Cinta Yang Paling Mahal - Bab 60 Malah Menuangkan Garam

Yutta tertidur sampai sore, mungkin karena terlalu lelah, mungkin karena demam tinggi, tubuhnya sangat lemah.

Ketika bangun, begitu membuka matanya langsung melihat langit-langit yang putih, saat ini dia masih bingung, dan tidak tahu di mana dirinya berada.

“Kamu sudah bangun?”

Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang magnetik.

Yutta terkejut, dan memutar kepalanya, pria itu sedang bersandar elegan di kursi samping ranjangnya, dan memegang sebuah dokumen di tangannya.

Ketika Yutta menatapnya, kebetulan pria itu mengangkat alisnya, dan menatap dirinya: “Laparkah?”

Setelah bertanya, dia mengalihkan pandangannya, kembali menatap dokumen di tangannya.

Bibir Yutta terasa kering, dia memutar kepala menatap ke sekeliling, “Terima kasih Direktur Cassio telah mengantarku ke rumah sakit, dan maaf telah merepotkanmu.”

Tangan Eldric yang memegang dokumen menjadi erat, mengapa dia merasa suara yang serak ini membuatnya terasa tidak nyaman?

Terima kasih Presdir Cassio, dan maaf telah merepotkanmu….. apakah selain ini, dia tidak memiliki kata-kata lain yang ingin dia ucapkan padanya?

Pria tidak berkata, Yutta menundukkan matanya tidak melihatnya.

Terdengar suara halaman dokumen dibolak-balikin…..

Eldric tidak berkata, Yutta juga tidak berkata, hanya terus membolak-balikin dokumen.

Ada sedikit keramahan dalam kecanggungan.

Tidak ada siapapun yang memecahkan suasana yang aneh ini.

Akhirnya Yutta tidak menahan diri.

“Presdir Cassio.”

Dia membuka mulut, dan memanggilnya dengan lembut.

Pria di samping ranjang terus melakukan urusannya, tidak merespon panggilannya.

Yutta: “…….”

Kemudian, Yutta semakin tidak sabar, “Presdir Cassio?”

Kali ini, suaranya lebih besar.

Tapi yang meresponnya hanyalah suara halaman dokumen.

“……..” Kemudian lagi: “Presdir Cassio???” Kali ini suaranya menjadi lebih keras.

“Ada apa?” Pria meletakkan dokumen di tangannya, mengangkat alisnya dan menatap Yutta.

“Apakah Lea baik-baik saja?”

Bump!

Meledak!

Tidak peduli seberapa baik kesabaran Eldric, saat ini dibawah kekuatan kata-kata Yutta, semuanya meledak!

“Yutta, tidakkah kamu keterlaluan? Lihatlah penampilanmu sendiri, kamu masih dapat mempedulikan orang lain?”

Yutta menggigit bibirnya, dan memandang Eldric dengan serius: “Presdir Cassio salah, aku memohon untuknya, hanya meminta Presdir Cassio mengampuni nyawanya, dan juga memberinya sebuah tubuh yang lengkap. Lainnya terserah Direktur Cassio.”

“Aku menyangka kamu begitu baik hingga dapat menjadi sahabat baik bersama orang yang selalu melukaimu.” Kata-kata pria penuh dengan sindiran.

Yutta tidak membantah, hanya menatapnya dengan serius: “Dia adalah karyawanmu, Presdir Cassio dapat menghukumnya, aku hanya memohon Presdir Cassio dapat mengampuni nyawanya untuk kali ini.

Sedangkan di masa depan, kalau dia menyinggung Presdir Cassio lagi, tidak peduli bagaimana Presdir Cassio ingin menanganinya, aku jamin tidak akan memohon untuknya lagi.” Dia mengatakannya lagi:

“Aku tidak ingin berhutang nyawa lagi dalam hidup ini.”

Perasaan itu bagaikan membawa hutang dalam jumlah besar.

Eldric memandang wanita di atas ranjang dengan tatapan rumit.

“Yutta, akhirnya kamu mengakuinya?”

“Akhirnya kamu mengakui dirimu berhutang nyawa?”

“Yutta, kamu jangan mengakuinya.”

“Tiga tahun yang lalu, kamu mati-matian menolak untuk mengakuinya, kalau begitu jangan mengakuinya setelah kamu keluar.”

“Ada apa? Apakah karena tidak dapat menahan siksaan dalam hatimu?”

Yutta menundukkan kelopak matanya, bulu matanya menutupi ketidakpedulian dalam matanya, dan juga menghalangi segala sesuatu di luarnya.

Kalau tiga tahun yang lalu, Eldric mengatakan kata-kata seperti ini padanya, dia pasti akan menjelaskannya, pasti akan berusaha keras menjelaskannya.

Tapi sekarang, dia tidak akan melakukannya.

Yutta yang sekarang bukan lagi Yutta yang dulu, Yutta yang kehilangan arogan, tidak memiliki jiwa, apakah Yutta yang tidak berjiwa tetap sebagai Yutta?

Dia hanya kebetulan memiliki nama yang sama dengan Nona dari keluarga Aloysia yang dulunya terkenal di kota S.

“Bicaralah, aku menyuruhmu bicara, apakah kamu tidak ingin menjelaskannya?” Wajah pria yang dingin ditutupi embun beku, tapi di mata yang dalam itu, ada sedikit harapan yang bahkan tidak diketahui oleh dirinya sendiri, dia menantikan penjelasannya.

Mungkin, begitu Yutta menjelaskannya, dia akan memaafkannya.

Yutta tetap acuh tak acuh….... menjelaskannya?

Tiga tahun lalu, dia berlutut di depan gerbang besi halaman keluarga Cassio, dia berlutut di malam hujan, tapi Eldric bahkan tidak memberinya kesempatan lima menit untuk mendengarkan penjelasannya.

Kalau begitu apa yang perlu dia jelaskan hari ini?

"Aku telah merasakan hukuman di penjara." Yutta perlahan-lahan berkata dengan suara serak, suaranya membuat orang merasa tidak nyaman: "Tidak peduli jelaskan atau tidak, semuanya hanyalah berlebihan."

Tiba-tiba pandangannya tertuju pada Eldric: "Atau, Presdir Cassio ingin melemparkanku ke sana lagi? Kali ini berapa lama? Tiga tahun, lima tahun? Atau sepuluh tahun?"

Ketidakpedulian dalam matanya, seolah-olah tidak peduli sama sekali, seolah-olah hal penting ini tidak penting baginya sama sekali.

Wajah Eldric sangat tegang, dia menyipitkan mata menatap wanita di ranjang, dia merasakan kemarahan yang tak terkatakan.

"Ya, penjelasan dan tidak sudah berlebihan, mumpung kamu telah mengakui bahwa dirimu berhutang nyawa." Tatapan Eldric sangat dingin: "Lalu bagaimana kamu membayar nyawa ini!"

“Aku membayarnya dengan sisa hidupku, cukupkah?” Yutta berkata dengan acuh tak acuh, “Kalau tidak cukup, aku akan terus membayarnya kembali di kehidupan selanjutnya, kalau masih belum cukup, aku akan terus membayarnya, suatu hari nanti aku pasti dapat membayarnya.”

Dia tidak mengatakan kalimat itu lagi: Aku berhutang nyawa, tapi itu tidak ada hubungannya dengan Livin.

Karena dirinya telah mengatakannya, tapi Eldric tidak percaya.

“Presdir Cassio, jam berapa sekarang?”

“Setengah enam.”

Yutta menjawab oh: “Kalau begitu aku harus berangkat kerja.”

Selesai berkata, dia membuka selimut, hendak turun dari ranjang.

Sebuah tangan tiba-tiba menekannya, Eldric berkata: “Hari ini mengizinkanmu cuti sakit.”

“Tidak perlu.”

Eldric menyipitkan matanya “Tidak perlu? Yutta, apakah kamu tidak tahu, tubuhmu kekurangan apa? Apa benar kamu tidak perlu istirahat?”

Yutta tiba-tiba bagaikan tersambar petir!

Dia membuka lebar matanya, tangannya mengepal erat!

Tapi meskipun begitu, tetap tidak dapat menghentikan gemetaran di telapak tangannya!

Dia benar-benar mengatakannya!

Eldric benar-benar mengatakan hal yang paling tidak ingin diketahui orang lain di depannya!

Dan orang yang melakukan hal ini adalah dirinya!

“Presdir Cassio, aku tentu mengetahuinya! Kamu tidak perlu mengingatkanku!” Bahkan nafasnya juga bergetar, matanya memerah.

“Semua ini harus berterima kasih padamu, semua berkat dirimu. Kamu tidak perlu selalu memperingatkanku, bagaimana diriku menerima kebaikanmu, dan perhatianmu!”

Kemarahan, kesakitan, dan ketidaknyamannan!

Eldric, ini adalah kesakitan yang kamu berikan padaku, sekarang kamu malah datang menuangkan garam!

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu