Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
Villa.
Hmm——
Sebuah helaan nafas.
Sofia merintih, dia sekali lagi menutup tangannya karena merasa sakit, dia bukanlah orang yang bisa menangis kapan saja, dia menutup matanya dan mengeraskan rahangnya, untuk berhenti menangis.
Bryan seorang pria, bisa stabil dan bertahan dia memegang Sofia, “Mari kita pergi, kesehatanmu tidak baik.”
Dia memutarkan kepalanya, ingin menahan air mata, “Aku ingi tinggal di sini——”
Belum selesai perkataan dia, dia dapat merasakan dirinya yang berlebihan, dengan sikap Ethan tentu saja dia tidak akan membiarkan dirinya di sini.
Bryan tahu pemikirannya, “Setelah ini kita dapat sering berkunjung untuk melihat kedua anak ini.”
Sofia tidak tenang, perasaanya semakin bergejolak, “Bagaimana bisa dia seceroboh itu? Dia tidak tahu apa yang ia lakukan?”
Reaksi dari Ethan telah memberitahu jika dirinya sendiri tidak tahu jika kedua anak itu miliknya.
Dia dapat melihatnya sendiri, Ethan lebih sakit dari siapapun.
“Katakan, bagaimana cara untuk aku merasa tenang?” Sofi menghela nafasnya, “Dia bukanlah orang yang tidak berotak, mengapa dia bisa melakukan hal seperti ini?”
Ethan menepuk pundaknya, “Aku merasa dia akan mencari tahu, dengarkan saja aku, kita pulang dan besok kita akan datang untuk melihat kedua anak ini.”
Demi membujuk Sofia pulang, Bryan kembali berkata, “Dan ketika Ethan tidak ada, kita akan mengajak mereka ke rumah kita, dan sekarang kamu mempunyai dua cucu yang begitu mengemaskan, seharusnya kamu merasa senang, dan untuk apa kamu menangis, sudahlah, menangis tidak baik untuk kesehatanmu.”
Sofia yang mengetahui dirinya harus senang menyeka air matanya, “Aku merasa kasihan kepada kedua anak ini, Joelle sendiri hidup dengan susah, dia harus menjadi orangtua tunggal untuk menjaga kedua anak ini...”
“Setelah ini akan lebih baik.” Bryan menghelakan nafasnya, “Kamu terlalu khawatir sudah ayo pulang.”
Bryan memegang dia, dan Sofia sendiri tahu jika dirinya tak akan bisa berada di sini, seperti yang di katakan Bryan, kelak dia dapat menggunakan waktu dimana Ethan tidak tahu untuk menjengguk mereka atau mengajak mereka keluar.
Paman Feng berlari ke depan untuk membuka pintu.
Setelah itu bini Yu duduk di sofa sambil melihat Hannah, “Seharusnya kamu tidak menutupi ini, seharusnya kamu katakan, dan walaupun merasa tidak puas, setidaknya ini juga demi anak dan tidak bisa di tutupi lama-lama.”
Ibu Yu mengeluh dengan kesal.
Hannah mengecilkan matanya jika dia tahu dia pasti akan mengatakan.
Dia sendiri juga ingin anak-anak ini memiliki seorang ayah.
Tetapi Joelle berkata malam ini adalah seorang pria pribumi, setelah melewati itu selama ini tidak ada yang membahas, juga tidak membawa permasalahan ini kepada Ethan.
Tetapi, dia tidak menjelaskan kepada bibi Yu, itu adalah masalah pribadi putrinya.
Dan tidak enak di katakan.
Biarkan kesalahahpahaman ini berlalu.
Bibi Yu yang melihat Hannah tidak enak, tidak lagi berkata.
Angin berhembus, dan bulan yang tidak bisa di artikan.
Simon duduk di mobil dengan tenang, sambil melihat pemandangan di luar, lalu merapikan baju adiknya dan menghiburnya, “Kita akan dengan segera bertemu dengan mami.”
Ethan melihat dari kaca mobil setiap pergerakan Simon, jakunnya bergerak dan terasa panas.
Bagaimanapun dia pintar, tetap saja hanya seorang anak yang berumur 5 tahun, dengan pengertiannya dia, menjaga adiknya, membuat dia merasa sakit.
Masih teringat bocah ini demi membalaskan dendam untuk Joelle, tanpa memperdulikan keselamatannya, dan hingga sekarang luka di kepalanya masih belum sembuh total.
Anak ini——
Tidak ada kata-kata yang mendeskripsikan bagaimana perasaan dia sekarang.
Dia yang dewasa, dia yang tenang, sekarang menjadi kacau.
Dengan segera mobil berada di Leo, pintu yang tertutup tanpa ada lampu, Joelle tetap tidak ada, dia menundukan kepalanya sambil melihat waktu Joelle menuju ke toko, selama hampir dua jam ke mana dia?
Dia mengeluarkan telepon genggamnya untuk menghubungi Joelle dan terdengar [Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak bisa di hubungi, cobalah beberapa saat lagi...]
Dia mengerutkan dahinya, kembali mengingat perkataaan Joelle sangat berbeda dengan biasanya.
Hari ini dia menangis seorang diri.
Apa yang sebenarnya terjadi?
semakin ia pikirkan, perasaannya semakin kacau.
Dia dengan segera mencari nomor lalu menyimpan tangannya dan menghubungi Becca, hari ini Meghan yang pergi begitu saja lalu Joelle yang tidak bisa di hubungi, membuat semua ini seperti berkaitan.
Becca yang menyelidikit urusan Meghan, pasti bisa menyelidiki kehilangan Joelle, dan apakah semua ini berhubungan.
Dengan segera telepon ini tersambung, “Di mana kamu?”
Becca terkejut, sikap Ethan berbeda dan dapat di rasakan melalui telepon ini.
Maka dari itu terasa tidak terbiasa.
Dia melihat dokter yang sedang memeriksa mayat lalu berkata kepada Ethan, “Aku sedang berada di pemeriksaan mayat, mencari tahu kematian Meghan.”
Ethan menutup telepon lalu ketika bersiap untuk pergi, dia menyadari kedua anak yang duduk di belakang.
Dia tidak dapat mengajak anak-anak itu ke tempat tersebut.
“Di mana mamiku?” Simon mengedipkan kedua matanya, pintu di sini tertutup dan tidak ada bayangan maminya.
Ethan tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan, “Aku akan mengantar kalian pulang, lalu membawa mami kepada kalian, oke?”
Simon mengerutkan dahinya, lalu bertanya dengan pertanyaan yang sama, “Di mana mamiku?”
Orang dewasa seperti dia tidak akan hilang, jadi apakah dia mengalami masalah?
Dengan pemikiran seperti ini, Simon menarik nafasnya dengan dingin, “Apakah mamiku hilang? Lalu kamu tidak dapat menemukan dia?”
Anak ini terlalu peka dan tidak dapat di tutupi.
Ethan dengan serius melihat dia, “Akan di temukan.”
Ethan mengepalkan kedua tangan kecilnya dengan mata memerah, “Mungkin kamu tidak menyukai mamiku, tetapi lihatlah kami dan kamu harus menemukan dia, juga memastikan keselamatan dia, mungkin kamu juga tidak ingin mengakui aku juga adikku, tetapi karena huubungan darah ini, kamu harus menemukan mami.”
Ethan memutarkan kepalanya, sambil memegang dahinya dan terhalang sebuah bayangan lalu dengan suara yang cukup serak, “Kenapa kamu merasa aku tidak menyukai mami, dan tidak mengakui kamu?”
“Jika kamu menyukai mami, mencintai dia, maka kamu tidak akan menceraikannya.” Sambil berkata Simon menundukan kepalanya sambil melihat ujung kakinya, “Tidak pernah ada seorang pria di samping mamiku, tetapi ketika kamu melihat hasil tersebut, kamu seperti tidak percaya jika kami adalah anakmu, kamu juga menyakiti kami, juga menyakiti mami.”
Perkataan Simon, membuat seluruh tempat ini menjadi hening.
Dengan nafas yang dapat di rasakan dan membuat nafas ini terasa susah.
Setelah tenang, Ethan mengembalikan suaranya lalu berkata.
“Tidak aku bukannya tidak mengakui kalian, dan untuk bercerai——”
Dia tidak mengerti, dan dia yang mengatakan ini.
Tidak dapat di jelaskan.
“Aku mengerti.” Simon berkata, “Pria menyukai barang yang baru dan benci dengan barang lama, semua ini memang normal, awalnya aku ingin mencari seseorang yang lebih tampan darimu, lebih banyak uang darimu, tetapi tidak hanya, dan aku akan tetap berusaha.”
Ethan, “...”
Ini benar-benar putranya?
Putra yang baik.
Dia memutarkan kepalanya sambil melihat Simon, “Aku adalah ayahmu.”
“Hanya hubungan darah.”
Ethan, “...”
“Kamu dan mamiku telah bercerai, mamiku berhak mendapatkan yang lain.”
Anak ini.
Dia memajukan bibirnya, “Apakah mami tidak memberitahu kamu? Kamu tidak bercerai, dan kami tetap sepasang suami istri.”
Apa?
Simon membelalakan matanya, mami dan dia belum bercerai?
Jadi bagaimana pada saat itu bisa bercerai?
“Apakah orang dewasa melakukan sesuatu dengan tidak serius?” Simon merasa pusing, jika mereka masih memiliki surat nikah, maka mereka itu masih sah, dan bagaimana cara dia akan mencarikan seseorang yang baik untuk mami?
“Kakak, mami di mana?” Tania menarik ujung baju Simon dan mengosok matanya, “Aku ngantuk, ingin di tiduri mami.”
Simon membawa adiknya ke dalam dekapan, “Kamu tidurlah, kakak akan menidurimu.”
“Aku akan mengantar kalian pulang.” Ethan menghidupkan mobilnya ke arah pulang.
Dengan segera kembali ke vila, di jalanan Tania berada di dekapan kakaknya.
Ethan mendorong pintu lalu membuka pintu mobil belakang sambil sedikit menunduk untuk memeluk Tania, ini bukan kali pertama dia memeluknya, tetapi ini terasa berbeda.
Hatinya berdegup dengan, tangannya bergetar karena ini adalah putrinya dan darah dagingnya.
Joelle melahirkan untuknya.
Tubuhnya sangat lembut, begitu juga hatinya.
Simon tidak ingin Ethan memeluknya, tetapi dirinya tidak dapat memeluknya, dan hanya bisa membiarkan dia memeluknya.
Dia melihat Ethan dengan serius, karena takut adiknya ini di bawa pergi.
“Antarkan dia ke kamarku.” Simon berkata.
Ethan melihat anak kecil ini, lalu berpikir dia mungkin takut jika dirinya membawa kabur adiknya.
Dia masuk ke dalam kamar Simon, lalu meletakan Tania di atas kasur, sambil menyelimuti dia.
Ethan melihat wajahnya, mungkin karena tidur dengan sedih, wajahnya memerah dan bulu matanya terjatuh di wajah, begitu tebal seperti kupu-kupu yang menghinggapi wajahnya dan mengecup matanya.
Bibir yang kecil tidur dengan enaknya.
Dia memegang wajahnya dengan lembut, lalu ingin mengecup kepalanya, dan Simon menyingkirkan dia, “Adikku.”
Seperti seorang pemilik, Tania miliknya dan dia tidak boleh mengecupnya.
“Juga putriku.”
“Kamu tidak pernah menghidupi.”
Ethan kembali di kalahkan oleh Simon.
Mengingat Joelle yang entah menghilang ke mana, lalu berkata, “Jaga adikmu.”
“Iya.”
Ethan ingin mengelus kepalanya, tetapi tidak mengeluarkan tangannya, hanya melihat dia lalu memutarkan tubuhnya keluar.
Makan malam pun belum mereka makan, lalu bibi Yu kembali mempersiapkan, sambil melihat Ethan keluar, “Makan dulu.”
“Mereka ada di kamar, jagalah mereka.” Ethan memberi pesan, dirinya tidak berselera untuk makan.
“Baik.” Bibi Yu menjawab, “Tenang saja, aku akan menjaga mereka.”
Ethan memutarkan tubuhnya dan melihat kamar yang tertutup lalu keluar dari villa ini.
Sambil berjalan, dia menghubungi David dan tersambung.
“Panggil beberapa tangan dan ingin carilah pengawal yang bisa di percaya dan datanglah ke villa.”
Menghilangnya Joelle, membuat dia merasa aneh, dan kedua anak yang berada di villa tanpa pengawasan yang ketat akan membuat dia merasa tidak tenang.
“Baik, kapan?”
“Malam ini.”
Secepat itu, David menutup mulutnya, dan merasa ini terlalu terburu-buru.
“Kenapa, sulit di lakukan?” Ethan berkata dengan dingin.
“... Dalam satu jam, akan di laksanakan.” David berkata dengan serius.
Ethan menutup telepon lalu menuju ke kota B untuk melihat sel tahanan.
——
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangCinta Yang Dalam
Kim YongyiYour Ignorance
YayaNikah Tanpa Cinta
Laura WangPergilah Suamiku
DanisKisah Si Dewa Perang
Daron JayGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya