Cinta Yang Paling Mahal - Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah

" Yuna, setelah amarah Direktur Cassio terlampiaskan, setelah kamu keluar dari Hamilton, kamu masih bisa mencari tempat kerja di tempat lain. Jika tidak, saat kamu baru melangkah keluar dari Hamilton, detik berikutnya akan ada orang yang menyeret kamu ke tempat yang tidak dapat diakses untuk melakukan hal-hal yang tidak memenuhi syarat, apakah kamu percaya ? " Suming berkata dengan acuh.

Percaya!..... Seluruh tubuh Yuna bergetar ketakutan, tiba - tiba langsung tiarap di atas lantai, bentuknya mengambil uang diatas lantai sama seperti dia menertawakan Yutta waktu itu.

Disamping, hati Tingting juga gelisah, melihat Eldric didepannya dengan ketakutan.

Eldric melemparkan segenggam uang kertas ke atas meja kristral "Apakah bisa menyanyi ? Satu lagu dua juta rupiah, setelah menyanyikan lima puluh lagu, dapatkan uang dan pergi, jika tidak bisa menyanyikan lima puluh lagu penuh dan saat bernyanyi jika pusing dan serak....... baru - baru ini sebelah asia tenggara sana kekurangan stok. "

Kata "Stok" ini terdengar jelas bukan arti stok barang tradisional.

Dalam hati Tingting tiba - tiba ada ledakan besar, sejauh ini, jika kedua orang ini masih tidak tahu mengapa mereka menderita seperti ini, maka benar - benar sia - sia berlama di industri.

Mereka tahu alasannya, tetapi mereka tidak bisa mengerti mengapa Yutta si petugas kebersihan itu, pada akhirnya membutuhkan bos besar ini untuk bertindak menghukum mereka.

" Direktur Cassio, aku bisa menyanyi. " Tingting berkata "Tapi aku tidak mengerti, Yutta, dia hanya seorang petugas kebersihan! Tidak ada bakat dan penampilan, tidak mempunyai apapun, kami hanya bercanda kepadanya. Direktur Cassio jika ingin menghukum kami, kami akan menerimanya, tetapi hukuman Direktur Cassio terlalu keras bukan ? "

Bercanda ?

Eldric terlihat antar tertawa dan diam melirik sebentar ke Tingting, wajah Tingting cukup menawan, tapi saat ini Eldric tidak tertarik untuk mengapresiasi, orang seperti Tingting sedikitpun tidak menarik didalam matanya.

Tapi bentuk Tingting yang membantah dengan kuat saat ini, membuat Eldric merasa sangat familiar, mirip seperti wanita tiga tahun lalu yang berdiri didepannya, bedanya tidak mau kalah, bedanya membantah dengan kuat dan tidak mau kalah.

Hanya linglung sejenak, Eldric langsung menarik kembali pandangannya dari wajah Tingting..... tidak, wanita yang menawan didepan ini berbeda jauh dengan wanita tiga tahun lalu itu. Wanita yang bernama Tingting ini, tidak mempunyai kesombongan seperti Yutta tiga tahun lalu, kurang pesona.

Yutta.....

Begitu Eldric mengingat bentuk wanita yang penakut dan sama sekali tidak bersinar seperti berada di Kota S saat itu, dalam hati tanpa sebab terdapat rasa kesal, bahkan titik kesabaran terakhirnya menghadapi kedua wanita didepannya juga sudah habis.

" Suming, ajari dia aturan. " Bibir dingin Eldric bergerak.

" Baik. "

Suming menginjak sepatu hak tingginya dan berdiri di depan Tingting, ujung bibir tersenyum elegan namun dingin "Tingting, aturan di Hamilton selama ini selalu ketat, pertikaian sesama rekan, jika tidak terlalu besar, maka atasan akan menutup mata dan menyudahinya. "

Saat berkata sampai disini, percakapannya tiba - tiba berubah "Tetapi kali ini, sudah terlalu besar. "

Dan tidak lanjut berkata yang lainnya, Suming hanya menampilkan senyuman elegan dingin, lalu menatap Tingting didepannya dengan acuh "Kamu adalah orang pintar, pasti tahu apa yang harus kamu lakukan selanjutnya. "

Dalam hati Tingting merasa tidak rela, dia menggertakkan gigi melihat sebentar ke Suming, menarik napas dalam - dalam "Kak Ming, aku akan menyanyi! "

Satu lagu demi satu lagi, sama seperti saat dia menyiksa Yutta dan setiap lagu tersebut bernada tinggi, sampai detik sekarang, Tingting baru merasakan penderitaan Yutta saat menyanyi waktu itu.

Tingting tidak tahu sudah menyanyikan lagu yang keberapa dan sudah tidak tahan lagi "Kak Ming, apakah aku boleh minum ? "

" Menurut kamu ? " Suming tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

Sekujur tubuh Eldric dingin, lima puluh lagu, terlihat seperti mudah di selesaikan, Eldric menyaksikan langsung Tingting menyanyi satu lagu demi satu lagu, menyaksikan langsung orang yang menyanyi itu sedikit demi sedikit suaranya menjadi serak, terlihat sangat menderita..... apakah wanita itu juga seperti ini pada saat itu ?

Lagu yang dinyanyikan oleh Tingting, sejak awal tadi sudah tidak selaras, dia berusaha keras menelan air liur, bahkan hanya sebagai penonton cukup melihatnya sekilas juga bisa merasakan penderitaannya, Eldric melihatnya dengan wajah dingin " Jika tidak menyanyi hingga habis, maka kamu pergi 'bermain' beberapa hari ke asia tenggara sana. "

Tubuh Tingting tiba - tiba bergetar, matanya membelalak dan dia menatap laki - laki di sofa dengan ketakutan, berkata dengan terdesak dan sulit "Direktur Cassio, aku nyanyi sekarang. "

Seiring waktu berlalu, Yuna saat ini merasa bersyukur, untung dirinya tidak keburu melakukan sesuatu terhadap Yutta, jika tidak.....dia tidak berani membayangkan hasil akhirnya akan seberapa menyedihkan!

Orang yang sudah lama berada di Hamilton tahu jelas, kata " Hamilton " di Kota S menandakan apa!

Lima puluh lagu sudah selesai dinyanyikan.

" Direktur Cassio, orangnya telah pingsan. "

Kata Suming.

Eldric berdiri, kaki rampingnya melangkah, berkata dengan acuh tanpa membalikkan kepala "Lempar keluar. "

.....

Hamilton adalah tempat apa ?

Disini, ada aturan bertahan hidup disini.

Mereka yang tetap bisa tinggal dan bertahan disini tentu semuanya mempunyai kemampuan yang berbeda.

Dalam Hamilton, terjadi kejadian seperti ini membuat setiap orang didalamnya mengencangkan kulit dan berwaspada. Mengenai masalah Yuna dan Tingting, semua orang hampir tidak pernah mengungkitnya, seolah - olah kedua orang ini tidak pernah berada di Hamilton, seolah - olah Hamilton tidak pernah mempunyai orang seperti mereka berdua dan semua orang didalamnya seperti tidak pernah bertemu dengan mereka berdua.

" Hei Ruru, aku sudah beberapa hari tidak bertemu dengan Yuna dan Tingting. " Lea memanfaatkan sisa setengah waktu istirahat, tiba - tiba bertanya didalam ruang istirahat sementara karyawan.

Belasan orang dalam ruang istirahat semua menjadi hening, topik membicarakan merek terkenal tertentu dan selebriti terkenal tertentu sebelumnya tiba - tiba berhenti, semuanya terdiam.

" Kenapa ? Kenapa semuanya diam ? " Wajah Lea bingung dan melihat kesekitaran.

Dan orang yang dilihat olehnya, segera mengalihkan pandangan, masing-masing berpura-pura sibuk dengan urusan mereka sendiri dan tidak mempedulikannya.

" Ruru ? Apa yang terjadi ? " Suasananya sangat aneh, Lea tidak tahu apa yang terjadi.

Ruru sedikit ragu, bagaimanapun dia dan Lea termasuk karyawan yang masuk bersamaan " Lea, sebenarnya, Ting..... "

" Ruru, ayo, ganti tempat. " Tiba - tiba, ada orang yang memotong pembicaraan Ruru, orang tersebut berdiri dan memanggil Ruru, semua orang didalam ruangan ini semuanya berdiri " Ayo, Ruru, kerja. "

Raut wajah Lea pada saat itu tidak senang, dia berdiri "Anne, apa maksud kamu ? Tidak membiarkan Ruru berbicara dengan aku ? Kamu siapanya Ruru ? "

Orang yang memotong pembicaraan Ruru tersebut bernama Anne, orangnya sangat cantik, bahkan lebih cantik dari departemen humas, dia sudah bekerja selama dua tahun sebagai pelayan di Hamilton, selesai mendengar dia menghentikan langkah kaki dan berbalik :

" Idiot, kamu urusi saja urusan kamu sendiri. " Tatapan Anne sangat mencemooh, apakah Lea ini mengira dirinya tumbuh dari lumpur tanpa noda, wajahnya sepanjang waktu tertulis" Sangat khusyuk dan mulia ", sungguh sangat polos, kalau begitu untuk apa datang bekerja di Hamilton, kenapa tidak pergi kerja paruh waktu di restoran kecil saja atau bekerja paruh waktu di acara akhir pekan ?

" Kamu marah siapa ? " Lea jengkel marah.

Ruru menarik Anne dari samping, memberi sinyal ke Anne agar menyudahinya.

Tetapi Lea malah salah mengartikannya dan menatap Ruru dengan marah, matanya penuh kesedihan dan kemarahan karena dikhianati "Ruru! Tidak disangka ternyata kamu adalah orang seperti itu! "

" Lea..... "

" Ruru, jangan pedulikan dia. " Anne memotong perkataan Ruru, lalu mengangkat alis melihat ke arah Lea "Lea, jaga sikap kamu. "

Lea ini...... dia sendiri adalah orang berikutnya yang akan menderita. Dan masih begitu bodoh merasa dirinya benar. Hari ini saat berada di toilet, dia masih berkata bahwa dirinya telah ditipu oleh Yutta, berkata bahwa Yutta sangat jahat.

Jika orang itu mencari mati, maka raja neraka juga tidak bisa menariknya kembali.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu