Cinta Yang Paling Mahal - Bab 23 Eldric Menciumnya

“Tidak!” Yutta buru-buru berkata “Aku tidak menghindar dari Tuan Cassio.”

Bohong!

Memang nyata sedang menghindari dirinya!

Tapi……

“Kenapa dengan suaramu?” Mengapa suara Yutta serak seperti ini?

“Sedang sakit, jadi tenggorokan perih.” Yutta menurunkan kelopak matanya dan tidak ingin berbicara banyak.

"Kamu takut padaku?"

Kelopak mata Yutta berkedut dan tidak membantah.

Pria itu berdiri di samping ranjang pasien Yutta, mengangkat alis perlahan, hatinya semakin tidak senang.

Tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan, Eldric meletakkan satu tangan di kasur di bawah tatapan takut Yutta dan tiba-tiba jarak antara keduanya semakin dekat.

Tangan satunya lagi terulur ke arah Yutta, Yutta secara spontan mundur, Eldric berkata dengan tenang "Jangan bergerak."

Melihat Yutta benar-benar berperilaku baik, jari-jari Eldric menggeser poni Yutta dan menyentuh bekas luka di dahinya. Seluruh tubuh Yutta merasa tidak nyaman, sentuhan dingin jari Eldric tidak bisa diabaikan.

Eldric mengusap bekas luka Yutta dengan jarinya, menekan bibirnya seketika dan bertanya dengan sedih "Bagaimana sampai bisa ada bekas luka ini?"

Yutta melirik Eldric di depannya... munafik!

Apa dia tidak tahu bekas luka ini karena apa?

Tapi Yutta menjawab "Lecet." Semua ini berkat dirimu... Yutta menambahkan kalimat lain di dalam hatinya.

Jari itu mengusap bekas luka, menggosoknya, kemudian semakin ke bawah dan menyentuh bibirnya.

Sentuhan dari ujung jari terasa kering, mengelupas dan berwarna pucat.

Yutta tidak berani bergerak dengan sembarangan, mengangkat lehernya dengan kaku, sebagian besar wajahnya dipegang oleh telapak tangannya yang besar.

Jempolnya menggesek seperti itu ke bibir, anehnya, tidak selembut jeli, tidak semekar mawar begitu mempesona, bibir pucat itu entah kenapa bisa membangkitkan hasratnya.

Mata Eldric semakin lama semakin dalam, detik berikutnya tanpa segan-segan menelannya begitu saja.

Bibir panas menutupinya. Yutta tidak berdaya, secara pasif menerima ciuman mendominasi dari Eldric.

Sangat manis... Eldric benar-benar tenggelam dalam keindahan ciuman ini. Setelah menyapa ciuman, mengembalikan rasa yang tertinggal, Tuan Eldric kita tiba-tiba teringat sesuatu.

"Ciumanku yang lebih baik atau bajingan Ridwan yang lebih baik?"

Yutta masih linglung, wajah pucatnya sangat merona karena ciuman itu. Sebelum Yutta bereaksi, langsung terdengar Eldric bertanya dengan wajah dingin.

"Hah?"

Hah apa? Eldric mengerutkan kening "Aku menanyakan sesuatu padamu. Apakah ciumanku lebih baik atau bajingan Ridwan itu?"

Ini... pertanyaan macam apa ini?

Melihat reaksi Yutta yang lambat dan tidak menjawab, Eldric merasa kesal.

Hanya pertanyaan ini, apakah butuh waktu yang lama untuk memikirkannya?

Mungkinkah ciuman bajingan Ridwan begitu hebat? Membuat Yutta mengenang sisa rasa yang dulu?

Eldric bereaksi sangat cepat. Yutta bahkan belum tahu apa yang sedang terjadi. Hanya sempat mendengus, lalu di tekan di tempat tidur. Detik berikutnya, kepala hitam Eldric menekan ke bawah, Yutta "Hmm", bibir panas itu, ciuman yang sangat intens langsung mendatanginya.

Menahan dan menggigit, Eldric pasti menginginkan Yutta merasa kesakitan! Eldric tidak bisa memahami isi hatinya sendiri, tidak bisa mengerti keanehan di hatinya, meskipun wanita di bawahnya saat ini adalah pelaku yang membunuh Livin tiga tahun lalu, meskipun Eldric membencinya.

Tapi Eldric tidak akan pernah bisa merelakan hati wanita ini memikirkan pria lain!

Ridwan tidak boleh! Siapapun juga tidak boleh! Kecuali dirinya, Eldric, meskipun Yutta hidup dalam kebencian sepanjang hidupnya, Eldric juga tidak akan pernah membiarkan hati Yutta memiliki pria lain!

Eldric bahkan tidak memikirkan mengapa dirinya memiliki keinginan yang gila dan mendominasi untuk memonopoli Yutta.

Eldric yakin dirinya membenci wanita ini dan Eldric tidak pernah memikirkan mengapa dirinya begitu peduli dengan setiap tindakan Yutta.

Kemudian, Eldric sangat menyesalinya, apa yang telah dirinya lakukan pada Yutta saat ini, hari ini dan tiga tahun yang lalu.

"Uhuk, huk, uhuk."

Terdengar suara batuk di luar pintu bangsal. Yutta terkejut, secara spontan mendorong jauh bahu Eldric, tetapi pria itu keras kepala, lengannya melingkar dan dengan dominan memegang erat wanita di bawahnya, telapak tangan yang besar meraih separuh dari wajah Yutta. Bibir Eldric menyedot dan menciumnya dengan sembrono, tidak peduli bahwa ada orang ketiga di dalam bangsal.

Wajah Yutta memerah sampai ke bagian bawah telinganya, seluruh ruangan bangsal, Yutta bisa mendengar suara air saat Eldric menciumnya.

Setelah berciuman, Eldric membuka matanya tanpa jejak, mata gelapnya mengunci wajah wanita di pelukannya dan sangat puas dengan penampilan Yutta yang linglung.

Baru kemudian bangun dengan puas, dengan anggun melirik ke pintu bangsal dari sudut matanya.

Dengan suara malas, Eldric bertanya dengan malas "Buat apa kamu kemari?"

Sial...!

Anton benar-benar sial!

Sebuah panggilan telepon memintanya untuk pergi ke "Resto Tiociu", mengemas dan mengantarkan makanan yang ringan, lalu kemudian ditanya buat apa kemari?

Eldric... Bisakah kamu bersikap lebih tidak tahu malu lagi!

Dengan tidak senang meletakkan kotak pengawet panas berukuran sedang dan besar di atas lemari di samping tempat tidur "Kedepannya, jangan melakukan hal semacam ini dengan begitu terbuka. Di siang bolong melakukan hal semacam ini di siang hari bolong sangat tidak beretika dan tidak patut."

Eldric tidak bereaksi sama sekali, jari kaki Yutta sudah memerah.

Yutta membenamkan kepalanya karena malu, ingin sekali mencari tempat dan masuk ke dalam.

Tadi barusan, terjadi begitu banyak hal, pikiran Yutta sedikit linglung... Eldric menciumnya?

Mengapa Eldric tiba-tiba menciumnya?

Hati Yutta sangat kacau.

Hati yang telah lama terdiam seketika terguncang.

Anton menarik tangan Eldric, Eldric ditarik keluar bangsal.

“Dia, dia... Yutta ?” Dalam hati Anton tahu, itu adalah Yutta, Anton sudah mengenalinya hari itu di ruangan pribadi 606. Tapi yang sulit dipercaya adalah Eldric menekan Yutta di bawahnya dan menciumnya?

"Tidak bisakah kamu melihatnya sendiri?"

“Bukan!” Anton menarik Eldric yang berbalik dan hendak memasuki bangsal “ Eldric, apakah kamu memiliki perasaan emosional padanya?”

Bas!

Saat ini, Anton berhasil mencegah Eldric pergi. Pria itu perlahan berbalik dan menatap ke arah Anton dengan bahaya "Siapa yang kamu bicarakan? Siapa dia?"

“ Yutta.” Kalau tidak, siapa lagi… Anton merasa kulit kepalanya mati rasa karena tatapan mata Eldric, abang, abang kandungku, jangan gunakan sinar infra merah untuk memindaiku lagi, bisakah?

Bukankah Anton hanya memberikan sebuah tebakan yang masuk akal, apakah reaksinya perlu seperti itu!

Saat Eldric memasuki bangsal lagi, tubuhnya tertutup dengan lapisan es, seperti gudang es yang bergerak!

Melirik Yutta dengan dingin, bibir tipisnya mengeluarkan kata-kata dingin "Makanlah, aku secara khusus meminta Anton untuk membelikannya untukmu."

Yutta ternganga menatap Eldric dengan tatapan kosong, tapi hanya dirinya sendiri yang tahu bahwa di sudut tertentu dari hatinya perlahan membuka pintu yang telah lama terdiam.

“Lagipula, ini adalah bayarannya. Karena dijual, aku menciummu. Tentu saja, aku harus memberimu beberapa keuntungan.” Kemudian mengeluarkan dompet dan mengeluarkan setumpuk besar uang tunai dari dalam, lalu melemparkannya di atas ranjang pasien Yutta dengan acuh tak acuh "Ini adalah penggantian biaya rawat inapmu dari perusahaan. Jika tidak cukup beritahu saja pada Suming."

Dum!

Pintu yang terkunci membuka celah kecil, lalu menutup lagi dengan keras!

"Setelah sehat, tubuh terawat dengan baik, baru bisa menghasilkan uang untukku."

Eldric pergi dengan anggun, Yutta di ranjang pasien tampak seperti abu.

Yutta mengira Eldric masih memiliki sedikit perasaan pada dirinya, barulah menciumnya, mengira bahwa itu mungkin adalah pertanda... dirinya salah!

Pria ini membencinya, masih membencinya seperti biasa!

Eldric hanya bisa menyiksanya dan mempermalukannya. Tidak akan mencintainya.

Benar, Yutta bertingkah bodoh lagi.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu