Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
"......"
Selesai makan, dua orang keluar dari restoran.
"Ke mana kamu, aku antar kamu."
Joelle berpikir sejenak, "Pulang ke rumah."
Masalah toko belum selesai, jadi dia mengambil pekerjaan dari Negara A.
Dia membuat janji dengan pelanggan yang memesan baju pengantin, untuk melihat gambar.
Kemudian sesuai dengan pilihan gaya dan bahan pelanggan, membuat baju.
Mendengar Joelle mengatakan rumah, Ethan melihat dia, lalu menyindir, "Anakmu tidak punya ayah, apa itu termasuk rumah?"
Joelle ingin membantahnya, dia belum ada, tapi kata-kata yang sampai mulut itu, ditelan lagi.
Jika dia membantah, dia tidak tahu apa yang dia katakan, hanya menolehkan kepala untuk melototi dia dan masuk ke dalam mobil.
Ethan tersenyum.
Di dalam mobil sangat tenang, suasana tenang ini membuat orang merasa tertekan.
Joelle bersandar di jendela mobil, lalu menutup mata untuk berpura-pura tidur.
Akting dia tidak hebat, Ethan hanya melihat sekilas sudah tahu, tapi tidak mengatakan apa-apa.
Sekitar 20 menit, Joelle membuka mata seperti baru bangun saja. Dia sudah menghitung waktu, kebetulan mobil sampai komplek.
Dia mengucek mata, membuka pintu mobil, lalu keluar, "Terima kasih."
Terima kasih dia sudah mengantarnya pulang.
Ethan duduk tegak, dengan santai meletakkan tangannya disetir, "Terima kasihmu tidak ada ketulusan."
Tangan Joelle yang menutup pintu menjadi kaku, "Maksudmu?"
"Jika ingin berterima kasih padaku, seharusnya mengundangku ke atas untuk minum teh." Dia tersenyum, seperti bercanda.
Joelle adalah sosok bercandanya.
Joelle.
Simon benci padanya, jika Hannah melihat dia, pasti tidak akan senang.
Dia sudah gila, baru bisa membiarkan dia masuk ke rumahnya.
Tania menggigit jari, mata melotot sampai bulat dan melihat Joelle yang berdiri di pinggir jalan, "Apa itu adalah Mommy?"
Simon sedang berpikir, bagaimana dari tangan Joelle mengambil tablet dan ponselnya. Setelah mendengar kata adiknya, dia melihatnya, "Di sana ada Mommy."
Tania menunjuk ke arah pintu komplek.
Simon melihat ke sana, lalu melihat Joelle dengan seseorang berbincang di pinggir jalan, wajah samping itu--
Kenapa begitu familiar?
Dengan cepat, dia mengenal bahwa pria yang berbicara dengan Joelle adalah bajingan itu.
Mengapa Mommy bersama dengannya?
Simon tidak senang dan dengan dingin menatap.
Tania menarik tangannya, "Kakak, kenapa denganmu?"
Simon dengan dingin berkata, "Tania, apa kamu sudah melihat pria yang di dalam mobil itu?"
Tania dengan jujur menganggukkan kepala, "Sudah melihat."
"Dia--adalah ayah kita." Simon mengepalkan tangan.
Dia adalah mantan suami Mommy, tentu saja adalah ayah mereka.
Tania mengedipkan mata, di dunianya tidak pernah muncul panggilan ayah, tapi pernah mendengar anak-anak lain memanggil ayah, dia tidak pernah memanggil.
Tiba-tiba mendengar kakak mengatakan ada ayah, dia pun sangat senang, ingin berlari ke sana, "Ayah--"
Simon bergegas menariknya, lalu menutup mulutnya, "Shut!"
Tania melawan, "Aku mau mencari ayah."
Dia tidak memiliki pemikiran dalam seperti Simon.
Hanya tahu orang itu adalah ayahnya dan ingin pergi melihat tampak ayahnya.
"Dia bukan ayah kita." Kata Simon dengan yakin.
Ah?
Tania menjadi bingung, sebentar iya, sebentar bukan, sebenarnya iya atau bukan?
Dia dengan tatapan bingung melihat kakaknya.
Seolah-olah sedang bertanya.
"Dia adalah ayah kita, tapi dia meninggalkan Mommy dan kita, jadi kita tidak boleh mengakuinya sebagai ayah."
Tania tidak mengerti, bulu mata yang panjang berkedip dan berkata, "Apakah itu adalah ayah, aku ingin ayah."
Simon memeluk adiknya, "Aku pasti mencarikan ayah baik untuk kita dan mencarikan pria baik untuk Mommy."
Tania, "......"
Dia tidak mengerti.
Menatap kejauhan itu, hanya bisa melihat wajah samping pria, dalam hati berpikir, apakah itu adalah ayah?
Tampaknya seperti apa?
"Apa kakak pernah bertemu dengan ayah?"
Simon menganggukkan kepala, "Pernah."
"Apa dia ganteng?" Tania bertanya, ingin berlari ke sana untuk melihat.
Simon tidak ingin akui, tapi Ethan memang ganteng, ini juga hal yang dia pusingkan.
Harus pergi ke mana untuk mencari pria yang lebih ganteng darinya?
"Ganteng."
Tania lebih berharap lagi.
"Aku sudah ambil." Tangan Hannah memegang payung lipat, hari ini mau membawa mereka ke Seaworld, namun sampai bawah baru teringat, katanya jam tiga sore akan hujan.
Jadi dia ke atas mengambil payung.
"Nenek." Tania sangat sedih, kakak pernah bertemu ayah, dia tidak pernah, hatinya sedih.
Ada kesempatan melihat tampak ayah, tapi kakak tidak memperbolehkan dia melihat.
Menjengkelkan.
"Kenapa?" Hannah menggendongnya.
"Kakak......"
Tania baru mau bicara, sudah mendengar Simon memanggil, "Mommy."
Perkataan dia terpotong.
Joelle berjalan ke sini, lalu melihat Hannah membawa tas, jadi bertanya, "Apa mau keluar?"
"Aku ingin membawa mereka ke Seaworld, selalu tinggal di rumah juga tidak baik."
Joelle menggendong putrinya, "Bagaimana pergi, apakah naik kereta api?"
Jika naik kereta api, pasti sangat repot karena mau membawa dua anak.
Hannah berkata, "Naik taksi, membawa mereka naik kereta api sangat repot, karena mau ganti kereta api lagi."
Joelle berjalan sampai pinggir jalan, "Aku masih ada pekerjaan jadi tidak bisa pergi. Tunggu ada waktu aku akan pergi membeli mobil, begini mau pergi juga tidak repot."
"Kamu urusi pekerjaanmu saja, aku bisa menjaga mereka." Hannah menggendong Tania.
Tania tidak membiarkan Hannah menggendongnya, tidak tahu kenapa dia merasa sedih, jadi memeluk Joelle, tidak ingin melepaskannya, hanya dengan lembut berkata, "Mommy."
"Kenapa?" Joelle melihat putrinya, mengelus kepalanya, "Apa ingin Mommy pergi?"
Tania menggelengkan kepala, "Bukan, kakak katakan--"
"Tania, bukannya kamu ingin melihat pertunjukan lumba-lumba? Jika tidak pergi, maka tidak bisa melihat lagi, kakak janji akan menggunakan uang tahun baru membelikanmu bantal lumba-lumba, apa kamu tidak mau?" Simon sengaja memotong perkataan adiknya.
Dia tidak ingin Joelle tahu, bahwa dia tahu siapa ayah mereka.
Mommy tidak katakan, pasti tidak ingin mereka tahu.
Tania menatap kakaknya, "Apa kamu akan membelikannya untukku?"
Tania sangat polos, sejekap saja sudah dibuat Simon untuk memikirkan hal lain.
"Beli." Kata Simon dengan yakin.
"Aku mau lolipop." Tania tersenyum senang.
Simon melihat ke arah Joelle, "Ini, kamu harus tanya Mommy, biarkan kita makan atau tidak."
Tania memanyunkan bibir, Mommy selalu mengatakan makan permen akan membuat gigi rusak, jadi Mommy tidak membiarkan dia makan.
Gadis kecil menjadi sedih.
Joelle mencium pipi putrinya, "Hari ini mengizinkanmu untuk makan satu biji."
Mata Tania menjadi terang, "Beneran?"
"Benar." Kata Joelle sangat yakin.
"Mommy, apa aku boleh makan satu biji?" Simon menengadahkan kepala.
"Boleh." Joelle menjongkok untuk menggendong putranya.
Mendengar boleh makan permen, kedua anak menjadi patuh. Hannah membawa mereka ke Seaworld, Joelle kembali ke rumah untuk bekerja.
Layla dengan marah kembali ke rumah.
Darren tidak bekerja di rumah sakit lagi, dia belajar bisnis dengan Rondo.
Jika akar bisnis keluarganya tidak dalam, mungkin akan bangkrut.
Keluarga He sampai generasi Darren. Dua saudara tidak memiliki bakat berbisnis, hobi Darren adalah dokter psikolog. Rondo lebih baik, dia sudah lama melakukan bisnis, jadi ada kemampuan, tetapi sulit membuat Keluarga He cemerlang seperti dulu.
Hanya bisa mempertahankan.
Melihat mata adiknya merah, Darren meletakkan dokumen yang diberi kakak, lalu berdiri dari sofa, "Kenapa bisa seperti ini?"
Novel Terkait
Love And War
JaneMenantu Hebat
Alwi GoMy Superhero
JessiCinta Di Balik Awan
KellyMy Lady Boss
GeorgeYama's Wife
ClarkMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya