Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata

Mereka kembali ke villa, lalu masuk ke dalam dan Joelle memberinya kunci, "Mobil masih di restoran."

"Aku akan menyuruh David mengendarai."

Setelah mendengar suara, Tania menolehkan kepala. Setelah melihat mereka kembali, dia turun dari sofa, lalu berlari ke sana dan memeluk Ethan, bukan Joelle. Dia menengadahkan kepalanya, "Ayah, kenapa kembali begitu malam, apa sudah makan?"

Wajah gadis ini sangat cantik, pikiran polos dan menggunakan sepasang mata jernih menatapnya.

Seperti malaikat.

Ethan bergegas menggendongnya, lalu dengan sabar berkata, "Aku sudah makan di luar dengan mommymu."

Wahw, mata Tania langsung terang, mommy dan ayah memiliki hubungan baik.

Apa mereka berdua berkencan di luar?

Sangat senang.

"Mommy, apa yang dikatakan ayah benar?"

Joelle mengontrol emosional, lalu dengan senyum berkata, "Benar."

"Apa lain kali ayah dan mommy bisa membawaku dengan kakak makan di luar?" Tania menarik kerah baju Ethan, memegang dengan erat dan penuh harapan menatap dia.

Ethan menundukkan kepala untuk melihat tangan dia yang memegang kerah bajunya, baju yang rapi menjadi kusut.

Dia tidak marah, malah dengan senyum berkata, "Lihat penampilan ibumu."

......?

Maksudnya?

Tania tidak mengerti maksud ini, jadi mengedipkan mata yang besar seperti anggur dan dengan polos bertanya, "Apa hubungannya ini dengan mommy?"

Ekspresi Joelle menjadi tidak alami seperti malu, dia mengulurkan tangan untuk menggendong putrinya, "Ayo mommy membawamu tidur."

Tania menggendong erat Ethan, tidak bersedia mengikuti Joelle.

Bibi Yu berdiri di depan pintu kamar, "Anak ini, seharian terus bertanya kapan ayah kembali. Waktu tidur juga tidak mau tidur, hanya duduk di sofa ruang tamu menunggu."

Ethan bilang kedua anak ini bukan miliknya, tapi kenapa bisa begitu akrab?

Dia percaya orang yang ada hubungan darah, pasti sangat akrab.

Bagaimana kedua anak ini begitu akrab dengannya, jika mereka tidak ada hubungan?

"Iya kah?" Ethan mencubit wajahnya, pipinya dia sangat lembut dan enak dipegang.

Dia dengan malu masuk ke dalam pelukannya.

Bibi Yu tertawa, dalam hatinya berpikir, ini jelas-jelas tampak ayah dengan putri.

"Sudah malam, kalian cepat tidur. Simon tidur di kamar ibumu." Kata Bibi Yu pada Joelle.

Joelle menganggukkan kepala, "Aku pergi melihatnya."

"Baik." Selesai bicara, Bibi Yu masuk ke dalam ruangan.

Ketika Joelle ingin membuka pintu kamar Hannah, tiba-tiba Tania berkata, "Malamnya aku ingin tidur dengan ayah."

Joelle mengerutkan dahi.

Belum menunggu dia jawab, Ethan sudah menggendongnya naik ke atas, sekaligus berkata pada Joelle, "Nanti kamu naik ke atas."

Kata menolak Joelle tidak sempat katakan keluar karena melihat Tania di dalam pelukannya.

Dia dengan pelan membuka pintu, di dalam kamar masih menyalakan lampu tempat tidur. Hannah belum tidur, Simon dengan nyenyak tidur di dalam pelukannya.

Joelle berjalan ke sana, duluan melihat luka putranya, bengkak di wajah sudah hilang, tapi luka di dahi belum sembuh, dia mengulurkan tangan untuk memegang wajah putranya yang sedang tidur.

"Luka sudah lebih baik." Hannah berkata, "Jangan khawatir."

Dia sedang mengkhawatirkan Joelle.

"Kamu harus memikirkan dirimu." Tidak mungkin terus tinggal di tempat ini.

"Aku tahu." Joelle ada pikirkan, di sini tentu saja bukan tempat tinggal jangka panjang, tapi Layla dendam padanya. Tidak tahu akan terjadi hal apa, jadi demi keamanan anak, hanya bisa tinggal di sini.

"Setelah stabil, kita akan pindah, mungkin perlu mencari rumah baru."

"Asalkan hatimu sudah tahu situasi ini, aku melihat Tania sangat manja padanya, jika jangka panjang, aku takut--"

Joelle juga khawatir, dia mengulurkan tangan untuk memegang tangan Hannah, "Ibu, aku juga khawatir, tapi sekarang tidak mungkin membiarkan Tania berpisah dengannya."

Minat Tania sangat tingi, tidak mungkin menyuruh dia tidak bersama dengan Ethan.

"Aku tahu." Hal ini Hannah lebih tahu daripada Joelle, Tania seharian ini seperti kerasukan, terus memanggil ayah.

Dia mengehela nafas.

"Sudah malam, cepat tidur."

"Iya." Joelle melihat putranya.

"Tenang saja, masih ada aku."

Joelle memegang kepala putranya, baru meninggalkan kamar. Ruang tamu yang besar ini sangat tenang, bahkan bisa mendengar suara jarum jatuh, jam dinding sudah jam 12. Dia pergi ke kamar mandi untuk mandi dan memakai baju piyama, baru naik ke atas.

Ethan sudah selesai mandi, memakai baju berwarna krim, juga berbaring di tempat tidur. Tania di dalam pelukannya dan tangan yang putih memegang dadanya.

Ini kebiasaan Tania.

Joelle berjalan ke sini, "Aku peluk dia untuk tidur."

"Asalkan kamu bisa memeluknya." Ethan sudah lama tidak berdaya, tidak tahu anak itu kebiasaan apa, tangan harus diletakkan di dadanya dan jika tidak, maka tidak mau tidur.

Dia bergerak, Tania pasti sadar.

Joelle dengan pelan memegang tangannya, baru bergerak, Tania sudah bangun, "Mommy, apa yang kamu lakukan?"

"Aku peluk kamu tidur."

"Aku ingin dipeluk ayah, hanya saja--"

Joelle dengan bingung bertanya, "Hanya saja apa?"

Tania memanyunkan bibir, dengan sedih berkata, "Kenapa dada ayah datar, juga keras?"

Mommy punya lembut.

Ethan, "......"

Joelle, "......"

Bagaimana dia menjelaskan hal ini?

"Tania, kamu ke sini, biar aku memelukmu tidur." Joelle berusaha membujuk dia agar tidur bersama dengannya.

Tidak baik sangat manja pada Ethan, bagaimana pun dia bukan ayahnya.

Cepat lambat akan berpisah, jika sekarang sangat akrab, saat berpisah akan sedih.

Tania merasa bingung.

Ingin Joelle memeluknya tidur, tapi takut ayah hilang.

Dia mengerutkan wajahnya, mommy tidak akan tidak mau dia, tapi ayah mungkin meninggalkan dia, jadi dia perlu memegang erat ayah.

"Aku ingin ayah memeluk aku tidur." Tania masuk ke dalam pelukan Ethan, tangan diletakkan di dadanya dan berkata, "Punya mommy lebih lembut."

Ethan tidak mendengar jelas, jadi bertanya, "Apa yang kamu katakan?"

"Aku bilang punya mommy sangat lembut, juga ada ASI, sejak kecil aku minum ASI mommy besar."

Dengan cepat wajah Joelle merah sampai leher.

Apa yang dikatakan anak ini?

Meskipun ini perkataan anak-anak, tapi harus melihat di depan siapa.

Ethan tertawa senang, lalu dengan tatapan panas menatap dadanya dan dengan bermakna berkata, "Iya kah?"

Tania menganggukkan kepala, "Tentu saja."

Ethan tertawa, mencibir mulut, cahaya lampu menyinari matanya sehingga menunjukkan tatapan jahat, "Aku tidak percaya dengan katamu, aku hanya percaya dengan sentuhan tapi tidak percaya dengan hal yang dilihat."

"Biarkan mommymu memberi ayah pegang......"

"Ethan!" Bisakah dia lebih brengsek?

Apa dia di depan anak tidak bisa bersikap baik.

"Kamu jangan keterlaluan!" Joelle sudah malu sampai ingin masuk ke dalam lubang.

"Ini kata putrimu." Senyuman dia semakin senang, "Apa kamu marah padaku?"

Tubuh Joelle menjadi gemetar.

Hanya menatap dia.

"Dia ini anak kecil, bagaimana bisa mengerti? Jika kamu tidak mebimbingnya, apa dia akan katakan?"

Ethan mengulurkan kedua tangan.

"Ini perkataan putrimu."

Tania dengan takut meringkuk, dia pertama kali melihat Joelle marah atau ekspresi jelek seperti ini. Mata dia merah dan air mata menetes.

"Wuwu--"

Joelle bergegas menghiburnya, "Tania, jangan takut, mommy bukan berteriak padamu."

"Wuwu." Tania menangis.

Joelle memeluknya dan mengelus punggungnya, "Tania."

Joelle mencium wajah, rambut dan dahinya, "Tania, mommy tidak sengaja, mommy bukan berteriak padamu, apakah sudah membuatmu ketakutan?"

Tania menganggukkan kepala.

Joelle terus menghiburnya, "Jangan takut, jangan takut, mommy tidak berteriak pada Tania."

Tania menyeka air mata dan melihat Joelle, "Aku sudah ngantuk."

"Aku peluk kamu tidur."

"Bolehkah bersama dengan ayah?"

Joelle, "......"

Tania mengira dia tidak mengizinkan, jadi mata memerah dan ingin menangis.

"Baik." Joelle setuju, dia menggendong putrinya untuk berbaring di tempat tidur, juga membiarkan Tania di dalam, dia di tepi. Joelle kurus, Tania kecil, mereka berpelukan tidur, jadi tidak menggunakan banyak tempat. Sisa tempat tidur yang lebar ini diberi pada Ethan.

Dia berbaring dan menatap ke atas.

"Tania, apakah kamu tidak mau ayah?"

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu