Cinta Yang Paling Mahal - Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu

"Dong!"

Suara lutut menghantam kelantai!

"Tuan Cassio, aku akan masukin sepuluh milliar ke dalam kartu itu tanpa kurang sesenpun, aku akan kerja keras, mohon percaya padaku. Berikan aku sedikit waktu."

Sepuluh Milliar, dipermasalahkan sama pria ini, adalah penghinaan dan dendamnya... Jika, begini bisa membuatnya merasa lebih baik, bisa meredakan emosinya, maka, dia bisa melakukan apapun.

Kebebasan senilai sepuluh milliar.

Api tanpa alasan dalam Hati Eldric, semakin membara!

Dia sendiri tidak menyadarinya, pandangannya terhadap Yutta Aloysia, terdapat kesakitan yang rumit!

Perempuan seperti ini!

Orang Lemah, Orang celaka, rendahan, kasihan … Sejak kapan, kosakata seperti ini, mulai di gunakan pada perempuan ini!

Berlutut?

Berlutut!

Lutut yang sial!

"Lutut kamu, beneran sudah begitu tidak berharga?"

Ha,haha.....hahaha! Yutta membuka lebar kedua matanya, tidak berani kedip, takut sekali matanya berkedip, air matanya akan mengalir keluar.

Dia takut kena pukul.

Bukan takut sakit, tapi takut saat dipukul, suara harga dirinya yang pecah dalam hati!

Eldric, apakah kamu tahu, didalam penjara, aku tidak berani meneteskan air mata, tiap kali aku meneteskan air mata, pasti akan mendapatkan suatu pukulan.

Apakah kamu tahu, Yutta bukanlah Yutta yang dulu lagi.

Apakah kamu tahu, ketika tidur diikat di samping toilet, ketika semua orang menertawaiku, untuk sementara waktu itu, aku pernah berpikir, aku bukan seorang manusia, aku adalah binatang, adalah anjing! adalah babi!

"Aku terakhir kali tanya padamu, Yutta, kamu benar tidak punya harga diri lagi?" Laki laki itu dengan dingin, dia selalu tidak memperlihatkanya pada orang lain, orang lain juga tidak tahu apa yang dia pikirkan.

siapa juga yang akan tahu, didalam suara dingin ini, tersembunyi kemarahan dan kesakitan, bahkan dia sendiri, juga tidak menyadarinya.

Kedua tangan Yutta yang berada di lantai, sedang gemetaran.

Segera menundukkan kepalanya, menatap lantai yang berada di hadapannya.

Harga diri? Apa itu harga diri?

Tiga tahun penderitaan didalam penjara, sudah tidak ada lagi.

Kepedihan matanya yang menderita, gadis disampingnya, dia bernamaKak Lucas, dia berkata: Kak, menangislah, aku melihatmu begini, aku merasa sedih. aku bantu jaga pintu, supaya tidak terlihat sama mereka, kamu menangislah dengan puas.

Kemudian, dia menangis.

kemudian, gadis itu, Kak Lucas, dia terlibat karena dirinya, dan kena pukul bersama dirinya.

Eldric, Kewenanganku untuk menangis saja tidak ada.

Kamu bilang Harga diri, itu apa?

"Yutta Aloysia, sudah bukan Yutta dulu lagi." Suara perempuan yang kasar, berkata begitu pada Eldric.

Pada saat ini, seorang Eldric yang tidak memiliki ekspresi muka, membuka lebar matanya, dengan tatapan tidak percaya menatap perempuan yang ada dilantai!

Dia telah.... mengatakannya!

Dia telah... mengakuinya!

Suasananya, langsung sepi.

Dalam kamar, ada bau yang aneh...secara tiba tiba!

Terlihat senyuman dari sudut mulut laki laki, "Karena nona Aloysia pribadi mengatakan ini, sebaiknya tidak mengecewakan permintaan nona Aloysia, mulai hari ini, silakan nona Aloysia berada di Hamilton, bekerja dengan baik."

Yutta tertawa tanpa suara.

Melihat ke bawah, penderiataan didalam matanya, tidak boleh terlihat oleh siapapun.

Eldric, Buat apa?

Bukankah kamu, yang membuatku menjadi seperti ini?

Tubuh yang cacat, jiwa yang hancur... sebenarnya kamu, masih meninggalkan apa untukku? membiarkan aku mempertahankan hati yang dulu bangga itu?

Untuk apa, masih terlihat seperti tidak tahu apa apa.

Perintah yang kamu keluarkan, menyuruh orang membuatku menjadi seperti ini, ini semua, apakah kamu tidak tahu?

Kenapa sekarang, malah mau aku seperti tiga tahun yang lalu? yang bangga dan percaya diri itu!

"Terimakasih tuan Cassio."

Bibirnya yang pucat, bibirnya pecah-pecah, bergerak sedikit saja merasa sakit.

Kata ini, malah membuat laki laki ini kesal.

"Pergi!"

"Iya."

"Aku suruh kamu pergi keluar!"

Eldric menatap perempuan itu dengan dingin, yang sebaliknya, sangat patuh bahkan tidak ada sedikitpun ketidakpuasan, benar saja, meringkuk seperti sebuah bola di lantai:"Iya, tuan Cassio."

Begitu patuh... mengapa begitu menyebalkan!

Begitu tidak berharga... mengapa begitu tidak menyenangkan!

begitu... Eldric mengangkat kakinya, beberapa langkah berjalan ke depan "Bola", Mengulurkan tangannya, mengangkat kerah "Bola", berjalan menuju lift dengan cepat, melempar "Bola" itu kedalam lift:"Turun! Jangan menghalangi pandanganku lagi!"

Liftnya segera turun.

Pintu terbuka, Suming datang dengan buru-buru:"Apa kamu baik baik sajakah?"

Dia telah dengar, tuan Cassio membawa orang pergi.

Rayon, selalu tidak suka ikut campur.

Suming memerikasa seluruh tubuh Yutta, Andaikan muka malaikat Yutta, Tubuh Setan, Mata yang memikat Rayon, itu juga bisa dijelasin.

Tetapi perempuan didepannya ini... Suming menggelengkan kepalanya.

Menggenggam lengan Yutta, baru saja menggenggam, terlintas kejutan, segera mengangkat kepalanya melihat muka Yutta:" Kamu lagi gemetar?"

"Aku tidak apa apa."

"...."Suming secara diam diam menatap dengan sindiran, pokoknya ingin menanyakan sesuatu dari mulut Yutta, sulitnya sama dengan ingin mencapai langit.

"Kamu terlalu keras kepala."

Yutta tidak berkata.

"Laparkah?" Aku membawamu makan sesuatu. Hari ini tidak perlu kerja lagi."

Suming tidak mengerti, kenapa dia memperlakukan begitu special kepada Yutta yang tidak cantik, tidak berbody bagus, yang tidak memiliki apa apa ini.

Sebenarnya... dia mungkin tau alasannya, hanya saja tidak ingin mengakuinya.

Seperti, lebih baik terhadap Yutta, maka lebih baik terhadap dirinya yang dulu.

"Tidak, kantor ada kantin."

"Kamu..." perempuan ini sangat keras kepala!

Suming menggelengkan kepalanya, semua orang berkata Yutta sangat merendah sampai tidak ada harga diri. Kenapa tidak melihat kesombongan dalam kerendahan perempuan ini!

"Kamu dulu, pasti seorang yang sangat percaya diri kan." Tanpa sadar, Suming bertanya.

Yutta bergetar, sangat lama, seolah olah telah lewat seabad, perlahan menggerakkan bibirnya:" Dulu.... Sepertinya masalah kehidupan sebelumnya."

"Sebentar, kertas cek ini untuk mu." Suming memberikan sebuah kertas cek kepada Yutta:" Tuan Lu menyuruhku memberikan ini padamu."

"Begitu banyak?" Saat melihat angka di kertas cek tersebut, Yutta terkejut.

Suming tertawa pahit:"Aku awalnya juga terkejut, dek, katakan padaku, apa yang kamu lakukan pada Tuan Lu, mengankatnya dengan nyaman, begitu murah hati. Langsung satu milliar.

Hal seperti ini, di Hamilton, bukan hal yang mustahil.

Hanya saja, Yutta...?

Suming melihat lagi pada Yutta, bukan dia merendahkan Yutta, hanya saja sekarang bukannya jaman lihat wajah.

Rayon ganteng, berbakat, kuar biasa, di kota S ini, bersama dengan Eldric berdua, sering menjadi topik perbincangan orang.

"Kak, ini, mohon kamu bantu aku stor kedalam kartu ini." Yutta memberikan kembali chequenya kepada Suming :"Kak, ada kerjaan tak?"

"Kamu!" Hais....

Lantai 28 International Club Hamilton

Laki-laki berdiri didepan jendela, menatap Tower Kota Mota yang tidak jauh itu dengan tenang, Jari tangannya yang panjang menjepit sebuah rokok, terbakar sampai ujung, abu rokok akhirnya jatuh tanpa suara, mendarat di tangannya, lelaki mengernyitkan alisnya, membuang kepala rokok ditangannya.

Mengambil telepon:" Bantu pesankan tiket pesawat ke Newyork....iya, berangkat besok pagi."

Memutuskan telepon, laki laki menyesap bibirnya, kemudian menutup matanya....

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu