Cinta Yang Paling Mahal - Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
Setelah menutup telepon, Hartono turun dari ranjang, mengambil jubah tidur di sampingnya dan mengenakannya.
Nyonya Aloysia bertanya pada suaminya dengan suara ngantuk "Ada apa?"
“Ada apa?” Hartono sangat marah “Putri yang dilahirkan olehmu, pergi menjadi pelacur!”
Nyonya Aloysia segera bangkit "Apa katamu?"
Dia pasti salah dengar.
"Tetua Jabir menelepon sendiri, Bayu melihat dengan matanya sendiri, gadis itu berada di Hamilton saat ini!"
Nyonya Aloysia tidak bisa duduk diam "Tidak mungkin! Yutta memiliki harga diri yang tinggi, dia tidak mungkin melakukan hal semacam ini! Mungkinkah anak dari keluarga Jabir salah melihat?"
“Tetua Jabir menelepon sendiri, bagaimana menurutmu?” Ekspresi wajah Hartono terlihat suram.
“Apa yang akan kamu lakukan malam-malam gini?” Nyonya Aloysia mengulurkan tangannya memegang pergelangan tangan suaminya dengan erat “Hartono, apa yang dapat kamu lakukan pada jam segini?”
Hartono berusia sekitar lima puluh tahun, tapi dia terawat dan kuat, rambutnya sedikit beruban, tapi tidak mengurangi pesona seorang pria. Malah terlihat berlatih, harus diakui Hartono adalah pria dengan pesona yang kuat, dapat dilihat ketika masih muda, pasti sangat tampan.
Tetapi pada saat ini, wajah Hartono terlihat sangat suram.
Dia menggertakkan giginya, mengutuk "Tiga tahun yang lalu, gadis jahat itu membawakan bencana bagi keluarga Aloysia, membuat keluarga Aloysia menjadi lelucon besar.
Dengan tidak mudah, tiga tahun telah berlalu, insiden itu berangsur-angsur mereda dan keluarga Aloysia juga pulih ke kemakmuran sebelumnya, gadis jahat ini malah menjadi pelacur di Hamilton! Membuat keluarga Aloysia menjadi lelucon di seluruh kota. Mengapa dia selalu tidak melepaskan keluarga Aloysia!
Dosa apa yang telah aku lakukan, mengapa melahirkan gadis semacam ini!
Membunuh, menjebak pada sahabat baik yang tumbuh besar bersama!
Meskipun dia jatuh cinta pada Eldric, juga tidak boleh melakukan apa pun pada Livin, mengapa dia tidak berpikir Livin adalah orang yang dipedulikan Eldric, dasar! Demi dirinya, tidak mempedulikan seluruh keluarga!
Sekarang setelah dibebaskan dari penjara, dia tidak mengubah kelakuan, malah menjadi lebih agresif dan bekerja di Hamilton!"
“Hartono, jangan marah, mungkin….. mungkin, dia juga mengalami kesulitan.” Nyonya Aloysia berwajah sedih, tidak peduli bagaimanapun, Yutta tetaplah anaknya “Hartono, kamu pikirkan sendiri, Yutta adalah anak yang sangat sombong sejak kecil, bagaimana mungkin akan menjadi….... menjadi, wanita semacam itu?"
Nyonya Aloysia tidak percaya anaknya akan pergi ke Hamilton.
"Hartono, kita harus menyelidiki masalah ini dulu, tidak boleh hanya mendengarkan kata-kata sepihak dari Bayu."
Hartono tersenyum dingin “Aku memang ingin mencari seseorang untuk menyelidikinya dengan jelas, melihat seberapa besar lelucon yang akan dibawakan gadis jahat ini.” Selesai berkata, dia melambaikan tangan Nyonya Aloysia dan berbalik ke ruang studi “Malam ini aku tidur di ruang studi."
Hartono mengatakan kata-kata yang dingin ini, meninggalkan Nyonya Aloysia sendirian yang berwajah sedih.
Hartono pergi ke ruang studi, mengeluarkan ponselnya dan langsung memutar sebuah nomor "Gadis jahat itu telah dibebaskan dari penjara, tolong bantu aku menyelidiki keberadaannya dan apa yang terjadi setelah keluar dari penjara, aku ingin mengetahui semuanya."
Sedangkan Bayu dan teman-temannya, selain tidak mendapat sesuatu yang baik dari Eldric, malah "di didik" Kemudian diantar kembali ke rumah masing-masing oleh Gitta.
Gitta tidak mengerti "Bos, kamu begitu benci terhadap Nona Aloysia, mengapa masih bersedia membalas dendam untuknya."
Ada jejak keraguan diri di mata pria itu, tapi hanya sekilas dan hampir tidak terlihat, bahkan dirinya juga tidak menyadarinya. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan acuh tak acuh "Aku mengajari seseorang, hanya karena aku tidak menyukainya, tidak ada hubungannya dengan wanita itu."
........
Di rumah sakit
Anton melakukan pemeriksaan terakhir untuk Yutta "Oke, kamu sudah boleh meninggalkan rumah sakit. Yutta, jangan menganggap sepele pada tubuhmu lagi."
Awalnya dia tidak ingin mengatakan ini pada Yutta, tapi tidak tahu mengapa, memandang wanita yang menundukkan kepalanya dan tidak berkata, Anton tiba-tiba teringat percakapan bersama Eldric di lantai 28 Hamilton.
Melihat Yutta, Anton berkata "Karena telah dibebaskan dari penjara, maka hiduplah baik-baik. Hal-hal yang telah berlalu biarlah berlalu, kamu telah membayar yang seharusnya kamu bayar. Meskipun…... tiga tahun penjara tidak dapat berbanding dengan nyawa seseorang. Tapi….. kamu juga kehilangan banyak."
Wanita yang tadinya tidak berkata, tiba-tiba mengangkat kepalanya perlahan “Membayar yang seharusnya…. kubayar?”
Tidak tahu apakah karena ilusi, Anton mendengar sedikit….. sindiran dari suara yang kasar dan tidak menyenangkan ini?
Dia curiga dan menundukkan kepala menatap Yutta "Apa maksudmu?"
Dia menggerakkan sudut bibirnya, kemudian menundukkan kepalanya "Tidak bermaksud apapun."
Anton terlihat semakin bingung..... Apakah dia salah mendengar?
"Mulai sekarang….. dengarlah kata-kata Eldric, dengan begini penderitaanmu akan berkurang."
Yutta tersenyum dan tidak membantah.
Mereka semua menganggap dia bersalah, menganggap dia sebagai pembunuh dan berpikir bahwa tiga tahun ini sebagai penebusan..... Oh, siapa yang bisa memberitahunya kejahatan apa yang telah dia lakukan? Penebusan seperti apa itu?
Semuanya merasa Livin meninggal dengan tidak adil dan tidak bersalah, semuanya berpikir dia pantas mendapatkan hukumannya….. Semuanya memarahinya berhati kejam..... Tapi siapa di antara mereka yang benar-benar melihatnya membunuh Livin?
Gelombang kelelahan melanda seluruh tubuhnya.
Baru-baru ini.... dia sangat mudah merasa lelah. Yutta mengangkat tangannya dan memijat alisnya, mencoba menghilangkan rasa lelah di tubuhnya.
"Dan juga….. Sebenarnya, Eldric lumayan….." Peduli padamu..... Anton ingin mengatakannya tapi tiba-tiba berhenti dan mengubah topik pembicaraan "Lupakan saja, jadilah orang yang lebih baik di masa depan."
Mendengar ini, Yutta mengepal erat telapak tangannya…... Tiba-tiba, Yutta mengangkat kepala, menatap ke arah Anton dengan tatapan tegas dan bertanya:
"Anton, kalau aku mengatakan kematian Livin tidak ada hubungannya denganku, tiga tahun lalu, aku tidak menjebaknya, apakah kamu percaya!"
"Kalau aku mengatakan masalah tiga tahun yang lalu, Livin membuatnya sendiri dan pantas mendapatkannya, apakah kamu percaya!"
"Kalau aku mengatakan, sejak awal Livin selalu mengeluh padaku, dia tidak menyukai Eldric, apakah kamu percaya!"
"Kalau aku mengatakan, Livin adalah orang yang paling tidak tahu malu dan pantas masuk neraka, apakah kamu percaya!"
Suaranya kasar dan canggung, tetapi sangat semangat, seolah-olah sedang berusaha keras meyakinkan Anton dan ingin mendapatkan kepercayaannya, Anton menatap lurus ke arah wanita di depannya, tatapannya terlalu jernih, terlalu tegas dan membuat orang tanpa sadar menimbulkan keyakinan padanya!
Tapi!
"Yutta, awalnya aku menyangka tiga tahun kehidupan di penjara hanyalah sebuah pukulan besar bagimu, membuatmu menjadi takut dan kehilangan harga diri. Tapi tanpa terduga dalam waktu tiga tahun, setelah dibebaskan dari penjara, kamu akan menjadi begitu menjijikkan!...... Tidak, mungkin saja, inilah dirimu yang sebenarnya! Benar! Inilah dirimu yang sebenarnya, kamu telah berhasil menipu semua orang selama bertahun-tahun! Kalau ini bukan dirimu yang sebenarnya, bagaimana kamu bisa melakukan sesuatu yang kejam seperti tiga tahun yang lalu! Yutta, aku menarik kembali simpatiku padamu."
Anton menatap Yutta dengan tatapan acuh tak acuh dan dingin, seolah-olah bukan sedang melihat "orang". Selesai berkata, dia berbalik dan melangkah keluar pintu.
Mengulurkan tangan dan membuka pintu, Anton tiba-tiba membuka lebar matanya!
Di luar pintu, nafas sedingin es menghembus ke wajahnya.
Eldric!
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuCinta Yang Berpaling
NajokurataMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraLove at First Sight
Laura VanessaAfter The End
Selena BeeMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiDon't say goodbye
Dessy PutriPredestined
CarlyCinta Yang Paling Mahal×
- Bab 1 Penjarakan Dia
- Bab 2 Semuanya Ini Adalah Maksud Dari Tuan Cassio
- Bab 3 Keluar Dari Penjara
- Bab 4 Kebetulan Melihat Pasangan Yang Kencan Diam-Diam
- Bab 5 Mencari Masalah Untuk Diri Sendiri
- Bab 6 Kamu Tidak Bermaksud Menyapa Aku?
- Bab 7 Cium Dia
- Bab 8 Penyelaan Oleh Ridwan
- Bab 9 Amarah Dan Hinaannya
- Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri
- Bab 11 Dia Datang
- Bab 12 Yutta Yang Tidak Percaya Diri
- Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
- Bab 14 Penghinaan Dan Penyiksaan
- Bab 15 Mempermalukan
- Bab 16 Bukan Yang Paling Memalukan
- Bab 17 Hanya Lebih Memalukan
- Bab 18 Tubuhmu Dingin Atau Panas
- Bab 19 Tersebar Dengan Luas
- Bab 20 Kritikan Lea
- Bab 21 Eldric, Dengar
- Bab 22 Dia Menghindari Eldric
- Bab 23 Eldric Menciumnya
- Bab 24 Apakah Kamu Meremehkan Yutta
- Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
- Bab 26 Jangan Terburu-Buru Satu Persatu
- Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah
- Bab 28 Tuan Lucas
- Bab 29 Wanita Gila
- Bab 30 Gadis Malang
- Bab 31 Kak Lucas...
- Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu
- Bab 33 Ridwan Kamil VS Yutta Aloysia
- Bab 34 Awal Permasalahan
- Bab 35 Mempersulit
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Penipuan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 38 Apakah Yang Dia Inginkan Terlalu Banyak?
- Bab 39 Bagaimana Merendahkan Diri Bisa Interpretasikan Kesombongan
- Bab 40 Perburuan Berdarah Dimulai
- Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini
- Bab 42 Apakah Yang Dia Inginkan Hanya Sebuah Ciuman?
- Bab 43 Alasan Eldric Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 44 Orang Yang Tidak Tahu Malu
- Bab 45 Ridwan Memberi Pelajaran Kepada Lea Si Hati Jahat
- Bab 46 Lea Trisa Demi Menjaga Diri Mendorong Yukka Aloysia untuk Menghalang
- Bab 47 Eldric Cassio Emosi
- BAB 48 Tidak Boleh Mati
- BAB 49 Yutta Aloysia Ikut Aku
- BAB 50 Dengan Kuat Menghentikan Mulut yang Mengganggunya
- Bab 51 Malam Ini Temani Aku Tidur
- Bab 52 Perhatian Di Balik Penampilan Dingin Yang Sengaja Diperlihatkan
- Bab 53 Apakah Kamu Tahu Siapa yang Menyelamatkan Yutta
- Bab 54 Memeriksa
- Bab 55 Bawa Aku Menemuinya
- Bab 56 Aku Akan Mengabulkanmu
- Bab 57 Kekurangan Ginjal
- Bab 58 Kesakitan
- Bab 59 Kelembutan Eldric
- Bab 60 Malah Menuangkan Garam
- Bab 61 Kelembutan Yang Canggung
- Bab 62 Sesuatu Yang Tidak Aku Inginkan
- Bab 63 Tidak Tahu Malu, Menggoda Tuan Kamil
- Bab 64 Apa Yang Dilakukannya Dengan Ridwan
- Bab 65 Keputusannya
- Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah
- Bab 67 Ciuman Melanda
- Bab 68 Kebencian Lea
- Bab 69 Bertemu Larut Malam Di Pinggir Jalan
- Bab 70 Ingat, Namaku Zarco Rius
- Bab 71 Yutta Marah
- Bab 72 Sangat Acuh Tidak Acuh
- Bab 73 Dengarkan Nasihat Kak Ming, Menjauhlah Dari Pria Itu
- Bab 74 Jadilah Pacarku Saja
- Bab 75 Yutta Aloysia Yang Menggila, Eldric Cassio Yang Menggila
- Bab 76 Yutta Aloysia, Yutta Aloysia
- Bab 77 Rayon Lucas Dan Karim Heng
- Bab 78 Jangan Sentuh Tempat Itu Lagi
- Bab 79 Tuan Karim Heng Aku Butuh Sepuluh Miliar
- Bab 80 Perburuan Ini Berubah Menjadi Tidak Menarik
- Bab 81 Hanya Ingin Berburu, Tidak Memiliki Perasaan
- Bab 82 Perubahan Yutta Aloysia
- Bab 83 Mendorong Masuk Ke Dalam Neraka
- Bab 84 Kemana Saja Kamu Adikku?
- Bab 85 keras Kepala dan Tetap Tegar
- Bab 86 Bukankah Ini Adalah Nona Aloysia?
- Bab 87 Kamu Bisa Berlutut Sekarang
- Bab 88 Biarkan Aku Pergi
- Bab 89 Livin Bukan Tidak Bersalah
- Bab 90 Bos! Tolong!
- Bab 91 Menghancurkan Harapan Dengan Tangan Sendiri
- Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu
- Bab 93 Akulah Yang Telah Buta Mata Dan Buta Hati
- Bab 94 Masing-Masing Semuanya Bukanlah Orang Yang Mudah Ditangani
- Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
- Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
- Bab 97 Eldric Tidak Menyadari Perasaannya Sendiri
- Bab 98 Saudara
- Bab 99 Siapa Kamu?
- Bab 100 Menghancurkan Impiannya dan Kak Lucas
- Bab 101 Kebenaran Tentang Ginjal Kiri Diangkat
- Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
- Bab 103 Yang Bisa Menahannya Bukanlah Pria
- Bab 104 Ridwan Kamil, Ridwan Kamil Membuat Orang Sakit Hati
- Bab 105 Kamu Berdiri Di Sana Saja Aku Akan Berjalan Mendekatimu
- Bab 106 Pikiran Yang Tersembunyi Di Buku Catatan Harian
- Bab 107 Jebakan Yang Terlalu Dalam
- Bab 108 Apakah Bagaimanapun Juga Boleh?
- Bab 109 Lakukan Apa Yang Tuhan Minta Anda Lakukan
- Bab 110 Berpapasan
- Bab 111 Eldric VS Ridwan
- Bab 112 Kamu Boss Besar, Jadi Tidak Perlu Membayar?
- Bab 113 Sudah Bergerak
- Bab 114 Menemani Sampai Akhir
- Bab 115 Tekanan Tak Terbatas
- Bab 116 Menemani Adalah Pengakuan Cinta Terdalam
- Bab 117 Kegembiraan Kecil Ridwan
- Bab 118 Karim Mempersulit Segalanya
- Bab 119 Ketenangan Sebelum Badai
- Bab 120 Seolah Melihat Yutta Yang Dulu
- Bab 121 Ini Adalah Sebuah Permainan
- Bab 122 Melihat, Mendengar Dan Mengetahui
- Bab 123 Mereka Tidak Pantas Melihatnya
- Bab 124 Kamu Lihat, Aku Tidak Menangis
- Bab 125 Boss Yutta Aloysia Menghilang
- Bab 126 Dia Mencari Wanita Itu Dengan Menggila
- Bab 127 Kelabilan dan Sakit Hati Ridwan Kamil
- Bab 128 Kelembutan Eldric Di Bawah Sikap Dingin
- Bab 129 Tunggu Aku Di Atas Ranjang