Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 103 Apa Yang Terjadi
Masuk ke kamar, dan Ethan Zong meletakkannya di tempat tidur.
Kemudian, dia pergi ke kamar mandi untuk membasahi handuk dan menyeka wajahnya. Semakin dia melihatnya, dia semakin kesal. Dia melempar handuk, berdiri di depannya, dan berkata dengan tertekan, "Apa yang terjadi, bagaimana kamu bisa seperti ini?"
Joelle Lin gemetar saat memikirkan perilaku Darren He terhadapnya.
Dia tidak tahu bagaimana mengatakannya, apa yang bisa dikatakannya.
"Katakan." Tiba-tiba dia menggenggam bahu Joelle Lin dan menatap matanya, "Katakan padaku, apakah kamu diperkosa?"
Badai mengembun di pupil matanya.
Joelle Lin menggelengkan kepalanya.
Jika dia tidak bangun, dia tidak berani berpikir lebih jauh.
Dia tidak pernah menyangka bahwa Darren He akan melakukan hal seperti itu padanya.
Badai yang memadat di mata Ethan Zong tidak mereda, tapi masih melayang di matanya, "Siapa yang melakukannya padamu?"
Joelle Lin mengerucutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.
Hanya menahan tubuhnya yang menggigil.
“Aku bertanya padamu!” Dia menggertakkan giginya, tak mampu menahan amarahnya.
Joelle Lin membuka matanya, air mata mengalir.
Dia masih tidak mengucapkan sepatah kata pun, air mata jatuh diam-diam, satu per satu, di pipinya.
Ethan Zong bergetar di samping tempat tidur.
Dia tidak pernah begitu tidak nyaman.
Joelle Lin memejamkan mata, segera dia bergerak dan berhenti tiba-tiba. Hanya napas dan isak tangisnya yang bisa terdengar dengan tenang di ruangan itu.
Sebuah bayangan hitam tebal menusuk ringan, memeluk tubuhnya yang menggigil karena kecemasan, telapak tangannya yang lembut dan panas dengan lembut menyentuh wajahnya, penuh kasih, dan akhirnya mencium hidungnya.
Selama proses ini, Joelle Lin tidak berdaya, terkejut, tercengang, dan lembut. Dia merasakan kasih sayang yang tidak pernah diungkapkan oleh Ethan Zong.
“Pergilah mandi.” Ethan Zong mengangkatnya dan berjalan ke kamar mandi.
Menyiapkan air hangat, dan dipenuhi kabut.
Joelle Lin menatapnya dengan tatapan kosong.
Dia tidak pernah berpikir bahwa pria yang begitu sombong akan melakukan hal seperti itu untuknya.
Ethan Zong berpaling untuk melihatnya, "Kamu mau aku mandiin?"
Apa?
Joelle Lin menggelengkan kepalanya dengan cepat, dan dengan cepat menolak, "Tidak, tidak perlu."
“Aku menunggumu di luar, panggil aku jika perlu sesuatu.” Jelasnya.
“Baik."
Pintu kamar mandi tertutup, dan Joelle Lin menguncinya dari dalam. Dia berani melepas pakaiannya yang berantakan setelah dia yakin pintu itu tak bisa dibuka.
Perilaku Darren He meninggalkannya dengan ketakutan yang membekas.
Dia masuk ke dalam air, suhunya pas, dia berendam sampai akhir, rambutnya melayang di atas air seperti rumput laut, dan tubuh yang indah terlihat samar-samar di dalam air.
Dia mengusap setiap bagian kulitnya, dia tidak berani memikirkan tentang seberapa banyak yang Darren He lakukan padanya ketika dia dalam keadaan pingsan.
Dia membasuh tubuhnya dengan penuh semangat, mencoba membersihkan kulit yang telah disentuh.
Di luar kamar mandi, Ethan Zong dengan jelas merasa bahwa Joelle Lin tidak mengatakan yang sebenarnya. Bagaimana mungkin dia tidak tahu siapa itu?
Dia tidak mengatakannya, dia pasti tidak ingin mengatakannya.
Ethan Zong mengambil telepon di samping tempat tidur dan menelepon David Guan, "Pergi dan periksa, dengan siapa Joelle Lin pergi ke klub pribadi KS malam ini."
“Baik.” Jawab David Guan.
Ethan Zong meletakkan telepon dan mengusap alisnya sambil duduk di tempat tidur.
Setelah waktu yang lama, Joelle Lin masih belum keluar, dia pergi untuk mengetuk pintu, "Apakah belum selesai?"
"Sudah." Joelle Lin membungkus tubuhnya dengan handuk mandi, di dalam tidak ada bajunya.
Setelah berendam selama lebih dari satu jam, dia menjadi segar dan tenang.
Dia membuka pintu, dan Ethan Zong berdiri di ambang pintu, dengan kemeja di tubuh bagian atas dan kerah yang sedikit terbuka, sepasang kaki ramping dan lurus terbungkus celana panjang hitam, menatapnya sejenak.
Rambutnya masih basah, dan ada tetesan air di bahunya, yang terlihat sebening kristal di kulit putihnya.
Joelle Lin memegang handuk mandi dengan kedua tangan, takut handuk mandi itu akan jatuh, "Bisakah kamu membantu aku?"
“Ya.” Ethan Zong menarik kembali pandangannya dan menjawab dengan lemah.
"Bisakah kamu pergi mencari satu set pakaian, yang bisa kupakai."
Ethan Zong menatapnya selama dua detik, "Tahukah kamu jam berapa sekarang?"
Dia menggelengkan kepalanya.
“Ini sudah jam satu lewat. Di mana kamu ingin aku mendapatkan pakaian untukmu di tengah malam?” Bahkan pusat perbelanjaan saat ini sudah tutup.
Ethan Zong mencarikan kemeja miliknya, "Kamu bisa pakai ini dulu, dan aku akan membelikannya untukmu besok pagi."
Joelle Lin mengambilnya tanpa memakainya, dan berkata, "Aku ingin pulang."
Wajah Ethan Zong berangsur-angsur menjadi dingin, "Apakah kamu tidak ingat identitasmu?"
Terakhir kali dia sudah setuju. Mengapa dia ingin mundur?
Ethan Zong mencengkeram pinggangnya dengan satu tangan, dan kedua tubuh itu terikat erat satu sama lain. Begitu dia ingin melawan, Ethan Zong meraih tangannya dan menatap matanya, "Kamu harus terbiasa denganku menyentuhmu seperti ini. "
Joelle Lin menurunkan matanya dan bersandar dengan tenang di pelukannya.
"Aku mengantuk."
“Aku akan menggendongmu untuk tidur.” Dia mengangkatnya, meletakkannya di tempat tidur, mengikutinya masuk, dan memeluknya dari belakang.
Joelle Lin tidak terbiasa dipeluk.
Menggeliat, mencoba melepaskan diri dari pelukannya.
Ethan Zong mengerutkan kening dan memperingatkan, "Jangan bergerak."
Joelle Lin langsung menegang, dia sepertinya merasakan tubuh kerasnya semakin panas.
Dia bukan gadis kecil yang tidak pernah mengalami hubungan badan, dia tentu saja tahu apa itu.
Dia tidak berani bergerak, bahkan bernapas perlahan, karena takut mengganggu pria di belakangnya.
Meskipun dia setuju untuk mempertahankan hubungan suami dan istri dengannya, dia belum siap secara mental untuk menikah dengannya.
“Santai, kamu kaku sekali, aku seperti memegang batu.” Ethan Zong menutup matanya dan menutupi panasnya.
Tubuh Joelle Lin tidak terkendali.
Tidak bisa santai sama sekali.
Dia tidak mengenakan pakaian dan dipeluk olehnya seperti ini, bagaimana dia bisa yakin bahwa dia tidak akan melakukan apa-apa.
Apalagi dia sudah bereaksi.
Sepertinya sangat kuat.
“Patuh.” Dia mencium rambutnya dari belakang.
Joelle Lin menelan luda, "Meskipun aku setuju, tapi, kamu harus mendapatkan persetujuanku dulu, baru boleh—"
“Boleh apa?” Dia tiba-tiba membuka matanya, senyum menggoda di sudut bibirnya.
Wajah Joelle Lin terkubur di bantal, "Kamu tahu."
"Aku tidak tahu."
Senyuman di sudut bibirnya semakin tebal.
Joelle Lin berpura-pura tidur dan tidak mengatakan apa-apa.
Jelas Ethan Zong melakukannya dengan sengaja, jelas-jelas dia tahu, dia masih bertanya dengan sengaja.
Membuatnya malu.
Ethan Zong berbaring, melihat ke langit-langit, dan bertanya, "Kapan kamu bisa setuju?"
Apakah dengan tulus bersedia menjadi suami istri bersamanya?
Joelle Lin berkedip, dia tidak tahu, setidaknya sekarang dia menolak.
Dia tidak ingin menyerahkan dirinya seperti ini.
Waktu pertama kali itu tidak ada pilihan.
Kali ini, dia harus membuat keputusan sendiri.
"Saat aku bisa menerima lawan jenis."
Ethan Zong: "..."
Dia tidak bisa menerimanya seumur hidup, jadi dia tidak bisa menyentuhnya seumur hidup?
Itu tidak masuk akal!
Mungkinkah ingin dia menjadi biksu?
Joelle Lin menutup matanya lagi, tanpa mengatakan apa-apa, berpura-pura tidur.
Dia kaku dan tidak rileks saat dia tertidur.
Ethan Zong berpaling untuk melihatnya, lalu tersenyum, membalikkan tubuh dan memeluknya untuk tidur.
Joelle Lin tidur sangat nyenyak dan baru bangun setelah pukul enam pagi.
Pria di sebelahnya masih tertidur. Joelle Lin mengangkat selimut dan pelan-pelan turun dari tempat tidur, takut membangunkannya, tapi tidak memperhatikan bahwa handuk mandi yang membungkusnya ketika dia tidur sudah terlepas dan tertindih oleh Ethan Zong. Ketika dia bangun, dia tiba-tiba merasa kedinginan, dan menemukan bahwa handuk mandi telah tertingal.
Ketika dia mengulurkan tangan untuk menariknya kembali, Ethan Zong bergerak.
Joelle Lin takut dia akan melihat dirinya telanjang ketika dia bangun, dan naik ke tempat tidur lagi.
Ethan Zong membalikkan badan, kakinya menekan tubuhnya, memeluknya, dan terus tidur.
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangThe Sixth Sense
AlexanderDewa Perang Greget
Budi MaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMenunggumu Kembali
NovanMore Than Words
HannyThe Winner Of Your Heart
ShintaMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya