Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
Apa? Simon Lin diculik?
Joelle Lin seketika langsung berdiri, gerakannya terlalu cepat, membuat kakinya tergores dengan laci, tapi dia tidak merasakan kesakitan.
Dia hanya mengkhawatirkan keselamatan putranya.
Rasa tegang dan rasa takut memenuhi seluruh otaknya, anak itu biasanya memang terlihat jauh lebih dewasa daripada anak-anak pada umumnya, tapi lagipula dia tetaplah hanya anak kecil.
Dia berlari keluar dari LEO, memasuki mobil dan balapan di sepanjang jalan.
Saat menemui lampu merah, dia mencengkram setir mobil dengan sangat erat, sangat ingin langsung terbang ke sana.
Saat tiba di kantor polisi, waktu sudah berlalu 20 menit.
Joelle Lin dibawakan jalan masuk ke ruang interogasi oleh polisi.
Ethan Zong dan Simon Lin saling duduk berhadap-hadapan.
Sang anak sama sekali tidak merasa takut, Ethan Zong memancarkan tatapan mata yang tajam.
"Bocah, coba katakan, kenapa aku ingin menculikmu?" Ethan Zong menatapnya, jelas-jelas dia kelihatan masih sangat kecil, tapi saat ini malah terlihat sangat tenang.
Meskipun bocah ini telah mencelakainya, tapi Ethan Zong akui anak ini memang sangat pintar.
Dia penasaran bagaimana penampilan dari orang tuanya, kenapa bisa melahirkan seorang anak yang seunggul ini?
Simon Lin tidak berbicara, sepasang tangannya bersilang di depan dada, hanya terus mempertahankan pengaduan bahwa pria itu telah menculiknya.
Saat Joelle Lin masuk dan melihat anaknya ada di dalam, dia langsung menyerbu ke arahnya, memeluknya dengan erat, melihat ke kiri dan ke kanan tubuhnya, bertanya dengan panik, "Terluka tidak?"
Simon Lin menggelengkan kepala, "Mommy jangan khawatir, aku sangat baik——"
"Baik?! Kamu saja sudah diculik, apanya yang baik?! Bukankah biasanya kamu sangat pintar? Mommy sudah bilang kan tidak boleh berbicara dengan orang asing, tidak boleh makan makanan pemberian orang asing? Kenapa masih bisa diculik?" Semakin kuat rasa cintanya, semakin ketus sikapnya.
Ucapan ini kebetulan bisa digunakan untuk mendeskripsikan Joelle Lin saat ini, dia sangat jarang berbicara setegas ini dengan putranya.
Joelle Lin benar-benar ketakutan.
Mata Simon Lin sedikit memerah, mengulurkan tangan mengelus wajah Joelle Lin yang terlihat panik, "Mommy, maaf telah membuatmu panik."
Hati Joelle Lin melembut, lalu memeluk putranya dengan erat, menguburkan wajah dalam pelukan sang anak dengan mendalam, "Mommy bukan ingin memarahimu, Mommy hanya mengkhawatirkanmu."
Simon Lin terisak, "Aku tahu." Saat mengatakannya, tatapan matanya saat ini sedang melihat terhadap seorang pria yang sedang menatapnya, kalau waktu kembali mundur, dia tetap akan berbuat seperti ini.
Saat ini, Joelle Lin sudah mulai tenang, sebenarnya bajingan mana yang berani menculik putranya?
Dia menurunkan putranya, lalu berdiri, "Polisi——"
Saat baru mulai berkata, dia sudah melihat pria yang duduk di depan meja dengan tangan yang diborgol, napasnya terhenti, dia, kenapa bisa muncul di sini?
"Kamu——"
Joelle Lin merasa kacau, ada apa ini sebenarnya?
Pandangan mata Ethan Zong melintas di Joelle Lin dan sang anak, paras anak laki-laki itu memang mirip dengan Joelle Lin.
Ini adalah putranya?
Kalau menghitung-hitung waktunya, kurang lebih memang seumuran ini.
"Dialah yang menculik anak Anda." Polisi yang bertanggung jawab atas kasus ini berkata terhadap Joelle Lin.
Apa?
Ethan Zong menculik putranya?
Joelle Lin mulai mengerti sesuatu, lalu menoleh melihat putranya.
Simon Lin segera menundukkan kepala, melihat ujung kakinya sendiri.
Tepat pada saat ini, penanggung jawab dari suatu kantor cabang di kota lain dalam Negara A, Howard Chen, datang dengan membawakan seorang pengacara, "CEO Zong, pengacara sudah berkomunikasi dengan pihak kepolisian, seharusnya akan segera terselesaikan."
Saat menerima telepon, dagunya hampir terlepas karena menganga lebar, menculik anak kecil?
Ethan Zong memiliki hobbi unik?
Dia sebelumnya pernah bekerja di kantor pusat bertahun-tahun, menurut sepengetahuannya, Ethan Zong tidaklah memiliki gejala pedofil.
"CEO Zong, ada apa ini? Anda menculik anak siapa?" Howard Chen benar-benar sangat ingin tahu anak mana yang bisa membuat Ethan Zong tertarik, bahkan sampai menculiknya.
Anak kecil bersifat polos, semua orang tidak akan percaya bahwa anak inilah yang telah menuduh orang dewasa.
Semua orang akan mencoba mencari permasalah dari sang orang dewasa.
Semua anak kecil kan memang polos.
Mana mungkin bisa memiliki pemikiran seperti ini.
Tapi masalahnya, sifat Simon Lin jauh lebih dewasa dari anak-anak lain yang seumuran dengannya.
Otaknya sangatlah cerdik.
Ethan Zong meninggikan dagunya, membuatnya melihat Simon Lin.
Pandangan mata Howard Chen mengikuti tatapan mata Ethan Zong dan melihat ke arah sana, saat dia melihat seorang anak laki-laki kecil yang berdiri di depan meja dan hanya memperlihatkan setengah wajahnya, ekspresinya mengkaku.
Paras anak ini benar-benar sangat tampan, wajah yang putih bersih, dengan rambut berkilau dan mata yang besar, posenya yang berdiri tegak lurus malah terlihat sedikit mirip dengan Ethan Zong——
Saat pemikiran ini muncul, Howard Chen terkejut, dia menoleh melihat Ethan Zong, tak disangka dirinya malah merasa anak ini mirip dengannya.
Sekarang saat dilihat dengan teliti, dia merasa ini mustahil.
Wanita yang pernah muncul di sisinya Ethan Zong hanya ada 2, yang satunya adalah istrinya yang tak pernah dia temui, dengar-dengar dia telah pergi setelah baru menikah tidak sampai sebulan.
Yang satunya lagi adalah mantan sekretaris Ethan Zong, Noemi Bai, yang sekarang merupakan putri Keluarga He, semenjak kejadian kecelakaan yang dikarangnya 6 tahun lalu dan kebohongannya tentang kegugurannya diketahui oleh Ethan Zong, dirinya sudah mulai membencinya.
Kalau dihitung-hitung, Ethan Zong tidak mungkin memiliki anak.
"Kamu tidak berniat untuk mengatakan sesuatu?" Ethan Zong melihat Joelle Lin, jelas-jelas terlihat tersenyum, tapi saat ini malah tidak terkesan sedang tersenyum.
Simon Lin terlihat merasa khawatir Ethan Zong akan menindas Joelle Lin, dia menarik tangan sang wanita, melindunginya di belakang badannya.
Memiliki kharisma seorang pria sejati.
Joelle Lin merasa terharu, juga merasa tak berdaya, dia menepuk pundak putranya, "Menurutlah, tunggu Mommy di sini sebentar."
Saat Jeolle Lin hendak keluar, pihak pengacara sudah selesai mengatasinya, pihak kepolisian mengatakan Ethan Zong sudah boleh pergi.
Joelle Lin tidak berniat untuk memperkarakan hal ini lebih lanjut.
Lagipula kejadian ini bukanlah benar-benar tindakan 'penculikan'.
Ethan Zong mengelus pergelangan tangannya, ini adalah pertama kalinya tangannya diborgol, bahkan disebabkan oleh 'jebakan' seorang anak kecil.
Joelle Lin menggandeng tangan Simon Lin dan keluar dari kantor polisi, lalu berjongkok dan tak tertahankan untuk bertanya, "Kenapa berbuat seperti itu, memangnya anak baik boleh berbohong?"
Simon Lin membungkam bibirnya tidak berbicara, sikapnya sedikit keras kepala, bagian ini menurun dari Joelle Lin.
"Bicaralah!" Joelle Lin mengerutkan keningnya, kapan anak ini mulai pandai berbohong?
Apalagi kebohongannya bisa sebesar ini, bahkan sampai berurusan dengan kantor polisi.
Joelle Lin merasa kesal sampai-sampai menghela napas kesal, tapi tidaklah rela melukai sedikit pun, "Kamu ingin membuatku mati kesal?"
Simon Lin mengepalkan sepasang tangannya dengan erat, tiba-tiba, dia berteriak keras, "Dia itu buaya darat, kenapa aku tidak boleh membuat polisi menangkapnya?"
Joelle Lin melongo, dia, dia bilang apa?
Tangan mungil Simon Lin mengelap bibir Joelle Lin dengan arogan, "Aku tidak ingin dia menciummu, dia adalah orang jahat, percuri, penjahat, dia telah menindas Mommy, aku ingin memberinya pelajaran!"
Saat Ethan Zong keluar dari kantor polisi, dia langsung mendengar serangkaian penilaian terhadap dirinya dari Simon Lin.
Ini adalah pertama kalinya ada orang yang memakinya selancar dan setajam ini.
"Kalian pergi tunggu aku di mobil." Ethan Zong menuruni tangga, "Bocah."
Joelle Lin memeluk putranya, melihat Ethan Zong dengan penuh waspada, "Dia masih hanya seorang anak kecil, apalagi, kamu sudah tidak kenapa-napa, jangan memperhitungkannya lagi."
Ethan Zong tertawa, "Kejutan dalam hidupku ini semuanya berkat ulah bocah ini, kamu malah ingin aku tidak memperhitungkannya?"
Joelle Lin spontan mundur selangkah ke belakang, dia hanya ingin pergi sejauh mungkin dari pria ini, "Kamu ingin bagaimana?"
Wajah mungil Simon Lin terlihat marah, menatapi Ethan Zong dengan kesal.
Sangat ingin menatapnya hingga membuatnya bolong.
Ethan Zong tidaklah merasa marah, dia berjalan mendekat, mengulurkan tangan hendak mencubit wajah Simon Lin, mengganggunya.
Simon Lin menoleh, tangan Ethan Zong mendarat di udara kosong, setelah berdiam di tengah udara sesaat, dia kembali menarik tangannya, hanya saja tangannya melintas di pipinya Joelle Lin saat menarik tangannya, menindasnya, "Hutang anak ditebus oleh ibunya."
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomYama's Wife
ClarkPredestined
CarlyMy Goddes
Riski saputroMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniAkibat Pernikahan Dini
CintiaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya