Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 98 Ingin Menyogokku

Alex Lin?

Kenapa dia bisa di sini?

Joelle Lin segera membuka pintu mobil, saat menuruni mobil, seolah-olah teringat akan sesuatu, lalu menoleh melihat Ethan Zong, "Kamu pulang saja dulu, aku takut ibuku jadi tidak senang saat bertemu denganmu."

Ethan Zong telah melihat orang di depan mata, dulunya, dirinya lah yang duluan menyatakan perceraian, wajar kalau Hannah Zhuang tidak menyukainya.

Apalagi, sekarang Alex Lin juga ada di sana, seharusnya tidak cocok kalau dirinya hadir di antara mereka.

Sang pria menanggapinya, "Hmm", tatapan matanya tertuju pada anak perempuan yang ada dalam gendongan Hannah Zhuang, berambut hitam diikat jadi 2 kepangan, berwajah putih bersih, memiliki sepasang mata yang bening di bawah alis mata, seakan-akan merupakan boneka yang diukir dengan begitu teliti, parasnya sangat imut.

Pandangan matanya teralih ke Joelle Lin, tangannya spontan mencengkram setir mobil.

Harus diakui, kedua anaknya memang sangat mempesona.

Putranya pintar, putrinya pun cantik.

"Kamu tidak begitu sial kok." Meskipun ditelantarkan oleh ayah, tapi masih memiliki ibu, ditambah lagi sekarang ada sepasang anak yang imut.

"Apa?" Joelle Lin melihatnya dengan bingung.

Tidak mengerti apa maksud dari perkataannya ini.

Ethan Zong mengulurkan tangan memindahkan helaian rambut yang menutupi wajahnya ke sebalik telinganya, "Tidak apa, pergilah."

Joelle Lin melongo, kemudian menganggukkan kepala, "Aku pamit dulu."

Setelah menutup pintu, dia segera berjalan ke arah Hannah Zhuang, memisahkan Hannah Zhuang dengan Alex Lin, menghadang Alex Lin sambil menatapinya dengan amarah, "Untuk apa kamu datang?"

"Joelle——" Alex Lin melihat putrinya, sepasang tangan perlahan dikepalkan, "Ayah mengaku ayah telah salah."

Akibat musibah yang dialami perusahaan pada 6 tahun lalu, Meghan Shen sampai sekarang masih dipenjara karena kasus menyerang orang.

Saat dia sedang menghadapi kesulitan, putri yang selalu dia telantarkan inilah yang telah membantunya.

Benar atau salah, Joelle Lin sudah sama sekali tidak ingin memperhitungkannya, hanya tersisa rasa tenang, "Lain kali jangan datang untuk mengganggu kami lagi."

Setelah selesai mengatakannya, Joelle Lin menggendong putranya, Hannah Zhuang menggendong Tania Lin.

Alex Lin mengejar mereka, "Joelle."

"Kalau terus mengikuti kami, aku lapor polisi!" Joelle Lin berekspresi galak.

Saat Alex Lin melihat Simon Lin yang ada dalam gendongan Joelle Lin, matanya sedikit memerah, "Ini anakmu?"

"Benar." Joelle Lin berkata dengan kesal.

"Parasnya rupawan, menurun darimu." Alex Lin sedikit bertele-tele, "Aku tidak memiliki maksud lain, hanya saja saat hari ini kebetulan bertemu dengan ibumu——"

Alex Lin melihat Hannah Zhuang sekilas, "Aku baru tahu kalian telah kembali, kalau memerlukan sesuatu boleh datang mencariku kapan pun saja."

Sang pria segera mengeluarkan selembar kartu nama, menyerahkannya pada Joelle Lin.

Joelle Lin tidak menerimanya.

Alex Lin terlihat merasa malu, "Err, anggap saja aku sebagai teman, bagaimana kalau nantinya memerlukan bantuanku?"

Joelle Lin melihatnya.

Dia sudah jauh lebih tua setelah beberapa tahun ini, rambut dekat telinganya sudah mulai memutih, dulunya dia pergi begitu mendadak, entah bagaimana caranya dia melewati masa tersulit waktu itu.

Joelle Lin menerima kartu nama itu.

Alex Lin tersenyum, lalu mundur untuk memberikan jalan pada Joelle Lin.

Tindakannya ini terlihat begitu merendahkan diri, bagaikan seorang anak kecil yang telah melakukan kesalahan, ingin berusaha menebus dengan penuh kehati-hatian.

Bohong kalau mengatakan tidak ada perasaan apapun terhadapnya.

Dia adalah ayahnya, ayah kandungnya.

Dalam tubuh Joelle Lin mengalir darah yang sama dengannya.

"Pura-pura baik." Hannah Zhuang menarik Joelle Lin sejenak, "Ayo masuk, jangan tertipu dengan tampangnya."

Hannah Zhuang hanya memiliki perasaan benci terhadap Alex Lin.

Sama sekali tidak akan memaafkannya.

Joelle Lin membalikkan badan dengan perasaan yang kacau, ikut masuk ke rumah bersama Hannah Zhuang.

Saat memasuki lorong, Joelle Lin bertanya, "Kenapa bisa bertemu dengannya?"

"Aku membawa mereka berdua ke Seaworld, kebetulan bertemu saat sedang menunggu mobil di pinggir jalan, lalu menempeliku untuk berbicara denganku, bertanya kedua anak ini anakmu atau bukan. Aku tidak meladeninya, langsung menaiki taxi pulang ke rumah, tak disangka dia malah mengikutiku." Wajah Hannah Zhuang sama sekali tidak tersenyum saat membahas Alex Lin, hanya merasa marah.

Joelle Lin tahu seberapa dalamnya luka yang diakibatkan oleh Alex Lin terhadap Hannah Zhuang, makanya tidak menasihatinya, karena hati Joelle Lin sendiri pun menyimpan rasa marah.

Selama bertahun-tahun ini, setelah ada kedua anak ini di sisinya, seluruh perhatiannya telah tertuju pada mereka, Joelle Lin sudah tidak begitu memperhitungkan masa lalu lagi.

Meghan Shen telah masuk penjara, putri yang paling dia sayangi telah mengkhianatinya.

Ini sudah termasuk balasan karma baginya.

"Lain kali, kamu tidak boleh berkomunikasi dengannya." Hannah Zhuang berpesan, takut Joelle Lin akan merasa kasihan terhadap Alex Lin karena penampilannya yang seperti ini.

"Dulunya menelantarkan kita sekejam itu, juga menyuruhmu menikah——"

"Bu, jangan bahas lagi." Joelle Lin memotongnya, karena kedua anak kecil sedang mendengarkan mereka.

Hannah Zhuang baru kembali sadar, langsung diam, mengelus-elus kepalanya Tania Lin, "Tania terkejut ya?"

Tania Lin menggelengkan kepala, dia tidak mengerti apa yang dimaksud ucapan neneknya, hanya tahu, neneknya sepertinya tidak begitu suka dengan kakek itu.

Tapi Simon Lin malah mengetahuinya, dia mengerti dengan semua ini.

Itu adalah suami neneknya, ayah ibunya, dengan kata lain adalah kakeknya.

Tapi dia telah melakukan kesalahan, nenek tidak bersedia memaafkannya.

"Waktu sudah larut, kalian pasti sudah lapar bukan?" Joelle Lin bertanya.

Tania Lin menganggukkan kepala dengan kuat, "Aku ingin makan pizza."

Bocah ini memang anak yang paling bahagia, tidak mencemaskan apapun, cukup asalkan bisa makan hingga kenyang dan bermain sampai puas.

"Baik, hari ini makan pizza." Joelle Lin mencubit pipi putrinya dengan penuh kasih sayang, "Dalam keluarga kita, Tania yang tertua."

"Aku?" Simon Lin bertanya.

"Hmm, Simon anak kedua." Joelle Lin berkata dengan serius.

Simon Lin tidak terima, "Kenapa?Jelas-jelas akulah yang jadi kakak."

"Kalau begitu coba katakan, sudah sadar atas kesalahanmu tidak?"

"......"

Simon Lin langsung diam, dalam hati berpikir kenapa ibunya masih belum lupa.

Hatinya merasa sedikit menyesal, kenapa tadi malah menanyakannya.

Simon Lin merasa dirinya sedang menggali kuburannya sendiri.

Joelle Lin masuk ke dalam rumah membantu mereka mengganti sandal rumah, suasana hati Hannah Zhuang kurang baik, dia langsung masuk ke kamar.

Joelle Lin melihat sosok punggungnya, tahu alasan dia tiba-tiba merasa murung mungkin karena teringat akan Jackson Lin.

Semenjak adanya kedua anak ini, dia mulai sibuk menjaga mereka, setiap hari begitu sibuk, tidak ada banyak waktu untuk meratapi masa lalu, hari ini setelah melihat Alex Lin, takutnya dia kembali teringat dengan masa lalu.

Joelle Lin menggandeng tangan kedua anak masuk ke ruang tamu, mengeluarkan ponsel, "Kalian ingin rasa apa?"

"Rasa durian." Tania Lin memegang lengannya Joelle Lin, berkata dengan manja, "Aku ingin rasa durian."

"Baik." Joelle Lin menambahkannya dalam daftar pesanan, lalu melihat ke arah Simon Lin, "Simon?"

"Keju." Simon Lin melihat Joelle Lin, "Kesukaan Mommy."

Joelle Lin mengangkat kepala melihat putranya, "Kenapa, ingin menyogokku? Jangan kira aku tidak akan memperhitungkannya dengan merayuku, kalau tidak mengakui kesalahan, barang tetap kusita."

Simon Lin menghela napas, sungguh tak berdaya, sekejap saja langsung terbongkar.

Seusai Joelle Lin memesan pizza, dia meletakkan ponsel, "Simon, bawa adikmu bermain di ruang tamu, aku pergi ke kamar melihat nenekmu sebentar."

"Baik."

Simon Lin sangat penurut.

Dalam hati terus berpikir kapan Joelle Lin bisa mengembalikan barang-barang itu padanya.

"Mommy, aku boleh minum segelas jus tidak?" Sang putra sedikit haus.

"Sebentar ya." Joelle Lin pergi ke dapur menuangkan dua gelas jus, jus yang ada di rumah merupakan hasil jus sendiri, tidak ada tambahan bahan pengawet apa pun, sehat diminum.

Setelah memberikan jus pada kedua anaknya, baru Joelle Lin pergi ke kamarnya Hannah Zhuang.

Dia memegang gagang pintu, menggerakkannya, dan membuka pintu dengan perlahan-lahan, kemudian terlihat——

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu