Cinta Yang Paling Mahal - Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
"Eld..." Anton tidak dapat mengeluarkan suara, penampilan Eldric benar-benar terlalu mengerikan, bahkan Anton juga merasa menggigil di hatinya.
Eldric tidak melayani Anton, matanya menatap fokus pada Yutta, ekspresinya saat ini sangat mengerikan!
Menghadapi wanita ini, selain amarah, sisanya hanyalah depresi di hatinya yang tidak bisa dilampiaskan!
"Kamu benar-benar tidak tahu bertobat."
Suara pria terdengar dingin.
Anton merasa takut. Pandangannya bolak-balik antara Yutta dan Eldric, suasana di ruangan turun ke titik beku!
Terlihat tenang, tapi sebenarnya bergelombang!
Begitu melihat sosok di depan bangsal, wanita di atas ranjang rumah sakit juga terkejut. Dia membenci orang ini, tapi juga takut padanya.
Wajahnya perlahan-lahan menjadi pucat.
“Waktu tiga tahun, tidak membuatmu bertobat, malah menjadi semakin buruk.” Suaranya sedingin es, bisa membekukan hati orang!
Meskipun sudah berkali-kali, tidak berani menyentuh Eldric, meskipun sekali demi sekali merasa kecewa, meskipun telah memberitahu dirinya sendiri "Aku tidak peduli", dirinya hanya ingin hidup "dengan baik" dan membayar utangnya, tapi Yutta tetap saja merasakan rasa sakit di hatinya.
“Kalau begitu masukkan aku ke penjara lagi!” Yutta tidak mengendalikan amarah yang melonjak di hatinya, dan berteriak dengan keras: “Eldric, masukkan aku ke penjara lagi!
Biarkan aku memberitahumu, tidak peduli berapa tahun berlalu!
Bahkan pada hari kematianku, aku tetap akan menggunakan sisa hidupku untuk mengutuk Livin masuk ke neraka!"
Selama tiga tahun, dia dikunci di tempat yang tak terlihat matahari, dia punya banyak waktu untuk mencari tahu apa yang terjadi malam itu.
Tiga tahun, cukup baginya untuk memahami sesuatu.
Namun, bahkan pada hari dia dibebaskan dari penjara, dia masih tidak berani mempercayainya, dia terus memberitahu dirinya sendiri: Pasti ada kesalahpahaman, pasti karena dia telah merasakan terlalu banyak siksaan di penjara, terlalu banyak penghinaan dan terlalu banyak kotoran dan kegelapan, sehingga hatinya menjadi jelek, menganggap semuanya sebagai orang jahat, dan merasa kesal terhadap Livin.
Dia berulang kali membohongi dirinya, dan berulang kali memberitahu dirinya itu bukan kesalahan Livin, tapi karena hatinya telah menjadi buruk, dan menganggap Livin menjadi buruk.
Namun, ketika Ezra bertanya mengapa dia memaksa Livin meminum sebotol wiski di ruang pribadi Hamilton, Yutta tidak bisa lagi membohongi dirinya sendiri.
Ternyata bukan hatinya yang menjadi jelek setelah mengalami begitu banyak kesulitan.
Tapi sejak awal, dia telah salah mempercayai gadis lembut dengan senyuman termanis!
Livin, Livin!
Dia yakin dirinya tidak pernah memperlakukan orang ini dengan buruk, tapi sekali demi sekali dia terus berakting di depannya, setiap kali ketika dia memberitahunya "Sebenarnya aku tidak menyukai Kakak Eldric", pemikiran macam apa yang dia miliki!
Setiap kali ketika dia ditolak dengan kejam oleh Eldric, Livin akan datang untuk menghibur dan menyemangatinya, dirinya juga merasa sangat terharu dan mempercayainya.
Yutta bahkan bisa membayangkan setiap kali setelah dia gagal mengungkapkan cintanya pada Eldric, Livin berdiri di samping melihat semuanya sambil menghibur dirinya dan sambil menertawakan dalam hati bahwa dirinya dipermainkan olehnya.
Yutta tidak ingin memikirkan kenangan itu lagi, tapi kenangan itu tidak ingin melepaskannya, seperti air pasang, bergegas datang, seolah-olah akan menenggelamkannya!
Kenangan masa lalu itu!
Livin berkata dengan ekspresi segan: Aku tidak menyukai Kakak Eldric.
Livin selalu menghiburnya: Tidak apa-apa, temperamen Kakak Eldric memang begini, tetapi Kakak Yutta, kamu juga sangat baik, kakak Eldric pasti akan mengetahuinya.
Livin berkata dengan wajah malu-malu: Kak Yutta, sepertinya aku jatuh cinta pada seseorang, tapi aku takut pada Kakak Eldric. Kamu harus segera mengejar kakak Eldric, dengan begini aku tidak perlu takut padanya lagi, sampai saat itu Kak Yutta bisa membantuku membujuk Kakak Eldric.
Dan malam itu, Livin menarik tangannya dengan wajah polos: Kak Yutta, bawalah aku ke bar, aku belum pernah ke sana, aku sangat penasaran, Kak Yutta, ayo kita pergi ke "Matcha", aku mendengar temanku bilang pria tampan yang bernyanyi di sana, suaranya sangat merdu.
Dan lucunya dia benar-benar percaya padanya!
Kemudian…... Kemudian, Livin diperkosa, dan dirinya dimasukkin ke penjara oleh Eldric, tinggal selama tiga tahun, dihina dan disiksa, dan didakwa sebagai pembunuh.
Kebencian!
Kebencian yang tak terkendali, dia tidak bisa mengendalikan kebencian ini, tidak bisa mengendalikan kemarahan batinnya, dia tidak bisa mengendalikan segalanya!
Yutta mengangkat kepalanya, dan sudut mulutnya terangkat sebuah senyuman rumit, matanya terasa pedih, tapi dia memberitahu dirinya untuk tidak menangis!
"Eldric! Kalau kamu berkemampuan, bunuh saja diriku!
Meskipun kamu membunuhku, aku juga akan mengatakan hal yang sama!
Livin memang bersalah!
Dia pantas mendapatkan semua ini!
Livin pergilah ke neraka! Aku menggunakan sisa hidupku untuk mengutuk! Livin tidak akan lagi dilahirkan kembali!"
Dia hampir menghabiskan semua kekuatannya untuk berteriak dan menjerit!
Dia berteriak dalam satu tarikan napas, setelah dibebaskan dari penjara, dia tidak pernah berteriak begitu keras, berteriak dengan cepat dan begitu kesal!
Dia….. hampir saja menjadi gila!
Seberapa dia percaya terhadap Livin sebelumnya, berarti betapa menyakitkan hatinya saat ini!
Mulai sejak Ezra mempertanyakannya di dalam ruang pribadi, Yutta sudah hampir gila. Dia seharusnya sudah gila sejak lama, hal apa lagi yang lebih kejam daripada ditusuk dari punggung oleh sahabat yang paling dipercayai, dan tusukan ini hampir membunuhnya!
Tidak..... bukan hampir, tapi sudah membunuh Yutta!
Yutta yang kehilangan segalanya, tanpa harga diri dan martabat…. Apakah itu masih sebagai Yutta?
Dia menekan segalanya, menekan pikirannya, sehingga menyebabkan lonjakan kebencian saat ini!
Tetapi tetap tidak bisa lepas dari kata-kata Eldric, dia selalu memiliki cara, untuk membuat dirinya jatuh ke ambang kehancuran!
"Livin masuklah ke neraka! Aku menggunakan sisa hidupku untuk mengutuk! Livin tidak akan lagi dilahirkan kembali!"
"Plaakkk!"
Seiring suara tamparan, teriakan Yutta tiba-tiba berhenti, udara di dalam bangsal seolah-olah membeku!
Di ranjang rumah sakit, kepala wanita miring ke samping, rambutnya berantakan, menutupi sebagian besar wajahnya.
Pipi di sebelah kirinya terasa sakit ketika dia menggerakkannya, dan rasa sakit itu terasa menegang.
Dia tidak menyentuhnya dengan tangan, ada jejak darah di sudut mulutnya, perlahan-lahan mengalir ke bawah, dan menetes…... setetes darah jatuh di atas ranjang.
“Yutta, kamu tidak boleh mengatakan Livin seperti ini di depan Eldric. Jangan keras kepala.” Jantung Anton berdebar kencang, situasi saat ini telah melebihi ekspektasinya, dia khawatir Yutta terus bersikap keras kepala, jadi segera membujuknya, setelah masalahnya mereda, dia akan membujuk Eldric untuk pergi.
Kutukan yang baru saja dikatakan Yutta terlalu kejam, lagipula Livin telah meninggal. Tidak peduli bagaimanapun juga tidak seharusnya menghina seseorang yang telah meninggal…... Anton mengerutkan alisnya dan melirik wanita di ranjang rumah sakit.
Eldric yang biasanya berani dan tenang, saat ini, tangannya terasa bagaikan terbakar, dia menyembunyikannya di belakang, dan bergetar tak terkendali.
Sepasang matanya menatap wanita di ranjang rumah sakit, ketika melihat darah di ranjang, jejak penyesalan muncul di matanya…... Telapak tangannya yang tersembunyi di belakangnya, bergetar tak terkendali.
Tidak menilai baik buruknya Livin, dia sudah tidak terlalu ingat dengan penampilan Livin, tapi penampilan wanita ini di tiga tahun lalu tercetak begitu jelas di pikirannya.
Dia tidak bisa mengabaikan Yutta!
Yutta, wanita ini seharusnya tidak berubah menjadi wanita penuh kebencian seperti sekarang. Eldric…... tidak ingin melihat Yutta dengan penampilan jelek seperti ini.
Yutta, seharusnya percaya diri, sombong, dan bebas!
Kalau Yutta berubah menjadi penampilan yang jelek dan menjijikkan….... dia, tidak mengizinkannya!
“Mulai sekarang, jangan sampai aku mendengar kata-kata ini lagi.” Dia berkata.
Wanita di atas ranjang, mengangkat sudut bibirnya yang terluka, dan tersenyum tanpa mengeluarkan suara…... "Presdir Cassio, biarkan aku pergi, atau masukkan aku ke tempat itu lagi." Dia memutar kepala menatapnya, dan tersenyum memprovokasinya dengan putus asa!
Tiga tahun penjara telah mengurung kebebasannya.
Tiga tahun kemudian, Eldric menggunakan kekuatannya dan mengurung kebebasannya lagi.
Kalau begitu, apa bedanya berada di penjara atau tidak?
Jadi sebaiknya biarkan dia pergi dan mendapat kebebasan. Atau, masukkan dia ke penjara.
Setelah dibebaskan dari penjara, untuk pertama kalinya, Yutta mengangkat dagunya tinggi-tinggi, kalau tidak melihat penampilannya yang buruk, hanya melihat ekspresinya yang bangga dan mempesona, sudut mulutnya terangkat sebuah senyuman arogan, ini adalah provokasi, provokasi dalam keputusasaan!
Provokasi yang mematikan!
Eldric, pilihlah!
Anton tercengang!
Eldric tertegun!
Yutta!
Dalam waktu bersamaan, muncul kata-kata ini dalam hati mereka berdua!
Ini Yutta!
Inilah Yutta!
Yutta!
Dia terlihat buruk, sebagian besar wajahnya bengkak dan jelek, ada bekas darah di sudut mulutnya, dia jelas sangat sakit!
Dia tersenyum, menggerakkan sudut mulutnya yang terluka, tanpa mengedipkan matanya ataupun mengerutkan alisnya. Dia mengangkat dagunya dengan bangga….. Ini adalah Yutta!
Tapi…... apa yang dia katakan?
Biarkannya pergi atau memasukkannya ke penjara?
Pandangan Eldric kembali menjadi dingin, dia berkata dengan suara dingin, "Keluar."
Hati Anton bergetar, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi sebuah tatapan dingin tertuju padanya, Anton menyerah dan diam-diam keluar dari bangsal.
"Apakah kamu tahu bersalah?"
Suara magnetik terdengar acuh tak acuh.
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyAkibat Pernikahan Dini
CintiaCutie Mom
AlexiaKing Of Red Sea
Hideo TakashiHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBlooming at that time
White RoseDon't say goodbye
Dessy PutriCinta Yang Paling Mahal×
- Bab 1 Penjarakan Dia
- Bab 2 Semuanya Ini Adalah Maksud Dari Tuan Cassio
- Bab 3 Keluar Dari Penjara
- Bab 4 Kebetulan Melihat Pasangan Yang Kencan Diam-Diam
- Bab 5 Mencari Masalah Untuk Diri Sendiri
- Bab 6 Kamu Tidak Bermaksud Menyapa Aku?
- Bab 7 Cium Dia
- Bab 8 Penyelaan Oleh Ridwan
- Bab 9 Amarah Dan Hinaannya
- Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri
- Bab 11 Dia Datang
- Bab 12 Yutta Yang Tidak Percaya Diri
- Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
- Bab 14 Penghinaan Dan Penyiksaan
- Bab 15 Mempermalukan
- Bab 16 Bukan Yang Paling Memalukan
- Bab 17 Hanya Lebih Memalukan
- Bab 18 Tubuhmu Dingin Atau Panas
- Bab 19 Tersebar Dengan Luas
- Bab 20 Kritikan Lea
- Bab 21 Eldric, Dengar
- Bab 22 Dia Menghindari Eldric
- Bab 23 Eldric Menciumnya
- Bab 24 Apakah Kamu Meremehkan Yutta
- Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
- Bab 26 Jangan Terburu-Buru Satu Persatu
- Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah
- Bab 28 Tuan Lucas
- Bab 29 Wanita Gila
- Bab 30 Gadis Malang
- Bab 31 Kak Lucas...
- Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu
- Bab 33 Ridwan Kamil VS Yutta Aloysia
- Bab 34 Awal Permasalahan
- Bab 35 Mempersulit
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Penipuan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 38 Apakah Yang Dia Inginkan Terlalu Banyak?
- Bab 39 Bagaimana Merendahkan Diri Bisa Interpretasikan Kesombongan
- Bab 40 Perburuan Berdarah Dimulai
- Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini
- Bab 42 Apakah Yang Dia Inginkan Hanya Sebuah Ciuman?
- Bab 43 Alasan Eldric Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 44 Orang Yang Tidak Tahu Malu
- Bab 45 Ridwan Memberi Pelajaran Kepada Lea Si Hati Jahat
- Bab 46 Lea Trisa Demi Menjaga Diri Mendorong Yukka Aloysia untuk Menghalang
- Bab 47 Eldric Cassio Emosi
- BAB 48 Tidak Boleh Mati
- BAB 49 Yutta Aloysia Ikut Aku
- BAB 50 Dengan Kuat Menghentikan Mulut yang Mengganggunya
- Bab 51 Malam Ini Temani Aku Tidur
- Bab 52 Perhatian Di Balik Penampilan Dingin Yang Sengaja Diperlihatkan
- Bab 53 Apakah Kamu Tahu Siapa yang Menyelamatkan Yutta
- Bab 54 Memeriksa
- Bab 55 Bawa Aku Menemuinya
- Bab 56 Aku Akan Mengabulkanmu
- Bab 57 Kekurangan Ginjal
- Bab 58 Kesakitan
- Bab 59 Kelembutan Eldric
- Bab 60 Malah Menuangkan Garam
- Bab 61 Kelembutan Yang Canggung
- Bab 62 Sesuatu Yang Tidak Aku Inginkan
- Bab 63 Tidak Tahu Malu, Menggoda Tuan Kamil
- Bab 64 Apa Yang Dilakukannya Dengan Ridwan
- Bab 65 Keputusannya
- Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah
- Bab 67 Ciuman Melanda
- Bab 68 Kebencian Lea
- Bab 69 Bertemu Larut Malam Di Pinggir Jalan
- Bab 70 Ingat, Namaku Zarco Rius
- Bab 71 Yutta Marah
- Bab 72 Sangat Acuh Tidak Acuh
- Bab 73 Dengarkan Nasihat Kak Ming, Menjauhlah Dari Pria Itu
- Bab 74 Jadilah Pacarku Saja
- Bab 75 Yutta Aloysia Yang Menggila, Eldric Cassio Yang Menggila
- Bab 76 Yutta Aloysia, Yutta Aloysia
- Bab 77 Rayon Lucas Dan Karim Heng
- Bab 78 Jangan Sentuh Tempat Itu Lagi
- Bab 79 Tuan Karim Heng Aku Butuh Sepuluh Miliar
- Bab 80 Perburuan Ini Berubah Menjadi Tidak Menarik
- Bab 81 Hanya Ingin Berburu, Tidak Memiliki Perasaan
- Bab 82 Perubahan Yutta Aloysia
- Bab 83 Mendorong Masuk Ke Dalam Neraka
- Bab 84 Kemana Saja Kamu Adikku?
- Bab 85 keras Kepala dan Tetap Tegar
- Bab 86 Bukankah Ini Adalah Nona Aloysia?
- Bab 87 Kamu Bisa Berlutut Sekarang
- Bab 88 Biarkan Aku Pergi
- Bab 89 Livin Bukan Tidak Bersalah
- Bab 90 Bos! Tolong!
- Bab 91 Menghancurkan Harapan Dengan Tangan Sendiri
- Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu
- Bab 93 Akulah Yang Telah Buta Mata Dan Buta Hati
- Bab 94 Masing-Masing Semuanya Bukanlah Orang Yang Mudah Ditangani
- Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
- Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
- Bab 97 Eldric Tidak Menyadari Perasaannya Sendiri
- Bab 98 Saudara
- Bab 99 Siapa Kamu?
- Bab 100 Menghancurkan Impiannya dan Kak Lucas
- Bab 101 Kebenaran Tentang Ginjal Kiri Diangkat
- Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
- Bab 103 Yang Bisa Menahannya Bukanlah Pria
- Bab 104 Ridwan Kamil, Ridwan Kamil Membuat Orang Sakit Hati
- Bab 105 Kamu Berdiri Di Sana Saja Aku Akan Berjalan Mendekatimu
- Bab 106 Pikiran Yang Tersembunyi Di Buku Catatan Harian
- Bab 107 Jebakan Yang Terlalu Dalam
- Bab 108 Apakah Bagaimanapun Juga Boleh?
- Bab 109 Lakukan Apa Yang Tuhan Minta Anda Lakukan
- Bab 110 Berpapasan
- Bab 111 Eldric VS Ridwan
- Bab 112 Kamu Boss Besar, Jadi Tidak Perlu Membayar?
- Bab 113 Sudah Bergerak
- Bab 114 Menemani Sampai Akhir
- Bab 115 Tekanan Tak Terbatas
- Bab 116 Menemani Adalah Pengakuan Cinta Terdalam
- Bab 117 Kegembiraan Kecil Ridwan
- Bab 118 Karim Mempersulit Segalanya
- Bab 119 Ketenangan Sebelum Badai
- Bab 120 Seolah Melihat Yutta Yang Dulu
- Bab 121 Ini Adalah Sebuah Permainan
- Bab 122 Melihat, Mendengar Dan Mengetahui
- Bab 123 Mereka Tidak Pantas Melihatnya
- Bab 124 Kamu Lihat, Aku Tidak Menangis
- Bab 125 Boss Yutta Aloysia Menghilang
- Bab 126 Dia Mencari Wanita Itu Dengan Menggila
- Bab 127 Kelabilan dan Sakit Hati Ridwan Kamil
- Bab 128 Kelembutan Eldric Di Bawah Sikap Dingin
- Bab 129 Tunggu Aku Di Atas Ranjang