Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh

Sesampainya di rumah sakit, Simon diantar masuk ke dalam ruangan pemeriksaan.

Karena kondisi hati Joelle sangat tidak stabil, dokter tidak mengizinkannya masuk.

Dia bertopang pada dinding di koridor, kalau tidak ditopang oleh dinding, mungkin dia tidak bisa berdiri.

Ethan duduk di kursi baris di samping, tidak menegur ataupun menghiburnya.

Dia melihat wajah Simon penuh darah, orangnya sudah berada di ambang kehancuran, sekarang hal biasa yang kecil mungkin akan membuatnya hancur sepenuhnya.

Tiba-tiba ruangan pemeriksaan terbuka, dokter berjalan keluar, dia melepaskan masker, bertanya: "Siapa keluarga pasien?"

"Aku."

Joelle langsung berjalan dengan cepat, bertanya dengan panik: "Dia tidak apa-apa bukan?"

"Luka gores, pendarahan disebabkan kepalanya pecah, sekarang sudah dibersihkan, wajahnya nanti pulang dikompres dengan es batu, aku sudah membuat resepnya, nanti kamu pergi ke lantai satu ambil saja, sekarang orang ada di dalam, kamu sudah boleh membawanya pergi."

"Terima kasih, terima kasih." Joelle berturut-turut mengucapkan terima kasih, berterima kasih kepada dokter, berterima kasih kepada Tuhan, Simon tidak apa-apa, dia berlari masuk ke dalam ruangan pemeriksaan, Simon masih berbaring di atas tempat tidur ruangan pemeriksaan, darah di wajahnya sudah dibersihkan, tapi wajahnya masih membengkak, bekas telapak tangan masih begitu jelas di wajahnya, di atas keningnya ditempel sebuah kain kasa, dia sudah terbangun.

Melihat Joelle, memanggil: "Mommy."

"Simon."Joellen mendekat menggenggam tangannya, untung saja, untung saja dia tidak apa-apa.

Di dalam matanya tersimpan air mata, tangannya mengelus wajah Simon dengan pelan, ibu jarinya mengusap sisi wajahnya dengan sayang, "Untung saja, kamu tidak apa-apa."

"Aku tidak akan kenapa-kenapa." Simon mengulurkan tangan mengusap air mata yang berlinang dari mata Joelle, "Mommy jangan menangis, Simon tidak apa-apa."

Joelle menundukkan kepalanya, wajahnya tenggelam di dalam pelukannya, bahunya sedikit bergetar.

Suara tersedu-sedu yang terpendam.

Ethan berdiri di depan pintu ruangan pemeriksaan, melihat mereka.

Dia tidak pernah melihat Joelle menangis, berusaha menahan tangis seperti ini.

Air matanya hanya bisa ditelan ke dalam perut, tidak berani mengeluarkan suara tangis, takut mempengaruhi Simon.

Nadi di dalam lubuk hatinya tiba-tiba tersentuh.

Melihat tatapan mereka, pupil yang gelap dan dalam.

Simon menggunakan jari mengisyaratkan OK kepada Ethan yang berdiri di depan pintu.

Dia tersenyum.

Ethan juga tersenyum mengisyaratkan OK kepada Simon.

Dia berjalan masuk, "Kita sudah boleh pulang."

Joelle menundukkan kepala mengusap wajahnya, menggendong Simon, "Mommy bawa kamu pulang ke rumah."

Simon memeluk lehernya, pelukan Mommy hangat sekali.

Saat sampai di lantai satu, Ethan pergi mengambil obat, handphone di dalam sakunya tiba-tiba bergetar, itu ada pesan dari Becca.

Dia membuka pesan: [Coba kamu lihat berita.]

Belakangnya adalah sebuah tautan berita.

Dia membukanya.

Gambar yang menarik perhatian adalah situasi saat menolong Simon di dalam desa itu, di atasnya tertera judul: Raja perhiasaan kota B, kakak adik menindas orang, melakukan kekerasan kepada anak kecil berumur lima tahun!

Zaman sekarang internet sangat berkembang, asal ada sedikit berita, asal disebar ke internet, maka akan beredar dengan cepat.

Apalagi orang yang kaya dan berpengaruh menindas orang biasa.

Berita seperti ini lebih mudah menarik perhatian, dan juga yang ditindas adalah seorang anak kecil berumur lima tahun.

Simon yang ada di dalam foto wajahnya penuh dengan berlumuran darah, menarik rasa simpati dan kasihan banyak orang.

Ditambah dengan orang yang diatur oleh David, sekarang komentar berpihak pada satu sisi.

Bisa-bisanya keluarga He menindas seorang anak kecil, hati nuraninya sudah direnggut oleh anjing.

Inilah masyarakat sosial sekarang, yang kaya dan berkuasa adalah orang yang mengandalkan uang, bahkan anak-anak juga ditindas, kenapa tidak mati saja? Orang seperti ini kalau keluar dari rumah pasti akan ditabrak mati oleh mobil.

Harus dihukum berat, tidak boleh karena mereka kaya lalu dihukum dengan ringan, dua orang dewasa menindas seorang anak-anak, seharusnya ditembak mati, dan lain-lain....Kata-katanya kasar dan kejam.

Ada yang sengaja membimbing, mereka melupakan kenapa orang keluarga He menindas seorang anak kecil, hanya melihat mereka sudah menindas seorang anak kecil.

Anak kecil adalah pihak lemah, hati semua orang tentunya akan memihak kepada pihak yang lama.

Sudut bibirnya terangkat pelan, sekarang keluarga He pasti sudah melihatnya bukan?

Keluarga He.

Shew.

Shew.

Shew.

Selain suara pecahan benda di ruang tamu, juga tidak terdengar suara lain lagi.

Seluruh ruang tamu sangat sunyi.

Fredy melempar semua benda yang ada di ruang tamu.

Lantai penuh dengan kekacauan.

Layla dan Daren berdiri di depan pintu dengan gemetaran.

Mereka tidak pernah melihat Fredy semarah ini.

Dia marah sekali sampai seluruh tubuhnya bergetar, jarinya menunjuk dua orang kakak adik yang berdiri di sebelah pintu, "Kalian, kalian, kalian berdua benar-benar hebat sekali, tidak bisa membuat prestasi, membuat masalah malah hebat sekali!"

Rondo di samping menarik Patricia, tidak memperbolehkannya maju, sekarang jelas sekali Fredy sedang emosi, siapa yang maju, maka dialah yang akan menjadi meriam.

Dia juga kecewa terhadap sepasang adik laki-laki dan adik perempuan ini.

Tidak bisa membantu meringankan beban keluarga, hanya bisa membuat masalah.

Kali ini akan merusak reputasi keluarga He.

Bagaimana mungkin Fredy bisa tidak marah?!

"Kalian keluar! Keluarga He tidak mempunyai orang tak berguna seperti kalian!" Dada Fredy turun naik dengan cepat.

"Kami juga demi kebaikan rumah makanya-----"

"Pheng!"

Fredy mengambil telepon di atas meja, langsung melempar ke tubuh Layla yang berbicara.

"Tutup mulutmu!"

"Demi kebaikan rumah?" Fredy marah sampai tubuhnya bergetar, "Awalnya bisa menjalin hubungan pernikahan dengan keluarga Zong, karena kamu tidak berguna, pertunangan dibatalkan oleh mereka, sekarang karena kalian lagi, keluarga He dicaci maki semua orang, kamu masih ada muka mengatakan kalau kamu demi kebaikan keluarga?!"

Layla tidak menghindar, telepon dilempar mengenai lengannya, dia menahan lengannya dengan kesakitan, "Kami memang demi kebaikan keluarga."

"Baik, baik, bai, kalau begitu kamu katakan demi kebaikan keluarga bagaimana." Fredy duduk di atas kursi.

Setelah melampiaskan amarahnya, dia juga sudah lelah.

"Kami menculik anak itu, karena ibu dari anak itu adalah wanita yang disukai Ethan, kalau menangkap anak itu mengancam wanita itu menikah dengan kakak, maka aku masih bisa bersama dengan Ethan, hubungan pernikahan tetap terjalin, bukankah ini demi kebaikan keluarga He?"

"Kebaikan?" Perkataan ini Rondo yang mengatakannya, wajahnya memerah, suaranya sedingin cuaca di bulan Desember, menyindir dengan dingin, "Kamu kira Ethan orang seperti apa? Karena wanita ini menikah dengan orang lain, maka akan kembali menikahimu?"

Dia sungguh ingin membelah kepalanya, melihat apa isi di dalam otaknya.

"Kamu sampai sekarang masih belum sadar? Meskipun wanita di dunia ini sudah punah, dia juga tidak akan menikahimu, apakah kamu tidak melihat tekadnya hari itu saat membatalka pertunangan di sini?" Mengambil pisau dan menusuk dadanya, kalau dia sedikit saja menyukaimu, juga tidak akan setekad ini."

"Bukan, bukan-----" Layla tidak ingin mengakui, "Asalkan wanita itu menikah dengan orang lain, Ethan pasti akan bersedia bertunangan denganku."

"Kamu sadarlah, jangan mengatakan hal-hal yang tidak mungkin lagi, apakah masih belum bisa melihatnya? Kamu sudah membuatnya marah." Rondo berkecimpungan di dalam dunia bisnis, sedikit familiar dengan Ethan.

Orang ini, bukan orang yang bisa disinggung.

Melukai orang di sampingnya?

Sama saja dengan mencari mati!

"Kamu bilang beritaini karena dia?" Daren yang tidak berbicara daritadi sepertinya mengerti maksud kakaknya.

Saat di pedesaan Becca juga mudah sekali melepaskan mereka kembali.

Rupanya sudah merencanakan sesuatu di belakang.

Rondo berdehem dingin, "Kamu kira? Kalau tidak bagaimana mungkin rumor ini tersebar dengan cepat dalam dua sampai tiga jam, dan juga begitu sepihal, kamu kira tidak ada orang yang merencanakan, masalah ini akan sampai tahap seperti ini?"

Dia menunjuk judul di berita, "Lihat, kata demi kata semuanya menunjuk keluarga He."

Saat ini amarah Fredy sedikit menguap, dia sudah tahu ini sudah direncanakan, kalau tidak berita ini tidak akan tersebar begitu cepat.

Sekarang dia harus ke rumah keluarga Zong.

Melihat sepasang anak yang terus membuatnya khawatir, dia langsung marah sekali, "Untuk apa aku melahirkan kalian? Kalau kalian ada 10% seperti Rondo, aku juga tidak perlu khawatir lagi, setiap hari hanya membuat masalah saja!"

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu