Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
Tetapi jika di pikirkan dengan seksama, Layla sendiri juga sudah berumur, jika tidak menikah dengan Ethan, pasti akan memiliki seorang pira dan menikah dengan keluarga berada, tentu saja untuk perasaan tidak akan begitu di pedulikan atau mungkin menikah atas dasar bekerjasama.
Jika di pikirkan seperti ini, maka tidak akan aneh jika Layla membeli gaun pengantin.
“Joelle.” Nyonya William datang menghampiri.
Joelle menyimpan kembali pemikirannya itu lalu melihat ke arah nyonya William, “Nyonya.”
Nyonya William menarik tangannya, “Aku ingin pulang, dan seterusnya akan di berikan kepadamu, Leo ini adalah perjuanganku, kamu harus mengantikan aku untuk menjaganya.”
“Aku mengerti.” Joelle tahu jika Leo sangat penting bagi nyonya William, “Aku akan menganggap ini sebagai pekerjaan hidupku, dan melindunginya.”
“Aku percaya kepadamu.” Nyonya William memeluk dia lalu mengecup pipinya, “Jaga diri.”
“Apakah tidak bisa tinggal beberapa hari?” Joelle berkata.
Untuk nyonya yang satu ini, dia tidak hanya menganggapnya sebagai bos tetapi juga saudaranya.
“Masih ada hal yang harus ku urus, dan perjalanan ke sini juga tidak cepat, sudah seharusnya aku pulang.”
“Aku akan mengantar kamu.” Joelle meminta Vina untuk mengambilkan kunci mobil.
Nyonya William tersenyum, “ Apakah kamu akan mengendarai dengan pakaian seperti ini?”
Joelle melihat pakaian pesta dirinya lalu tersenyum, dia menggunakan tangannya lalu mengangkat gaun ini kebelakang dan terlihat kakinya yang panjang itu, “Bisa seperti ini.”
Nyonya William tersenyum, lalu mengelus rambutnya.
Joelle dan nyonya William keluar, lalu Vina dan Aileen mengantarnya sampai di depan pintu, kemudian Joelle berkata kepada mereka berdua, “Aku akan mengantar nyonya ke bandara dengan baik, sisanya di sini ku serahkan kepada kalian.”
“Baik, tenang saja.” Aillen memberikan tanda oke pada tangannya kemudian melambaikan tangannya.
Setelah mengantar nyonya William, Joelle kembali ke toko dengan hampir semua telah di beresi oleh Vina dan Aileen, lalu seorang pria sedang duduk di sofa.
Dodo yang melihat Aileen masuk langsung berdiri dan dengan kesalnya dia berkata, “Kita termasuk teman bukan, kenapa tokomu yang baru buka ini tidak mengundang aku, dan walaupun aku tidak mempunyai uang tetapi pasti bisa memberikan dirimu beberapa orang.”
“Aku tidak sengaja, sungguh aku lupa.” Joelle meminta maaf.
Dodo tahu jika dia bukanlah orang yang suka memandang seseorang, juga tidak marah, hari ini dia datang untuk menanyakan tentang kasus tersebut, karena Ethan menundanya makanya hatinya terasa tidak tenang dan menanyakan hal ini.
“Untuk kecelakaan kapan lalu, bagaimana menurutmu? Apakah tidak khawatir? Kenapa harus di undur, bukankah semakin lama, kasus ini akan menjadi tidak baik?”
Kapan lalu Ethan memberikan kasus ini kepadanya, dia sendiri juga tidak menanyakannya, hari ini ketika Dodo datang menanyakan hal ini kembali, dirinya hampir saja lupa akan ini.
Dia duduk di sofa sambil mengelus dahinya yang terasa sedikit sakit.
“Kamu sakit?” Dodo bertanya, “Apakah aku salh bertanya?”
“Bukan.” Joelle menggelengkan kepalanya, “Ketika malam aku bertemu dengan dia, aku akan tanyakan lagi, mengapa dia mengundur ini.”
“Baik.” Dodo melihat perasaan Joelle yang tidak stabil ini berkata, “Jika seperti itu, aku pergi dulu setelah itu hubungi aku kembali.”
“Baik.”
Setelah Dodo pergi, Joelle dan Vina kembali mengurus sisa pesanan hari ini, semuanya ada dua, ini bukan toko pakaian yang di beli secara satu persatu, ini adalah bon yang sekaligus di beli dan semuanya berdasarkan desain dari permintaan konsumen.
Tentu saja harga di sini, tidak bisa di bandingkan dengan baju biasa.
Orang biasa mungkin tidak mampu untuk membeli ini.
Vina sekarang memiliki kesempatan, Joelle memberikan sebuah pesanan kepadanya.
Lalu satu lagi untuk Aileen.
Aileen menolaknya, “Mereka menginginkan desain kamu, dan aku tidak cocok untuk ini, lalu aku tidak menginginkan daftar ini untuk menunjukan kekuatan.”
Dia mengelengkan kepalanya dengan bangga, “Aku sudah sangat terkenal, tidak memerlukan kesempatan ini.”
Vina diam saja, dia membutuhkan kesempatan ini.
Dia sangat menyukai desain.
“Baiklah, maka semuanya untuk Vina.” Joelle tersenyum lalu memberikan berkas ini kepada Vina, “Tunjukan kehebatanmu.”
“Tetapi——” Vina merasa tidak enak, dia bisa melakukan semua ini berkat Joelle yang memberikan kesempatan untuknya.
“Tidak ada tapi, nanti aku akan terlebih dulu meminta konsumen melihat desainnya, jika mereka puas akan kukatakan jika ini desain darimu, dan jika semua konsumen setuju, maka tidak ada yang keberatan.” Joelle telah memikirkannya.
“Tapi...”
“Jangan ada kata tetapi lagi.” Aileen memotong perkataannya, “Joelle tidak perlu membuktikan lagi, sekarang kamu sendiri membutuhkan kesempatan seperti ini, dan lagipula kamu sudah mengikuti dia sukup lama, tentu saja dia melakukan ini untuk kebaikanmu, terimalah semua ini.”
Di dalam hati Vina dia berterimakasih, tetapi bibirnya tetap berkata dengan keras, “Apakah tidak takut, jika berhasil mengajari seorang murid akan membuat seorang gurun menjadi kelaparan?”
Joelle menyentuh rambutnya, “Aku sangat berharap kamu bisa.”
Gadis ini telah mengikuti dia cukup lama, dia selalu bekerja dengan rajin, bertanggung jawab bahkan dia memiliki kekuatan dan butuh kesempatan untuk memperlihatkan diri ini.
Vina memuka tangannya dengan lebar sambil memeluk Joelle, “Terimakasih kak.”
“Kamu bahkan telah memanggil aku kakak, untuk apa berterimakasih?” Joelle menepuk punggungnya.
“Apakah kalian tidak menginginkan aku lagi?” Aileen dengan cemburu berkata.
“Bukan.” Joelle menarik dan memeluk dia, mereka bertiga berpelukan.
Joelle menepuk kedua punggung orang ini, lalu melepaskan mereka, “Sudah lelah, segeralah pulang.”
“Memang lelah.” Aileen berkata, “Sudah lama sekali tidak bekerja seperti ini.”
“Iya, kalian pulang saja dulu, aku akan pulang nanti.”
“Jika seperti itu, jangan terlalu malam.”
“Bagaimana jika aku saja yang menutup pintu, Tania dan Simon berada di rumah.” Vina merasa Joelle harus melakukan sesuatu lebih banyak dan banyak hal yang ia pikirkan.
“Tidak apa-apa, aku ingin sendirian sebentar, pulanglah.” Otak Joelle hingga sekarang terbilang kacau.
Kejadian akhir-akhir ini terlalu banyak masalah, dia sangat ingin sendirian dan tenang.
“Ayo.” Aileen merangkul leher Vina, dengan jelas jika Joelle memiliki permasalahan sendiri dan dia membutuhkan dirinya untuk tenang, lalu dia dapat memahaminya.
Vina di tarik keluar oleh Aileen dan mereka berdua tinggal bersama lalu Vina sendiri memiliki kendaraan, jadi bisa berangkat kerja bersama.
Setelah mereka pergi, suasana di sini terasa lebih tenang, Joelle duduk di sofa sambil memegang wajah, dia kembali mengingat kembali apa yang terjadi, sejak kapan semua ini menjadi seperti ini?
Meghan dan foto yang ia terima, apakah semua ini berhubungan?
Semua permasalahan ini menjadi satu, dan menjadi cukup berantakan.
Siapa sebenarnya yang mengirimkan foto?
Pesan tersebut telah membongkar urusan dia, dan orang ini pasti sangat mengetahui permasalahan ini.
Dan juga sangat mengenal dia, maka dari itu dia merasa tidak aman.
Dia mengambil telepon genggamnya, lalu mengetik [Siapa kamu, mengapa mengirimi pesan seperti ini?]
Pesan ini hanya tertinggal di sana, dan tidak dikirim.
Karena dia mengerti, orang ini pasti ingin menggunakan cara ini untuk menarik perhatian dia dan untuk apa semua ini, dia tidak mengerti.
Pada saat ini, telepon genggamnya berbunyi dan memotong pemikiran dia, lalu tampilan telepon genggam berubah kemudian ada telepon masuk.
Dari Ethan.
Joelle melihat ke luar, entah mengapa diluar telah berubah menjadi gelap, lalu dia mengangkat telepon ini dan terdengar sebuah suara dari seorang pria, “Aku ada diluar.”
“Aku tahu.”
Joelle berdiri lalu menepuk wajahnya sendiri agar sadar kembali, kemudian menutup lampu juga tokonya, kemudian dia memutarkan tubuhnya dan terlihat sebuah mobil yang berhenti di sana.
Langit telah berubah gelap, lalu lampu di jalan telah hidup, Ethan sendiri telah melepaskan jasnya lalu memakai kemeja tipis sambil bersandar di mobil sambil menundukan kepala memainkan telepon genggamnya.
Pesan dari Becca, dia telah memastikan kematian Meghan, memang benar jika dia bunuh diri.
Membawa dia kembali dan tidak berbincang dengan siapapun, juga tubuhnya tidak memiliki alat komunikasi apapun, kematiannya hanya dapat dikatakan jika ini di rencanakan.
Hal yang membuat dia tidak mengerti, mengapa Meghan bunuh diri?
[Pasti ada seseorang di belakangnya.]
Becca kembali mengirimkan pesan.
“Sedang melihat apa?” Joelle berjalan ke arahnya.
“Tidak ada apa-apa.” Ethan menyimpan kembali teleponnya, dia menyadari jika baju pestanya di ikat hinga memperlihatkan sepasang kakinya yang lurus itu, matanya bergerak dengan dandanan apa ini?
Di perlihatkan untuk siapa?
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinPergilah Suamiku
DanisCinta Yang Berpaling
NajokurataUnperfect Wedding
Agnes YuMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya