Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 5 Malam Pertama
Joelle Lin sepertinya telah mampu menebak kenapa Bibi Yu seperti ini, tapi Joelle Lin tidak menjelaskannya, hanya tersenyum terhadapnya.
Pernikahannya dengan Ethan Zong hanya sekedar sebuah kesepakatan, makanya dia tidak berhak menanyakan privasi dalam kehidupannya.
Ketidakhadirannya malah membuat Joelle Lin merasa semakin bebas.
Joelle Lin masuk ke dalam kamar, setelah itu baru bisa melihat dekorasi seluruh ruangan kamarnya dengan jelas, gaya dekorasinya cukup unik, bernuansa hitam putih, sederhana dan rapi, terlihat mewah namun tak mencolok, memiliki keeleganan yang unik.
"Ini adalah kamarnya Tuan Muda." Bibi Yu tersenyum, karena sudah menikah, itu berarti mereka adalah sepasang suami istri, dan tentu saja harus bersama.
Joelle Lin membuka mulutnya, lalu mulai menyadari dia tidak boleh mengatakannya, makanya terpaksa menganggukkan kepala.
Dia tidur di tempat yang asing pada malam pertama pernikahannya, sangat sulit tertidur, lalu bersandar di ujung ranjang, menelusuri website 58 Tongcheng di ponsel untuk mencari pekerjaan, dia baru bisa merasa tenang setelah mendapatkan pekerjaan, menjaga mamanya dengan baik-baik, dan memberikan masa depan bagi anak yang ada dalam perutnya.
Eh——
Joelle Lin tiba-tiba melihat ada lowongan pekerjaan penerjemah, pekerjaan penerjemah memang tidak aneh, tapi yang anehnya adalah harus yang bisa berbahasa Negara A.
Negara A merupakan negara di mana dia ditelantarkan oleh Alex Lin, sangat miskin, bercuaca panas, tidak ada banyak orang yang mempelajari bahasa dari negara itu, bahasa yang banyak dipelajari semuanya rata-rata merupakan bahasa dari negara yang berkembang dan hebat.
Gaji dan akomodasi yang disediakan lumayan.
Makanya dia meninggalkan identitas dirinya pada lamaran pekerjaan itu.
Lalu meletakkan ponsel, berbaring dan tidur.
Cahaya rembulan menyinari jendela, bagaikan kain putih yang terurai, begitu lembut, malam hari terasa tenang.
Wanita di atas ranjang mulai tertidur secara tanpa sadar, cahaya putih bersinar dari luar halaman dan masuk ke dalam vila, sebuah mobil Maybach masuk dari luar dan berhenti.
Pintu mobil terbuka, sebuah sosok yang tinggi besar turun dari mobil, melangkahkan kaki dan masuk ke dalam rumah, langkah kakinya tidak sestabil seperti biasanya, terasa sedikit sempoyongan.
Dia melonggarkan kerah bajunya, merasa sedikit haus, dan masuk ke dalam kamar, sang pria pergi menuangkan segelas air, jakunnya yang keras terus bergerak naik turun, bola mata hitam yang gelap memancarkan warna merah karena mabuk, setelah meminum air dalam gelas, rasa haus di tenggorokan sudah jauh terasa lebih lega, dia pergi menghadiri perjamuan bisnis dan minum banyak bir putih, ditambah lagi Noemi Bai sedang ulang tahun, dia lagi-lagi meminum beberapa gelas wine.
Kemampuan minumnya yang awalnya lumayan kuat pun mulai menjadi mabuk.
Dia melepaskan jas, melemparkannya di sofa, tidak pergi mandi dan langsung langsung masuk ke kamar.
Lampu di kamar tidak dinyalakan, pencahayaan dalam ruangan sangat gelap, sang pria sangat mengenal di mana letak ranjangnya.
Dan langsung pergi berbaring di sana.
Joelle Lin yang sedang tertidur merasakan pergerakannya, tapi kembali tenang beberapa saat kemudian, berguling-guling dan lanjut tidur.
Keesokan paginya.
Cercahan cahaya mentari bagaikan bulatan-bulatan koin yang bersinar, menyinasi seluruh ruangan kamar.
Mereka berdua tidur dengan begitu nyenyak.
Bagaikan sepasang kekasih yang mesra.
Bulu mata sang pria sedikit bergetar, perlahan-lahan membuka matanya, karena efek mabuk, kepalanya terasa berat, perlu pergi mandi untuk menyegarkan diri, saat baru saja hendak mengangkat lengan dan ingin bangun, baru mulai menyadari lengannya telah tertindih oleh sesuatu.
Sang pria memalingkan kepala, lalu terlihat ada seorang wanita berbaring dalam pelukannya.
Rambut hitam sang gadis bagaikan air terjun, helaian rambut yang lembut terurai di lengannya, pipinya putih, bulu mata lentik bagaikan sayap kupu-kupu, bibir yang berwarna merah muda sedikit terbuka, menghembuskan napas yang stabil.
Pandangan mata sang pria perlahan-lahan bergerak ke bawah, leher yang kurus, dan tulang selangka yang menawan.
Napasnya yang berfluktuasi malah mengandung hawa yang memikat.
Jakunnya spontan bergerak naik turun, dia tidak pernah memiliki perasaan gegabah seperti ini meskipun terhadap Noemi Bai.
Keningnya berkerut, sepertinya kesal terhadap reaksi tubuhnya yang tak terkendalikan ini, tapi pandangan matanya malah tak bisa teralihkan.
Di dalam mimpi, Joelle Lin bermimpi dirinya sedang dipelototi oleh seekor singa yang buas di padang rumput Afrika, seakan-akan hendak memangsanya.
Lalu Joelle Lin terbangun kaget dari mimpinya.
Namun, sedetik saat membuka matanya, gambaran yang memasuki pandangan matanya merupakan sepasang bola mata yang mendalam tapi terlihat sedang berusaha untuk tenang.
Pikirannya hampa.
Joelle Lin melototkan matanya lebar-lebar, menutup dada, berkata dengan gagap, "Kamu, kamu kenapa bisa berada di sini?"
Sang pria mengalihkan pandangan matanya dengan tenang, membuka selimut dengan santai, "Ini adalah tempatku."
Joelle Lin membuka mulut hendak membantahnya, tapi saat melihat lingkungan kamar, ucapan yang sudah tiba di ujung mulut malah kembali tertelan.
"Bukankah kamu pergi merayakan ulang tahun pacarmu? Kenapa malah pulang?" Joelle Lin turun dari ranjang, berdiri di samping.
Nada bicaranya mengandung interogasi.
Semalam dia mendengar perkataan Bibi Yu bahwa dia semalam tidak akan pulang, makanya dia menurunkan kewaspadaan dan tidur lebih lelap, sampai-sampai sama sekali tidak menyadari dia telah memasuki kamar.
Dia semalam malah tidur sekamar dengan pria ini.
Saat mengingat dia semalam tidur dalam pelukannya, pipinya langsung memerah dan panas.
Joelle Lin menundukkan kepala.
Ethan Zong melepaskan kancing bajunya, semalam dia tidak melepaskan baju, dan masih ada aroma bir di bajunya, badannya terasa lengket dan tidak nyaman, lalu Ethan Zong melirik wanita yang sedang kebingungan di samping ranjang, senyuman di sudut bibirnya sedikit jahil, "Memangnya ulang tahun pacar lebih penting daripada malam pertama?"
Joelle Lin, "......"
Ini hanya sekedar kesepakatan, mereka bukanlah suami istri sungguhan, jadi dari mana datangnya malam pertama?
Ethan Zong melepaskan baju.
Joelle Lin segera memalingkan kepalanya, pria ini bahkan melepaskan bajunya di hadapannya langsung.
Semenjak dari malam hari itu, Joelle Lin sangat membenci pria, terutama saat berdekatan dengan pria.
Joelle Lin merasa panik, "Aku, aku keluar dulu."
Setelah mengatakannya, dia langsung kabur dari kamar.
Ethan Zong tidaklah begitu mempedulikannya, lanjut melepaskan tali pinggangnya dan masuk ke kamar mandi.
Dia harus mandi untuk menyegarkan dirinya.
Suara aliran air berbunyi dari kamar mandi, setelah berlalu sekitar 1 jam kemudian, uap sabun yang wangi melayang di udara, dia yang setelah selesai mandi, berpenampilan dengan rambut hitam pendek yang masih basah dan berantakan, bathrobe putih menyelimuti tubuhnya yang tinggi semampai, daerah dada sedikit terbuka, warna kulit yang kecoklatan samar-samar bisa terlihat, memancarkan pikatan khas pria yang tak bisa diremehkan.
Dia melangkahkan kaki berjalan ke lemari baju, membuka pintu lemari, dan saat hendak mengambil baju, tiba-tiba menyadari sebuah tas yang terasa asing dan gambar bunga matahari tercetak di atasya.
Pergerakan tangannya berhenti, ini milik wanita itu? Bahkan memiliki motif bunga, kenapa wanita itu bisa sekekanak-kanakkan ini?
Dan bahkan sama sekali tidak merasa segan, wanita itu langsung meletakkan barangnya di dalam lemari bajunya.
Alis sang pria sedikit berkerut, mengeluarkan baju dan memakainya, lalu tak sengaja menjatuhkan tasnya saat meletakkan gantungan baju.
Resleting tas tidak ditutup, karena terjatuh, semua barang di dalam menjadi keluar, baju yang sederhana, dan barang keperluan sehari-hari.
Ethan Zong berjongkok, saat baru ingin memungutnya, dia tiba-tiba menyadari laporan hasil pemeriksaan ultrasonografi——
Joelle Lin, perempuan, hamil muda, 6 minggu.
Wanita itu sudah hamil?
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomAkibat Pernikahan Dini
CintiaUnperfect Wedding
Agnes YuMy Cute Wife
DessyCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya