Cinta Yang Paling Mahal - Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
Penghinaan dalam kata-kata Suming, membuat wajah Lea membiru saat mendengarnya, buru-buru berkata kepada Suming dengan marah "Kak Ming, atas dasar apa kamu menghina orang! Memang benar, aku Lea adalah seorang pelayan di Hamilton, tetapi aku mengandalkan diriku sendiri. Dengan tanganku, keringatku, menghasilkan uang bersih!
Setiap rupiah diperoleh dari kerja keras, keringat dan air mataku sendiri dan tidak ada satu rupiah pun yang diperoleh dengan mengkhianati harga diri seperti yang dilakukan oleh Yutta. Aku merasa aku telah menjalani kehidupan yang sangat terbuka dan menjadi manusia polos. Mengapa aku harus dipermalukan oleh Kak Ming? "
Suming tidak bisa menahan senyum "Lea, aku dengan sangat jelas memberitahumu, jika hari itu Yutta tidak membantumu keluar dari kepungan, atas dasar kamu tidak menghargai putra keluarga Lumban, maka kamu sudah diperlakukan oleh putra keluarga Lumban seperti kondisi yang sama dengan Yutta sekarang... oh tidak, kamu masih tidak bisa dibandingkan dengan Yutta! "
Suming tersenyum sinis "Kamu tidak bisa melakukan apa yang bisa dilakukan oleh Yutta."
"Tentu saja aku tidak bisa melakukannya. Aku, Lea tidak akan pernah melakukan hal-hal yang tidak tahu malu dan tidak memiliki harga diri seperti itu dalam hidupku."
Suming mengangguk "Aku harap seminggu kemudian, kamu masih bisa berkata demikian."
Suming malas berbicara omong kosong dengan gadis lugu ini, jika telah mengalami penganiayaan, Lea ini masih bisa begitu polos, maka dirinya memang memiliki keluguan sejati.
"Kebobrokan seseorang adalah pilihannya sendiri, jangankan seminggu kemudian, meskipun sebulan, setahun, seumur hidup, aku akan tetap berkata demikian, aku tidak akan pernah melakukan hal yang dilakukan oleh Yutta, demi mendapatkan banyak uang, semuanya bisa dilakukan. "
Suming bersuara "um", tidak menatapnya lagi "Baiklah, kamu boleh keluar."
“Kalau begitu, Kak Ming, aku keluar dan bekerja lagi.” Lea berbalik dengan wajah tidak senang.
Saat berjalan ke pintu, suara Suming datang dari belakang "Lea, ingat, apa yang diderita Yutta hari ini, seharusnya ditanggung oleh dirimu, Lea saat awal kamu menyinggung putra keluarga Lumban. Di dunia ini, selalu ada suatu hal yang bisa memaksamu untuk menundukkan kepala. Karena kamu tidak peduli dengan kebaikan Yutta, maka aku juga tidak perlu melindungimu lagi. "
Lea tidak setuju, sejak masuk Hamilton, dirinya tidak pernah merasakan perlindungan dari Suming. Dengan sangat yakin bahwa perlindungan yang di sebut oleh Suming, hanyalah perkataan saja.
Tapi segera, Lea akhirnya mengerti betapa pentingnya perlindungan Suming di Hamilton.
Di Hamilton International, para pelayan paling sering hanya dianiaya biasa oleh pelanggan, tetapi tidak ada yang berlebihan. Ini dikarenakan reputasi dan kekuatan Hamilton, serta prinsip Suming.
Lea meninggalkan tempat Suming dan segera, angin puyuh kecil bertiup di seluruh Hamilton.
Lea tidak merasakan apa-apa pada awalnya. Seorang mahasiswa Universitas S yang akrab dengannya, diam-diam bertanya kepada Lea "Apakah kamu telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaan Kak Ming?"
Lea menjadi marah saat mendengar ini "Apakah Kak Ming akan menghukumku?"
"Jangan bercanda, Kak Ming selama ini tidak akan pernah berurusan dengan pelayan manapun hanya karena pelayan mengatakan dan melakukan sesuatu yang salah. Kak Ming hanya akan angkat tangan dan tidak peduli dengan pelayan itu."
Lea meringkuk bibirnya "Aku kira ada masalah apa, bukankah hanya karena tidak suka denganku, aku bisa menghindarinya itu sudah cukup."
“Kamu…terserah kamu saja, jagalah dirimu dengan baik.” Pelayan yang memiliki hubungan baik dengan Lea juga tidak banyak bicara lagi. Melihat Lea yang sama sekali tidak peduli dengan masalah ini, orang lain saja tidak peduli, dirinya sebagai orang luar buat apa ikut campur dalam masalah ini, yang ada nanti dijadikan bahan gosip oleh orang lain.
Suming duduk di kantor dan tidak terlalu peduli dengan urusan Lea.
Kali ini, bukan karena Lea yang tidak tahu bagaimana bersyukur. Tidak masalah jika tidak tahu bagaimana bersyukur, Lea juga menyindir dan secara diam-diam mendorong dermawannya ke dalam masalah dan Suming juga tidak akan mengatakan bahwa dirinya marah karena seorang pelayan.
Benar! Suming mengakui bahwa dirinya pilih kasih terhadap Yutta, wanita bodoh itu. Melihat Yutta seperti melihat dirinya sendiri di waktu itu. Memikirkan kesulitan yang dirinya alami di tahun-tahun itu, tidak tahan dan ingin lebih melindungi Yutta, wanita bodoh ini.
Namun, jika bukan karena Lea meledakkan dirinya sendiri, Suming juga tidak akan bersikap dingin.
Suming sudah menanyakan dengan jelas masalah ruangan pribadi 606 di hari itu. Seperti yang dikatakan olehnya, Yutta membantu Lea meringankan masalahnya dan sejak itu, Yutta menanggung penderitaan Lea.
Jika tidak menyelamatkan Lea, sesuai dengan situasi di dalam ruangan pribadi pada saat itu... Suming menduga, Eldric, pria itu tidak akan mengenali Yutta.
Suming berdiri, begitu hendak meninggalkan kantor, langsung bertemu dengan Eldric dan Anton.
"Direktur Cassio, Tuan Megan."
Anton tersenyum dan bercanda “Suming, apakah kamu sedang mengantarkan pelukan?” Tentu saja tidak, Suming kebetulan hendak keluar dari kantor dan menabrak masuk dalam pelukan Eldric.
Eldric tidak begitu merespon, menegakkan Suming dan mendorongnya keluar.
Anton membuat lelucon lain "Eldric, menurutku, kamu ini orang yang tidak tahu bagaimana mengasihani dan menghargai batu giok. Suming, seorang wanita cantik telah mengantarkan pelukan untukmu, lalu kamu langsung mendorong orang itu menjauh?"
"Kamu mau? Ganti saja posisinya." Setelah selesai berkata dengan dingin, Eldric langsung menempatkan Suming ke dalam pelukan Anton "Suming adalah orang yang memiliki keterampilan. Anton, kamu harus memperlakukannya dengan baik."
"Um..." Abang, aku salah, aku salah, bolehkah?
Anton ingin menangis tanpa air mata.
Suming menarik diri dari pelukan Anton dengan tenang, lalu merapikan pakaiannya, memandang Eldric "Direktur Cassio, Yutta, dia..."
"Tidak akan mati."
Suming tertegun mendengar kata-kata Eldric... Kata-kata orang ini membuat orang lain tidak bisa berkata-kata.
“Oh… Akhir-akhir ini, orang-orang bawahan tidak bisa bekerja dengan tenang, menyebarkan gosip dan mengganggu hati orang-orang. Aku sekarang hendak berbicara dengan mereka.” Suming berkata dengan tindakan yang tidak masuk akal.
Tapi Eldric sepertinya mendengarkannya, mata hitamnya bergerak "Gosip siapa?"
" Yutta." Suming berkata "Masalah ruangan pribadi 606 di hari itu sudah tersebar. Sekarang seluruh Hamilton, tidak ada yang tidak tahu tentang masalah Yutta hari itu di ruangan pribadi."
Suming hanya mengatakan segitu, tidak banyak tentang detailnya.
Hanya berbicara tentang Yutta di dalam ruangan pribadi, tetapi tidak mengatakan apa-apa tentang Yutta di dalam ruangan pribadi.
Tapi sangat jelas, Eldric seketika langsung mengerti semuanya!
Dalam sekejap, kedua mata yang masih tenang dan tanpa gelombang tadi menembakkan cahaya terang, jatuh ke wajah Suming, bertanya dengan suara tenang "Siapa yang mengatakannya?"
"Aku juga baru saja mengetahui tentang hal ini." Jika bukan baru saja mencari Lea dan menanyakannya, Suming masih tidak tahu tentang hal itu. Bagaimanapun juga, masalah ini menyebar secara diam-diam dan baru dua hari saja. Setelah ragu-ragu, Suming berkata “Jika tebakanku benar, itu adalah Yuna, ruangan putri di ruangan pribadi 606.” Hari itu, kebetulan Yuna tertangkap basah sedang mengintip di luar ruangan pribadi oleh Suming. Selain Yuna, tidak ada orang lain lagi.
"Cari dia." Mata Eldric dingin, menyipitkan mata dan bertanya pada Suming tentang hal lain "Ada apa dengan tenggorokan Yutta ?"
Masalah ini, saat Yutta menyerahkan 10 Miliar kepada Suming malam itu, Suming sudah curiga, jadi kemudian Suming juga menyelidikinya.
"Itu pendatang baru di departemen hubungan masyarakat, bernama Tingting, yang menarik Yutta ke dalam ruangan pribadi tamunya. Mungkin karena ingin mempermainkan Yutta, membuat Yutta menyanyikan hampir lima puluh lagu secara berurutan dengan nada tinggi."
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensIstri kontrakku
RasudinHusband Deeply Love
NaomiMi Amor
TakashiSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMy Secret Love
Fang FangCinta Seorang CEO Arogan
MedellineHabis Cerai Nikah Lagi
GibranCinta Yang Paling Mahal×
- Bab 1 Penjarakan Dia
- Bab 2 Semuanya Ini Adalah Maksud Dari Tuan Cassio
- Bab 3 Keluar Dari Penjara
- Bab 4 Kebetulan Melihat Pasangan Yang Kencan Diam-Diam
- Bab 5 Mencari Masalah Untuk Diri Sendiri
- Bab 6 Kamu Tidak Bermaksud Menyapa Aku?
- Bab 7 Cium Dia
- Bab 8 Penyelaan Oleh Ridwan
- Bab 9 Amarah Dan Hinaannya
- Bab 10 Ditangkap Setelah Melarikan Diri
- Bab 11 Dia Datang
- Bab 12 Yutta Yang Tidak Percaya Diri
- Bab 13 Memindahkan Dia Ke Departemen Hubungan Masyarakat
- Bab 14 Penghinaan Dan Penyiksaan
- Bab 15 Mempermalukan
- Bab 16 Bukan Yang Paling Memalukan
- Bab 17 Hanya Lebih Memalukan
- Bab 18 Tubuhmu Dingin Atau Panas
- Bab 19 Tersebar Dengan Luas
- Bab 20 Kritikan Lea
- Bab 21 Eldric, Dengar
- Bab 22 Dia Menghindari Eldric
- Bab 23 Eldric Menciumnya
- Bab 24 Apakah Kamu Meremehkan Yutta
- Bab 25 Kamu Kira Dirimu Lebih Mulia Dari Yutta
- Bab 26 Jangan Terburu-Buru Satu Persatu
- Bab 27 Membantu Dia Melampiaskan Amarah
- Bab 28 Tuan Lucas
- Bab 29 Wanita Gila
- Bab 30 Gadis Malang
- Bab 31 Kak Lucas...
- Bab 32 Terakhir Kali Tanya padamu
- Bab 33 Ridwan Kamil VS Yutta Aloysia
- Bab 34 Awal Permasalahan
- Bab 35 Mempersulit
- Bab 36 Tidak Tahu Malu
- Bab 37 Penipuan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
- Bab 38 Apakah Yang Dia Inginkan Terlalu Banyak?
- Bab 39 Bagaimana Merendahkan Diri Bisa Interpretasikan Kesombongan
- Bab 40 Perburuan Berdarah Dimulai
- Bab 41 Aku Ingin Kamu Menemaniku Malam Ini
- Bab 42 Apakah Yang Dia Inginkan Hanya Sebuah Ciuman?
- Bab 43 Alasan Eldric Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 44 Orang Yang Tidak Tahu Malu
- Bab 45 Ridwan Memberi Pelajaran Kepada Lea Si Hati Jahat
- Bab 46 Lea Trisa Demi Menjaga Diri Mendorong Yukka Aloysia untuk Menghalang
- Bab 47 Eldric Cassio Emosi
- BAB 48 Tidak Boleh Mati
- BAB 49 Yutta Aloysia Ikut Aku
- BAB 50 Dengan Kuat Menghentikan Mulut yang Mengganggunya
- Bab 51 Malam Ini Temani Aku Tidur
- Bab 52 Perhatian Di Balik Penampilan Dingin Yang Sengaja Diperlihatkan
- Bab 53 Apakah Kamu Tahu Siapa yang Menyelamatkan Yutta
- Bab 54 Memeriksa
- Bab 55 Bawa Aku Menemuinya
- Bab 56 Aku Akan Mengabulkanmu
- Bab 57 Kekurangan Ginjal
- Bab 58 Kesakitan
- Bab 59 Kelembutan Eldric
- Bab 60 Malah Menuangkan Garam
- Bab 61 Kelembutan Yang Canggung
- Bab 62 Sesuatu Yang Tidak Aku Inginkan
- Bab 63 Tidak Tahu Malu, Menggoda Tuan Kamil
- Bab 64 Apa Yang Dilakukannya Dengan Ridwan
- Bab 65 Keputusannya
- Bab 66 Kalau Sakit, Gigitlah
- Bab 67 Ciuman Melanda
- Bab 68 Kebencian Lea
- Bab 69 Bertemu Larut Malam Di Pinggir Jalan
- Bab 70 Ingat, Namaku Zarco Rius
- Bab 71 Yutta Marah
- Bab 72 Sangat Acuh Tidak Acuh
- Bab 73 Dengarkan Nasihat Kak Ming, Menjauhlah Dari Pria Itu
- Bab 74 Jadilah Pacarku Saja
- Bab 75 Yutta Aloysia Yang Menggila, Eldric Cassio Yang Menggila
- Bab 76 Yutta Aloysia, Yutta Aloysia
- Bab 77 Rayon Lucas Dan Karim Heng
- Bab 78 Jangan Sentuh Tempat Itu Lagi
- Bab 79 Tuan Karim Heng Aku Butuh Sepuluh Miliar
- Bab 80 Perburuan Ini Berubah Menjadi Tidak Menarik
- Bab 81 Hanya Ingin Berburu, Tidak Memiliki Perasaan
- Bab 82 Perubahan Yutta Aloysia
- Bab 83 Mendorong Masuk Ke Dalam Neraka
- Bab 84 Kemana Saja Kamu Adikku?
- Bab 85 keras Kepala dan Tetap Tegar
- Bab 86 Bukankah Ini Adalah Nona Aloysia?
- Bab 87 Kamu Bisa Berlutut Sekarang
- Bab 88 Biarkan Aku Pergi
- Bab 89 Livin Bukan Tidak Bersalah
- Bab 90 Bos! Tolong!
- Bab 91 Menghancurkan Harapan Dengan Tangan Sendiri
- Bab 92 Penyesalan Terakhir Dalam Hidup ini Adalah Bertemu Denganmu
- Bab 93 Akulah Yang Telah Buta Mata Dan Buta Hati
- Bab 94 Masing-Masing Semuanya Bukanlah Orang Yang Mudah Ditangani
- Bab 95 Telah Membayar Yang Harus Dibayar
- Bab 96 Sudah Gila Sejak Lama
- Bab 97 Eldric Tidak Menyadari Perasaannya Sendiri
- Bab 98 Saudara
- Bab 99 Siapa Kamu?
- Bab 100 Menghancurkan Impiannya dan Kak Lucas
- Bab 101 Kebenaran Tentang Ginjal Kiri Diangkat
- Bab 102 Eldric, Kamu Sudah Gila!
- Bab 103 Yang Bisa Menahannya Bukanlah Pria
- Bab 104 Ridwan Kamil, Ridwan Kamil Membuat Orang Sakit Hati
- Bab 105 Kamu Berdiri Di Sana Saja Aku Akan Berjalan Mendekatimu
- Bab 106 Pikiran Yang Tersembunyi Di Buku Catatan Harian
- Bab 107 Jebakan Yang Terlalu Dalam
- Bab 108 Apakah Bagaimanapun Juga Boleh?
- Bab 109 Lakukan Apa Yang Tuhan Minta Anda Lakukan
- Bab 110 Berpapasan
- Bab 111 Eldric VS Ridwan
- Bab 112 Kamu Boss Besar, Jadi Tidak Perlu Membayar?
- Bab 113 Sudah Bergerak
- Bab 114 Menemani Sampai Akhir
- Bab 115 Tekanan Tak Terbatas
- Bab 116 Menemani Adalah Pengakuan Cinta Terdalam
- Bab 117 Kegembiraan Kecil Ridwan
- Bab 118 Karim Mempersulit Segalanya
- Bab 119 Ketenangan Sebelum Badai
- Bab 120 Seolah Melihat Yutta Yang Dulu
- Bab 121 Ini Adalah Sebuah Permainan
- Bab 122 Melihat, Mendengar Dan Mengetahui
- Bab 123 Mereka Tidak Pantas Melihatnya
- Bab 124 Kamu Lihat, Aku Tidak Menangis
- Bab 125 Boss Yutta Aloysia Menghilang
- Bab 126 Dia Mencari Wanita Itu Dengan Menggila
- Bab 127 Kelabilan dan Sakit Hati Ridwan Kamil
- Bab 128 Kelembutan Eldric Di Bawah Sikap Dingin
- Bab 129 Tunggu Aku Di Atas Ranjang