Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita

Simon Lin memakai jaket coklat dengan kerah bentuk hati, dipadukan dengan kemeja dalaman warna putih dan celana santai, juga sepatu warna putih, tubuh mungilnya berdiri dengan sangat tegak, parasnya menawan, bibirnya merah dan giginya putih, memiliki pipi yang imut, berhidung mancung, berambut hitam berkilau yang sedikit keriting, wajah mungilnya terlihat sangat tampan.

Dia mengelus kepala adiknya, "Tania, kamu menurut terhadap Mommy tidak?"

Tania Lin menganggukkan kepala dengan sekuat tenaga, dia sangat kagum terhadap kakaknya, jelas-jelas umur mereka berdua hanya berselisih beberapa menit, tapi Simon Lin terlihat jauh lebih dewasa.

Sedangkan Tania Lin bagaikan adik kecil yang polos dan imut.

Joelle Lin dari awal sudah menghidangkan makanan di atas meja, "Sudahlah, pergi cuci tangan untuk makan."

Darren He berjalan mendekat, mengulurkan tangan menggendong Tania Lin, Joelle Lin menahannya, "Kak, kamu pergilah makan, aku saja yang bawa mereka cuci tangan."

"Aku bantu." Darren He tidaklah merasa berjarak dengan Joelle Lin karena topik perbincangan tadi.

"Dokter He, biarkan Joelle saja yang melakukannya, kamu duduk dulu." Hannah Zhuang berjalan mendekat dan berkata dengan segan.

Darren He terpaksa duduk duluan di depan meja, Hannah Zhuang mengambil sebotol bir, berjalan ke meja, menarik kursi dan duduk.

Dia melihat ke arah kamar mandi sekilas, saat memastikan Joelle Lin tidak akan bisa mendengar perkataannya, baru dia melihat Darren He dan berkata, "Aku wakilkan Joelle berterima kasih padamu untuk selama ini."

Setelah mengatakannya, dia menuangkan secangkir bir untuk Darren He, juga menuangkan segelas untuk dirinya sendiri, bir luar negeri tidak sekeras arak putih, masih termasuk lembut saat diminum, sang wanita menghabiskan bir yang ada dalam cangkirnya, "Aku sebenarnya berharap dia bisa menikah denganmu, tapi sifat Joelle memang sangat keras, ditambah lagi perhatiannya saat ini hanya terfokus pada kedua anak-anak, makanya, umurmu sekarang pun sudah tinggi, kalau ada yang cocok, segeralah menikah."

"Tante, aku berharap kamu bisa membantuku membujuknya lagi. Darren He melihat sekilas bir di depan matanya, dia tidaklah meminumnya.

Mana mungkin Hannah Zhuang tidak membujuknya?

Dia selama ini selalu merasa puas terhadap Darren He, dulu di masa-masa tersulit Joelle Lin, pria inilah yang merawatnya, dan membawanya pergi.

Dengan kata lain, tanpa adanya bantuan dari Darren He, maka tidak akan ada Joelle Lin yang saat ini.

Dia merasa berterima kasih dan sangat puas terhadap Darren He.

Tapi Joelle Lin tidak bersedia, apa dayanya?

Hannah Zhuang tersenyum pahit, "Mana mungkin tidak kubujuk, tapi dia tidak mau mendengar."

Dia sendiri pun mengerti kenapa putrinya bersikap seperti ini, lagipula dirinya pernah melahirkan dua orang anak, sedangkan Darren He memiliki latar belakang yang bagus, parasnya juga tampan, kalaupun sang pria tidak risi.

Putrinya belum tentu tidak keberatan.

Joelle Lin tahu seberapa pentingnya kesucian seorang wanita terhadap seorang suami.

Darren He mengangkat bir yang ada di atas meja, meneguknya sampai habis, lalu meletakkannya dengan keras, "Aku tidak akan menyerah."

Hingga sang wanita bersedia menerimanya.

"Untuk apa seperti ini, dia adalah keledai yang keras kepala, tidak pantas kamu nantikan——"

Tepat pada saat ini, Joelle Lin berjalan keluar dengan salah satu tangan menggendong Tania Lin, dan satu tangan yang lainnya menggandeng Simon Lin.

Hannah Zhuang diam, mengulurkan tangan hendak menggendong Tania Lin dari dalam pelukan Joelle Lin, "Mari, Nenek gendong."

"Mommy gendong." Tania Lin merangkul lehernya Joelle Lin, dia lebih lengket dengan Joelle Lin.

Joelle Lin biasanya sangat sibuk, sangat jarang bisa menemani mereka, kalau ada kesempatan makan dengan digendong Mommy, dia mana mungkin bakalan melonggarkan tangannya?

Hannah Zhuang pura-pura tidak senang dan melihatnya, "Lihatlah kakakmu."

Simon Lin memanjat ke kursi dengan mengandalkan dirinya sendiri, dan makan dengan tangan sendiri, saat mendengar Hannah Zhuang mengungkitnya, dia mengangkat kepala melihat adik perempuannya, lalu berkata dengan serius, "Adik masih kecil."

"......"

Hannah Zhuang dalam hati berpikir, kamu sendiri pun hanya beda beberapa menit saja darinya.

Sikap si bocah yang berlagak bak orang dewasa ini, membuat orang tak kuasa menahan tawa.

Joelle Lin menggendong Tania Lin untuk duduk.

Setelah selesai makan, Darren He hendak segera pergi, Hannah Zhuang menggendong sang anak yang ada dalam gendongan Joelle Lin, "Kamu pergi antarkan Dokter He."

Joelle Lin berdiri, berkata sambil tersenyum, "Kak, mari kuantar."

Meskipun dirinya tidak boleh menerima perasaan Darren He, tapi dia tetap merasa berterima kasih terhadapnya.

Dalam beberapa tahun ini, Darren He memang telah banyak membantunya.

"Baik." Darren He tersenyum.

Keduanya berjalan keluar dari rumah berbarengan, Joelle Lin yang ada di belakangnya sekalian menutup pintu saat keluar.

"Kamu ingin pulang itdak?" Darren He mencoba bertanya.

Joelle Lin menggelengkan kepala, "Tidak."

Ini adalah isi hatinya, dia merasa kehidupan sekarang sudah cukup baik.

Darren He menundukkan kepala, "Dalam beberapa hari ke depan, aku mungkin tidak akan ada waktu untuk datang melihatmu."

Di satu sisi adalah karena pekerjaannya, di sisi lain dia harus pulang ke negara asal, makanya dia tidak ada waktu luang untuk datang lagi.

"Lakukanlah kesibukanmu, aku di sini cukup baik kok." Saat Joelle Lin pergi bekerja, Hannah Zhuang bisa menjaga anak-anaknya di rumah dengan baik.

"Hmm." Darren He mengulurkan tangan merangkul pundak Joelle Lin, dia menjilat bibirnya yang kering, "Tadi, ibumu telah berbicara denganku."

Joelle Lin melihat tangan sang pria yang merangkulnya sekilas, "Ibuku bilang apa?"

"Dia menyuruhku menyerah terhadapmu, mungkin dia merasa aku sudah tua, khawatir aku bakalan melajang seumur hidup." Darren He berkata dengan santai.

Joelle Lin tertawa, "Memang sudah tua, sudah waktunya untuk menikah."

Darren He menatapnya, "Benar-benar tidak bisa mencobanya dengan kakak?"

Senyuman di wajah Joelle Lin seketika langsung mengkaku, Joelle Lin tahu kebaikan Darren He.

Dia bukanlah tidak pernah mempertimbangkannya, tapi dia sudah berjanji terhadap Nyonya He.

"Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik——"

"Tapi di mataku, tidak ada lagi wanita yang lebih baik dibanding kamu." Darren He tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, memegang kedua bahunya, berhadap-hadapan dengannya, "Aku menyukaimu, ini bukan rasa suka seorang kakak terhadap adik, melainkan rasa suka seorang pria terhadap wanita."

Joelle Lin sama sekali tidak tahu harus bagaimana menanggapinya.

"Aku......"

"Shh." Darren He mendekat, hawa napas yang panas berada sangat dekat, seluruh tubuh Joelle Lin telah mengkaku.

Sang perempuan adalah orang dewasa, tentu saja tahu apa yang Darren He ingin lakukan.

Tepat saat Darren He hampir mencium kelopak bibirnya, Joelle Lin menoleh, bibirnya Darren He menempel di pipinya, sang pria tidaklah marah, hanya tertawa, "Baiklah, kita coba dulu apakah bakalan alergi atau tidak, kalau tidak, biarkan aku mencium bibirmu."

Joelle Lin, "......"

"Kak——" Joelle Lin ingin mengatakan hal ini dengan jelas, bahwa dirinya benar-benar tidak bisa menikah dengannya.

"Bukan kakak kandung." Darren He memotongnya, umurnya sudah tinggi, tidak ingin terus menunggu lagi.

Joelle Lin menundukkan kepala, "Besok masih harus bekerja, aku pulang dulu."

"Hmm."

Joelle Lin membalikkan badan dan kembali ke rumah, Hannah Zhuang sedang membereskan dapur, saat mendengar suara pintu terbuka, dia langsung tahu Joelle Lin telah kembali, lalu berkata, "Hari ini mereka tidak membiarkanku memandikan mereka, ingin dimandikan olehmu, kamu ada waktu?"

"Ada." Joelle Lin berjalan ke kamar mandi mengisikan air panas, untuk memandikan dua anaknya.

Tania Lin menunjuk ke botol sabun warna pink, "Mommy, aku ingin mandi sampai wangi."

Tubuh bugil sang bocah yang putih berdiri di dalam bak, bergerak sembarangan, membuat air terus terpancur ke mana-mana.

Joelle Lin memperingatinya, "Kalau tidak gerak sembarangan, baru akan kuambilkan untukmu."

Sang anak bercemberut, mulai merasa tidak senang.

Simon Lin cukup baik, tidak perlu Joelle Lin khawatirkan, hanya Tania Lin saja yang merepotkan, setelah selesai memandikannya, baju Joelle Lin sudah basah kuyup.

Joelle Lin menggunakan handuk membalutnya, menggendongnya ke ranjang, mengeluarkan baju tidur warna pink, dan memakaikannya pada Tania Lin.

Dia terus melompat-lompat di atas kasur.

Simon Lin sudah tak tahan lagi atas ulah adiknya ini, makanya berkata dengan serius, "Diamlah sedikit."

Ucapannya jauh lebih berguna daripada Joelle Lin, Tania Lin merangkak ke sampingnya, berkata dengan sangat imut, "Kakak."

Joelle Lin melihat mereka berdua, tersenyum sambil menghela napas, bocah ini hanya menuruti perkataan Simon Lin saja.

"Simon, jaga adik baik-baik, aku pergi mandi dulu."

"Baik, Mommy tenang saja." Simon menepuk dadanya, menyatakan jaminannya, "Aku pasti akan menjaga adik dengan baik-baik."

Joelle Lin mengulurkan tangan mengelus rambutnya, setelah itu baru pergi mengambil baju untuk mandi.

Seusai mandi, dia kembali untuk membacakan dongeng, menidurkan mereka.

Di pagi harinya, Joelle Lin hendak pergi bekerja setelah selesai makan sarapan, Simon Lin mengejarnya, "Mommy, aku boleh ikut denganmu tidak?"

"Hmm?"

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu