Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
Setelah mengirimi pesan, dia menyimpan kembali telepon genggamnya lalu kembali melihat Joelle yang berada di panggung dan tersenyum dengan dingin.
Di bawah cahaya lampu dan alunan musik, pidato Joelle berakhir dan para model membawakan acara terakhir.
Gaun pengantin di rancang sendiri oleh nyonya William.
Harus di ketahui jika nyonya William telah lama tidak merancang sendiri, dan desain gaun kali ini adalah untuk pembukan Leo.
Warna putih yang murni, dan gaun pengantin yang di tampilkan seputih salju dengan lapisan kain yang berisi mawar dan permata, membuat kilauan ini terlihat anggun dan mempesona.
Joelle sendiri yang berada di bawah panggung melihat dengan kagum.
Gaun pengantin melambaikan sebuah penantian cinta dan kebahagiaan.
Dan dia yang menikah, dengan tidak menggunakan gaun, tidak ada acara pernikahan ataupun acara formal, bahkan dia pergi ke Biro Urusan Sipil dengan seseorang yang bukan suaminya.
“Kak Lin.” Vina berjalan ke sana, sambil memberikan telepon genggamnya, “Telepon genggammu.”
Sebelum dia naik ke panggung, telepon genggamnya bersama Vina.
Joelle mengambilnya lalu Vina kembali mengingatkan, “Sepertinya tadi ada sebuah pesan.”
Jolle membuka telepon genggamnya kemudian menekan pesan ini dan ketika dia melihat isinya, sekujur darah di tubuhnya terasa menghilang, bahkan dirinya sendiri dapat mendengar detak jantungnya dengan jelas, hati ini terasa sakit lalu tubuhnya bergetar.
“Kak Lin, kenapa?” Vina merasa ada yang salah, lalu dengan segera memegang dia, “Apakah merasa tidak nyaman?”
Joelle menggelengkan kepalanya, “Tidak apa-apa.”
Setelah itu, dia membawa telepon genggamnya dan pergi dari kerumunan ini.
Melihat dia yang terlihat bingung, Layla tersenyum dan merasa puas.
Bisa meninggalkan barang ini, juga harus berterimakasih kepada Joelle, karena tahun itu dia meminta Layla menyelidiki kasus di kota A, dia mendapatkan foto ini dari cctv kamera di hotel.
Memang harus berterimakasih dengan dia.
Jika Joelle mengetahui semua ini karena dia, apakah dia akan merasa takut?
Layla tersenyum dingin.
Joelle sendirian menuju ke lantai 2.
Di sedikit jauh dari keramaian, dan terasa lebih tenang.
Dia seperti di tarik oleh pikirannya, dan terduduk di sana.
Di otaknya kembali berputar kejadian malam ini dengan penuh warna.
Dia menundukan kepalanya, sambil melihat foto tersebut dengan wajah yang pucat, dan teringat dengan jelas di kepalanya.
Dia juga berharap dirinya memberikan malam pertama kepada orang yang ia cintai, tetapi alhasil——
Prak!
Sebuah tetesan air mata menghampiri layarnya.
Hatinya juga jatuh ke dalam jurang.
Sekarang dirinya seperti lupa untuk berpikir, dan masuk ke dalam ketakutannya.
Dia tidak ingin mengingat hal ini, tetapi semua ini seperti di ingatkan kembali dalam hatinya, ini adalah nodanya, sebuah mimpi buruk untuknya.
Dia jarang menangis, setelah memiliki dua anak, dia semakin tidak pernah menangis, dirinya seorang ibu juga seorang putri, sebagai anak dia di ajarkan untuk bertanggungjawab, lalu sebagai seorang ibu dia tidak boleh menangis, tidak boleh terlihat lemah.
Tetapi saat ini dia tidak dapat menahan, hatinya sakit sangat sakit, bahkan rasa sakit ini membuat dia tidak bisa bernafas.
“Kamu sedang menangis?”
Joelle dengan bingung menyeka air matanya sambil membalikan telepon genggamnya, “Tidak, aku tidak menangis.”
Ethan melihat ke arah dia.
Semenjak dia pergi dari kerumunan, dirinya dapat merasakan ada hal yang aneh, hingga saat ini acara telah berada di penghujung acara, Jimmy dan Becca sendiri telah pergi, maka dari itu dia datang mencarinya.
Lalu melihat dia menangis, dengan wajah menangis ini, dia tetap mengatakan tidak menangis, tentu dirinya tidak buta bukan?
Dia sendiri menunduk, membawa wajah ini untuk melihat ke arahnya, “Kenapa dengan dirimu?”
Sudut matanya yang lembab dan wajah yang terasa hangat.
Lapisan air yang menambah matanya, membuat dia tidak dapat melihat wajah ini dengan jelas dan darah ini seperti baru saja di tarik, hingga membuat tulang juga tubuh ini tidak berdaya.
Ethan menggunakan tangan yang hangat untuk menyeka air mata di wajahnya, juga dengan lembut menyeka wajahnya, karena kelakuannya ini membuat dia khawatir, “Katakan kepadaku, ada apa denganmu?”
Joelle memeluk dia, lalu membawa wajahnya itu ke dalam dekapannya, “Hari ini aku bertemu dengan Alex, dan kembali mengingat dia melepaskan aku dan ibuku...”
Dia berbohong, untuk menutupi rasa ketakutan ini.
Ethan menutup punggungnya, “Sayang, jangan takut ada aku.”
Awalnya Joelle yang merasa lebih tenang, mulai bergelinang air mata lagi.
Dulunya dirinya menjaga adiknya, lalu ibunya, kemudian dirinya mulai menjaga anaknya dan bahkan tidak ada yang mengatakan jika ada aku yang akan menjaganya.
Ini bukan sebuah perkataan yang indah, cantik dan tidak teringat di dalam hati, tetapi sebuah kata-kata yang begitu murni dan begitu lembut hingga ke lubuk hatinya.
“Kak Lin.” Dari tangga terdengar suara dari Vina, sepertinya karena Joelle telah pergi terlalu lama, hingga membuat Vina datang mencarinya.
Dia menyeka air mata di wajah Joelle, lalu memperbaiki rambutnya yang berantakan itu, “Jangan menangis, akan jelek jika di lihat orang lain.”
“Iya.” Dia keluar dari pelukan Ethan, lalu menarik hingusnya sambil melihat waktu, “Sebentar lagi akan selesai, dan kamu kembali saja dulu, hari ini aku akan sangat sibuk.”
“Malam ini, aku akan menjemputmu.”
“Baik.”
“Kak Lin.” Vina mendekat, Joelle telah merapikan dirinya, lalu ketika dirinya naik ke atas, kemudian terlihat Joelle dan Ethan kemudian hatinya merasa, apakah dirinya datang menganggu mereka?
“Itu, nyonya William sudah mau pergi.” Vina berkata dengan gagap.
“Secepat itu? Lalu para tamu sudah pergi?” Joelle berjalan ke sana, “Mari kita melihatnya.”
Lalu ketika dia memutarkan kepalanya melihat Ethan, dia menerima telepon dengan raut wajah tidak enak.
“Kenapa?” Joelle bertanya.
Lalu berkata aku mengerti, Ethan menutup teleponnya, sambil melihat mata Joelle dengan dalam...
Becca menghubunginya dan mengatakan jika Meghan telah tiada, karena bunuh diri, dan sekarang Becca sedang menyelidikinya.
Hal ini tidak terbilang mudah di atasi, apalagi mereka datang untuk Joelle.
Dia tidak ingin membuat Joelle merasa khawatir, dia akan memastikan kembali lalu menjelaskan, “Ada urusan kantor, aku pergi dulu.”
“Iya.” Joelle tidak berpikir lagi.
Vina sendiri jarang bertanya tentang urusan pribadi Joelle tetapi kehadiran Ethan, membuat dia merasa hubungan pria ini dengan Joelle terbilang rumit.
Melihat Ethan yang tinggi juga kuat dia berkata, “Kak Lin, apakah dia ayah dari Tiana dan Simon? Jika di lihat dengan seksama, mereka sangat mirip, apalagi bagian mata dan dahinya, pantasan saja mereka begitu cantik juga tampan, ternyata gen ini berpengaruh.”
Wajah Joelle segera berubah.
Dia tidak ingin membahas permasalahan ini, karena Tania juga Simon tidak ada hubungannya dengan Ethan.
“Apakah di bawah masih ada orang?” Dia sengaja mengalihkan pembicaraan.
“Nyonya William telah mengantarkan beberapa tamu, dan aku telah membantumu untuk hal lain, kemudian sekarang di bawah tidak ada orang lagi, jadi nyonya William sedang menunggu kamu.”
Vina merasa Joelle sedang mengalihkan pembicaraan ini, lalu dengan segera menjawab iya dan tidak membahas pembicaraan ini lagi.
“Iya.” Joelle menjawab.
Ketika ke bawah, tempat ini terasa kosong, dan tersisa tempat yang kacau juga makanan dan minuman yang tersisa di atas meja.
“Hari ini melelahkan, hanya saja pendapatannya tidak kecil, dan baju yang kita pajang terjual habis, begitu juga dengan gaun nyonya William, coba saja kamu tebak di jual dengan harga berapa?”
“Berapa?” Joelle tidak terlihat tertarik, hanya saja karena Vina bertanya, dia hanya bisa menjawabnya.
Vina mengeluarkan tiga jarinya, “3.000.000 Rmb.”
Joelle tidak terkejut, karena desain dari nyonya William seharusnya lebih tinggi dan gaun ini tidak mahal.
Hanya saja dia bertanya dengan penasaran siapa yang membeli ini, “Siapa yang membelinya?”
“Layla He, nona dari keluarga He, dia mengatakan akan mengenakan itu ketika menikah.”
Joelle memutarkan kepalanya dan bertanya, “Layla He?”
“Benar.” Vina dengan tidak mengerti bertanya, “Kenapa?”
“Tidak.” Hanya penasaran dan bertanya saja, Layla dan Ethan baru saja memutuskan pernikahan, dan tidak mendengar dia akan menikah, mungkin dia telah mempunyai pacar.
Akan di gunakan saat menikah?
Novel Terkait
The Revival of the King
ShintaCinta Yang Dalam
Kim YongyiSee You Next Time
Cherry BlossomPrecious Moment
Louise LeeHarmless Lie
BaigeMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya