang adalah seperti ini, kamu tidak bisa mengubahnya.”
“Aku tidak pernah berpikir untuk mengubahnya.” Pria di belakang meja berkata dengan wajah serius: “Aku tidak suka dengan penampilannya sekarang, Yutta yang tidak memiliki martabat, harga diri dan jiwa bukanlah Yutta.”
“Kamu boleh tidak melihatnya.” Dalam pandangan Anton, Eldric sedang mencari masalah sendiri, jika Eldric tidak menyukainya, maka Eldric boleh tidak melihatnya.
“Dia ingin pergi, biarkan dia pergi saja.” Anton melihat Eldric tidak berbicara dan menambahkan.
Tanpa diduga, Anton hanya memberi saran seperti ini, tetapi sikap Eldric sangat mencurigakan, wajahnya segera berubah dan dia berkata dengan dingin: "Tidak mungkin! Dia ingin pergi dari sisiku, itu sedang bermimpi!"
Saat ini, tidak hanya Anton melihat masalahnya, bahkan Tigor, seorang playboy yang selama ini hanya peduli gosip, juga melihat masalah tersebut.
“Eldric, kamu sudah gila.” Anton mengumumkan.
Tidak ada senyuman di wajah Tigor yang selama ini selalu tertawa dan bercanda, wajahnya menjadi sangat serius: "Sindrom Stockholm, kamu adalah kebalikan ekstrimnya."
“Jadi kamu tidak pergi ke Hamilton karena Yutta? Ada apa dengan dia? Kamu tidak ingin melihatnya? Atau kamu ... takut bertemu dengannya?” Anton adalah seorang dokter, dan dia langsung berkata ke intinya!
“Bagaimana mungkin?” Dia takut melihatnya? Ini tidak mungkin.
“Kamu jatuh cinta padanya.” Tigor berkata.
Pria yang duduk di belakang meja, wajah tampannya perlahan menunjukkan senyum dingin: "Ini bahkan lebih tidak mungkin!"
Dia jatuh cinta dengan wanita itu?
Itu mustahil!
Tigor bertanya: "Jika tidak, mengapa kamu tidak pergi ke Hamilton akhir-akhir ini?"
"Aku sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk pergi ke sana untuk bersenang-senang."
Setelah mendengar jawaban ini, Anton dan Tigor saling memandang, sangat jelas mereka tidak mempercayai omong kosong ini.
"Eldric, kamu takut melihat Yutta yang menjijikkan, benar? Hari itu, dia menghina Livin di depan kita, dia menghina Livin turun ke neraka, dia bukan lagi Yutta yang tiga tahun lalu, dia sudah berubah menjadi jelek, tidak hanya penampilan, tetapi juga hatinya, itu sangat menjijikkan, dan kamu tidak ingin melihat Yutta seperti itu, benar? "Itu sebabnya Eldric tidak pergi ke Hamilton.
Tigor diam-diam mendengarkan perkataan Anton, ternyata banyak hal yang terjadi saat dia pergi.
Jika Anton berkata bahwa Yutta menghina Livin, maka itu pasti benar, menghina orang yang dibunuh olehnya, ini memang sungguh menjijikkan.
Anton selalu bisa langsung ke intinya!
Antara alis Eldric perlahan muncul aura permusuhan!
"Diam!" Wajahnya menjadi sangat jelek: "Dia tidak seharusnya mengubah dirinya sendiri menjadi seperti ini untuk orang luar! Itu tidak layak!"
Ada keterkejutan yang melintas di mata Anton dan Tigor pada saat bersamaan!
Terutama Anton!
Dia ada di sana hari itu!
Dia tahu persis apa yang terjadi!
Dia juga tahu persis bagaimana Yutta menghina Livin yang meninggal tiga tahun lalu!
Tapi sekarang, hal pertama yang dipikirkan Eldric bukanlah Livin sudah meninggal, tapi Yutta masih mempermalukannya, yang Eldric peduli adalah Yutta tidak seharusnya mengubah dirinya sendiri menjadi penampilan yang menyebalkan ini karena Livin, dia merasa itu tidak pantas!
Anton menatap pria yang duduk di belakang meja dengan kaget ... Eldric! Tahukah kamu perubahan yang terjadi pada dirimu sendiri!
Tahukah kamu bahwa hatimu sedang berubah?
Tatapan Anton sangat rumit, jika itu adalah Yutta tiga tahun lalu, dia akan mengangkat tangan dan kakinya untuk mendukung Eldric dan Yutta, tetapi Yutta saat ini tidak pantas untuk bersama Eldric!
Jelek!
Berkecil hati!
Murahan!
Tahanan yang dibebaskan tanpa memiliki harga diri!
Dia tidak pantas untuk bersama Eldric!
Ekspresi Anton sangat rumit, dan hatinya bergejolak, dia menyipitkan mata, dan pada akhirnya dia tidak mengingatkan Eldric tentang perubahan perasaannya terhadap Yutta.
“Jika aku adalah kamu, aku akan membuangnya ke tempat yang tidak bisa kulihat.” Anton mengingatkan dengan acuh tak acuh: “Kematian Livin terkait erat dengannya, kamu hanya terkejut dengan perubahannya yang luar biasa, bagaimanapun juga, kalian adalah teman masa kecil yang tumbuh bersama, Eldric, kamu hanya terkejut dengan perubahannya, itu saja."
Eldric terdiam beberapa saat dan berkata: "Biarkan aku pikirkannya lagi."
Ada beberapa hal, dia tidak pernah mengalami sebelumnya, dan dia juga tidak tahu apa yang dia inginkan untuk sementara waktu.
Tidak peduli betapa asingnya Eldric terhadap masalah cinta, dia juga menyadari perubahannya sendiri, dia tidak bisa mengabaikan Yutta! Meskipun wanita sialan ini menjadi jelek sekarang! Dia juga tidak bisa membunuhnya!
Anton dan Tigor meninggalkan kantor Eldric terlebih dahulu, dan Tigor menarik Anton: "Mengapa kamu sengaja berkata seperti itu padanya?"
Dia tidak percaya, dia saja bisa melihat masalahnya, dan Anton yang begitu pintar tidak mungkin tidak melihatnya!
Anton hanya melirik Tigor dengan acuh tak acuh: "Penampilan seseorang bisa menjadi jelek, bagaimana dengan hati? Hati Yutta sangat jelek, dia membenci orang yang dibunuh olehnya, dan menghina orang yang telah meninggal selama tiga tahun turun ke neraka dan tidak bisa dilahirkan kembali.
Apakah menurutmu Yutta layak untuk bersama Eldric? "
Tigor tidak bisa berkata-kata.
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaHis Soft Side
RiseMenantu Hebat
Alwi GoMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMenunggumu Kembali
NovanKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Tough Bodyguard
Crystal SongCinta Yang Paling Mahal×
- Bab 1 Penjarakan Dia
- Bab 2 Semuanya Ini Adalah Maksud Dari Tuan Cassio
- Bab 3 Keluar Dari Penjara
- Bab 4 Kebetulan Melihat Pasangan Yang Kencan Diam-Diam
- Bab 5 Mencari Masalah Untuk Diri Sendiri
- Bab 6 Kamu Tidak Bermaksud Menyapa Aku?
- Bab 7 Cium Dia
- Bab 8 Penyelaan Oleh Ridwan
- Bab 9 Amarah Dan Hinaannya
- Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri
- Bab 11 Dia Datang
- Bab 12 Yutta Yang Tidak Percaya Diri
- Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
- Bab 14 Penghinaan Dan Penyiksaan
- Bab 15 Mempermalukan
- Bab 16 Bukan Yang Paling Memalukan
- Bab 17 Hanya Lebih Memalukan
- Bab 18 Tubuhmu Dingin Atau Panas
- Bab 19 Tersebar Dengan Luas
- Bab 20 Kritikan Lea
- Bab 21 Eldric, Dengar
- Bab 22 Dia Menghindari Eldric
- Bab 23 Eldric Menciumnya
- Bab 24 Apakah Kamu Meremehkan Yutta
- Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
- Bab 26 Jangan Terburu-Buru Satu Persatu
- Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah
- Bab 28 Tuan Lucas
- Bab 29 Wanita Gila
- Bab 30 Gadis Malang
- Bab 31 Kak Lucas...
- Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu
- Bab 33 Ridwan Kamil VS Yutta Aloysia
- Bab 34 Awal Permasalahan
- Bab 35 Mempersulit
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Penipuan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 38 Apakah Yang Dia Inginkan Terlalu Banyak?
- Bab 39 Bagaimana Merendahkan Diri Bisa Interpretasikan Kesombongan
- Bab 40 Perburuan Berdarah Dimulai
- Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini
- Bab 42 Apakah Yang Dia Inginkan Hanya Sebuah Ciuman?
- Bab 43 Alasan Eldric Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 44 Orang Yang Tidak Tahu Malu
- Bab 45 Ridwan Memberi Pelajaran Kepada Lea Si Hati Jahat
- Bab 46 Lea Trisa Demi Menjaga Diri Mendorong Yukka Aloysia untuk Menghalang
- Bab 47 Eldric Cassio Emosi
- BAB 48 Tidak Boleh Mati
- BAB 49 Yutta Aloysia Ikut Aku
- BAB 50 Dengan Kuat Menghentikan Mulut yang Mengganggunya
- Bab 51 Malam Ini Temani Aku Tidur
- Bab 52 Perhatian Di Balik Penampilan Dingin Yang Sengaja Diperlihatkan
- Bab 53 Apakah Kamu Tahu Siapa yang Menyelamatkan Yutta
- Bab 54 Memeriksa
- Bab 55 Bawa Aku Menemuinya
- Bab 56 Aku Akan Mengabulkanmu
- Bab 57 Kekurangan Ginjal
- Bab 58 Kesakitan
- Bab 59 Kelembutan Eldric
- Bab 60 Malah Menuangkan Garam
- Bab 61 Kelembutan Yang Canggung
- Bab 62 Sesuatu Yang Tidak Aku Inginkan
- Bab 63 Tidak Tahu Malu, Menggoda Tuan Kamil
- Bab 64 Apa Yang Dilakukannya Dengan Ridwan
- Bab 65 Keputusannya
- Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah
- Bab 67 Ciuman Melanda
- Bab 68 Kebencian Lea
- Bab 69 Bertemu Larut Malam Di Pinggir Jalan
- Bab 70 Ingat, Namaku Zarco Rius
- Bab 71 Yutta Marah
- Bab 72 Sangat Acuh Tidak Acuh
- Bab 73 Dengarkan Nasihat Kak Ming, Menjauhlah Dari Pria Itu
- Bab 74 Jadilah Pacarku Saja
- Bab 75 Yutta Aloysia Yang Menggila, Eldric Cassio Yang Menggila
- Bab 76 Yutta Aloysia, Yutta Aloysia
- Bab 77 Rayon Lucas Dan Karim Heng
- Bab 78 Jangan Sentuh Tempat Itu Lagi
- Bab 79 Tuan Karim Heng Aku Butuh Sepuluh Miliar
- Bab 80 Perburuan Ini Berubah Menjadi Tidak Menarik
- Bab 81 Hanya Ingin Berburu, Tidak Memiliki Perasaan
- Bab 82 Perubahan Yutta Aloysia
- Bab 83 Mendorong Masuk Ke Dalam Neraka
- Bab 84 Kemana Saja Kamu Adikku?
- Bab 85 keras Kepala dan Tetap Tegar
- Bab 86 Bukankah Ini Adalah Nona Aloysia?
- Bab 87 Kamu Bisa Berlutut Sekarang
- Bab 88 Biarkan Aku Pergi
- Bab 89 Livin Bukan Tidak Bersalah
- Bab 90 Bos! Tolong!
- Bab 91 Menghancurkan Harapan Dengan Tangan Sendiri
- Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu
- Bab 93 Akulah Yang Telah Buta Mata Dan Buta Hati
- Bab 94 Masing-Masing Semuanya Bukanlah Orang Yang Mudah Ditangani
- Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
- Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
- Bab 97 Eldric Tidak Menyadari Perasaannya Sendiri
- Bab 98 Saudara
- Bab 99 Siapa Kamu?
- Bab 100 Menghancurkan Impiannya dan Kak Lucas
- Bab 101 Kebenaran Tentang Ginjal Kiri Diangkat
- Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
- Bab 103 Yang Bisa Menahannya Bukanlah Pria
- Bab 104 Ridwan Kamil, Ridwan Kamil Membuat Orang Sakit Hati
- Bab 105 Kamu Berdiri Di Sana Saja Aku Akan Berjalan Mendekatimu
- Bab 106 Pikiran Yang Tersembunyi Di Buku Catatan Harian
- Bab 107 Jebakan Yang Terlalu Dalam
- Bab 108 Apakah Bagaimanapun Juga Boleh?
- Bab 109 Lakukan Apa Yang Tuhan Minta Anda Lakukan
- Bab 110 Berpapasan
- Bab 111 Eldric VS Ridwan
- Bab 112 Kamu Boss Besar, Jadi Tidak Perlu Membayar?
- Bab 113 Sudah Bergerak
- Bab 114 Menemani Sampai Akhir
- Bab 115 Tekanan Tak Terbatas
- Bab 116 Menemani Adalah Pengakuan Cinta Terdalam
- Bab 117 Kegembiraan Kecil Ridwan
- Bab 118 Karim Mempersulit Segalanya
- Bab 119 Ketenangan Sebelum Badai
- Bab 120 Seolah Melihat Yutta Yang Dulu
- Bab 121 Ini Adalah Sebuah Permainan
- Bab 122 Melihat, Mendengar Dan Mengetahui
- Bab 123 Mereka Tidak Pantas Melihatnya
- Bab 124 Kamu Lihat, Aku Tidak Menangis
- Bab 125 Boss Yutta Aloysia Menghilang
- Bab 126 Dia Mencari Wanita Itu Dengan Menggila
- Bab 127 Kelabilan dan Sakit Hati Ridwan Kamil
- Bab 128 Kelembutan Eldric Di Bawah Sikap Dingin
- Bab 129 Tunggu Aku Di Atas Ranjang