Cinta Yang Paling Mahal - Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
Yutta berdiri di depan Eldric dengan gugup. Tidak lama kemudian, seseorang di luar mengetuk pintu dan Eldric berkata dengan nada suara tenang "Masuk"
Orang yang masuk adalah Suming yang mewawancarai dia pada tiga bulan lalu.
"Kak Ming" Yutta menyapa dan melirik ke Eldric yagn sedang duduk di atas sofa dengan gugup. Tidak tahu apa yang sedang pria ini rencanakan lagi.
"Direktur Cassio" Suming mengenakan jas putih formal yang dijahit dengan rapi, pakaian itu sama sekali tidak mengurangi pesonanya. Dada dia terlihat sangat menonjol dan dia berkata dengan tenang di depan Eldric "Perintah apa yang ingin Anda berikan?"
Yutta merasa sikap Suming terhadap Eldric sedikit aneh, seolah-olah Eldric adalah bos besarnya... Ada satu hal yang Yutta tidak tahu, yaitu Eldric memang adalah bos besarnya Suming. Yutta berada di dalam penjara selama 3 tahun, setelah 3 tahun, dunia sudah berubah total.
"Apakah kamu mengenalnya?" Eldric menggerakan dagunya dan melirik ke Yutta di samping. Ekspresi Suming terlihat sedikit jelek, dia melirik ke Yutta dengan diam-diam. Gadis ini meninggalkan kesan yang dalam kepada Suming.
Suming mengangkat sudut bibirnya dan memasang sebuah senyuman yang sangat tidak natural "Direktur Cassio, apakah Yutta ada melakukan kesalahan yang membuat anda tidak enak? Anda jangan marah, aku akan mendidiknya dengan baik"
Yutta mendengar niat Suming mau melindunginya. Padahal dia mengira Suming akan langsung memecatnya, siapa tahu Suming malah melindunginya di depan Eldric. Hal ini membuat Yutta merasa agak aneh dan berterima kasih kepada Suming.
Suming melirik ke Yutta, kalau bukan karena performa kerja dia bagus, sikap dia sangat pengertian, rendah diri dan tidak membuat masalah. Suming tidak akan mengambil resiko dan melindunginya. Tidak tahu Yutta yang selalu rendah diri dan tidak memiliki kesan keberadaaan ini melakukan kesalahan besar apa.
Interaksi mereka berdua sama sekali tidak lari dari tatapan Eldric yang tajam.
Eldric melihat ke Suming dan berkata "Siapa yang mewawancarai dia?"
Wajah Suming segera memucat dan dahinya segera berkeringat.
"Siapa?" Eldric melihat ke Suming dengan tatapan yang meragukan.
"Saya. Direktur Cassio, saya yang mewawancarai dia secara pribadi" Sebenarnya pada kondisi biasa, Suming tidak akan melakukan wawacara secara pribadi. Benar-benar... sangat aneh! Dalam waktu dua sampai tiga tahun ini, Suming tidak pernah melakukan wawancara secara pribadi, tidak tahu apa yang salah dengan dirinya pada malam itu!
Suming merasa sangat menyesal. Melihat ekspresi Direktur Cassio, sepertinya Yutta melakukan kesalahan besar yang membuat dia benar-benar marah. Setelah mengikuti Eldric begitu banyak tahun, Suming tentu saja tahu ekspresi Eldric waktu benar-benar marah.
"Kamu yang mewawancarai dia? Sebagai cleaning service?" Alis Eldric terangkat. Keringat membasahi dahi Suming dan tubuhnya terasa sangat kaku, dia bahkan tidak berani menyeka keringatnya.
Suming menjawab dengan jujur "Waktu wawancara, kondisi nona Aloysia masih belum sesuai dengan posisi lain Hamilton International, bahkan pelayan juga..." Suming berkata dengan canggung "Tetapi nona Aloysia sendiri bermaksud mau melamar sebagai cleaning service di Hamilton"
Berkata sampai sini, Suming tiba-tiba mengangkat kepala dan berkata kepada Eldric "Direktur Cassio, performa Yutta sebagai cleaning service sangat rajin, giat dan serius waktu membersihkan"
Jabatan seperti Suming sudah tidak perlu mempedulikan urusan dan orang-orang di bawahnya, tetapi dia merasa Yutta memiliki persamaan yang tidak bisa dijelaskan dengan dirinya.
Setelah mengatakan kata-kata tadi secara refleks, Suming baru merasa kaget dan melihat ke Eldric dengan tatapan hati-hati.
Di atas sofa yang berwarna coklat, kaki Eldric saling melipat dengan elegan "Suming, pindahkan dia ke departemen hubungan masyarakat"
Suming merasa dirinya salah mendengar, dia menatap ke Eldric dengan tatapan yang terkejut "Direktur Cassio, apa yang anda katakan tadi? Aku tidak mendengar dengan jelas. Departemen hubungan masyarakat? Yutta?" Suming merasa dia pasti salah mendengar.
"Aku berkata, karyawan berprestasi seperti Yutta harus dinaikkan ke jabatan yang memiliki gaji yang lebih tinggi" Sambil berkata, Eldric meletakkan kakinya yang panjang dan berdiri sambil melihat ke Yutta yang melamun di tempat.
Kemudian sudut bibir Eldric pun terangkat dengan penuh pennghinaan "Suming, sebelum merekrut orang harus mencari tahu latar belakang orang tersebut secara penuh... Kamu mungkin tidak tahu, nona Aloysia ini memiliki kemampuan menampil yang sangat sempurna"
Tubuh Yutta menjadi tegang.
Suara Eldric terdengar seperti sedang menahan kemarahan "Departemen hubungan masyarakat membutuhkan karyawan yang bisa membungkuk dan meregangkan tubuh, berlutur adalah kelebihan dia. Untuk yang lain, mengambil hati pria juga merupakan salah satu kemampuan dia yang kuat"
Suasana di dalam ruangan menjadi tegang.
Wajah Yutta menjadi semakin pucat. Tidak bisa mendapatkan kasih sayang pria, Eldric menikmati ekspresi Yutta yang putus asa... Yutta, apakah kamu masih bisa menahan diri?
Eldric tidak percaya Yutta yang tinggi hati sudah berubah menjadi semut yang rendah hati dan hanya tahu membungkuk dan berlutut. Eldric mau melihat dengan matanya sendiri apakah Yutta benar-benar sudah berubah sepeti apa yang dia terlihat sekarang.
Semua yang dilakukan Eldric bertujuan memaksa Yutta, tetapi Eldric sendiri tidak sadar, dari dalam hati, dia menginginkan wanita tinggi hati yang mengatakan, “Ketika Livin menjadi pacarmu, aku akan berjalan melewati kamu!", bukan wanita kasihan yang hanya tahu membungkuk dan melutut!
Yang Eldric juga tidak sadar adalah, di belakang semua metode yang dia gunakan untuk memaksa Yutta, semuanya karena dia tidak bisa menerima satu fakta, yaitu dialah yang mengubah Yutta menjadi begitu!
Eldric mencari alasan agar dirinya bisa menghina Yutta, yaitu, Yutta membunuh Livin, makanya dia membencinya.
Kamu tidak akan bisa membangunkan seseorang yang sedang berpura-pura ketiduran, tetapi, orang itu pasti akan bangun pada suatu hari.
Departemen hubungan masyarakat Hamilton, berkata lebih tempat adalah departemen pengumpulan putri, model, nona dan tuan yang berpenampilan bagus.
"Ini..." Suming melihat ke Yutta yang berwajah pucat "Aku sudah mengerti, Direktur Cassio" Berdasarkan pengalaman begitu banyak tahun, Suming merasa hubungan Yutta dan Direktur Cassio tidak biasa.
Suming tidak pernah melihat Direktur Cassio mempedulikan masalah bawah. Berkata lebih jelas, Hamilton International hanya merupakan salah satu bisnis kecil Eldric, dia tidak pernah peduli dengan industri klub di distrik ini.
"Yutta, ikuti aku" Suming berkata secara profesional. Yutta Aloyia mengangkat kepalanya dan melihat ke Eldric dengan wajah penuh mohon "Tidak mau, aku tidak mau" Departemen hubungan masyarat... Eldric mau dia pergi ke Departemen hubungan masyarakat?
Tidak!
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaMarriage Journey
Hyon SongMy Cute Wife
DessyIstri kontrakku
RasudinBlooming at that time
White RoseSang Pendosa
DoniCinta Yang Paling Mahal×
- Bab 1 Penjarakan Dia
- Bab 2 Semuanya Ini Adalah Maksud Dari Tuan Cassio
- Bab 3 Keluar Dari Penjara
- Bab 4 Kebetulan Melihat Pasangan Yang Kencan Diam-Diam
- Bab 5 Mencari Masalah Untuk Diri Sendiri
- Bab 6 Kamu Tidak Bermaksud Menyapa Aku?
- Bab 7 Cium Dia
- Bab 8 Penyelaan Oleh Ridwan
- Bab 9 Amarah Dan Hinaannya
- Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri
- Bab 11 Dia Datang
- Bab 12 Yutta Yang Tidak Percaya Diri
- Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
- Bab 14 Penghinaan Dan Penyiksaan
- Bab 15 Mempermalukan
- Bab 16 Bukan Yang Paling Memalukan
- Bab 17 Hanya Lebih Memalukan
- Bab 18 Tubuhmu Dingin Atau Panas
- Bab 19 Tersebar Dengan Luas
- Bab 20 Kritikan Lea
- Bab 21 Eldric, Dengar
- Bab 22 Dia Menghindari Eldric
- Bab 23 Eldric Menciumnya
- Bab 24 Apakah Kamu Meremehkan Yutta
- Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
- Bab 26 Jangan Terburu-Buru Satu Persatu
- Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah
- Bab 28 Tuan Lucas
- Bab 29 Wanita Gila
- Bab 30 Gadis Malang
- Bab 31 Kak Lucas...
- Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu
- Bab 33 Ridwan Kamil VS Yutta Aloysia
- Bab 34 Awal Permasalahan
- Bab 35 Mempersulit
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Penipuan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 38 Apakah Yang Dia Inginkan Terlalu Banyak?
- Bab 39 Bagaimana Merendahkan Diri Bisa Interpretasikan Kesombongan
- Bab 40 Perburuan Berdarah Dimulai
- Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini
- Bab 42 Apakah Yang Dia Inginkan Hanya Sebuah Ciuman?
- Bab 43 Alasan Eldric Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 44 Orang Yang Tidak Tahu Malu
- Bab 45 Ridwan Memberi Pelajaran Kepada Lea Si Hati Jahat
- Bab 46 Lea Trisa Demi Menjaga Diri Mendorong Yukka Aloysia untuk Menghalang
- Bab 47 Eldric Cassio Emosi
- BAB 48 Tidak Boleh Mati
- BAB 49 Yutta Aloysia Ikut Aku
- BAB 50 Dengan Kuat Menghentikan Mulut yang Mengganggunya
- Bab 51 Malam Ini Temani Aku Tidur
- Bab 52 Perhatian Di Balik Penampilan Dingin Yang Sengaja Diperlihatkan
- Bab 53 Apakah Kamu Tahu Siapa yang Menyelamatkan Yutta
- Bab 54 Memeriksa
- Bab 55 Bawa Aku Menemuinya
- Bab 56 Aku Akan Mengabulkanmu
- Bab 57 Kekurangan Ginjal
- Bab 58 Kesakitan
- Bab 59 Kelembutan Eldric
- Bab 60 Malah Menuangkan Garam
- Bab 61 Kelembutan Yang Canggung
- Bab 62 Sesuatu Yang Tidak Aku Inginkan
- Bab 63 Tidak Tahu Malu, Menggoda Tuan Kamil
- Bab 64 Apa Yang Dilakukannya Dengan Ridwan
- Bab 65 Keputusannya
- Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah
- Bab 67 Ciuman Melanda
- Bab 68 Kebencian Lea
- Bab 69 Bertemu Larut Malam Di Pinggir Jalan
- Bab 70 Ingat, Namaku Zarco Rius
- Bab 71 Yutta Marah
- Bab 72 Sangat Acuh Tidak Acuh
- Bab 73 Dengarkan Nasihat Kak Ming, Menjauhlah Dari Pria Itu
- Bab 74 Jadilah Pacarku Saja
- Bab 75 Yutta Aloysia Yang Menggila, Eldric Cassio Yang Menggila
- Bab 76 Yutta Aloysia, Yutta Aloysia
- Bab 77 Rayon Lucas Dan Karim Heng
- Bab 78 Jangan Sentuh Tempat Itu Lagi
- Bab 79 Tuan Karim Heng Aku Butuh Sepuluh Miliar
- Bab 80 Perburuan Ini Berubah Menjadi Tidak Menarik
- Bab 81 Hanya Ingin Berburu, Tidak Memiliki Perasaan
- Bab 82 Perubahan Yutta Aloysia
- Bab 83 Mendorong Masuk Ke Dalam Neraka
- Bab 84 Kemana Saja Kamu Adikku?
- Bab 85 keras Kepala dan Tetap Tegar
- Bab 86 Bukankah Ini Adalah Nona Aloysia?
- Bab 87 Kamu Bisa Berlutut Sekarang
- Bab 88 Biarkan Aku Pergi
- Bab 89 Livin Bukan Tidak Bersalah
- Bab 90 Bos! Tolong!
- Bab 91 Menghancurkan Harapan Dengan Tangan Sendiri
- Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu
- Bab 93 Akulah Yang Telah Buta Mata Dan Buta Hati
- Bab 94 Masing-Masing Semuanya Bukanlah Orang Yang Mudah Ditangani
- Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
- Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
- Bab 97 Eldric Tidak Menyadari Perasaannya Sendiri
- Bab 98 Saudara
- Bab 99 Siapa Kamu?
- Bab 100 Menghancurkan Impiannya dan Kak Lucas
- Bab 101 Kebenaran Tentang Ginjal Kiri Diangkat
- Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
- Bab 103 Yang Bisa Menahannya Bukanlah Pria
- Bab 104 Ridwan Kamil, Ridwan Kamil Membuat Orang Sakit Hati
- Bab 105 Kamu Berdiri Di Sana Saja Aku Akan Berjalan Mendekatimu
- Bab 106 Pikiran Yang Tersembunyi Di Buku Catatan Harian
- Bab 107 Jebakan Yang Terlalu Dalam
- Bab 108 Apakah Bagaimanapun Juga Boleh?
- Bab 109 Lakukan Apa Yang Tuhan Minta Anda Lakukan
- Bab 110 Berpapasan
- Bab 111 Eldric VS Ridwan
- Bab 112 Kamu Boss Besar, Jadi Tidak Perlu Membayar?
- Bab 113 Sudah Bergerak
- Bab 114 Menemani Sampai Akhir
- Bab 115 Tekanan Tak Terbatas
- Bab 116 Menemani Adalah Pengakuan Cinta Terdalam
- Bab 117 Kegembiraan Kecil Ridwan
- Bab 118 Karim Mempersulit Segalanya
- Bab 119 Ketenangan Sebelum Badai
- Bab 120 Seolah Melihat Yutta Yang Dulu
- Bab 121 Ini Adalah Sebuah Permainan
- Bab 122 Melihat, Mendengar Dan Mengetahui
- Bab 123 Mereka Tidak Pantas Melihatnya
- Bab 124 Kamu Lihat, Aku Tidak Menangis
- Bab 125 Boss Yutta Aloysia Menghilang
- Bab 126 Dia Mencari Wanita Itu Dengan Menggila
- Bab 127 Kelabilan dan Sakit Hati Ridwan Kamil
- Bab 128 Kelembutan Eldric Di Bawah Sikap Dingin
- Bab 129 Tunggu Aku Di Atas Ranjang