Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
Setelah mengatakannya, Joelle Lin berbalik dan pergi.
“Siapa nama anakmu?” saat Joelle Lin telah tiba di pintu kamar, terdengar suara pria di belakangnya, “Simon Lin, Tania Lin?”
Setibanya di Negara A, Ethan Zong telah mengetahui beberapa informasi detail tentang kehidupan Joelle Lin dari David Guan.
Ia tak menyangka wanita ini melahirkan sepasang anak kembar.
Dan mereka sangat tampan dan cantik.
Joelle Lin menghentikan langkahnya, berbalik, dan menatapnya sambil mengepalkan tangan. Begitu bertemu David Guan, ia langsung bisa menebak ia pasti sedang memata-matainya.
Tak disangka gerak-gerik David Guan sangat cepat.
“Kalau kau ingin mengajakku menandatangani surat cerai, katakan saja, aku akan melakukannya dengan senang hati, tidakkah kau merasa keterlaluan mengancamku seperti ini?” tubuh Joelle Lin gemetaran saking marahnya.
Ethan Zong tetap berbaring di ranjangnya sambil memegangi keningnya dan memejamkan mata.
Tak mengatakan apapun.
Ia tampak sangat kelelahan.
Joelle Lin berdiri di mulut pintu, tak berani beranjak, mungkinkah pria ini akan melakukan sesuatu untuk menyakiti anak-anaknya?
Lagipula ia telah mengetahui segala informasi tentangnya.
“Aku haus.”
Setelah lama terdiam, akhirnya Ethan Zong berkata dengan mata tetap terpejam.
Joelle Lin hanya mendelik menatapnya dengan marah, dalam hati ia berpikir, sebaiknya kau mati kehausan saja.
Ethan Zong membalikkan badan memunggunginya, matanya yang awalnya terpejam perlahan terbuka, dengan ekspresi lelah ia berkata, “Kau ingin membiarkanku mati kehausan, membunuh suamimu sendiri?”
“...”
Dalam hati Joelle Lin merasa tercekat.
Ia menuangkan air dan memberikannya padanya, “Ini.”
“Suapi aku,” Ethan Zong berbalik dan menatap wanita yang sedang berusaha menahan amarahnya itu.
Karena marah, pipinya memerah dan mengembung, ia tampak sangat menggemaskan seperti seekor hamster yang sedang marah.
Ethan Zong tak dapat menahan diri terkikik, tapi Joelle Lin menganggap ia sedang mengoloknya.
“Minumlah sendiri!” Joelle Lin melemparkan gelas itu padanya, air hangat dalam gelas itu tumpah mengenainya. Basah karena air ini bukan masalah, tapi gelas itu jatuh tepat di dadanya yang terluka.
Begitu gelas itu jatuh mengenainya, ia mengerang.
Muncul bercak berwarna merah di kemejanya yang basah.
Joelle Lin tertegun sejenak, tak mungkin sesakit itu kan? Kejatuhan gelas tidak mungkin sesakit itu, kenapa ia tampak sangat kesakitan?
“Jangan berpura-pura,” kata Joelle Lin dengan tenang.
Ethan Zong hanya berbaring tanpa bergerak ataupun mengatakan apapun.
Joelle Lin menatap ke arahnya, dan melihat bercak merah di kemeja putihnya. Ia mengerutkan kening, kenapa ada bercak merah di kemejanya?
Ia membungkuk, hendak memeriksa bercak apakah itu.
Saat jaraknya cukup dekat, ditambah lagi kemejanya basah kuyup, Joelle Lin bisa melihat dengan jelas perban yang membungkus dadanya.
“Kau... bagaimana kau bisa terluka?” tanya Joelle Lin dengan terkejut.
Ethan Zong membuka mata, menatap lampu kristal yang menggantung di langit-langit.
Tangannya mengelus sprei.
Ia tak ingin terlalu menjelek-jelekkan Layla He.
Ia juga telah membuatnya kecewa.
Memang Layla He melakukan banyak hal buruk, sangat banyak, tapi ia juga melakukan satu hal baik.
Selama bertahun-tahun ini.
Pasti tetap ada sedikit rasa sayang.
Perasaan ini tak ada hubungannya dengan cinta, melainkan moralitas dan tanggung jawab.
Sama seperti pertanyaan Layla He padanya saat itu.
Apakah waktu selama itu bisa ditebus dengan uang?
Bulu matanya yang panjang dan lebat bergetar, ia menatap Joelle Lin dengan ekspresi serius, “Kalau kubilang ini demi kau, apakah kau mempercayainya?”
Joelle Lin menggigit bibirnya, ia melihat keseriusan dalam ekspresinya.
Tapi dipikir-pikir, tidak mungkin, mana mungkin ia bersikap serius padanya?
Mencintai seorang wanita yang telah mempunyai anak?
Halusinasi, ia pasti berhalusinasi.
Apa hubungannya luka ini dengan dirinya?
Dan lagi, sebentar lagi ia akan bertunangan dengan Layla He, apakah ia menganggap dirinya bodoh?
Ekspresi Joelle Lin tampak tak percaya, Ethan Zong tertawa kecil.
Ia sedang menertawakan dirinya sendiri, ia sendiri tak bisa menjelaskan perasaannya terhadapnya.
Joelle Lin membungkuk dan meraih gelas itu, ia tampak merasa bersalah karena telah membanting gelas itu ke arahnya, ia bertanya dengan lirih, “Mau kuantar ke rumah sakit?”
“Tak perlu.”
Ethan Zong segera menolak.
Joelle Lin tak bisa berbuat apa-apa, “Lalu bagaimana dengan lukamu?”
“Bantu aku melepaskan baju basah ini,” sangat tak nyaman mengenakan pakaian yang basah.
Setelah berpikir sejenak, akhirnya Joelle Lin membungkuk dan melepaskan kancing kemejanya. “Akan kubantu, tapi setelah selesai, biarkan aku pulang.”
Biasanya kedua anak itu tidur dengannya, Joelle Lin takut mereka tak bisa tidur jika tak ada dirinya.
Saat ia membungkukkan badan, beberapa helai rambutnya mengenai wajah Ethan Zong, menggelitiknya, mengirimkan sinyal ke bagian sensitifnya, “Itu tergantung hasilnya.”
Joelle Lin merengut, “Aku tak wajib bertanggung jawab atas dirimu.”
Ethan Zong berkata, “Jika kau tak membanting gelas itu ke arahku, aku takkan mungkin terluka lagi. Kau seharusnya merasa berterimakasih aku tak menuntutmu karena telah melukaiku.”
“...”
Tangan Joelle Lin sengaja menyodok lukanya.
Ethan Zong mengerang kesakitan, kenapa wanita ini begitu kejam?
Ia sedang terluka, tak bisakah ia memperlakukannya dengan lebih lembut?
Ia menghembuskan nafas, “Akhirnya aku tahu kenapa selama ini tak ada pria yang mendekatimu, tak ada pria yang tahan dengan wanita sekejam dirimu.”
“Angkat tanganmu,” Joelle Lin melepaskan kemejanya, menatapnya, dan tersenyum, “Sangat banyak pria yang mendekatiku.”
“Benarkah?”
“Tentu sa...”
Sebelum ia selesai berkata, Ethan Zong berbalik dan menekan tubuh Joelle Lin di bawahnya, kemejanya yang basah kuyup tergantung di tubuhnya, tampak agak aneh, tapi matanya menatapnya dengan tajam.
“Beri tahu aku, siapa mereka?”
Joelle Lin memalingkan pandangannya, tak ingin menatap tubuhnya, “Lepaskan aku dulu.”
Ethan Zong memutar wajahnya, memaksanya menatapnya dan berkata, “Kau sudah menikah.”
“Setelah mengurus surat cerai, kita sudah akan resmi bercerai!” Joelle Lin benar-benar ingin menyemprotnya, ia sudah punya tunangan dan masih berkata seperti ini pada mantan istrinya.
Ethan Zong memicingkan matanya, ia membungkuk lebih rendah, bibirnya sangat dekat ke wajahnya, dan ia berkata, “Sebelum ada surat cerai itu, kau masih istriku, menurutmu...”
Jarinya menelusuri pipinya, lalu berhenti di bibirnya, “Bagaimana sebaiknya kita merayakan malam reuni yang telah lama kita nantikan ini?”
Mata Joelle Lin terbelalak, ia mengepalkan tangan dan nafasnya tercekat.
“Pernahkah kau mendengar sebuah pepatah?” jari Ethan Zong menekan bibir Joelle Lin.
Ia tak menekannya terlalu kuat, Joelle Lin tak merasa kesakitan, tapi merasa tersinggung.
“Pepatah apa?” Joelle Lin mengangkat kakinya, bersiap untuk melawannya.
Ethan Zong menyadari apa yang dilakukannya, ia menekankan wajahnya ke dahinya, “Tak pernahkah kau mendengar, berpisah sejenak membuat pasangan serasa kembali menjadi pengantin baru? Kita telah berpisah 6 tahun...”
Sebelum Ethan Zong selesai mengatakannya, Joelle Lin segera memberontak, tapi Ethan Zong telah mempersiapkan diri dan mengapit kaki Joelle Lin yang hendak menendangnya.
Wajahnya dihiasi senyum penuh kemenangan, “Kau sudah tak sabar?”
Wajah Joelle Lin memerah saking marahnya, sungguh bajingan!
Sangat tak tahu malu!
Kali ini Joelle Lin merasa sangat marah, ia menatapnya dengan tajam, air mata mulai menggenangi matanya, ia berusaha sekuat tenaga menahannya.
Ethan Zong tertegun...
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCintaku Pada Presdir
NingsiUnplanned Marriage
MargeryKisah Si Dewa Perang
Daron JayMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya