Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 1 Aku Tidak Menyesal
Kehangatan perlahan-lahan menjalar dari punggung dan menyelimutinya, napas menghembus daun telinganya, "Takut?"
Hawa napas yang asing menyelimuti telinganya, membuatnya merinding, tapi malah tidak berani bersuara.
Joelle Lin seakan-akan telah menyadari sang pria berhenti sejenak, lalu suaranya kembali berbunyi, "Sekarang masih sempat untuk menyesal."
Sang wanita merasa tegang sampai mengepalkan sepasang tangan dengan erat, lalu menggelengkan kepala, "Aku tidak menyesal——"
Masa mudanya yang berharga, malah......
Malam ini terasa menyakitkan dan lambat......
Akhirnya, sang pria bangun dan pergi ke kamar mandi di tengah malam, setelah itu baru Joelle Lin menggerakkan badannya yang letih untuk merangkak bangun, memakai baju dan keluar dari kamar.
Di lantai dasar dalam hotel, ada seorang wanita paruh baya yang merekomendasikan pekerjaan ini padanya berdiri di sana, saat melihat Joelle Lin keluar, dia memberikan sebuah kantong hitam padanya, "Ini adalah upahmu."
Joelle Lin langsung menerimanya tanpa ragu, setelah mengambil uangnya, dia segera berlari keluar, bahkan telah melupakan rasa sakit di bagian bawah tubuhnya, hanya ingin tiba di rumah sakit secepat mungkin.
Langit yang belum cerah membuat lorong terasa sunyi, terdapat dua tandu di lantai depan ruang operasi, karena belum bayar tagihan, makanya tidak diantar masuk ke dalam ruang operasi.
Joelle Lin sedih melihatnya, berkata dengan terisak, "Aku ada uang, aku ada uang, cepat tolong mama dan adikku......" Dia memberikan uangnya pada dokter sambil menangis, dokter melihatnya sekilas, menyuruh suster menghitungnya, lalu menyuruh petugas medis membawa pasiennya masuk ke ruang operasi.
Melihat mereka tidak membawa adik laki-lakinya masuk, Joelle Lin langsung mendekat, menangkap tangan sang dokter dan memohon, "Masih ada adikku, kumohon agar Anda bisa menyelamatkannya......"
Sang dokter menghela napas, "Maaf, adikmu sudah tak tertolong......"
"Tak tertolong?!
Terkejut, kepalanya bagaikan dipukul oleh balok kayu dengan kuat, membuat Joelle Lin pusing dan pandangannya menggelap......
Sakit, hatinya bagaikan sedang ditusuk dan diaduk dengan pisau oleh seseorang, begitu menyakitkan sampai merebah duduk di lantai, 8 tahun lalu, dia baru berumur 10 tahun, papanya berselingkuh dan menelantarkan mamanya, mengantarkan mamanya yang sedang mengandung dan dirinya ke luar negeri yang terasa asing bagi mereka.
Kemudian adiknya telah lahir, saat berumur 3 tahun, menyadari dia menderita penyakit autisme, kehidupan yang dari awal sudah melarat menjadi terasa seperti sudah jatuh ketimpa tangga karena penyakit adik laki-lakinya ini, dia dan mamanya berjuang keras bekerja dengan orang lain, kehidupan terbilang masih bisa dilalui dengan berkecukupan, tapi sebuah kecelakaan mobil, membuat dirinya yang tak memiliki kerabat, tak mempunyai uang dan berada di negeri asing yang tak berperasaan ini, memahami apa yang namanya menghadapi jalan buntu.
Karena terpaksa, dia menjual tubuhnya sendiri, tapi ini malah tidak bisa menyelamatkan adik laki-lakinya.
Ada semacam rasa sakit yang tidak sampai tahap histeria, tapi bisa membuatnya merasa tidak nyaman, sesak napas dan langit terlihat berwarna abu, tapi dia harus menerimanya, bahkan harus menerimanya dengan senyuman, karena dia masih ada mama.
Mamanya masih memerlukannya.
Setelah melalui perawatan, kesehatan mamanya sudah membaik, tapi setelah mengetahui kematian sang adik, mentalnya langsung tumbang.
Joelle Lin lah yang memeluknya, berkata sambil menangis, "Ma, kamu masih memiliki aku, hiduplah dengan baik-baik demi aku."
Selama sebulan berada di rumah sakit, Hannah Zhuang sering duduk di pinggir ranjang dan melamun, Joelle Lin tahu, mamanya sedang merindukan adiknya, kalau bukan karena dirinya, mungkin saja mamanya telah ikut pergi dengan adiknya, karena harus menjaga mamanya, dia dikeluarkan oleh sekolah, tapi cedera mamanya sudah mulai membaik.
Joelle Lin masuk ke dalam rumah sakit dengan membawakan makanan, dan berjalan hingga ke depan pintu kamar pasien, saat dia mengangkat tangan dan hendak membuka pintu, dia mendengar suara dari dalam——
Dia sangat mengenal suara ini, meskipun sudah berlalu 8 tahun, Joelle Lin masih mampu mengingat penampilan saat sang pria memaksa mamanya bercerai dengannya secara sangat jelas .
Setelah mengantarkan mereka ke sini, lelaki itu tidak pernah datang melihat mereka sekilas pun, hari ini malah tiba-tiba muncul di sini, apa maksudnya ini?
"Hannah, dulu kamu dan Nyonya Zong begitu akrab bagaikan saudari, dan telah menyepakati perjodohan cilik, seharusnya perjodohan cilik yang kamu sepakati ini dilakukan oleh putrimu......"
"Alex, apa maksudmu?!" Hannah Zhuang berusaha berdiri ingin menamparnya tanpa mempedulikan tubuhnya yang kurus dan masih terluka, dia ini manusia atau bukan?
Dia telah menempatkan dirinya dan putrinya di tempat asing, selama ini tidak pernah mempedulikan hidup dan matinya mereka, hari ini malah datang untuk membuat putrinya menikah?
"Tuan Muda Keluarga Zong merupakan putra dari teman baikmu, dia tampan, kamu sendiri pasti tahu latar belakang Keluarga Zong, dia hanya akan bahagia jika menikah dengannya......" Saat mengatakan kalimat terakhir, suaranya telah mengecil.
Tuan Muda Keluarga Zong memang terhormat, parasnya memang tampan, tapi sebulan lalu, dia telah tergigit oleh ular berbisa saat pergi dinas di luar negeri, sarafnya lumpuh, tidak bisa bergerak, juga tidak bisa berintim.
Kalau dia menikah, dia tidak akan pernah dibelai.
"Akan kunikahi."
Joelle Lin tiba-tiba membuka pintu, berdiri di pintu, meremas kotak makanan yang ada di tangannya dengan kuat, "Aku boleh menikahinya, tapi aku memiliki sebuah persyaratan."
Alex Lin melihat ke arah pintu, melihat putrinya yang sudah tidak ditemui selama 8 tahun ini, seketika melongo beberapa detik, saat mengantarnya ke negeri ini, dia masih seorang anak kecil yang berumur 10 tahun, sekarang sudah tumbuh desasa, kulitnya putih, tapi malah sangat kurus, wajah mungilnya tidak sebesar telapak tangannya, kering tak berkilau, terlihat seperti tidak tumbuh dengan baik.
Putrinya ini mana mungkin disukai orang.
Rasa tidak tega di hatinya sudah berkurang, lagipula parasnya tidaklah terlalu cantik, Joelle Lin tidak akan merugi kalaupun menikah dengan seorang suami yang tidak bisa berintim.
Dengan berpikir seperti ini, Alex Lin merasa hal ini tidak ada salahnya, "Apa persyaratanmu, katakan."
"Aku ingin aku dan mamaku pulang ke negeri asal, dan kembalikan seluruh benda yang seharusnya menjadi milik Mama, kalau memenuhinya, aku akan setuju untuk menikah." Joelle Lin mengepalkan tangannya berulang kali, perlahan-lahan baru bisa tenang.
Meskipun dia sudah lama tidak berada di negeri asal, tapi dia pernah mendengar hal tentang Keluarga Zong di Kota B saat masih kecil, merupakan sebuah keluarga besar, memiliki kekayaan ratusan miliaran, dan tentu saja tuan muda di Keluarga Zong merupakan seseorang yang terhormat, Joelle Lin tidak menyangka hal sebaik ini bisa menimpanya, Tuan Muda Keluarga Zong mungkin adalah seseorang yang berparas jelek, ataupun orang cacat.
Tapi kalaupun memang begitu, ini malah sebuah kesempatan terbaik baginya untuk bisa kembali ke negeri asal, jika bisa memanfaatkannya dengan baik, dia juga bisa merebut kembali semua harta mahar perkawinan saat mamanya menikah dulu.
"Joelle......" Hannah Zhuang ingin menasihatinya, bahwa pernikahan tidak boleh dianggap sepele.
Joelle Lin sudah menghadapi banyak kesengsaraan saat hidup bersamanya, Hannah Zhuang tidak ingin pernikahannya pun ikut dikorbankan.
Saat Alex Lin mendengar Hannah Lin memanggilnya, dia khawatir Joelle Lin bakalan berhasil dibujuk oleh Hannah Zhuang untuk jangan menikah, makanya segera berkata, "Baik, asalkan kamu bersedia menikah, aku akan membuat kalian pulang."
"Bagaimana dengan mahar pernikahan Mama?" Joelle Lin melihat seseorang yang merupakan ayahnya dari segi nama saja itu, suaranya terasa begitu dingin.
Dulu saat Hannah Zhuang menikah dengannya, maharnya memang tidak sedikit, total semuanya merupakan nominal yang tidak kecil, tapi sekarang terasa sakit saat menyuruh Alex Lin mengembalikannya.
"Pa, penampilan adik perempuanku itu seharusnya lebih cantik daripada aku, dia seharusnya mendapatkan sesuatu yang lebih baik, kalau menikah dengan seorang pria yang cacat, kehidupannya akan hancur untuk seumur hidup, apalagi, kamu dan mamaku sudah bercerai, sudah seharusnya kamu mengembalikan harta yang mamaku bawakan ke Keluarga Lin."
Terpancar rasa bersalah di balik mata Alex Lin dan tidak berani melihat Joelle Lin.
Dia telah berada di luar negeri bertahun-tahun, kenapa bisa mengetahui Tuan Muda Keluarga Zong itu merupakan seseorang yang cacat?
Alex Lin mana tahu ternyata Joelle Lin hanya sekedar menebaknya.
Mengingat dia hendak menikah dengan seseorang yang tidak normal, Alex Lin menggertakkan giginya, "Setelah kamu telah menikah, aku akan mengembalikannya padamu."
Putri kecilnya begitu cantik bagaikan bunga dan giok, mana boleh menikah dengan seorang pria yang tak bisa berintim?
Seterpandang apapun dia, apa bedanya pria yang tak bisa melakukan hubungan suami istri dengan orang cacat?
Saat berpemikiran seperti ini, Alex Lin tidak merasa tidak tega lagi.
Tapi rasa kebenciannya terhadap Joelle Lin telah bertambah, merasa pikiran Joelle Lin penuh dengan bagaimana cara mendapatkan uang dari tangannya.
Alex Lin menatapnya dengan dingin, "Mamamu tidak mengajarimu etika dengan baik, sama sekali tidak bersopan santun!"
Joelle Lin sangat ingin mengatakan, memangnya kamu sebagai seorang ayah tidak memiliki tanggung jawab ini? Menelantarkanku di sini dan tidak pernah mempedulikanku.
Tapi dia tidak boleh melontarkannya sekarang, kartu andalannya saat ini terlalu lemah, kalau sampai membuat Alex Lin marah, ini akan merugikannya.
"Bersiap-siaplah sebentar, besok kita pulang." Alex Lin pergi setelah menghempaskan lengan baju.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieCinta Yang Dalam
Kim YongyiThe Revival of the King
ShintaCinta Tak Biasa
SusantiLoving The Pain
AmardaPredestined
CarlyKing Of Red Sea
Hideo TakashiMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya