Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
Ethan Zong melihat ke dalam, dalam hati ia tahu jelas Joelle Lin mungkin juga di sini.
Sedangkan, dalam hati Jimmy Su terpercik keinginan untuk bergosip, apakah mobil Ethan Zong dipinjamkan pada orang lain?
"Pria, atau wanita?" tanya Jimmy Su sambil mendekati Ethan Zong dan mengerjap-ngerjapkan matanya, "Bukankah kau sedang mengejar mantan istrimu? Kenapa seleramu berganti lagi?"
"Enyah!" seru Ethan Zong sambil meliriknya.
Becca Shen tertawa, "Kau ini, sampai umur 80 tahun pun akan tetap kekanakan begini."
"Kamu yang kekanakan," kata Jimmy Su sambil melangkah maju dan menerkam ke arah punggung Becca Shen, "Eh, apa kau pernah bertemu mantan istrinya?"
Becca Shen mengangguk dengan jujur, "Pernah."
Enam tahun yang lalu Ethan Zong menikah. Itu adalah pernikahan yang dirahasiakan, juga bukanlah pernikahan yang diinginkan oleh Ethan Zong. Mempelai wanita tidak dikenalkan padanya, dan lagi, saat itu ia sangat amat sibuk karena sedang dalam masa naik jabatan. Tidak lama setelah itu mereka bercerai, sehingga mereka tidak sempat bertemu.
Kalau bukan karena bantuan David Guan, sampai sekarang pun ia tidak akan punya kesempatan menemuinya.
Menurut perkataan David Guan, sepertinya Ethan Zong saat ini terpikat oleh mantan istrinya lagi. Namun ia juga tahu kenapa Ethan Zong bisa terpikat.
Seharusnya karena anak.
Saat ia bertemu Simon Lin hari itu, ia berusia 5-6 tahun, kebetulan waktunya sesuai.
Mereka memasuki Mountain Villa yang dikelilingi oleh paviliun itu, koridornya berkelok-kelok, lentera merah tersebar di sepanjang jalan hingga ke lobi.
Begitu mereka masuk, mereka segera disambut.
"Selamat datang, apakah Anda Tuan Su?"
"Benar." Karena ia yang memesan, tentu saja atas namanya.
"Silakan ikuti saya," penerima tamu itu memimpin jalan, mengantarkan mereka ke ruangan privat.
Ruangan itu sangat luas. Meja dan kursi yang terbuat dari kayu cendana berkualitas tinggi itu diukir dengan cermat dengan pola yang beraneka ragam. Ruangan itu dipenuhi nuansa kuno.
Ruangan privat di sini berbeda dengan di tempat lain, tidak berupa sebuah ruangan yang benar-benar tertutup, melainkan hanya seperti koridor panjang yang dipisahkan oleh sekat-sekat. Setiap ruangan dan sekat pembatasnya memiliki motif yang berbeda-beda.
Penerima tamu memberikan buku menu, Jimmy Su tidak memberi kesempatan pada yang lain untuk memilih. "Aku saja yang pesan, nikmati saja keahlian memilihku ini."
Becca Shen berdecak dan tertawa.
Jimmy Su melirik padanya, "Kenapa tertawa?"
"Bagaimanapun kita semua adalah orang yang terpelajar, dan kau bahkan menjadi seorang pengacara, bisa tidak bicaramu agak beradab?"
"Saat sedang bekerja, aku sudah memasang wajah yang agung seharian. Sekarang kita sedang berada di ruangan pribadi, apa aku masih tidak boleh bersantai? Kalian, siapa di antara kalian yang selelah aku?"
"Enyah sana," ujar Becca Shen malas menanggapinya. Setelah ia membuka firma hukum, ia selalu menyerahkan kasus kepada para pengacara di firma itu, entah sudah berapa lama ia tidak datang sendiri ke pengadilan?
Masih tidak tahu malu dan bilang dia lelah?
Jimmy Su menjernihkan tenggorokan, "Kalau bicara yang beradab dong, tidak lihat ya, ada orang di sini?"
Ia sengaja memberikan isyarat mata pada Becca Shen, menyuruhnya melihat gadis penyambut tamu.
"Gila," ujar Becca Shen malas menganggapnya.
Ethan Zong terlihat sangat diam. Ia jelas-jelas duduk di antara 2 orang, namun keberadaannya bagaikan tidak terasa. Ia memegang ponsel, jemarinya terus menggores layar. Ia ingin menelepon Joelle Lin dan bertanya apakah ia juga makan di sini, namun melihat dua orang di sampingnya itu, ia mengurungkan niatnya.
Setelah memilih menu, Jimmy Su menyerahkan buku menu pada penyambut tamu dan berpesan padanya, "Agak cepat ya."
"Baik."
Penyajian makanan di sini cukup cepat, dalam setengah jam, semua masakan telah tersaji dengan lengkap.
Jimmy Su membuka sebotol bir dan memenuhi gelas mereka semua, "Setiap kali selalu hanya kita bertiga, benar-benar payah."
"Memangnya kau mau mengajak siapa? Vivi?"
"Jangan cuma membahas kelemahanku terus," ucap Jimmy Su langsung melotot.
Becca Shen tertawa, "Belum move on ya?"
Vivi Liu adalah cinta pertama Jimmy Su, mereka pernah pacaran saat masih kuliah. Jimmy Su sangat menyukainya, namun kemudian mereka putus.
Hingga saat ini, Jimmy Su belum bersedia memberitahukan alasan mereka putus.
Mereka cuma tahu perempuan itu menjadi tabu bagi Jimmy Su, ia tidak memperbolehkan orang lain membicarakan tentang itu. Ia sendiri juga tidak pernah pacaran lagi. Ia pernah punya banyak wanita di sisinya, namun ia tidak pernah serius, semuanya hanya main-main.
"Menurutmu, apakah perasaan manusia diawali oleh cinta atau nafsu?" tanya Jimmy Su sambil meneguk birnya, ia merasa panas sampai mengernyitkan dahi, "Enaknya."
"Bukankah hal ini seharusnya ditanyakan padamu? Pengalamanmu paling banyak," jawab Becca Shen sambil menemaninya minum segelas.
Jimmy Su mengangkat dagu menunjuk Ethan Zong, "Harusnya tanya padanya, awalnya ia bersama dengan Noemi Bai karena lepas kontrol, sehingga mereka bersama kan?"
Karena ia menghabiskan satu malam dengan orang itu, ia harus bertanggung jawab sehingga berpacaran denganya. Kemudian, karena ia pernah dibohongi sekali, ia tidak menginginkannya lagi.
Apakah itu berarti dia punya perasaan? Atau tidak berperasaan?
Ethan Zong meliriknya, "Kurang kerjaan sekali?"
"Toh di sini tidak ada orang luar, yang kukatakan kan kenyataan. Kau merebut malam pertama seseorang, kemudian membuangnya. Tidakkah kau merasa dirimu kurang ajar?" kata Jimmy Su. Ia telah minum 2 gelas bir sehingga suaranya menjadi lebih keras.
Di balik sekat sebelah kanan, duduk beberapa perempuan. Mereka tertegun mendengar perkataannya.
Aileen sangat heboh, "Memang ya, di dunia ini tidak ada pria baik."
Vina Qin-lah yang memilih tempat ini karena ratingnya di internet sangat bagus. Lingkungannya bagus, makanannya enak, hanya saja ia tak menyangka bahwa ruang yang disebut ruangan privat itu hanya dipisahkan oleh sekat, sama sekali tidak kedap suara.
Joelle Lin merasa suara itu sedikit familiar, ia menyondongkan tubuhnya ke belakang, melihat orang di ruangan sebelah dari celah di sekat itu.
Dilihatnya Jimmy Su sedang merangkul Ethan Zong, "Jujurlah, sebenarnya apakah kau pernah menyukai Noemi Bai? Atau hanya karena kau melakukan itu padanya sehingga kau bertanggung jawab?"
Joelle Lin menahan napas. Anehnya, ia juga ingin tahu jawabannya.
Jemarinya menggaet kuat-kuat pola ukiran pada kursi.
Ethan Zong meneguk birnya, "Sedikit."
Ia tidak pernah berdebar karena Noemi Bai. Dan ia memang bersamanya karena bertanggung jawab atas malam itu. Meskipun malam itu ia tidak begitu sadar, namun pengalaman menyenangkan yang diberikan padanya, tak bisa ia lupakan hingga hari ini.
Kalau bilang tidak cinta, kenapa ia malah tidak bisa melupakan malam itu?
Karena itu, anggap saja ia sedikit mencintainya.
Jimmy Su berdecak, "Kalau begitu bisa dibilang perasaan diawali dengan nafsu, baru bisa memancing cinta?"
Karena sebelum Ethan Zong tidur dengan Noemi Bai, ia tidak menyukainya. Setelah menidurinya sekali, ia mulai sedikit menyukainya. Bukankah nafsu bisa menambah rasa cinta?
"Logika pengacara memang hebat," ujar Becca Shen sambil mengacungkan jempol.
Jimmy Su memelototinya, "Apa kau kira semua orang sama denganmu, masih perawan sampai umur 30-an?"
Becca Shen terdiam.
Ia ingin sekali memakinya, kurang ajar!
Sedangkan di balik sekat itu, Joelle Lin sedikit tidak niat makan, ia sendiri juga tidak tahu ada apa dengan dirinya.
Ia kehilangan nafsu makannya.
"Apakah makanan di sini tidak sesuai seleramu?" tanya Vina Qin.
Joelle Lin menjejalkan makanan ke mulutnya. "Tidak kok, makanan di sini sangat enak."
"Ini pertama kalinya aku makan masakan oriental yang sangat orisinil begini," puji Nyonya William yang sangat puas dengan makan malam kali ini, "Lingkungannya juga bagus, bergaya khas Negara Z, aku suka sekali."
"Baguslah kalau Anda puas. Aku tidak akan mengecewakan Anda dalam tamasya di Negara Z kali ini," ujar Vina Qin sambil menuangkan segelas bir untuk Nyonya William.
"Aku tidak minum, aku sudah kenyang, sudah waktunya pulang." Meskipun Nyonya William menjaga tubuhnya dengan baik, namun bagaimanapun ia telah berusia lanjut, tentu saja tenaganya terbatas.
"Aku ikut," kata Aileen yang juga merasa lelah. Setelah turun dari pesawat, ia langsung ke toko tanpa istirahat dulu di hotel, sekarang ia merasa lelah dan butuh istirahat.
"Biar kuantar kalian," kata Joelle Lin sambil berdiri.
"Tidak perlu, tidak perlu," ujar Aileen sambil melambaikan tangannya, "Kau juga sudah bekerja di toko seharian, kau harus pulang menengok anakmu."
"Kalau begitu bawalah mobilku," ujar Vina Qin sambil memberikan kunci mobilnya pada Aileen.
Aileen menerima kunci, kemudian memapah Nyonya William dan keluar dari ruangan.
Joelle Lin mengusap-usap wajahnya. "Aku pergi bayar dulu."
Vina Qin mengikutinya, "Kak Lin, kulihat sepertinya suasana hatimu tidak baik."
Joelle Lin menyangkalnya, "Oh ya?"
"Iya, seharian ini kau sangat gembira, hanya saja waktu makan tadi, aku melihat raut wajahmu berubah."
"Aku senang," kata Joelle Lin memaksakan senyuman. Tokonya sudah mau dibuka, mana mungkin ia punya waktu untuk senang.
Vina Qin tertawa.
Wajah Joelle Lin pun menjadi muram, "Apakah ekspresiku benar-benar terlihat tidak senang?"
Vina Qin mengangguk serius.
Kalau dipikir baik-baik, kenapa ia tiba-tiba tidak senang?
Apakah karena tahu Ethan Zong pernah meniduri Layla He, ataukah karena tahu Ethan Zong pernah menyukai Layla He?
Ia tidak tahu, pokoknya ia tidak senang.
Joelle Lin menghirup napas dalam-dalam untuk membangkitkan semangatnya, lalu berjalan ke kasir untuk membayar.
"Ruangan Surga, totalnya 5800 RMB."
Joelle Lin mengeluarkan kartu dan menyerahkannya. Tiba-tiba, sebuah bayangan menyelimutinya, seseorang lebih dulu menyerahkan kartu dan berkata, "Pakai kartu ini."
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraBack To You
CC LennyThe Winner Of Your Heart
ShintaPerjalanan Selingkuh
LindaWaiting For Love
SnowMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya