Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 34 Mendukung
Ruang kerja Ethan Zong sangat modern. Luasnya cukup, perabotannya sederhana, nuansanya juga monokrom. Di salah satu sisi tembok ada jendela besar yang memberi pencahayaan.
Ketika berdiri di depan jendela itu, pemandangan seluruh kota bisa masuk dalam satu tatapan.
Ethan Zong, yang tengah membaca berkas, tidak mendongakkan kepala.
Joelle Lin, yang berdiri di depan mejanya, menyodorkan berkas.
Tanpa menerimanya, si pria menyuruh dengan datar, “Taruh di meja.”
Joelle Lin tidak punya pilihan selain meletakkan berkasnya di sana. Wanita itu berulang kali buka mulut, namun tidak juga menemukan penuturan yang layak.
Bagaimana cara membuka percakapan ini?
Bilang “Tuan Zong, bisakah kamu mengantarkanku pulang?”?
Hanya dengan membayangkan, ia langsung tahu bahwa dia pasti akan menolak.
Ethan Zong mengira dia sebagai Noemi Bai, “Ada apa?”
Pria itu membalik satu halaman sambil terus menatap bacaan.
“Aku ingin meminta Tuan Zong untuk membantuku.” Joelle Lin mengumpulkan keberanian.
Menyadari suara ini bukan milik Noemi Bai, Ethan Zong mendongakkan kepala dan melihat Joelle Lin tengah berdiri dengan wajah ragu-ragu.
Saat menyadari sosoknya, seberkas cahaya kesenangan melintas di matanya. Namun, cahaya itu langsung lenyap di detik berikutnya.
Pria itu nampaknya tidak menyangka si wanita akan muncul di ruang kerjanya.
Ethan Zong menutup berkas, menyandarkan punggung ke kursi, lalu menujukkan mata ke Joelle Lin. Ia mengamati wajahnya, lehernya, dadanya, dan pinggangnya. Setiap inci tubuh dia tidak ingin ia lewatkan.
“Ada urusan mencariku?”
Yang ditanya agak menghindar dari tatapan nakalnya, “Tuan Zong, tidakkah kamu sadar bahwa kamu membawa banyak masalah padakku?”
“Eh?” Si pria terkejut.
Joelle Lin menyandingkan tangan dan menjelaskan dengan tenang, “Noemi Bai sengaja mengusikku di kantor. Aku pikir, tanpa harus aku bilang secara eksplisit, Tuan Zong sendiri pasti sudah tahu. Lalu, aku kemarin nyaris dilukai orang juga karena aku menikah denganmu. Jadi, demi keamananku, bisakah Tuan Zong menemaniku sekali ke rumah kediaman keluarga Lin?”
Ethan Zong menopang dahi dengan satu tangan dan menekan jari-jari ke pelipis.
Joelle Lin berdiri dengan perasaan gundah. Ia tidak tahu apa maksud tindakan si pria.
Setelah beberapa saat, pria itu baru mengangkat kelopak mata, “Barusan kamu bilang apa?”
“Bisakah kamu menemaniku pulang sekali ke rumah kediaman keluarga Lin?” Joelle Lin dengan cepat mengulang permintaannya.
Suara Ethan Zong rendah dan pelan, “Oh.”
Bisa atau tidak, jawab dong……
Joelle Lin merasa digantungkan.
Ia ingin buka suara lagi, namun merasa itu tidak etis. Tatapannya ia pakukan ke gerakan lawan bicaranya memijat pelipis.
Ingin mengambil hatinya, Joelle Lin berjalan mengitar meja dan menawarkan dengan canggung, “Biar aku yang pijat.”
Ethan Zong menurunkan tangan dan memejamkan mata. Pria itu setuju untuk dipijat.
Tidak punya pengalaman memijat, Joelle Lin berusaha menekan-nekan saja.
Saat kulit dua orang itu bersentuhan, otot-otot si pria terlihat jelas meregang.
Mengira dia tidak merasa nyaman, si wanita memelankan gerakan dan bertanya, “Begini sesuai?”
Yang ditanya mendeham sebagai tanda mengiyakan.
Joelle Lin pun mempertahankan kekuatan pijitan ini. Setiap otot Ethan Zong sangat berisi dan. Di posis berdirinya sekarang, waanita itu bisa melihat garis-garis wajah si pria beserta jakunnya yang menyembul. Dia terlihat sangat seksi.
Si wanita lalu tidak berani lanjut melihat Ia mengalihkan pandangan dan kembali bertanya, “Aku tidak punya niat macam-macam mengajakmu ke rumah kediaman keluarga Lin. Aku cuma ingin mengajakmu makan malam.”
Si pria membuka tipis kelopak mata sebagai gestur tidak percaya. Nada bicaranya sedikit meledek, “Benarkah?”
Hati Joelle Lin terenyit. Ia gagal berbohong kali ini.
Wanita itu jadinya berkata dengan terus terang, “Aku hanya ingin Alex Lin melihat bahwa kamu cukup “menyukai”-ku. Beberapa barangku masih ada di tempatnya, sehingga aku ingin pergi ambil. Jadi, Tuan Zong, bersediakah kamu menemaniku?”
Takut beroleh penolakan, Joelle Lin mengungkit lagi kejadian yang baru menimpanya, “Tuan Zong, aku hari ini hampir disiram air panas. Jika bukan karena wanita-wanita Tuan Zong yang tidak menyukaiku, aku tidak mungkin terkena ancaman absurd seperti itu kan?”
Ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, “Terakhir kali di rumah, aku membantumu menerjemahkan berkas. Meski harga telah dinegosiasikan, kamu belum juga membayarku. Sekarang, aku tidak mau uang itu lagi. Tuan Zong cukup memenuhi permintaanku, maka pembayarannya aku anggap lunas.”
Yang dibujuk akhirnya membuat keputusan, “Kamu sudah membujuk sampai begini rupa, aku tidak enak hati untuk menolak.”
“Terima kasih, Tuan Zong——”
Tok tok——
Belum selesai Joelle Lin berucap terima kasih, pintu ruang kerja diketuk.
Saraf Joelle Lin menegang. Tanpa sadar, ia melepaskan tangannya yang tengah memijat Ethan Zong dan melangkah ke samping。
Si pria menatapnya tanpa menahan. Ia berarti setuju dengan tindakannya ini.
Joelle Lin menundukkan kepala dan menggosok-gosok jari. Telapak tangannya berkeringat.
Jika tidak sedang berusaha mengambil hati Ethan Zong yang dingin, ia tidak akan pernah berani berada sangat dekat dengannya seperti barusan.
Ia sungguh tidak berdaya. Hari ini, ia ingin menggunakan status “suami” yang melekat pada si pria untuk mengambil barangnya.
Noemi Bai berjalan masuk sambil menenteng berkas. Melihat sosok Joelle Lin, ia mengerutkan kening. Ketika ia baru ingin bertanya mengapa dia ada di sana, Ethan Zong sudah bicara duluan, “Ada urusan?”
“Berkas ini perlu kamu tandatangani.” Noemi Bai tersenyum sedikit kaku.
Si pria menerima sodorannya, membaca judul berkas, dan berkata pada Joelle Lin, “Tempat ini tidak membutuhkanmu. Keluarlah dulu.”
Yang diajak bicara menundukkan kepalanya dan bergegas keluar.
Noemi Bai melirik wanita itu. Ia sungguh ingin memberinya satu tamparan. Jadi, Joelle Lin memanfaatkan momen ketika dirinya pergi untuk menggoda Ethan Zong?
Ini teritorinya. Joelle Lin, berhentilah berpikir untuk memasuki teritori orang!
“Ethan Zong, dia——”
“Aku menyuruhnya datang untuk mengantarkan berkas terjemahan. Ada masalah?” Wajah si pria tenang tanpa gelombang sama sekali.
Kebohongannya pun jadi sama sekali tidak tersibak.
Secara tidak sadar, ia menaruh pertanggungjawaban pada dirinya sendiri.
Noemi Bai tidak senang dengan Joelle Lin. Mana mungkin ia tidak menyadari ini?
Tetapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa pada Noemi Bai.
Dirinya punya tanggung jawab yang harus dijaga.
“Tidak.” Noemi Bai berjalan mendekat dan memijat bahunya, “Lain kali, tunggulah aku kembali, biar aku yang mengantarkannya.”
Ethan Zong mendeham ringan.
Setelah jam pulang kerja tiba, Joelle Lin berdiri di tepi jalan depan gedung kantor.
Melihat sebuah mobil hitam keluar dari parkiran, ia menegakkan punggung.
Wanita itu tahu mobil siapa itu.
Mobil dengan segera berhenti di sampingnya. David Guan hari ini tidak mendampingi, jadi Ethan Zong menyetir sendiri.
Pria itu menurunkan kaca jendela dan menujukan mata pada si wanita.
Joelle Lin mengenakan rok berwarna merah. Seutas tali bawaan rok mengencangkan pinggangnya. Dengan rok itu, warna betisnya yang putih terlihat kentara.
Menyadari tatapan Ethan Zong, ia memberi penjelasan, “Jika pakaianku terlalu jelek, aku khawatir kamu akan malu. Bagaimana pun juga, aku punya identitas sebagai “istri”-mu.”
Selain itu, wanita itu juga punya egoismenya sendiri. Jika penampilannya tidak maksimal, ia khawatir Alex Lin dan yang lain-lain akan menyadari ketiadaan cinta di antara mereka.
Jadi, memanfaatkan jam makan siang tadi, ia pulang ke vila. Rok ini adalah pemberian Darren He pada ulang tahunnya yang kedelapan belas, namun ia tidak pernah mengenakannya.
Joelle Lin sendiri berkulit putih, jadi warna merah bisa sangat memancarkan pesonanya. Tulang selangkanya kurus, lehernya ramping, semua bagian tubuhnya teramat menawan.
Impresif!
Mata Ethan Zong berkedip, lalu pria itu bertutur lemah, “Naiklah.”
Yang disuruh naik duduk di kursi penumpang depan. Karena mereka akan pergi ke rumah kediaman keluarga Lin, sandiwaranya harus sungguh maksimal.
Wajah Ethan Zong kelewat tenang, Joelle Lin tidak tahu apa yang tengah dia pikirkan.
Apakah dia merasa pakaiannya tidak begitu layak?
Ia memang sangat jarang mengenakan pakaian berwarna ngejreng.
Darren He dulu sih bilang warna merah ini cocok dengannya……
Pemandangan luar terus bergerak mundur dari kaca mobil. Selama mobil melaju, pemandangan itu juga tercermin dalam wajah tampan dan tegas Ethan Zong.
Pemandangan luar terlihat tidak nyata dan sangat jauh……
Sama jauhnya seperti jarak hati mereka. Jarak fisik mereka sangat dekat, tetapi hati keduanya terasa seperti dipisahkan oleh pegunungan.
Setelah menimbang, Joelle Lin memutuskan menanyakan dugaannya, “Pakaianku tidak cocok?”
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraThick Wallet
TessaLove at First Sight
Laura VanessaKing Of Red Sea
Hideo TakashiHusband Deeply Love
NaomiMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya