Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami

Simon menarik tangan adiknya “Pergi, kita cari saja mami, dan di sini bukan rumah kita, lalu dia juga bukan ayah kita.”

Tania tidak rela, dia tidak mengerti kakak marah seperti ini, “Ini adalah ayah...”

“Bukan!” Simon tidak pernah segalak ini dalam menghadapi adiknya, kali ini dia sungguh marah, tidak terlihatkah jika dia tidak mau menerima mereka?

Atau tetap dengan muka tebal berada di sini?

Tania yang mendapatkan perlakuan ini, dengan mata memerah juga bahu yang bergerak.

Dia tidak berani bersuara, karena kakak terlihat marah.

Dengan hati-hati dia menyentuh tangan Simon, “Kakak——”

“Jangan memanggil aku, kamu cari saja ayah menjadi penghancur hati ini, tidak usah aku lagi, tidak usah mami lagi!”

“Hu——”

Air mata seketika turun, lalu tangisan Tania dengan segera menarik kakaknya, dan takut jika kakaknya tidak menginginkan dia lagi.

Walaupun sangat menginginkan papa, tetapi kakak jauh lebih berhubungan darah.

Apalagi hidup di perut yang sama, lalu selama 6 tahun ini, hubungan mereka telah mendarah daging.

“Kakak, Tania bersalah dan tidak mau papa lagi, jangan tinggalkan Tania, huhu——”

“Bukannya orang yang tidak memiliki ibu, untuk apa menangis!” Simon menyeka air mata adiknya, lalu air matanya tidak bisa di bendung lagi.

Dia mengandeng tangan adiknya, “Ayo, kita cari mami saja.”

“Sudah malam, kalian mau ke mana?” Hannah dengan segera menarik mereka.

Sebelumnya Sofia dan Bryan datang, mereka telah membicarakan hal ini, jadi dirinya tahu apa tujuan mereka.

Ini membuat dia bingung, mengapa kedua anak ini milik Ethan.

Tetapi DNA tidak akan membohongi siapapun, dan juga Bryan tidak bodoh yang mau menerima cucu yang bukan darahnya sendiri.

Keluarga Zong yang mewah ini, tidak akan bercanda dalam mengurus hal ini.

Darah daging sendiri tetap di utamakan.

Simon mengangkat kepalanya dan melihat Hannah dengan mata yang besarnya, “Aku ingin mencari mami.”

Dia berusaha membesarkan matanya, agar air mata ini tidak terjatuh.

Dia tidak ingin menangis di depan orang yang tidak berperasaan ini.

Tidak ingin dia melihat kelemahan dirinya.

Hannah seperti tidak dapat menahan Simon, “Aku akan menghubungi mami, oke? Kita juga tidak tahu mami ada di mana, tungguhlah aku sebentar, aku akan mengambil telepon genggam.”

“Tidak, sekarang aku akan mencari mami.” Simon tidak ingin menunggu.

“Simon——”

Bibi Yu juga berusaha untuk membujuk.

Melihat kedua anak ini yang seperti ini, matanya juga memerah.

Sofia juga memutarkan kepalanya, dan seperti menangis, sambil merasa kasihan dengan kedua anak ini.

Siapapun tidak bisa membujuknya, Simon ingin segera pergi.

“Kalian tidak perlu membujukku, juga tidak perlu menangis dan merasa kasihan kepadaku juga adikku, kami mempunyai mami, dia mencintai kami, menyayangi kami, memandikan kami, menidurkan kami, membacakan dongeng untuk kami, mengajari kami belajar, juga mengajari kami untuk berbakti, kami hanya membutuhkan mami, jadi tidak perlu mengasihani kami.”

Setelah berkata Simon menarik adiknya pergi.

“Aku akan pergi dengan kamu.” Hannah melangkah untuk mengikuti.

Lalu sebuah langkah yang lebih cepat darinya, Ethan yang tidak bersuara dengan suaranya yang serak menahan Tania dan Simon, “Hari sudah gelap, kalian mau ke mana?”

“Silahkan kamu pergi, kami ingin mencari mami.” Simon mengangkat kepalanya, yang padahal sudah menangis, tetapi tetap keras.

Kemudian bertemu dengan mata Simon yang keras ini, hatinya terasa sakit, dan tidak bisa bernafas lalu sedikit membungkukkan tubuhnya, seperti ini adalah rasa untuk menghilangkan rasa sakit ini.

Dia berjongkok di depan mereka, sambil melihat alis, mata, hidung dan bibir, semuanya tidak ia lewati, tangannya bergetar ingin menyentuh mereka tetapi tangan yang berada di udara ini tidak berani menyentuh mereka.

Dia tidak memiliki tenaga.

Selama hidup ini, dia tidak pernah semalu ini.

Kebenaran ini membuat dia terkejut dan mendapatkan pukulan yang cukup besar.

Dalam satu malam, dia memiliki seorang putra dan putri.

Dan juga wanita yang sangat ia sukai inilah yang melahirkan untuknya.

Bagaimana dia tidak merasa senang, bagaimana hatinya tidak bergejolak?

Kedua anak ini, dirinya tidak pernah bertanggungjawab kepada mereka, bagaimana dirinya tidak merasa bersalah?

Bagaimana dia bisa menjelaskan, membiarkan mereka hidup bersama hidupnya selama 6 tahun dan tidak mengetahui ini?

“Silahkan kamu pergi, kami ingin mencari mami.” Simon ingin mengeser barang besar ini.

“Bolehkah aku mengantarkan kalian?” Suara dia bergetar.

Juga terlihat hati-hati.

“Tidak perlu.” Simon menolak.

“Aku akan menghubungi mami, dan meminta dia untuk menjemput kami.” Setelah berkata dia menghubungi nomor telepon Joelle.

Jawabannya adalah [Maaf nomor yang tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi...]

Simon tetap tidak percaya lalu kembali menghubungi dan jawabannya tetap sama [Maaf nomor yang tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi...]

Simon mengerutkan dahinya, mami tidak akan pernah melakukan hal ini, dia tidak akan membiarkan nenek dan dirinya tidak dapat menghubungi dia.

Kenapa ini?

“Aku tahu dia sedang berada di mana, aku akan membawa kalian.” Ethan bahkan membujuk, padahal seumur hidup ini dirinya tidak pernah membujuk siapapun, tetapi hari ini dia melakukan dengan rela.

Simon merasa tidak rela.

Menurut dia sikap Ethan itu seperti tidak menginginkan mereka, sedih dan kecewa.

Tania sendiri juga tidak berani menjawabnya, tetapi dia ingin menurutinya, lalu perlahan dia menarik tangan kakak, “Biarkan papa yang membawa kita bertemu dengan mami.”

“Dia bukan papa!” Api ini seperti terlihat ketika adiknya menyebutkan kata papa.

Tania terkejut bahkan tidak bersuara, lalu menahan air mata ini agar tidak menangis, “Aku... aku tidak memanggil lagi, aku tidak... membuat...” dia terhenti, “Tidak membuat kakak marah.”

Simon tahu jika dirinya marah dan tidak seharusnya galak kepada adiknya, lalu merasa kasihan dan memeluk adiknya, “Aku tidak sengaja, maaf Tania.”

“Aku tidak menyalahkan kakak, aku tahu kakak dan mami menyayangi aku.” Tania memeluk kakaknya dengan erat, “Kakak, aku mau bertemu mami.”

Simon melihat ke arah Ethan dan setelah berpikir, dengan sedikit lembut dia bertanya, “Kamu sungguh tahu di mana mami berada?”

Ethan menganggukan kepalanya, “Tahu.”

Simon berpikir, “Baiklah, terimakasih.”

Dengan nada yang sungkan.

Tetapi tidak terdengar akrab lagi.

Mata Ethan terkejut lalu dengan segera sadar dan mengetahui jika Simon masih marah.

Dia menjulurkan tangannya ingin memeluk Tania, apalagi anak perempuan lebih dekat dengannya.

Kali ini, Tania melangkah mundur dan dengan hati-hati melihat wajah kakaknya, dirinya ingin di peluk papa, tetapi takut jika kakaknya marah.

Simon memegang tangan adiknya, “Aku akan memegangmu, dan kita akan segera bertemu dengan mami.”

Tangan Ethan yang berada di udara, di simpan dengan kecewa lalu berusaha tetap tenang, “Ayo.”

Dia berjalan pelah, sambil menunggu kedua bocah ini.

Simon sangat menjaga adiknya, ketika pintu mobil terbuka dia terlebih dulu meminta adiknya naik, lalu dirinya kemudian menutup pintu, sambil memakaikan sabuk pengaman untuk adiknya, setelah itu dia memakai sabuk tangannya tanpa bantuan dari Ethan.

Ethan melihat mereka dari kaca mobil, wajah yang mengemaskan, tidak pernah terasa dan sekarang wajah mereka sungguh terlihat seperti dirinya.

Tangannya memegang setir mobil dengan erat, dengan tangan yang terasa tegang dan hatinya perlahan berguling.

Setelah itu, dia menenangkan hatinya, sambil membawa mobil ini, karena sebelumnya Joelle berkata dia ingin mengambil barang di toko, maka dirinya menuju ke arah Leo——

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu