Cinta Yang Paling Mahal - Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini

Telinga Yutta menjadi sangat panas, nafas yang dihembuskan di telinganya oleh pria ini terasa sangat jelas, bahkan jika dia ingin tidak mengindahkannya pun akan sangat sulit.

“ Tuan, tolong lepaskan tangan anda terlebih dahulu.” Dia berkata.

Hanya saja yang dia sama sekali tidak bayangkan, orang itu tidak hanya tidak melepaskan tangannya, namun seakan menggodanya, membuka bibirnya dan memasukkan telinga ke dalam mulutnya, dengan sangat menggoda berkata "Tidak masalah.”

Akhirnya, dia pun melepaskan tangannya, namun.. bibir orang ini masih menggigit telinganya dengan menggoda.

Yutta terpaku, tidak pernah menemukan orang yang sesulit ini di dalam hidupnya.

Dia memang melepaskan tangannya… Tidak salah!

Hanya saja… Dia tidak melepaskan bibirnya.

Dan suara ini sangatlah asing.

Yutta merasa semakin aneh… Dia yakin, tidak mengenal pria asing ini.

Dia pun mengingat kembali perkataan yang dikatakan oleh Manajer Chris di depan pintu ruangan VIP ini, walaupun tidak menyukainya, namun dia masih menahan dirinya.

Mengalihkan pandangannya dengan hati-hati, ingin menggunakan sudut matanya untuk melihat wajah orang ini.

Pada saat itu, di depan pandangannya kosong, orang itu sudah mundur setengah inci ke belakang dan berkata "Jika ingin melihat, lihatlah secara langsung.”

Bam!

Wajah Yutta menjadi sangat merah… Kelakuannya yang mencuri pandang orang lain terekspos langsung.

Walaupun terkespos, namun dia melihat wajah dari orang ini, tersirat keterkejutan di pandangannya, namun detik berikutnya pandangan Yutta sudah berubah menjadi tenang tidak beriak lagi.

Bola mata coklat Karim berkilau karena ketertarikan dan terpancar secercah kegembiraan akan berburu.

Sudut bibirnya terangkat, orang yang kenal akan mengetahui, pada saat ini dia sangat bersemangat.

Banyak orang yang sudah melihat wajahnya, sebuah wajah yang luar biasa, tidak peduli pria ataupun wanita akan dibuat takjub ketika melihat wajah ini.… Ketika memikirkan ini, terpancar sedikit rasa jijik di matanya -- sepertinya di dunia ini tidak akan ada orang yang lebih membenci wajah yang menawan ini dibandingkan dengan dirinya!

Yutta mengulurkan tangannya, dengan perlahan menyeka telinganya, menghilangkan bekas sentuhan sebelumnya. Dia tidak suka disentuh oleh orang lain.

Pandangan mata berwarna coklat Karim pun menyipit, semakin lama semakin merasa bahwa wanita ini sangat menarik.

Dia adalah orang yang penuh kontradiksi.

Hingga saat ini dia tidak pernah melihat orang yang lebih rendah diri darinya, namun dia justru tidak tahu, walaupun dia berperilaku dengan serendah diri apapun, kadang dengan sedikit tindakan yang dilakukan olehnya justru bisa mengkhianatinya.

Ini adalah wanita yang sulit untuk ditaklukan, namun juga adalah mangsa yang sangat baik… Sangat menarik.

“ Apakah minum alkohol?” Dia bertanya.

Yutta tanpa berpikir langsung menjawab "Tuan, tidak tahu mengapa anda memanggilku, namun aku merasa, ada satu hal yang harus anda ketahui, aku tidak minum. Namun selain itu semua akan aku lakukan."

"Oo~? Semuanya bisa dilakukan?”

Karim tersenyum ringan “Kalau begitu, aku ingin kamu menemaniku tidur satu malam.”

Ketika Karim baru selesai mengatakannya, ekspresi di wajah Yutta menjadi sangat meriah.

Pikirannya saat ini berdengung, sedikit terpaku menatap pria dengan wajah genit di hadapannya ini… Dia sama sekali tidak pernah memikirkan ada orang yang akan tertarik dengan wajah mulia sepertinya ini.

Melihat wanita ini yang sejak masuk ke dalam ruangan VIP berperilaku dengan membosankan dan tidak menarik, dalam waktu singkat rona wajahnya berwarna-warni dan menatap dengan pandangan tidak percaya, mood Karim menjadi sangat baik, dia pun mengeluarkan buku cek dan pulpen tanda tangan dari kantongnya, dengan cepat menuliskan sejumlah angka, menandatangani namanya, menjepit cek dengan jarinya yang panjang dan memberikannya kepada Yutta:

“ Ambillah, hari ini masih ada hal yang harus aku kerjakan, lain kali datang lagi mencarimu.”

Yutta tidak langsung mengulurkan tangan menerima cek ini, namun dia melirik singkat angka di dalam cek itu. Dua ratus juta!

Dia tidak melakukan apapun, sejak masuk hingga sekarang tidak lebih dari lima belas menit dan orang ini langsung memberikannya dua ratus juta?

“ Aaa” menanggapi singkat, menengadahkan kepala menatap pria ini, terdapat ratusan perasaan yang bergolak di dalam hatinya… Apakah perkataan yang baru dia katakan adalah hal yang sungguhan, bukan sengaja untuk mengejeknya?

Apakah orang ini benar-benar ingin….

“ Jangan berpikir yang macam-macam, malam ini aku masih ada urusan, tidak bisa membawamu pulang untuk menemaniku semalaman.”

Yutta menghela nafas lega "Tidak perlu sebanyak ini.” Yang dia maksud adalah jumlah uang yang diberikan di cek ini kepadanya terlalu besar.”

Dia tersenyum singkat, suara indah yang magnetis itu tertawa dan berkata "Ini adalah hal yang pantas untuk kamu terima, kamu membuat moodku menjadi baik. Kamu merasa terlalu banyak, namun aku merasa tidak cukup untuk membeli sebuah mood yang baik untukku.”

“….”

“ Ambil saja, apakah pimpinanmu tidak mengajarkanmu harus mendengar perkataan yang dikatakan oleh pelanggan, memenuhi permintaan yang diberikan oleh pelanggan?” Karim sambil tersenyum menggenggam tangan Yutta dan menyerahkan cek itu ke dalam tangan Yutta.

Cek itu terasa panas di dalam telapak tangannya, uang ini datang dengan terlalu tiba-tiba. Dalam alam bawah sadarnya dia sudah ingin menolak, namun tiba-tiba memikirkan dia masih memiliki hutang besar senilai sepuluh miliar kepada Eldric… Uang, bukankah dia saat ini sangat kekurangan uang?

Telapak tangannya panas membara, dia menggenggam cek ini seperti sedang memegang sebuah kompor, sangat panas, namun wajahnya perlahan-lahan mulai memucat.

Imbalan yang sebelumnya diberikan pelanggan kepadanya, dia menganggapnya sangat memalukan namun dia merasa pantas mengambilnya.

Dan imbalan satu miliar yang diberikan oleh Tuan Lucas, dia juga bisa menganggapnya, karena di dalam pandangan Tuan Lucas, dia memiliki kemiripan dengan wanita yang dicintainya dan dia hanya sangat merindukannya saja.

Namun kali ini tiba-tiba muncul seorang pria.. Bukankah dia sama sekali tidak melakukan apapun?

Karim dengan tinggi 187 centimeter berdiri di hadapan Yutta, lebih tinggi satu kepala darinya, dia menyipitkan mata, dengan sudut bibir yang terangkat, mengagumi berbagai perubahan ekspresi kecil di wajah wanita ini, seakan bisa melihat pergolakan di dalam hati Yutta dari perubahan eksresi kecil di wajahnya.

Dan dia, terpancar kegembiraan di dalam pandangannya, dia sangat menikmati pergolakan hati dari wanita ini.

Dengan uang dua ratus juta bisa menikmati pergolakan hati semeriah ini, dia merasa sejak datang di Club, ini adalah transaksi yang paling menguntungkan.

Rona wajah Yutta semakin lama semakin pucat, pandangan matanya terlihat pergumulan, di satu sisi dia merasa uang ini sangat panas, di sisi lain dia sangat membutuhkan uang.

Tiba-tiba dia menengadahkan kepala, dari sudutnya, hanya bisa melihat dagu indah Karim yang terangkat membentuk senyuman, dia bertanya "Tuan, apa yang anda ingin supaya aku lakukan untuk anda?”

Terpancar keterkejutan di dalam mata berwarna coklat Karim ini… Dia kembali memandang rendah wanita ini, satu kali demi satu kali, dia membuat dirinya terkejut, satu kali demi satu kali dia memperbaharui pengetahuannya akan dia.

Wanita yang tanpa daya, wanita yang rendah diri. Sombong hingga dirinya harus benar-benar melihat wanita ini!

Dia membutuhkan uang, poin ini tidak diragukan, sejak dari percakapannya dengan wanita lain di dalam rumah sakit itu, tidak sulit untuk menganalisa, wanita di hadapannya ini sangat membutuhkan uang, selain itu membutuhkan uang dengan jumlah yang sangat besar.

Jika tidak bagaimana bisa menahan semua penghinaan, melakukan hal yang tidak berani dilakukan oleh hampir semua wanita itu?

Apakah ada orang yang sejak lahir sudah menjadi pelacur?

Karim tertawa dalam dirinya.

Sehingga dia memberinya uang, bukan untuk simpatik dengannya, hanya saja ingin melihat ekspresi pergumulan di dalam wajah wanita ini. Dia mendapatkan sesuai keinginannya, dia memprediksi awalnya, namun sama sekali tidak menduga akhirnya. Dia menginginkan uang, namun tidak akan mengambilnya dengan cuma-cuma. Itu adalah sikapnya.

Berburu!

Menaklukan!

Kedua kata ini muncul dengan jelas di dalam benar Karim, jari telunjuknya yang panjang, mengelus bibirnya sambil melihat Yutta dan berkata "Cium aku.”

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu