Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 95 Hubungan Kerja Sama
Manajer melihat beberapa sales yang tidak keluar dari ruang istirahat itu, lalu mengerutkan dahi, tidak melayani tamu, apakah tidak ingin mengejar target?
Apa otaknya terisi kotoran?
Manajer melihat mereka, sehingga beberapa sales menundukkan kepala untuk berpura-pura tidak melihat.
"Mungkin mereka ada pelanggan, jadi tidak ada waktu melayani dengan baik, ini semua karena aku sebagai manajer tidak mengajari mereka dengan baik, mohon dimaklumi, aku pasti akan menebus kesalahan ini." Manajer tersenyum.
Dodo masih ingin berbicara, tapi ditarik oleh Joelle. Manajer sangat baik, jangan mencari masalah lagi.
"Ehuk." Dodo juga merasa dirinya terlalu antusias dan terlalu banyak omong.
"Aku menelepon untuk tanya kapan pengemudi mobil kembali, penjualan mobil ini sangat baik." Manajer menelepon.
Tidak tahu apa yang dikatakan orang itu, hanya melihat Manajer marah.
"Kenapa kamu tidak mengendarai mobil itu sampai luar negri? Apa tidak tahu mencoba mengemudi tidak boleh dikendarai begitu jauh? Apa kamu yang membayar uang minyak?"
Mobil cobaan sudah dikendarai sampai pinggir kota, setidaknya perlu waktu satu jam untuk kembali.
David menyuruhnya menjaga orang ini, dia sudah berusaha, sekarang tidak ada mobil cobaan, dia harus bagaimana?
"Begini, lain kali aku datang untuk melihat lagi." Joelle berdiri, sekarang sudah jam empat lewat, Hannah seharusnya sudah membawa mereka kembali. Keluar bermain pasti lelah, dia harus pulang untuk memasak, tidak boleh membuang waktu di sini.
Kepala manajer mulai berkeringat, bagaimana ini, dia melihat ke arah kantor, David duduk dikursi sambil melipat satu kaki dan melalui jendela melihat ke sini.
Manajer merasa tidak berdaya, awalnya pelayanan mereka tidak baik, sekarang tidak ada mobil cobaan, apa yang bisa dikatakannya?
Manajer memberi kartu nama, "Jika lain kali kamu datang lagi, bisa meneleponku, aku akan melayanimu."
Joelle menerima kartu nama, "Baik."
Manajer mengantar mereka sampai depan pintu.
Berjalan sampai tempat parkiran, Dodo membuka pintu mobil untuk Joelle, "Tidak disangka manajer toko ini sangat baik."
Dibandingkan beberapa sales itu, dia sangat baik.
Joelle tidak berekspresi, merasa manajer ini terlalu antusias.
Saat ini ada mobil yang berhenti di samping mobil mereka, Joelle melirik ke sana, akhirnya melihat ada pria yang turun dari mobil itu.
Dia berdiri melawan angin, celana hitam menutupi kaki yang panjang, atas memakai kemeja yang longgar. Saat ini muncul di sini seperti diwaktu sibuk meluangkan waktu.
Ekspresi dia sangat dingin, hanya menatap dia.
Joelle terkejut sebentar, kenapa dia muncul di sini?
Dia tidak kurang mobil.
Diparkiran villanya ada beberapa mobil bagus, semua edisi terbatas, tidak pernah melihatnya mengendarai mobil itu. Mungkin pria suka mobil, meskipun tidak dipakai, juga mau beli.
Tatapan Ethan melalui Joelle, malah melihat ke Dodo yang membuka pintu mobil, kemudian berhenti di tubuh Joelle, menatap dia, pupil mata ada gelombang, saraf darah yang padat dari sudut mata mengumpul ke tengah.
Joelle terkejut sejenak, dia tidak pernah melihat Ethan yang begitu dingin dan kejam.
"Kenapa, kenapa kamu ada di sini?" Tidak tahu kenapa dengan nadanya, tiba-tiba berubah menjadi gugup.
"Turun." Dia mencibir bibir.
Joelle duduk diam, "Apa yang ingin kamu katakan, bisa katakan di sini."
Tampak dia seperti sedang marah, dia tidak ingin sekarang berdekatan dengannya.
Ethan menyipitkan mata, "Apa kamu yakin?"
"......"
Ancaman, ancaman yang jelas.
Joelle melototinya.
Apa dia membuatnya marah?
Setiap bertemu, dia merasa dirinya seperti ada utang pada Ethan?
Dodo merasa Joelle tidak suka pria itu, jadi mendekat untuk bertanya, "Apa perlu bantuan?"
Ethan maju ke depan untuk menarik Dodo, lalu meninju wajahnya. Beraninya di depan dia begitu dekat?
Dodo dipukul mendadak, sehingga mundur beberapa langkah, mulut penuh bau darah, dia menyeka sudut mulut dan tangan juga ada darah.
Menengadahkan kepala untuk melihat pria yang memukulnya.
Kepala sedikit bingung, dalam ingatannya, tidak pernah berhubungan dengan pria ini. Tapi dia sangat familiar, seperti pernah melihatnya. Tiba-tiba Dodo teringat, di mana pernah melihatnya.
Dia adalah tamu di berita ekonomi.
Pemuda terkaya.
Tapi, apa dia pernah menyinggungnya?
Apa ada uang bisa semena-mena memukul orang?
Dodo mengepalkan kedua tangan.
Joelle tidak menyangka, dia bisa tiba-tiba memukul orang, jadi bergegas turun untuk melihat Dodo. Sudut mulut terluka dan ada darah.
Joelle dengan perhatian bertanya, "Kamu tidak apa-apa kan?"
Dodo menggelengkan kepala.
Joelle berbalik badan untuk melototi Ethan, "Apa kamu sudah gila? Mengapa kamu memukul orang tanpa alasan?"
"Kita belum cerai, kamu masih istriku, dengan pria lain berpelukan, apa kamu menganggapku buta?"
"Apa yang kamu katakan?" Joelle mengerutkan dahi dan bingung.
Dia dengan siapa berpelukan?
"Kamu katakan dengan jelas." Ekspresi Joelle menjadi dingin, sampingnya tidak mungkin ada orang lain.
Dia tidak masuk akal.
David yang bersembunyi di samping, bergegas berjalan ke sini, juga mengeluarkan ponsel untuk memperlihat foto yang dia potret pada Joelle, "Mobilku melakukan perawatan di sini, kebetulan mengurus masalah di sini, jadi sekalian mengambil mobil, akhirnya melihat kamu dan......"
Dia menunjuk Dodo, "Aku sekaligus foto."
Joelle menatap foto ini, ekspresi menjadi dingin, karena dia tahu saat itu Dodo sedang berbicara dengannya, tapi dari sudut pandang David, Dodo seperti sedang mencium wajahnya.
Dengan dingin menyindir, "Sudutnya bagus."
David menghela nafas, apa yang dimaksud sudut bagus, yang dia lihat memang seperti ini.
Gerakan mereka terlalu besar, sehingga banyak orang melihat. Semua orang tahu status Ethan, demi tidak ada rumor, David mengusulkan duluan pergi, "Di sini bukan tempat untuk berbincang."
Joelle juga tidak ingin di depan orang bertengkar.
"Aku tahu satu tempat." Kata David.
Joelle ingin masuk ke mobil Dodo, tapi tangannya ditarik oleh Ethan dan menempatkannya ke dalam mobil dia.
Dia ingin melawan, tapi melihat tatapan peringatan dari Ethan, "Patuh sedikit, apa kamu ingin bertengkar di sini?"
Joelle berekspresi kesal, jika tidak ada orang, dia pasti bertengkar dengannya.
Siapa yang membuat masalah?
Dia sesuka hati memukul orang, apa ada muka mengatakan dia membuat masalah?
Dia menahan emosi dalam hati, duduk diam.
Tempat itu adalah rumah David, sudah direnovasi, tapi dia tidak tinggal di sini. Namun ada orang yang datang membersihkan rumah, tempat sangat bersih, paling penting adalah tenang, cocok untuk membahas masalah.
Segerombolan orang masuk ke dalam rumah, David membiarkan Dodo duduk di sofa, "Katakanlah, apa yang terjadi?"
Ethan memegang tangan Joelle, bersandar di samping lemari pendek, sambil menundukkan kepala melihat dan memainkan tangan Joelle.
Sepertinya tangannya ada barang langka dan bisa muncul bunga.
Joelle ingin melawan, baru bergerak, dia sudah menarik, "Jangan bergerak."
Dodo mengedipkan mata, apa yang perlu dia katakan?
Dia dengan tatapan minta tolong melihat Joelle.
"Beritahu mereka hubungan aku dan kamu." Joelle tidak bisa melepaskan pegangan Ethan, jadi hanya membiarkan dia, tapi wajah menghadap ke jendela, tidak melihat dia.
Dodo dengan jujur berkata, "Aku dengan Nona Lin adalah hubungan kerja sama."
David merasa menarik, jadi bertanya, "Apa yang kalian kerja samakan?"
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoPerjalanan Selingkuh
LindaThe Richest man
AfradenThe Revival of the King
ShintaCutie Mom
AlexiaLove and Trouble
Mimi XuMore Than Words
HannyMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya