Cinta Yang Paling Mahal - Bab 28 Tuan Lucas
Yutta sedang memulihkan diri di rumah sakit, tapi dia merasa tidak tenang.
"Kenapa kamu kembali?" Suming tidak menyangka, akan melihat Yutta di Club Hamilton malam ini : " Kamu masih belum sembuh. "
"Kak Ming, tidak apa - apa, aku sudah istirahat cukup. " Dalam hati memikirkan hutang budi: " Kak Ming, aku benar - benar sudah sembuh, Tolong bantu carikan Kak Ming, apakah ada pekerjaan yang bisa kulakukan? Aku ..... bisa melakukan apa saja. "
"Kamu ..... " Melihat Yutta didepannya yang rendah dan kecil namun terlihat keras kepala, Suming
juga tidak bisa berkata apa - apa lagi.
Mendesah, " Aku akan memeriksanya dulu. "
"Kak Ming. " Saat Suming segera akan keluar tiba - tiba Yutta memanggilnya : "Kak Ming, ..... terima kasih. " Selesai berkata, dengan cepat menundukkan kepalanya.
Suming meragukan apa yang dilihatnya.... apakah dia salah lihat?
Yutta ...... wajahnya memerah?
Tetapi, apakah ini sesuatu yang layak untuk tersipu? Dirinya juga tidak membantu apa - apa, itu hanya masalah usaha.
Sebenarnya, sesorang yang memiliki rasa rendah hati dan rasa tidak berdayanya, baru bisa merasa tersipu dan tidak enak hanya karena sedikit masalah kecil seperti ini dan berterima kasih dengan gelisah?
Tuan Cassio ..... apa sebenarnya yang kamu lakukan terhadap wanita bodoh ini!
Suming menjawab dengan samar, dia tidak berani untuk terus menghadapi wanita bodoh ini ..... kerendahan wanita bodoh ini, sepertinya mengalir keluar dari darah. Semakin seperti itu, Suming semakin tidak berani untuk melihat orang ini.
Jelas - jelas seorang yang sehat, seorang yang hidup!
Tidak berapa kemudian, Suming kembali : "Ikut dengan aku. "
"Ehn. "
Seperti biasa, Yutta tidak pernah banyak bertanya.
Suming dalam hati semakin merasa tidak nyaman, tetapi telinganya terngiang perkataan Yutta yakni " Kak Ming, aku tidak berharga ", lalu mendesah tanpa suara, Suming sambil membawa Yutta berjalan masuk lift sambil menjelaskan situasi kepada Yutta di sepanjang jalan :
"Nanti, kamu tidak perlu takut, Tuan Lucas selama ini selalu rendah hati dan misterius, kamu tahu bukan Lucas Grup ? Tamu hari ini adalah bos dari Lucas Grup .
Tetapi kamu tidak perlu khawatir, meskipun Tuan Lucas ini rendah hati dan misterius, dia dua tahun lalu baru kembali dari luar negeri, dalam dua tahun singkat ini sudah mengambil kendali Lucas Grup, rumor mengatakan bahwa orientasi seksualnya adalah ... yah ... sesuatu yang tidak biasa.
He he, jadi kamu tidak perlu takut, nanti tidak hanya kamu seorang Departemen Hubungan Masyarakat yang masuk kedalam ruang pribadi, kamu cukup berdiri diantara orang - orang lain, dan hanya perlu menuangkan anggur saja. "
Lucas Grup ..... Yutta tertegun sejenak, tiga tahun lalu, dia adalah nona besar dari keluarga Aloysia, sebagai generasi kedua pengusaha di Kota Mota, tentu saja dia tahu Lucas Grup .
Sejak awal dalam hatinya sudah ada sebuah ketakutan, takut menghadapi sekelompok tuan dan nona yang pada waktu itu menjadi teman bermain dan makannya ..... Dan dirinya sekarang tidak bersisa apapun saat menghadapi sekelompak orang itu.
Untungnya, Kak Ming berkata, bahwa Tuan Lucas dua tahun lalu baru pulang kedalam negeri.
Dalam hati Yutta merasa lega. Mengenai orientasi seksual abnormal Tuan Lucas yang di katakan Suming ini ...., kalau begitu mengapa datang ke Club Hamilton, dan yang dipesan adalah Humas Wanita, Yutta merasa bingung dalam hati tapi dia tidak menanyakannya.
(Humas Wanita = Hubungan Masyarakat)
Tidak menanyakan yang tidak seharusnya ditanya.
Berdiri di luar pintu ruang pribadi lalu mengetuk pintu dan masuk, setelah melihat semua isi ruang pribadi, Yutta tiba - tiba baru mengerti, oh ..... bos Lucas Grup datang ke Club Hamilton untuk menjamu pelanggan.
Dalam ruang pribadi terdapat beberapa orang Departemen Hubungan Masyarakat, diantaranya terdapat dua orang laki - laki.
Suming mengantar Yutta masuk kedalam ruang pribadi dengan tatapan rumit ..... dia ingin membantu wanita bodoh ini, dia hanya bisa membantu wanita bodoh ini dengan cara seperti ini.
Semoga wanita bodoh ini bisa membebaskan diri dari belenggu dan hidup bebas.
Tuhan ..... tidak mungkin begitu kejam, bukan ?
Saat Yutta berjalan masuk, suasana dalam ruang pribadi sedang kuat.
Yutta berjalan masuk dengan diam, menundukkan kepala dan berdiri disamping dengan rendah, seolah - olah keberadaannya tidak ada, dia hanya perlu berada didalam sini dan menuangkan anggur seperti yang dikatakan Kak Ming .
Di bawah cahaya redup, Yutta bergetar, meskipun tidak ada yang melihatnya tapi seluruh tubuhnya bergetar.
Mati - matian menundukkan kepala hingga tidak bisa dilihat oleh orang, kedua matanya panik ..... bagaimana bisa ! Bagaimana bisa meraka berada disini !
Dia sekuat tenaga menekan rasa keberadaan dirinya, dia sekuat tenaga merubah diri seperti udara kosong, dia ..... sangat berharap bahwa dirinya saat ini sungguh menjadi udara kosong.
Mengapa ..... bagaimana mereka juga bisa berada disini ?
Yutta tanpa sadar bersandar ke tempat yang menurut alam bawah sadarnya aman, tempat yang paling aman disini adalah ..... disamping Tuan Lucas itu.
"Kamu sedang gemetar. "
Tiba - tiba terdengar sebuah suara lembut dan elegan, suaranya tidak besar, tapi di telinga Yutta terdengar seperti guntur!
Tanpa sadar dahinya berkeringat, Yutta tidak berani mengeluarkan udara besar, "Tuan Lucas, mungkin karena pendingin udaranya terlalu dingin. Aku tuangkan anggur untuk anda. "
Yutta berpindah kedepan Tuan Lucas, setengah berjongkok, dan menuangkan anggur tanpa mengucapkan sepatah kata pun dengan kepala tertunduk.
Gelas sudah terisi penuh, tapi Tuan Lucas disamping sebaliknya tidak mengangkat gelasnya.
Hanya melihat wanita dekat kakinya itu sambil bercanda ..... "Ada begitu banyak orang didalam ruang pribadi ini, bagaimana kamu bisa tahu bahwa aku adalah 'Tuan Lucas’? "
Wajah Yutta pucat ..... benar, dia kenapa bisa tahu bahwa orang ini adalah " Tuan Lucas " ! Kecuali .....
"Apakah kamu kenal dengan orang lain dalam ruang pribadi ini ? " Tanya Tuan Lucas dengan suara lembut dan elegan, di bawah kacamata berbingkai emas, memantulkan keluar matanya yang tajam.
"Aku ..... aku menebaknya. " Pernapasan Yutta tidak teratur, dia tidak berani membayangkan, jika kali ini tidak berhasil mengakalinya, jika dirinya dikenali oleh " Mereka ", Yutta tidak berani membayangkan, pada saat itu akan .....
"Tuan Lucas aku hanya menebaknya saja, sungguh menebaknya saja. "
Waktu berlalu demi detik dan menit, tatapan yang tersirat bermain di atas kepala Yutta itu, membuatnya seperti duduk di atas peniti dan jarum, seluruh tubuhnya merasa tidak nyaman, sangat menderita.
"Tuan Lucas apa yang terjadi di sana ? Mengapa tidak minum ? " Meskipun sudah tiga tahun, Yutta merasa sangat sangat familiar terhadap suara ini !
Bagaimana?!
Bagaimana?!
Pelanggan dermawannya ini sewaktu - waktu jika menyebut dirinya, maka dia tidak bisa bersembunyi lagi.
Setelah tiga tahun, bagaimana cara dia menghadapi mantan teman bermainnya, bahkan juga ada mantan yang dulu mengejar dirinya, keadaan dia sekarang sangat mengerikan !
Bagaimana?!
Tanpa sadar, Yutta menjadi panik, dia merangkak di kaki laki - laki asing ini, tangannya tanpa sadar meraih celana di kaki Tuan Lucas, seolah - olah seperti meminta bantuan, menariknya dengan erat, seperti menarik jerami penyelamat hidup.
Di bawah bingkai kacamata berbingkai emas, Tuan Lucas memantulkan keluar tatapan tajam, menunduk melihat ke wanita yang merangkak itu ..... sedikit tertegun sejenak, setelah menyimpan kembali ketidaksabarannya, lalu mencondongkan tubuh sedikit ke depan, mengulurkan tangan mengambil gelas anggur di atas meja kristal, menghabiskannya dalam satu tegukan, lalu baru melihat ke yang lainnya dengan tersenyum tipis :
" Tidak apa - apa. " Sambil berkata, tiba - tiba berdiri, pada waktu bersamaan, mengulurkan tangan menarik wanita yang setengah berjongkok di atas lantai, gerakannya itu dilakukan secara bersamaan.
Yutta masih belum keburu meresponnya, dia hanya merasa dirinya sedang di tarik, didepannya gelap, saat membuka mata baru menyadari, dirinya tidak tahu sejak kapan sudah tertarik bangun, dan membenamkan wajahnya di dada Tuan Lucas .
Telinganya mendengar suara lembut dan elegan Tuan Lucas :
"Semuanya, bersenang - senanglah, malam ini aku yang traktir. " Tuan Lucas berkata dengan suara merdu dan membawa Yutta keluar dari ruang pribadi.
Beberapa orang dalam ruang pribadi saling menampilkan ekspresi " Mengerti " antara satu sama lain.
"Diluar beredar rumor Tuan Lucas berorientasi seksual abnormal, itu sama sekali adalah omong kosong, rumor, itu rumor. "
Kata seseorang.
"Tuan Lucas, juga ingin menghabiskan masa muda yang sangat berharga. Tentu harus bermain dengan senang. " Di tengah suara bercanda dari sekelompok orang, Yutta dipeluk oleh laki - laki asing ini, setelah keluar dari ruang pribadi, pintu ruang pribadi tertutup tanpa suara dibelakang.
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyUnplanned Marriage
MargeryMy Secret Love
Fang FangUntouchable Love
Devil BuddyMy Greget Husband
Dio ZhengMarriage Journey
Hyon SongCinta Yang Paling Mahal×
- Bab 1 Penjarakan Dia
- Bab 2 Semuanya Ini Adalah Maksud Dari Tuan Cassio
- Bab 3 Keluar Dari Penjara
- Bab 4 Kebetulan Melihat Pasangan Yang Kencan Diam-Diam
- Bab 5 Mencari Masalah Untuk Diri Sendiri
- Bab 6 Kamu Tidak Bermaksud Menyapa Aku?
- Bab 7 Cium Dia
- Bab 8 Penyelaan Oleh Ridwan
- Bab 9 Amarah Dan Hinaannya
- Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri
- Bab 11 Dia Datang
- Bab 12 Yutta Yang Tidak Percaya Diri
- Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
- Bab 14 Penghinaan Dan Penyiksaan
- Bab 15 Mempermalukan
- Bab 16 Bukan Yang Paling Memalukan
- Bab 17 Hanya Lebih Memalukan
- Bab 18 Tubuhmu Dingin Atau Panas
- Bab 19 Tersebar Dengan Luas
- Bab 20 Kritikan Lea
- Bab 21 Eldric, Dengar
- Bab 22 Dia Menghindari Eldric
- Bab 23 Eldric Menciumnya
- Bab 24 Apakah Kamu Meremehkan Yutta
- Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
- Bab 26 Jangan Terburu-Buru Satu Persatu
- Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah
- Bab 28 Tuan Lucas
- Bab 29 Wanita Gila
- Bab 30 Gadis Malang
- Bab 31 Kak Lucas...
- Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu
- Bab 33 Ridwan Kamil VS Yutta Aloysia
- Bab 34 Awal Permasalahan
- Bab 35 Mempersulit
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Penipuan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 38 Apakah Yang Dia Inginkan Terlalu Banyak?
- Bab 39 Bagaimana Merendahkan Diri Bisa Interpretasikan Kesombongan
- Bab 40 Perburuan Berdarah Dimulai
- Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini
- Bab 42 Apakah Yang Dia Inginkan Hanya Sebuah Ciuman?
- Bab 43 Alasan Eldric Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 44 Orang Yang Tidak Tahu Malu
- Bab 45 Ridwan Memberi Pelajaran Kepada Lea Si Hati Jahat
- Bab 46 Lea Trisa Demi Menjaga Diri Mendorong Yukka Aloysia untuk Menghalang
- Bab 47 Eldric Cassio Emosi
- BAB 48 Tidak Boleh Mati
- BAB 49 Yutta Aloysia Ikut Aku
- BAB 50 Dengan Kuat Menghentikan Mulut yang Mengganggunya
- Bab 51 Malam Ini Temani Aku Tidur
- Bab 52 Perhatian Di Balik Penampilan Dingin Yang Sengaja Diperlihatkan
- Bab 53 Apakah Kamu Tahu Siapa yang Menyelamatkan Yutta
- Bab 54 Memeriksa
- Bab 55 Bawa Aku Menemuinya
- Bab 56 Aku Akan Mengabulkanmu
- Bab 57 Kekurangan Ginjal
- Bab 58 Kesakitan
- Bab 59 Kelembutan Eldric
- Bab 60 Malah Menuangkan Garam
- Bab 61 Kelembutan Yang Canggung
- Bab 62 Sesuatu Yang Tidak Aku Inginkan
- Bab 63 Tidak Tahu Malu, Menggoda Tuan Kamil
- Bab 64 Apa Yang Dilakukannya Dengan Ridwan
- Bab 65 Keputusannya
- Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah
- Bab 67 Ciuman Melanda
- Bab 68 Kebencian Lea
- Bab 69 Bertemu Larut Malam Di Pinggir Jalan
- Bab 70 Ingat, Namaku Zarco Rius
- Bab 71 Yutta Marah
- Bab 72 Sangat Acuh Tidak Acuh
- Bab 73 Dengarkan Nasihat Kak Ming, Menjauhlah Dari Pria Itu
- Bab 74 Jadilah Pacarku Saja
- Bab 75 Yutta Aloysia Yang Menggila, Eldric Cassio Yang Menggila
- Bab 76 Yutta Aloysia, Yutta Aloysia
- Bab 77 Rayon Lucas Dan Karim Heng
- Bab 78 Jangan Sentuh Tempat Itu Lagi
- Bab 79 Tuan Karim Heng Aku Butuh Sepuluh Miliar
- Bab 80 Perburuan Ini Berubah Menjadi Tidak Menarik
- Bab 81 Hanya Ingin Berburu, Tidak Memiliki Perasaan
- Bab 82 Perubahan Yutta Aloysia
- Bab 83 Mendorong Masuk Ke Dalam Neraka
- Bab 84 Kemana Saja Kamu Adikku?
- Bab 85 keras Kepala dan Tetap Tegar
- Bab 86 Bukankah Ini Adalah Nona Aloysia?
- Bab 87 Kamu Bisa Berlutut Sekarang
- Bab 88 Biarkan Aku Pergi
- Bab 89 Livin Bukan Tidak Bersalah
- Bab 90 Bos! Tolong!
- Bab 91 Menghancurkan Harapan Dengan Tangan Sendiri
- Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu
- Bab 93 Akulah Yang Telah Buta Mata Dan Buta Hati
- Bab 94 Masing-Masing Semuanya Bukanlah Orang Yang Mudah Ditangani
- Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
- Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
- Bab 97 Eldric Tidak Menyadari Perasaannya Sendiri
- Bab 98 Saudara
- Bab 99 Siapa Kamu?
- Bab 100 Menghancurkan Impiannya dan Kak Lucas
- Bab 101 Kebenaran Tentang Ginjal Kiri Diangkat
- Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
- Bab 103 Yang Bisa Menahannya Bukanlah Pria
- Bab 104 Ridwan Kamil, Ridwan Kamil Membuat Orang Sakit Hati
- Bab 105 Kamu Berdiri Di Sana Saja Aku Akan Berjalan Mendekatimu
- Bab 106 Pikiran Yang Tersembunyi Di Buku Catatan Harian
- Bab 107 Jebakan Yang Terlalu Dalam
- Bab 108 Apakah Bagaimanapun Juga Boleh?
- Bab 109 Lakukan Apa Yang Tuhan Minta Anda Lakukan
- Bab 110 Berpapasan
- Bab 111 Eldric VS Ridwan
- Bab 112 Kamu Boss Besar, Jadi Tidak Perlu Membayar?
- Bab 113 Sudah Bergerak
- Bab 114 Menemani Sampai Akhir
- Bab 115 Tekanan Tak Terbatas
- Bab 116 Menemani Adalah Pengakuan Cinta Terdalam
- Bab 117 Kegembiraan Kecil Ridwan
- Bab 118 Karim Mempersulit Segalanya
- Bab 119 Ketenangan Sebelum Badai
- Bab 120 Seolah Melihat Yutta Yang Dulu
- Bab 121 Ini Adalah Sebuah Permainan
- Bab 122 Melihat, Mendengar Dan Mengetahui
- Bab 123 Mereka Tidak Pantas Melihatnya
- Bab 124 Kamu Lihat, Aku Tidak Menangis
- Bab 125 Boss Yutta Aloysia Menghilang
- Bab 126 Dia Mencari Wanita Itu Dengan Menggila
- Bab 127 Kelabilan dan Sakit Hati Ridwan Kamil
- Bab 128 Kelembutan Eldric Di Bawah Sikap Dingin
- Bab 129 Tunggu Aku Di Atas Ranjang