Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga

Sebelum ucapannya selesai, kepalanya tiba-tiba ditekan dari belakang, mulut dibungkam dengan paksa tanpa menyisakan celah, tidak memberikan toleransi sedikit pun.

Gairah membara, diiringi dengan hasrat ingin memiliki.

Seakan-akan hendak memakannya.

"Hmm......"

Jantung Joelle Lin berdebar-debar tanpa terkendali, berdegup kencang karena pria ini.

Kesadaran yang hanya tersisa sedikit memberitahukannya apa yang sedang dia lakukan.

Jelas-jelas tahu ini tidaklah mungkin, kenapa masih harus mendekatinya?

Sang pria mampu membuatnya tak berkutik meskipun hanya menggunakan sebagian kecil tenaganya.

Joelle Lin mendorongnya dengan sekuat tenaga.

Dia tidak suka seperti ini.

"Jelas-jelas tahu bahwa kita tidak mungkin bersama, kenapa tidak bisa saling melepaskan dengan lapang dada?" Matanya diselimuti selapis air yang tipis, suaranya jadi serak, "Jangan begini lagi, ini tidak baik bagi siapa pun."

Sang wanita menoleh untuk mengusap sudut mata sejenak.

Ethan Zong masih diam mempertahankan gaya saat dirinya didorong olehnya, tidak bergerak, hanya melihat sang wanita dengan diam, beberapa detik kemudian, baru kembali ke tempat duduk, menegakkan tubuh.

Dia menurunkan jendela mobil, udara segar yang masuk memudarkan aroma penuh hasrat tadi.

Lengannya disandarkan ke rangka jendela mobil, pandangan matanya menatap pohon firmiana simplex yang ada di pinggir jalan, dedaunan bergoyang seiring dengan hembusan angin.

Ethan Zong menurunkan tatapannya, sang pria adalah orang dewasa, tahu alasan kenapa dirinya begitu peduli terhadap Joelle Lin.

"Aku memang tidak tahan terhadap anak-anakmu, aku tidak begitu lapang dada, tidak memiliki toleransi yang besar untuk membesarkan anak-anak yang merupakan anakmu dengan pria lain, kalau melihat mereka terus mondar-mandir di depan mataku, takutnya aku bakalan mendesak diriku sendiri jadi gila." Dia mengambil sebotol air mineral dari rak tengah, membuka tutup botol, mengangkat kepala, lehernya membentuk lekukan yang panjang, memperlihatkan jakun yang sexi, memancarkan aura memikat yang sulit digambarkan.

"Tapi, aku tidak ingin melepaskanmu, ataupun melihatmu bersama dengan pria lain."

Joelle Lin mengusap wajahnya dengan kuat, merasa kecewa.

Ethan Zong menariknya, menggenggam wajahnya untuk membuatnya melihat ke arahnya, saat 4 mata saling bertatapan, Joelle Lin mampu melihat penampilan dirinya sendiri yang memprihatinkan dari pantulan mata sang pria.

Sedangkan gambaran yang terlihat oleh Ethan Zong dari pantulan mata Joelle Lin, malah merupakan penampilannya yang sedang menggila, sebuah sikap yang tak pernah ada.

Dia menginginkan wanita ini.

"Mari menjadi sepasang suami istri yang sungguhan, tentang anak-anakmu, aku akan membayar orang untuk menjaga mereka."

"Tidak mungkin!" Joelle Lin menolak dengan sangat cepat.

Sama sekali tidak bisa dikompromikan.

"Kita juga bisa melahirkan anak milik kita sendiri——"

"Konyol!" Joelle Lin melepaskan diri darinya, "Kamu tidak pernah menjadi orang tua, tidak tahu seberapa pentingnya anak-anak bagi seorang ibu, bagiku, mereka adalah nyawaku, tidakkah kamu merasa konyol saat mengatakan aku harus merelakan nyawaku?"

Mata Ethan Zong mulai berombak, "Sepenting itukah mereka bagimu?"

"Benar."

Joelle Lin menjawab tanpa ragu sedikit pun.

Sang pria melonggarkan kerah baju, tertawa sinis dan arogan, "Perkataanmu memang benar, aku tidak pernah menjadi orang tua, makanya lahirkan seorang anak untukku juga, biarkan aku menjadi orang tua, biarkan aku merasakan perasaan menjadi orang tua itu seperti apa."

Jeolle Lin sudah kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikannya, dia melepaskan sabuk pengaman, membuka pintu mobil dan turun.

Pria ini sama sekali tidak bisa diajak bicara, saat Joelle Lin baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ada orang yang merangkul pinggangnya dan memikulnya di bahu, dia terkejut dan berteriak, memukul punggung sang pria, "Apa yang kamu lakukan, cepat turunkan aku."

Ethan Zong membuka pintu barisan belakang, memasukkannya ke dalam, lalu dirinya ikut masuk dan merebah, sang pria membuat tangannya yang terus melawan dikekang di atas kepala dengan satu tangan, sedangkan satu tangan yang lain menjepit dagunya, "Kamu tidak bersedia? Pernahkah kamu berpikir, bagaimana kalau aku menyembunyikan anakmu dan tidak membiarkanmu bertemu dengan mereka? Kamu sendiri tahu aku memiliki kemampuan untuk melakukannya atau tidak."

"Tidak tahu malu!" Joelle Lin melototinya dengan tajam.

Ethan Zong tidak marah, malahan tertawa, "Aku tidak keberatan menjadi lebih tak tahu malu."

Setelah mengatakannya, tangan sang pria yang menjepit dagunya, terus meraba ke bawah melintasi lehernya, tulang selangkanya——

Joelle Lin menggelengkan kepala, "Jangan——"

"Bagaimana caramu merawatnya, hmm?" Sang pria menurunkan kepala, menyindir di dekat bibirnya.

Kemerahan merambat dari wajahnya Joelle Lin hingga ke daun telinganya, dia merasa malu.

Sekujur tubuhnya sedang gemetaran.

Merasa marah.

"Sudah memikirkannya dengan jelas belum?" Sang pria mendekat, bertanya di samping telinganya.

"Kecelakaan yang menimpamu adalah perbuatannya Layla, kalau aku tidak ingin membuatnya masuk penjara, kamu pun takkan berdaya." Sang pria menggigit telinganya, terus menggodanya, "Asalkan kamu setuju, aku akan membantumu, bagaimana?"

Joelle Lin memejamkan mata penuh perasaan putus asa, air mata mengalir dari sudut matanya, tenggelam dalam rambutnya.

"Aku boleh setuju bersama denganmu, tidak akan mengungkit tentang perceraian lagi, tapi aku harus bersama dengan anak-anakku, selain itu, tampaknya aku akan mengecewakanmu atas permintaanmu melahirkan anak untukmu, tubuhku telah terluka, lain kali tidak akan bisa hamil lagi, kalau kamu setuju, aku akan menyetujuinya, kalau tidak——"

"Kalau tidak, kamu akan bagaimana?" Mata Ethan Zong diselimuti warna kemerahan, dia tidak bisa melahirkan lagi?

Tangannya menambah tenaga.

Joelle Lin merasa kesakitan hingga mengerutkan dahi, tapi terus membungkam bibirnya, tidak mengeluarkan suara rintihan sedikit pun.

"Dunia begitu luas, aku tidak percaya, tidak ada tempat yang bisa kutempati di dunia ini, kalau memang tidak bisa melepaskan diri dari tanganmu, apa salahnya aku merelakan nyawaku ini?"

Ethan Zong melihatnya selama 2 detik, ujung-ujungnya dia mengalah.

Tidak berani mendesaknya terlalu keras, yang dia inginkan hanya sekedar wanita ini, kalau sampai mendesaknya hingga mati, ke mana dia bisa menemukan Joelle Lin kedua.

Sang pria merapikan bajunya dengan baik, "Lain kali tidak boleh mendekati pria lain, saat aku ingin menemuimu, kamu harus segera muncul di hadapanku."

"Hmm."

" Aku antarkan pulang." Ethan Zong mengerutkan dahi, merapikan bajunya yang sedikit berantakan.

Joelle Lin tidak bergerak.

Ethan Zong menyalakan mobil dan pergi.

Pemandangan di luar mundur ke belakang dengan cepat.

"Kamu benar-benar akan membantuku?" Joelle Lin bertanya, karena takut sang pria tidak tahu apa yang dia maksud, Joelle Lin menambahkan penjelasan, "Membantuku mengungkit kasus lama."

Lagipula dia dan Layla He pernah memiliki hubungan.

Joelle Lin tidak merasa yakin.

"Akan kubantu." Singkat padat dan jelas, tidak memberikan penjelasan lebih.

Kalau sang pria bilang akan membantu, maka pasti benar-benar akan membantu.

Joelle Lin bersandar di jendela mobil, jalani seperti ini saja.

Pria ini terlalu kuat, dia tidak mampu melawannya.

Sekarang dia telah setuju untuk membantunya, juga tidak perlu berpisah dari anak-anaknya, hal ini tidaklah merugikan.

Adanya perlindungan darinya di dalam negeri merupakan hal yang menguntungkan bagi Joelle Lin.

Ethan Zong memegang setir dengan satu tangannya, satu lagi untuk memegang tangannya, menyelimuti tangannya dalam telapak tangan.

"Tanganmu benar-benar lembut." Sang pria tersenyum.

Jari tangannya kurus ramping, lembut bagai tak bertulang, sama lembutnya dengan tubuhnya, saat dipeluk, pasti akan menimbulkan gairah yang seharusnya dimiliki seorang pria.

Joelle Lin pura-pura tak mendengarnya.

Tidak lama kemudian, mobil tiba di komplek.

Di pinggir jalan, Hannah Zhuang yang sedang membawakan kedua anak-anak dihadang oleh seseorang, sang pria terlihat seperti sedang mengatakan sesuatu.

Hannah Zhuang sangat tidak bersedia berbicara dengannya.

Tapi pria itu begitu keras kepala.

Saat wajah sang pria menghadap kemari, Joelle Lin mulai mampu melihat parasnya dengan jelas.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu