Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 67 Memohon Dinikahi
Mendengar pertanyaan Joelle Lin, ekspresinya yang awalnya tampak kelelahan menjadi dingin.
Ia bersandar pada mobilnya dan berkata, “Tak bolehkah aku datang menjenguk istriku?”
Joelle Lin mengerutkan kening, pria ini sungguh tak tahu malu!
Mereka sudah bercerai!
Ethan Zong menjawab dengan enggan, “Masuk dan beritahukan pada putramu, hubungan kita...”
“Apa yang kau inginkan?” tanya Joelle Lin dengan marah, ia sungguh tak tahu aturan.
Senyum di wajah Ethan Zong memudar, “Jika kau tak ingin aku masuk menemui putramu, kemarilah.”
Joelle Lin tetap tak bergeming dari tempatnya.
Simon Lin adalah anak yang sangat sensitif, setelah kejadian saat itu, Simon Lin sangat membenci Ethan Zong. Bahkan meskipun ia mengijinkan Ethan Zong masuk, bagaimana ia akan menjelaskan identitasnya pada anak-anaknya?
Pandangan Ethan Zong sedikit kabur, ia memejamkan mata, lalu berkata, “Waktu dan kesabaranku sangat terbatas.”
Joelle Lin melangkah dengan kaku, Ethan Zong menunggunya dengan tenang, semakin ia melangkah mendekat, sosoknya tampak semakin jelas. Ia tak lagi bersikap saling membalas, ia tampak jujur dan tulus, ekspresinya tampak jauh lebih lembut dari ucapannya.
Ia tampak jauh lebih lembut.
Joelle Lin belum pernah melihatnya seperti ini, tapi dalam hati Joelle Lin tahu, ia tetaplah Ethan Zong, selamanya takkan berubah.
Ia mengepalkan telapak tangannya, berusaha menenangkan emosinya, dan berkata dengan nada memohon, “Kumohon, jangan ganggu hidupku lagi, oke?”
Ethan Zong membuka matanya dan menatap wanita di hadapannya, “Memohon apa?” ia tersenyum tipis, “Memohon pada orang lain harus dengan ketulusan, kau ingin memohon apa, memohon kunikahi?”
Apa maksudnya? Apa dikiranya ia wanita gampangan?
Memang, ia kehilangan keperawanannya saat berusia 18 tahun, tapi ini tak berarti ia adalah wanita gampangan!
Wajah Joelle Lin memucat, amarahnya memuncak, bahunya bergetar dan suaranya menjadi ketus, “Kau sungguh tak tahu aturan.”
Karena marah, urat-uratnya yang menegang tampak di lehernya, beberapa helai rambutnya yang berkibar di sekitar lehernya membuatnya tampak sangat menawan.
Jakun Ethan Zong bergerak naik turun, sepertinya ia hampir gila.
Melihatnya marah saja sudah membuatnya tergoda.
Ia mengulurkan tangan dan merangkul pinggangnya, tubuh Joelle Lin pun tertarik ke dalam pelukannya, Joelle Lin terus memukuli dadanya dan berseru, “Lepaskan aku!”
Ethan Zong menghela nafas panjang dan menghembuskannya, tapi tak melonggarkan pelukannya, bahkan memeluknya lebih erat. Ia menangkap tangannya yang meronta-ronta dan berbisik, “Jangan ribut.”
Joelle Lin menatapnya dengan tajam.
Kenapa ia lagi-lagi mengganggu hidupnya?
Ia hanya ingin hidup dengan tenang bersama anak-anaknya, tak bisakah?
“Aku sangat lelah,” Ethan Zong menopangkan dagunya ke bahunya, menghirup aroma wangi tubuhnya, ia meringkukkan wajahnya di lehernya dan berkata, “Beri aku tempat untuk beristirahat.”
Ia benar-benar kelelahan.
Melihat kantung matanya menghitam dan tubuhnya tak sekuat biasanya, Joelle Lin jadi melunak, “Apakah kau sedang tak enak badan?”
Ia berdeham.
Joelle Lin sejenak merasa ragu, tapi akhirnya ia tak bisa bersikap tegas untuk mengusirnya.
“Bagaimana kalau kucarikan hotel untukmu?” tanya Joelle Lin.
“Boleh.”
Joelle Lin membantunya masuk ke dalam mobil, memasangkan sabuk pengamannya, menutup pintu, lalu masuk ke kursi pengemudi.
Ia sangat familiar dengan tempat ini, tak sulit baginya untuk mencarikan sebuah hotel.
10 menit kemudian, Joelle Lin memarkirkan mobilnya di depan sebuah hotel bintang 5, ia keluar dari mobil, membuka pintu kursi penumpang dan membantu Ethan Zong keluar.
“Aku hanya membantu mengantarmu ke sini, kau harus membayarnya sendiri,” kata Joelle Lin.
Lagipula Ethan Zong sangat kaya.
Sementara ia harus bekerja keras untuk menghidupi diri, ia tak bisa membuang uang sembarangan. Ia harus menabung untuk kedua anaknya, untuk membeli makanan, pakaian, membayar sewa rumah, uang sekolah, dan lain-lain.
Kini mereka juga sudah semakin besar, uang yang dibutuhkan juga semakin banyak.
Ia harus menjadi tulang punggung bagi anak-anaknya.
Jangan sampai mereka menderita karena tak punya uang.
Tubuh Ethan Zong tinggi besar, jika ia menopangkan seluruh berat badannya padanya, Joelle Lin pasti akan merasa kepayahan. Maka ia tak sepenuhnya bersandar padanya. Tak disangka wanita ini sangat perhitungan padanya.
Kini ia adalah desainer terkenal, ia bukannya tak punya uang, apalagi hanya biaya menginap 1 malam.
Ia sungguh kikir terhadapnya.
Ia merangkulkan tangannya ke bahu Joelle Lin dan menopangkan seluruh berat badannya padanya.
Joelle Lin jelas merasa ini jauh lebih berat dibandingkan sebelumnya.
Kini setiap langkahnya membutuhkan jauh lebih banyak tenaga.
Dalam hati ia terus mengomel, ia tidak gendut, kenapa ia sangat berat? Apakah ia seekor babi?
Setibanya di meja resepsionis, Joelle Lin bertanya, “KTP dan dompetmu?”
Ethan Zong bersandar padanya dengan mata setengah terpejam, ia menjawab dengan lemas, “KTP di kantong celana, uang, aku tidak bawa.”
“...”
Joelle Lin menggertakkan giginya, sangat ingin mencampakkan pria ini di sini.
Keluar-keluar tanpa membawa uang?
Sepertinya ia tak terbiasa membawa uang tunai, biasanya supirnya selalu mengikutinya.
Tak bawa uang, tapi ia pasti membawa kartu, kan?
Joelle Lin memasukkan tangannya ke dalam kantongnya, setiap bagian tubuh yang disentuhnya selalu menegang.
Sungguh tak punya pengendalian diri!
Sungguh tak masuk akal, ia hanya menyentuhnya dengan lembut, ia langsung berpikiran aneh-aneh.
Ethan Zong memejamkan matanya.
Joelle Lin menemukan dompetnya, mengeluarkannya, dan membukanya, Ia terkejut, bukankah tadi ia bilang tak membawa uang?
Lalu dari mana datangnya lembaran-lembaran berwarna merah ini?
Joelle Lin mendelik menatapnya, tapi ia tak mengeluarkan uang tunai itu, melainkan kartu kreditnya, dan menyerahkannya pada resepsionis, “President suite, dengan fasilitas terbaik, upgrade juga ke berbagai fasilitas tambahan berbayar.”
Lagipula ia sangat kaya!
Ethan Zong terdiam...
Resepsionis juga terdiam...
Apakah orang kaya jaman sekarang seboros itu?
Resepsionis itu mengetik di komputernya selama beberapa saat, lalu mendongak dan bertanya, “Ada passwordnya?”
Joelle Lin menyikut perutnya, rasa sakit di dadanya belum juga mereda, kini perutnya juga terasa sakit, “Tak ada.”
“Tak ada password.”
Resepsionis menggesek kartu itu dan menyerahkannya kembali pada Joelle Lin beserta kunci kamarnya, “Lantai paling atas, ruangan nomor 888, Royal Presidential Suite, ditambah fasilitas khusus, total 108.000 RMB.”
100.000 semalam?
Joelle Lin bergidik, mahal sekali.
Untung tidak menggunakan uangnya.
Joelle Lin memasukkan kartu itu ke dompetnya, memasukkan dompetnya kembali ke kantongnya, dan membantunya masuk ke lift menuju lantai teratas. Setelah keluar dari lift, Joelle Lin mengantarkannya ke kamar 888.
Ia menggesekkan kartu untuk membuka pintu.
Terdengar suara dentingan pintu terbuka, begitu membuka pintu, langsung tampak 2 chandelier besar berwarna merah dan emas menggantung dari langit-langit ruangan yang tinggi, lampu-lampu kristalnya memancarkan cahaya berkilauan, tampak sangat anggun dan mewah.
Dari jendela besar, tampak pemandangan seluruh penjuru kota,gordennya terbuat dari flanel, dan di tengah ruangan terdapat sofa merah bergaya Eropa, ruangannya sangat luas, perabotannya sangat mewah.
Seperti hotel bergaya barat.
Joelle Lin benar-benar merasa tak sia-sia membayar semahal itu.
Ia membantu Ethan Zong masuk, begitu membuka pintu kamar, tampak ranjang yang dilapisi kain sutra berlist emas, karpet putih, kursi, dan lain-lain.
Sangat mewah dan memanjakan mata.
Joelle Lin melemparkan Ethan Zong ke atas ranjang,ia merasa sangat lelah.
Saat terhempas di ranjang, sepertinya luka Ethan Zong kembali terbuka, ia mengerutkan kening.
“Tidurlah dengan nyenyak, aku telah memesankan fasilitas terbaik untukmu, dan aku takkan mengganggumu.”
Setelah mengatakannya, Joelle Lin berbalik dan pergi...
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiUnperfect Wedding
Agnes YuSomeday Unexpected Love
AlexanderCantik Terlihat Jelek
SherinThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya