Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
Simon Lin memalingkan kepala.
Melihat pria yang sedang berdiri di samping wastafel, dia mengusap tangan dengan elegan, lalu mengangkat kelopak matanya dengan malas, “Apakah kamu tidak cukup tinggi ?”
Simon Lin mengangkat kepala, dia sudah kalah dalam tinggi badan, tetapi dia tidak mungkin kalah dalam bersikap.
“Aku tidak buang air kecil.” Dia tidak bisa mengaku di hadapan pria yang tidak setia ini bahwa, dia tidak cukup tinggi untuk buang air kecil.
Ethan Zong membuang tisu yang sudah digunakan untuk mengelap tangan ke tong sampah, sambil meliriknya sekilas, “Apakah kamu yakin tidak membutuhkan bantuanku ?”
“Tidak perlu.” Simon Lin mengangkat kepala, sambil berkata dengan tegas.
“Baik.” Ethan Zong mengangkat lengan kemejanya, memperlihatkan setengah dari lengan kecilnya yang kokoh, dengan 1 tangan di saku, dia melihat urinal, dan melihat tinggi badan Simon Lin lagi, “Kamu memiliki integritas.”
Simon Lin menutup mulutnya dengan kuat, dahinya mengeluarkan keringat, dan tubuhnya gemetaran.
Dia hampir tidak bisa menahan lagi.
Tapi di hadapan pria yang tidak setia ini, dia tidak bisa mengakui kekalahan, apalagi meminta bantuannya.
Dia mengepal tinju dengan erat, dan berusaha keras untuk menahan.
Ethan Zong sedikit mengangkat alis, lalu bersandar pada cermin di sampinh, dia ingin melihat, berapa lama anak ini bisa bertahan.
Orangnya memang tidak besar, tetapi temperamennya tidak kecil.
“Apakah kamu bisa mengatakan, kenapa kamu bermusuhan terhadapku ?”
Simon Lin semakin marah, dia sudah tidak menginginkan Mommy lagi, kenapa dia masih ingin mencium Mommy ?
Dia tidak memiliki hak, dia ingin mencarikan seorang pria yang jauh lebih baik darinya untuk Mommy.
“Kamu menindas Mommyku, jangan mengira bahwa aku tidak melihatnya.” Simon Lin melototinya.
Berharap agar bisa melototinya hingga tembus.
“Aku menindasnya ?” Dia mengocehkan beberapa perkataan, lalu berpikir di dalam hati, kapan dia menindas Simon Lin dan terlihat olehnya.
Mereka hanya bertemu kurang dari 2 kali.
Saat pertama kali dia memberinya sebuah ‘Kejutan’ yang besar.
Dia menyipitkan mata, apakah maksudnya adalah dia membawa pergi Joelle Lin saat berada di toko LEO, kemudian mencium Joelle di tangga, dan terlihat olehnya, maka——
Hei !
Ethan Zong berdiri tegak, berjalan maju sebanyak 2 langkah, berjongkok di hadapan Simon Lin, lalu menatapnya, setelah melihat kedua kakinya tertutup rapat, dia pun tersenyum lembut, “Jika aku yang sudah melakukan penindasan, maka apa yang bisa kamu lakukan padaku?”
Mata Simon Lin semakin melebar, dan dia berharap bisa memakannya.
Tidak tahu apakah dia sedang marah, atau menahan kencing, seluruh tubuhnya bergetar.
“Memohonlah padaku, maka aku akan membantumu, bagaimana ?” Ethan Zong berdiri, dan menjentik ujung pakaiannya yang tidak berkerut, “Jika tidak perlu, maka aku bisa pergi sekarang, kan?”
Kencingnya sudah hampir keluar.
Air mata Simon Lin sudah hampir keluar, dan dia berusaha untuk tetap membuka mata, “Jangan, jangan pergi, aku perlu——”
“Dengan siapa kamu datang ?”
“Mommyku, nenek —— air kecilku sudah hampir keluar.” Simon Lin terlihat menyedihkan, dan matanya memerah.
Ethan Zong tidak bermain-main dengannya lagi, dia berjalan ke hadapannya, “Lepaskan celanamu sendiri.”
Pergerakan Simon Lin cepat, dan sudah melepaskan celananya dalam sekejap.
Ethan Zong menggendongnya dari belakang, lalu berjalan ke depan urinal, dan menyesuaikan pada ketinggian yang cocok untuk dia membuang air kecil.
Setelah selesai membuang air kecil, Simon Lin berkata, “Terima kasih.”
Ethan Zong tercengang, tidak disangka anak kecil ini masih bisa mengatakan terima kasih, dan ini cukup tak terduga.
Simon Lin mengenakan celana, lalu menatap Ethan Zong, “Aku tahu jelas kepada siapa aku harus menunjukkan rasa syukur, dengan kamu yang sudah membantuku, tidak berarti bahwa aku bisa memaafkanmu.”
“……”
Memaafkannya ?
Hal apa yang perlu dimaafkan olehnya ?
Setelah keluar dari toilet, Ethan Zong menundukkan kepala sambil menatapnya, “Di kamar pribadi mana kalian tinggal ?”
Mata Simon Lin bergerak, untuk apa dia menanyakan hal ini? Apakah dia ingin menindas Mommy lagi?
“Nomor 6.”
Langkah kaki Ethan Zong terhenti, lalu menatapnya, anak ini sangat waspada.
“Aku sudah seharusnya pergi.” Simon Lin merasa bahwa dia sudah dibohongi olehnya, dan dia pun berlari pergi.
Saat baru saja kembali, dia sudah bertemu dengan pria yang tidak setia ini, benar-benar tidak bisa dihindarkan.
Setelah dia memastikan bahwa tidak ada orang yang datang, dia bersandar di dinding sambil mengangkat tangannya dan menggunakan jam telepon untuk menghubungi guru dan meminta bantuan.
Dengan sangat panggilan lun diterima.
“Guru, aku sudah bertemu dengan pria yang tidak setia tersebut.”
“Ya.”
Dia menceritakan pertemuan dirinya dengan Ethan Zong.
“Sekarang kita berada di restoran, bagaimana aku bisa mempermalukannya, dan membuatnya kehilangan wajah di hadapan publik ?” Simon Lin mengusap wajahnya.
Setelah berpikir selama 2 menit, guru pun bertanya, “Apakah kamu memiliki uang ?”
“Ada.”
“Kamu pergi ke apotek, dan beli sekotak Durex, jika orang di apotek bertanya kepadamu, siapa yang memintamu untuk membelinya, kamu katakan saja ayahmu, jika tidak ada apotek di sekitar, barang tersebut juga bisa didapatkan di supermarket, setelah kamu membelinya——”
“Aku sudah tahu.”
Setelah selesai mendengar perkataan guru, Simon Lin bergegas pergi ke meja depan, lalu bertanya, “Apakah di sekitar sini ada apotek atau supermarket?”
“Belok kanan, ada sebuah supermarket tidak jauh dari sini.”
“Terima kasih.”
Simon Lin berhasil membeli sekotak Durex sesuai dengan anjuran guru, dia membukanya, membuang kotak, lalu dia bertanya-tanya tentang barang apa ini.
Dia menggunakan tangan untuk menyentuhnya, dan ingin merobeknya dengan penasaran, tapi guru berkata, tidak boleh merobeknya.
Dia harus mendengar perkataan guru, menahan rasa penasaran, lalu kembali ke restoran.
Ketika kembali ke restoran, dia berdiri di meja kasir, “Bibi, apakah di sini ada tamu yang bermarga Zong?”
Simon Lin membuka sepasang mata hitamnya yang seolah-olah bisa berbicara, dengan hidung kecil, wajah yang lembut, dimanapun dia berdiri, dia terlihat tegak, seperti pria barat.
Sikapnya terlihat sangat manja, dan semua orang menyukai hal yang indah.
Kasir wanita sangat ramah, dia menunjuk ke arah kamar pribadi nomor 6, “Di sana, nomor 6.”
Nomor 6 ?
Simon Lin mengedipkan mata, tidak heran, jika kebohongannya akan segera terungkap.
Ternyata dia berada di kamar pribadi nomor 6.
“Terima kasih bibi.” Setelah selesai berbicara, Simon Lin bergegas pergi menuju ke kamar pribadi nomor 6.
Dia mengulurkan tangan dan memutar pegangan pintu, lalu membuka pintu kamar pribadi tersebut.
Hanya ada 4 orang yang berada di kamar pribadi yang besar, semuanya adalah pria, makanan di sebuah meja yang besar seolah-olah tidak tersentuh, di hadapan mereka semua terdapat gelas bir, dan mereka sedang minum bir.
Pintu kamar pribadi tiba-tiba terbuka, secara naluri orang-orang yang berada di dalam melihat ke arah pintu.
Lagi pula, sebelum masuk, pelayan di sini akan mengetuk pintu terlebih dahulu.
Kenapa bisa ada anak kecil?
Seharusnya dia sufah salah memasuki kamar.
David Guan memalingkan kepala untuk melihat Ethan Zong, karena dia mengenali anak laki-laki ini.
Saat menyelidiki Joelle Lin, dia pernah melihat fotonya.
“Apakah kamu salah memasuki kamar ? ”CEO Li yang terhormat, melihat Simon Lin sambil bertanya.
Simon Lin menggelengkan kepala, sambil menunjuk Ethan Zong, “Tidak, aku datang untuk mencarinya.”
Ternyata bukan salah kamar.
Pandangan semua orang tertuju pada Ethan Zong, dengan ekspresi mata yang berbeda-beda, David Guan ingin melihatnya, dan sudah melihat bagaimana ekspresi anak dari Joelle Lin tersebut.
Dan CEO Li berpikir, apa hubungan anak kecil ini dengan Ethan Zong ?
Dalam pandangan semua orang, ketika Simon Lin masuk, dia mengeluarkan Durex dari sakunya dan menyerahkannya kepada Ethan Zong, “Paman, ketika kamu ke toilet tadi, kamu menjatuhkan sesuatu, maka aku membantumu untuk mengambilnya, dan mengembalikannya padamu.”
Mengenai barang apa yang terjatuh, semua orang menjulurkan kepala untuk melihat barang yang ada di tangan Simon Lin.
Setelah melihatnya dengan jelas ——
David Guan, “……”
CEO Li, “……”
Ethan Zong mengerutkan alis, lalu menatap sikap Simon Lin yang polos, darimana dia mendapatkan barang ini ?
Apakah dia tahu benda apa ini?
Apakah barang ini miliknya ?
“CEO Zong, cukup menarik, kamu terus membawanya, apakah ini persiapan keadaan darurat ?” CEO Li hampir menyemburkan bit yang baru saja diminumnya ke dalam mulut.
Biasanya, tuan besar Zong yang dingin dan terhormat, CEO dari One’s Corp, yang memiliki saluran keuangan, dan merupakan publik figur yang sering muncul di halaman depan koran, memiliki kebiasaan untuk membawa kondom pada dirinya ?
Haha.
Hal luar biasa apa yang dia temukan ?
Jika dilihat ini merupakan sikap manusia.
CEO Li merasa pandangan pihak ketiga sudah berubah.
David Guan memandang ke atas secara diam-diam, kapan Ethan Zong memiliki kebiasaan ini ?
Simon Lin hanya berumur 5 tahun, dan pada saat ini dia menunjukkan sebuah sikap yang polos, lagi pula tadi Ethan Zong memang pergi ke toilet, maka mereka semua sangat percaya bahwa, barang tersebut merupakan milik Ethan Zong.
Seorang anak berumur 5 tahun mungkin tidak tahu tentang barang apa ini.
Dan mereka tentu percaya dengan perkataan Simon Lin.
Ekspresi wajah Ethan Zong terlihat tidak jelas, dan menunduk untuk melihat Durex yang ada di tangannya, “Apakah kamu yakin, barang ini adalah milikku ?”
Ketika melihat ekspresi wajah semua orang, Simon Lin tahu bahwa dia sudah berhasil, maka dia pun menganggukkan kepala dengan yakin, “Kamu yang manjatuhkannya, dan aku membantumu mengambilnya, maka tentu saja ini merupakan milikmu.”
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMenaklukkan Suami CEO
Red MapleHis Second Chance
Derick HoCutie Mom
AlexiaCinta Di Balik Awan
KellyInnocent Kid
FellaMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya