Cinta Yang Paling Mahal - Bab 22 Dia Menghindari Eldric
Matahari terbenam, cahaya matahari terbenam masuk ke dalam bangsal.
Suming berdiri dan melirik ke ranjang rumah sakit dengan tatapan lembut. Wanita di ranjang rumah sakit itu tampak pucat pasi, tertidur di bawah selimut di sinari cahaya hangat matahari terbenam.
Baru saja hendak pergi, Yutta yang di atas ranjang tiba-tiba membuka matanya dan bergumam:
"Kak Ming, aku ingin melunasi hutangnya, aku sudah tidak punya apa-apa lagi, aku hanya tersisa diriku sendiri. Bolehkah aku membayarnya dengan diriku sendiri?"
Begitu selesai berbicara, Yutta menutup matanya dan tertidur lagi.
Hati Suming seakan tertusuk, perasaannya campur aduk.
Orang yang sakit parah, penuh emosi ingin melunasi hutang... Suming bagaimanapun juga tidak percaya bahwa orang seperti itu akan melakukan hal jahat semacam itu.
Yutta mengatakan semua orang memarahi dirinya rendahan... Yutta rendahan? Jika Yutta adalah orang rendahan, siapakah yang termasuk orang yang mulia di dunia ini?
Wanita bodoh ini, sangat bangga hingga membuat Suming kagum!
Dirinya waktu itu, menangis sedih saat tidak ada siapapun dan bahkan sempat memikirkan tentang kematian, tetapi wanita bodoh Yutta ini, menanggung semuanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Di mulut-mulut orang lain itu, Yutta mengkhianati harga dirinya sendiri demi mendapatkan uang, wanita ini tidak pernah berpikir dua kali dan langsung menyerahkan dirinya. Orang lain tidak mengerti, tapi Suming tahu... wanita bodoh ini tidak membutuhkan harga diri, yang didapatkannya adalah kebebasan dan bukan uang.
Eldric, pria ini menggunakan 10 Miliar untuk membatasi kebebasan seorang wanita bodoh.
10 Miliar ini hanyalah seperti angka astronomi bagi wanita bodoh ini sekarang, yang mengikat dirinya dengan erat pada belenggu.
Pada saat ini, Yutta, wanita konyol ini sedang menggunakan seluruh kekuatannya untuk mematahkan belenggu itu.
Telur menyentuh batu, sudah tahu jika disentuh pasti akan lecet dan berdarah, tetapi masih saja tidak ada kebimbangan... Direktur Cassio, apakah kamu sudah keterlaluan.
Saat langit malam semakin gelap, Suming kembali ke Hamilton International.
Baru saja masuk ke kantor
"Dimana dia?"
“Direktur Cassio? Siapa yang kamu tanyakan?” Suming tidak menyangka Eldric akan mengunjungi kantornya hari ini dan menunggunya di dalam kantor.
" Yutta, dimana dia?"
Jika tidak menyebut nama Yutta masih terasa baik-baik saja. Begitu menyebut nama Yutta, Suming langsung emosi tanpa alasan.
Di hadapanya adalah bos Suming dan tindakannya juga sangat sengit, seberapapun Suming tidak menyukainya, Suming juga tidak boleh mengeskpresikannya.
Menahan amarahnya, Suming berkata dengan tidak senang "Yutta cuti hari ini."
"Panggilkan dia," Pria yang duduk di kursi sofa berkata dengan acuh tak acuh "Siapa yang mengizinkan dirinya cuti, apakah sudah mendapatkan 10 Miliar?"
Suming mengertakkan giginya dengan getir "Direktur Cassio! Yutta sedang sakit!"
"Kamu tampaknya tidak puas denganku?"
"Tidak." Ekspresi Suming berubah, buru-buru berkata "Yutta jatuh sakit di asrama staf tadi malam. Jika aku tidak bergegas ke sana tepat waktu, nyawanya akan terancam. Saat ambulans membawanya ke rumah sakit, demam tinggi 42 derajat, kata dokter, jika datang terlambat, maka sudah pasti tidak bisa terselamatkan. "
Hati Eldric bergerak, begitu mendengar bahwa wanita itu sakit, pupil hitamnya tiba-tiba menyusut.
Satu detik, dua detik, tiga detik... "Swaap", tubuh tinggi Eldric tiba-tiba berdiri.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Eldric mengangkat kakinya dan berjalan keluar kantor. Saat melewati Suming, Eldric bertanya "Rumah sakit mana?"
Um... apa maksud Direktur Cassio?
Suming secara spontan berkata "Rumah Sakit Elizabeth, bangsal rawat inap 7012." Untuk memberikan Yutta lingkungan penyembuhan yang baik dan kondisi Yutta saat itu tidak terlalu baik, menurut dokter, Yutta harus diinfus beberapa hari, kondisinya baru bisa lebih baik. Suming juga tidak ingin menghemat uang, lalu mengatur bangsal untuk Yutta.
Suming melihat punggung Eldric berjalan keluar yang semakin menjauh, tiba-tiba berteriak "Direktur Cassio, aku baru saja kembali dari rumah sakit. Saat aku kembali, Yutta baru saja tertidur." Maksud perkataannya adalah Eldric jangan pergi, jangan mengganggu Yutta yang sedang beristirahat.
“Sebentar lagi aku akan memberi pesan pekerjaan hari ini dan kembali memasak sup untuknya,” Suming berkata lagi.
Paha ramping Eldric tidak tampak ingin berhenti "Kamu tidak perlu pergi, aku akan meminta seseorang untuk membuat sup dan bawa untuknya."
Jadi... Direktur Cassio, apa sebenarnya maksud Anda? Suming dengan ekspresi aneh melihat punggung Eldric yang menghilang di sudut.
...
Di lantai bawah Hamilton International, Eldric masuk ke dalam mobil dan membuat panggilan telepon "Anton, kamu bantu aku pergi ke 'Restoran Tiociu' dan beli makanan yang ringan, lalu antarkan ke bangsal rawat inap 7012 di rumah sakit Elizabeth."
"Um... siapa yang sakit?"
"Jangan banyak tanya, belikan saja," Tiba-tiba ada yang berdering, Eldric memerintah di telepon dan berkata "Segera diantar dalam waktu setengah jam."
"Waduh! Aku ini Superman? Terbang ke sana? ”Setengah jam, Eldric masih bisa mengatakannya, Anton hampir saja emosi dan ingin mengeluh kepada Eldric di telepon, tetapi pihak lawan sudah langsung menutup telepon.
Rr!
Anton mengenakan pakaiannya dan bergegas turun ke bawah.
Sambil turun ke bawah, Anton menelepon "Restoran Tiociu" "... Benar, hanya itu saja. Aku akan mengambilnya dalam 15 menit. Perlu cepat." Setelah berbicara dan menutup telepon, Anton mulai menyapa dan menanyakan leluhur Eldric delapan generasi tentang hal ini.
Siapa sih yang sakit? Hingga Eldric harus menggerakkan orang-orang.
Waktu itu, meskipun Livin sakit, juga tidak pernah melihat Eldric begitu kencang.
...
Eldric masuk ke bangsal Yutta, dalam hatinya mengangguk melihat bangsal tunggal yang dipilih oleh Suming... Suming pandai bekerja.
Tuhan tahu bahwa Suming memberikan bangsal bagus kepada Yutta bukan karena Eldric.
Paha ramping itu melangkah masuk ke bangsal Yutta, pria itu menatap wanita yang berada di atas ranjang pasien, kerumitan di matanya yang gelap, bahkan dirinya sendiri tidak menyadarinya.
Eldric tidak pernah berpikir, seseorang akan berubah begitu banyak setelah tiga tahun.
Wajah kecil dan indah waktu itu tampak sedikit asing, kulitnya kusam kehilangan cahayanya. Jika dilihat dengan cermat, masih bisa menemukan fitur wajah Nona besar Keluarga Aloysia waktu itu, tetapi itu bukan lagi rasa waktu itu lagi.
Kantung mata bengkak, alis yang berantakan, bibir kering, kulit kasar... hanya tiga tahun saja!
Pada saat ini, orang yang berada di ranjang pasien sedikit bergerak, menoleh ke samping, poni rambut yang menutupi dahinya meluncur ke bawah, memperlihatkan bekas luka yang ditutupi oleh poni rambut.
Mata Eldric langsung menajam, mengerutkan alisnya dan cukup lama melihat bekas luka yang tersembunyi. Eldric tidak tahan dan mengulurkan tangannya. Begitu menyentuh bekas luka di dahi Yutta, wanita di tempat tidur itu terbangun.
Tsk aah!
Menghindari tangan itu dengan takut!
Bagaimana dia bisa datang? Apa yang ingin dia lakukan lagi!
Wajah Eldric tertegun.
Hindari dia?
Seolah-olah tidak yakin, Eldric mengulurkan tangannya ke arah Yutta lagi... "Swaap" Yutta secara spontan mengambil selimut dan tiba-tiba memasukkan kepalanya ke dalam selimut.
Eldric memandang wanita yang menyusut ke dalam selimut dengan ekspresi sangat marah, wajahnya dingin dan menakutkan!
Wanita sialan ini benar-benar menghindari dirinya!
Eldric tidak bergerak, melihat bola yang meringkuk di dalam selimut, samar-samar terlihat bahwa selimut itu sedang bergetar.
Setelah bersembunyi di dalam selimut, Yutta mulai merasa menyesal, mengapa dirinya bersembunyi di selimut? Jika Eldric ingin mencari masalah dengan dirinya, meskipun bersembunyi di luar angkasa juga tidak ada gunanya. Buat apa bersembunyi di dalam selimut?
Eldric "swaap" membuka selimut Yutta dengan tangan besarnya. Suaranya tiba-tiba sedingin es, bibir tipisnya tertutup dan perlahan bertanya "Kamu menghindariku?"
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMenantu Hebat
Alwi GoHalf a Heart
Romansa UniverseTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Yama's Wife
Clark1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCinta Yang Paling Mahal×
- Bab 1 Penjarakan Dia
- Bab 2 Semuanya Ini Adalah Maksud Dari Tuan Cassio
- Bab 3 Keluar Dari Penjara
- Bab 4 Kebetulan Melihat Pasangan Yang Kencan Diam-Diam
- Bab 5 Mencari Masalah Untuk Diri Sendiri
- Bab 6 Kamu Tidak Bermaksud Menyapa Aku?
- Bab 7 Cium Dia
- Bab 8 Penyelaan Oleh Ridwan
- Bab 9 Amarah Dan Hinaannya
- Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri
- Bab 11 Dia Datang
- Bab 12 Yutta Yang Tidak Percaya Diri
- Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
- Bab 14 Penghinaan Dan Penyiksaan
- Bab 15 Mempermalukan
- Bab 16 Bukan Yang Paling Memalukan
- Bab 17 Hanya Lebih Memalukan
- Bab 18 Tubuhmu Dingin Atau Panas
- Bab 19 Tersebar Dengan Luas
- Bab 20 Kritikan Lea
- Bab 21 Eldric, Dengar
- Bab 22 Dia Menghindari Eldric
- Bab 23 Eldric Menciumnya
- Bab 24 Apakah Kamu Meremehkan Yutta
- Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
- Bab 26 Jangan Terburu-Buru Satu Persatu
- Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah
- Bab 28 Tuan Lucas
- Bab 29 Wanita Gila
- Bab 30 Gadis Malang
- Bab 31 Kak Lucas...
- Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu
- Bab 33 Ridwan Kamil VS Yutta Aloysia
- Bab 34 Awal Permasalahan
- Bab 35 Mempersulit
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Penipuan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 38 Apakah Yang Dia Inginkan Terlalu Banyak?
- Bab 39 Bagaimana Merendahkan Diri Bisa Interpretasikan Kesombongan
- Bab 40 Perburuan Berdarah Dimulai
- Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini
- Bab 42 Apakah Yang Dia Inginkan Hanya Sebuah Ciuman?
- Bab 43 Alasan Eldric Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 44 Orang Yang Tidak Tahu Malu
- Bab 45 Ridwan Memberi Pelajaran Kepada Lea Si Hati Jahat
- Bab 46 Lea Trisa Demi Menjaga Diri Mendorong Yukka Aloysia untuk Menghalang
- Bab 47 Eldric Cassio Emosi
- BAB 48 Tidak Boleh Mati
- BAB 49 Yutta Aloysia Ikut Aku
- BAB 50 Dengan Kuat Menghentikan Mulut yang Mengganggunya
- Bab 51 Malam Ini Temani Aku Tidur
- Bab 52 Perhatian Di Balik Penampilan Dingin Yang Sengaja Diperlihatkan
- Bab 53 Apakah Kamu Tahu Siapa yang Menyelamatkan Yutta
- Bab 54 Memeriksa
- Bab 55 Bawa Aku Menemuinya
- Bab 56 Aku Akan Mengabulkanmu
- Bab 57 Kekurangan Ginjal
- Bab 58 Kesakitan
- Bab 59 Kelembutan Eldric
- Bab 60 Malah Menuangkan Garam
- Bab 61 Kelembutan Yang Canggung
- Bab 62 Sesuatu Yang Tidak Aku Inginkan
- Bab 63 Tidak Tahu Malu, Menggoda Tuan Kamil
- Bab 64 Apa Yang Dilakukannya Dengan Ridwan
- Bab 65 Keputusannya
- Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah
- Bab 67 Ciuman Melanda
- Bab 68 Kebencian Lea
- Bab 69 Bertemu Larut Malam Di Pinggir Jalan
- Bab 70 Ingat, Namaku Zarco Rius
- Bab 71 Yutta Marah
- Bab 72 Sangat Acuh Tidak Acuh
- Bab 73 Dengarkan Nasihat Kak Ming, Menjauhlah Dari Pria Itu
- Bab 74 Jadilah Pacarku Saja
- Bab 75 Yutta Aloysia Yang Menggila, Eldric Cassio Yang Menggila
- Bab 76 Yutta Aloysia, Yutta Aloysia
- Bab 77 Rayon Lucas Dan Karim Heng
- Bab 78 Jangan Sentuh Tempat Itu Lagi
- Bab 79 Tuan Karim Heng Aku Butuh Sepuluh Miliar
- Bab 80 Perburuan Ini Berubah Menjadi Tidak Menarik
- Bab 81 Hanya Ingin Berburu, Tidak Memiliki Perasaan
- Bab 82 Perubahan Yutta Aloysia
- Bab 83 Mendorong Masuk Ke Dalam Neraka
- Bab 84 Kemana Saja Kamu Adikku?
- Bab 85 keras Kepala dan Tetap Tegar
- Bab 86 Bukankah Ini Adalah Nona Aloysia?
- Bab 87 Kamu Bisa Berlutut Sekarang
- Bab 88 Biarkan Aku Pergi
- Bab 89 Livin Bukan Tidak Bersalah
- Bab 90 Bos! Tolong!
- Bab 91 Menghancurkan Harapan Dengan Tangan Sendiri
- Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu
- Bab 93 Akulah Yang Telah Buta Mata Dan Buta Hati
- Bab 94 Masing-Masing Semuanya Bukanlah Orang Yang Mudah Ditangani
- Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
- Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
- Bab 97 Eldric Tidak Menyadari Perasaannya Sendiri
- Bab 98 Saudara
- Bab 99 Siapa Kamu?
- Bab 100 Menghancurkan Impiannya dan Kak Lucas
- Bab 101 Kebenaran Tentang Ginjal Kiri Diangkat
- Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
- Bab 103 Yang Bisa Menahannya Bukanlah Pria
- Bab 104 Ridwan Kamil, Ridwan Kamil Membuat Orang Sakit Hati
- Bab 105 Kamu Berdiri Di Sana Saja Aku Akan Berjalan Mendekatimu
- Bab 106 Pikiran Yang Tersembunyi Di Buku Catatan Harian
- Bab 107 Jebakan Yang Terlalu Dalam
- Bab 108 Apakah Bagaimanapun Juga Boleh?
- Bab 109 Lakukan Apa Yang Tuhan Minta Anda Lakukan
- Bab 110 Berpapasan
- Bab 111 Eldric VS Ridwan
- Bab 112 Kamu Boss Besar, Jadi Tidak Perlu Membayar?
- Bab 113 Sudah Bergerak
- Bab 114 Menemani Sampai Akhir
- Bab 115 Tekanan Tak Terbatas
- Bab 116 Menemani Adalah Pengakuan Cinta Terdalam
- Bab 117 Kegembiraan Kecil Ridwan
- Bab 118 Karim Mempersulit Segalanya
- Bab 119 Ketenangan Sebelum Badai
- Bab 120 Seolah Melihat Yutta Yang Dulu
- Bab 121 Ini Adalah Sebuah Permainan
- Bab 122 Melihat, Mendengar Dan Mengetahui
- Bab 123 Mereka Tidak Pantas Melihatnya
- Bab 124 Kamu Lihat, Aku Tidak Menangis
- Bab 125 Boss Yutta Aloysia Menghilang
- Bab 126 Dia Mencari Wanita Itu Dengan Menggila
- Bab 127 Kelabilan dan Sakit Hati Ridwan Kamil
- Bab 128 Kelembutan Eldric Di Bawah Sikap Dingin
- Bab 129 Tunggu Aku Di Atas Ranjang