Cinta Yang Paling Mahal - Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri

Di seberang perumahan ada mesin ATM, dia memasukkan kartu banknya ke dalam mesin ATM, melihat nomor setoran yang ditampilkan di layar mesin. Yutta menggigit giginya dan mengeluarkan

Dengan uang itu, Yutta memanggil taksi "Pergi..." Setelah masuk ke dalam mobil, Yutta baru ingat dia buru-buru mau melarikan diri tetapi tidak berpikir mau pergi ke mana.

"Pergi ke mana?" Supir taksi bertanya dengan tidak sabar.

Pergi kemana.... Yutta melamun sejenak, dia tiba-tiba sadar, di dunia yang begitu luas ini, tidak ada satu tempat pun yang bisa dia pergi.

"Mau pergi atau tidak? Kalau tidak mau pergi turun saja, aku masih mau menjalani bisnis" Supir mengerutkan alisnya dan melirik ke Yutta dengan marah. Pelanggan pertama saja sudah tidak jelas...

"....Maaf, aku belum pikir mau kemana" Yutta berkata dengan perlahan. Menghadapi supir taksi yang agak kasar, Yutta tidak membantah dan bahkan meminta maaf dengan tidak percaya diri. Penampilan ini membuat dia terlihat sangat lemah.

Kalau terlalu baik hati, kamu akan diinjak. Kata-kata pepatah benar. Melihat Yutta begitu lemah, supir taksi semakin berani dan bahkan melampiaskan kemarahan kalah mahjong kepada Yutta.

Akhirnya, supir taksi menunjuk jarinya ke wajah Yutta dan memarahinya "Kamu ini, kenapa masuk ke dalam mobilku kalau tidak berpikir dengan baik? Kamu itu sengaja mempermainkan aku kan? Bagaimana orang tuamu mendidik kamu? Sama sekali titdak memiliki martabat! Turun, turun sekarang! Jangan memganggu aku mencari uang! Kenapa aku bisa bertemu dengan orang sial seperti kamu?"

Di marah sampai begitu, Yutta bukan tidak merasakan apa-apa, hanya saja... bencana di dalam penjara yang berlangsung selama tiga tahun sudah membuat dia tidak memiliki temparemen sekarang.

Yutta menundukkan kepalanya, kemudian mengangkat kepalanya dan meminta maaf lagi dengan lembut "Maaf, aku akan turun sekarang" Sebenarnya Yutta hanya ingin meminta supir taksi memberikan dia waktu satu sampai dua menit untuk berpikir dia harus pergi ke mana.

Tidak menyangka, supir taksi tidak ingin menghiraukannya.

Supir melamun sejenak, setelah mengemudi selama belasan tahun, ini adalah pertama kali dia bertemu dengan orang yang tidak memiliki temparemen sampai begini. Melihat Yutta membuka pintu dengan lambat, supir tiba-tiba mengangkat tangannya ke arah Yutta...

"Ah! Jangan memukul aku!"

Reaksi Yutta membuat supir melamun di tempat, dia berteriak kepada wanita yang panik ini "Apakah kamu gila? Aku cuman mau membuka pintu mobil! Sialan, kenapa bisa bertemu dengan orang gila hari ini"

Sambil berkata, supir membuka pintu mobil dan berkata "Cepat minggir sana!" Mungkin karena kalah mahjong atau mungkin karena Yutta terlalu mudah diinjak. Menginjak orang seperti Yutta tidak akan di balas dendam. Sehingga sikap supir terhadap Yutta menjadi semakin tidak sopan.

Yutta tidak bergerak cepat, supir memarahinya lagi "Lambat sekali, cepat, jangan-jangan kamu itu orang lumpuh?"

Jantung Yutta mengerat, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke supir dengan serius "Aku hanya lambat, bukan orang yang lumpuh"

Supir melamun sejenak "Apakah kamu gila!" Setelah itu dia pun mengusir Yutta lagi "Cepat, bertemu dengan kamu hari ini benar-benar sangat sial. Pantasan aku tidak lancar, main mahjong saja bisa kalah begitu banyak"

Benar-benar alasan dari orang-orang yang tidak mau mengakui kesalahannya.

"Hei, ambil ke sini" Supir menarik tangan Yutta, kemudian mengulurkan satu tangannya lagi kepada Yutta, Yutta tidak mengerti "Apanya?"

"Uang"

"Tapi pak, aku tidak berangkat dengan taksimu pada akhirnya" Yutta tidak mengerti.

Supir memasang wajah tidak sabar "Kamu sudah masuk ke dalam mobilku. Kamu begitu sial, bukannya aku harus cuci mobil setelah ini? Apakah mencuci mobil tidak perlu uang?"

"...."

Melihat Yutta tidak bergerak, supir berkata lagi dengan alis mengerut "Cepat, kamu sangat lambat!"

"Tetapi aku..."

"Kamu, kamu apaan? Sini, 200 ribu"

Wajah Yutta menghijau... 200 ribu, apakah kamu sedang menjambret? Dia sangat ingin membantah supir.

Sementara kehidupan di dalam penjara selama tiga tahun ini sudah memoles temperamennya sampai tanpa tepi. Arogan yang dia miliki sebagai nona muda Keluarga Aloysia dulu, harga diri yang dulu pernah dimiliki Yutta yang dulu, sudah lama menghilang.

Tiba-tiba, tidak jauh dari kiri ada lampu mobil yang menyilaukan. Yutta menoleh ke arah kiri secara refleks, 4 mobil Audi A6 hitam baris bersampingan, sedang melaju ke arah sini.

Plat mobilnya sangat menarik. 4 mobil, plat mobilnya berurut dari nomor 1 sampai 4. Waktu cahaya lampu jalan memancar ke permukaan kaca mobil, Yutta menyipitkan matanya dan melihat wajah pengemudi salah satu mobil... Gitta, orang itu adalah Gitta, bawahan yang selalu bersama Eldric!

Tiba-tiba, Yutta langsung menjadi panik.

"Hei, cepat berikan uang... Eh? Kamu kenapa masuk lagi? Aku suruh kamu beri uang"

"Pak! Cepat! Cepat nyetir sekarang! Aku, aku beri kamu uang!" Di tengah kepanikan, Yutta mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dari sakunya dan memberikannya kepada supir dengan panik sambil meminta tolong "Aku minta tolong pak! Cepat nyetir! Cepat!"

"Kamu sedang akting drama yang mana lagi.." Sebelum supir selesai berbicara, setumpuk uang muncul lagi di hadapannya.

Yutta mengeluarkan semua uang di sakunya dengan tangan gemetar "Pak, aku akan berikan semua uangku kepadamu. Aku minta tolong cepat nyetir, cepat!" Sambil berkata, Yutta menoleh ke arah belakang dengan ketakutan.... Mendekat, sudah semakin mendekat...

"Cepat! Cepat! Apakah kamu merasa uang terlalu sedikit? Aku ada! Aku masih ada! Di kartu bank! Pak kamu cepat nyetir! Setelah tiba di tempat yang nyaman, aku akan menarik uang untukmu lagi!" Yutta sudah panik sampai tidak bisa berkata dengan baik. Wajahnya sangat pucat dan panik, seolah-olah melihat hantu.

Supir merasa Yutta benar-benar seperti orang gila... Hanya saja tatapan dia jatuh kepada uang yang berada di tangan Yutta, supir menggembangkan mulutnya... Melihat wajah uang-uang ini...

Supir mengambil uang Yutta "Duduk dengan baik"

Supir menghidupkan mobil dan taksi mulai melaju ke arah depan, Yutta yang baru saja mau menghela nafas lega...

Suara ban bergesek dengan jalan berdering dengan kuat. Supir di sebelah Yutta berkata "Sialan, apa yang terjadi dengan hari ini? Tidak ada hal yang lancar. Hei, orang-orang ini datang mencari kamu kan? Kamu mencuri atau merebut apa dari mereka sampai mereka mengejar kamu sampai begitu?"

Supir melirik ke Yutta dengan wajah tidak sabar, setelah itu, dia pun berhenti berkata lagi setelah melihat Yutta yang duduk di tempat penumpang sudah menyusut dirinya seperti sebuah bola sambil melihat ke depan dengan ekspresi ketakutan dan putus asa.

Tatapan wanita ini terlihat lebih menakutkan daripada menghadapi kematian.

Setelah itu, wanita itu menutupi semua jendela mobil dengan cepat dan menyusut dirinya lagi menjadi sebuah bola, seolah-olah dengan cara seperti itu dia bisa melarikan diri dari orang-orang itu.

"Haha, kamu sangat konyol..."

Pada saat supir mau menertawakan Yutta, ada seseorang mengetuk jendela mobil dari luar "Nona Aloysia, silahkan turun" Wajah Yutta memucat, dia menundukkan kepalanya dan berpura-pura tidak bisa mendengar ataupun melihat.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu