Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 99 Merasa Tidak Tenang
Dia memegang gagang pintu, menggerakkannya, membuka pintu dengan perlahan, lalu terlihat Hannah Zhuang sedang duduk di pinggir ranjang, menangis dengan suara kecil.
Joelle Lin masuk dan menutup pintu, saat mendengar adanya suara, baru Hannah Zhuang segera mengusap wajahnya, "Kenapa tidak menemani mereka di luar, malah masuk ke dalam?"
"Aku masuk untuk melihatmu." Joelle Lin mengulurkan tangan memeluknya, "Ibu, boleh tidak kita jangan memikirkan hal pada masa lalu lagi?"
Wajahnya bersandar pada bahunya Hannah Zhuang, "Aku akan menafkahimu saat kamu tua, saat aku jadi tua, Simon akan menafkahiku......"
"Apa yang kamu katakan?" Hannah Zhuang menepuk punggungnya Joelle Lin sebentar, "Kamu masih muda, Dokter He benar-benar cukup baik."
Joelle Lin meremas rambutnya, seakan-akan takut Hannah Zhuang akan mengatakan hal semacam ini.
"Joelle......"
"Ibu."
Joelle Lin tahu apa yang ingin dikatakan Hannah Zhuang, awalnya dia sendiri pun berniat ingin menerima Darren He, tapi, sekarang sepertinya sudah tidak bisa lagi.
Kalau dia ingin memperhitungkan masalah kecelakaan sebelumnya, dia dan Darren He jadi semakin mustahil untuk bersama.
"Ibu, ibunya Darren He pernah datang mencariku."
"Apa?" Hannah Zhuang sangat kaget, lalu memegang bahu putrinya, melihatnya, "Untuk apa dia mencarimu?"
Joelle Lin membungkam bibirnya, kalau ingin membuat Hannah Zhuang menyerah, dia harus jujur, "Ini terjadi pada 6 tahun lalu, dia pernah melihatku bersama dengan Darren, dia kira kami sedang berpacaran, makanya khusus menemuiku, bilang bahwa aku tidak cocok dengannya, dengan latar belakangnya ini, dia harus bersama dengan orang yang sederajat dengannya."
Hannah Zhuang membuka mulut, tapi tetap tidak mengatakan apapun.
Terakhir, air matanya mengalir keluar.
"Ibu, kenapa malah menangis lagi." Joelle Lin mengulurkan tangan mengusap air matanya.
Setelah bersusah payah mengalihkan perhatiannya.
Sekarang kenapa malah menangis lagi.
"Mana mungkin tidak sedih?" Saat teringat putrinya pernah dicari oleh ibu Darren He, hatinya merasa sedih, "Kalau dulu kamu tidak melakukan itu demi aku——"
"Ibu, masalah pada masa lalu jangan kita bicarakan lagi, boleh tidak?" Joelle Lin tahu apa yang sedang dia khawatirkan, makanya menjelaskannya dengan sabar, "Aku tidak menyukai Darren He, kalau pun menikah dengannya, aku tetap tidak akan bahagia, Bu......"
Joelle Lin memegang tangannya, "Kamu berharap aku bahagia bukan?"
"Tentu saja." Hannah Zhuang di mimpi pun sangat berharap putrinya bisa bahagia.
Dia begitu muda, seharusnya dicintai oleh seorang pria yang baik.
"Kamu percaya denganku tidak?"
"Percaya." Hannah Zhuang melihat putrinya, "Dalam hatiku, kamu adalah yang terhebat."
Hannah Zhuang melihat putrinya maju selangkah demi selangkah hingga mencapai tahan ini, pernah mengalami penderitaan dan kesengsaraan dalam selang waktu ini, sekarang sudah memiliki karirnya sendiri.
Dalam hatinya, putrinya adalah yang terhebat.
"Kalau kamu mempercayaiku, maka jangan mencemaskan masalah pernikahanku lagi, pasti akan ada jalannya." Joelle Lin memanfaatkan kesempatan ini untuk membujuk Hannah Zhuang.
Dia tidak ingin membuat masalah pernikahannya jadi hal yang dicemaskan Hannah Zhuang setiap hari.
Dia menjadi tertekan, Hannah Zhuang pun sedemikian rupa.
Merasa Joelle Lin sendiri sekarang jadi seperti ini gara-gara dia.
"Ibu, aku baru umur 24 tahun, masih muda, jalan di masa depan masih panjang, mungkin saja aku akan bertemu dengan pria yang tidak peduli aku telah memiliki anak dan bersedia menjaga Simon dan Tania bersama denganku."
Hannah Zhuang merasa tidak yakin, "Benar bakalan ada?"
Siapa yang bisa memastikan hal yang akan terjadi di masa depan?
"Mungkin saja bakalan ada? Kalau kamu terus mengkhawatirkannya, hatiku akan jadi tertekan, aku tidak mungkin mencari pria dengan sembarangan, orang itu harus bisa menerima keberadaanTania dan Simon, kalau tidak, aku tidak akan mempertimbangkannya." Joelle Lin hari ini pun ingin mengutarakan isi hatinya pada Hannah Zhuang.
Hannah Zhuang tahu seberapa pentingnya kedua anak ini baginya, dulunya dia tetap berjuang mempertahankan mereka meskipun harus mengorbankan nyawanya sendiri, terlihat jelas betapa pentingnya mereka baginya.
"Baik, lain kali tidak akan kubahas lagi, kalau jodoh sudah tiba, mungkin saja pasanganmu akan datang." Hannah Zhuang mengelus rambut putrinya, "Aku tidak akan memberi tekanan padamu lagi."
Akibat masalah Darren He ini, dia sudah mulai berpikiran terbuka.
Meskipun ada pria yang menyukai Joelle Lin, tapi dengan keadaan Joelle Lin yang seperti ini, pihak keluarga pria pasti akan jadi salah satu rintangan terbesar.
Siapa yang bersedia membiarkan putra sendiri menikah dengan wanita yang sudah memiliki dua orang anak?
Dia mengerti kenapa ibunya Darren He tidak setuju, dengan kondisi keluarga mereka yang seperti itu, mereka tentu saja ingin mencari yang sederajat.
Hanya saja betapa sedihnya putrinya.
Karena Hannah Zhuang bersedia menyetujuinya, Joelle Lin jadi merasa jauh lebih santai, Joelle Lin benar-benar tertekan kalau Hannah Zhuang terus memperhatikan masalah ini setiap hari, justru karena hal inilah, makanya Joelle Lin tidak berani berbicara dengannya.
Sekarang sudah tidak masalah.
Tepat pada saat ini, bel pintu berbunyi, Joelle Lin berdiri, "Mungkin pizza yang kupesan sudah tiba."
Pintu dibuka, sesuai dugaan, yang datang adalah abang pengantar makanan berbaju kuning.
"Joelle Lin bukan?"
"Benar."
"Mohon tandai tanda terimanya."
Joelle Lin memaraf di tanda terima, lalu mengambil dua kotak pizza, meletakkannya di atas meja, "Simon, Tania, pergi panggil nenek keluar untuk makan, aku tuangkan susu untuk kalian."
"Baik." Simon Lin menanggapi, lalu menarik tangan adiknya pergi ke kamar Hannah Zhuang.
Joelle Lin menoleh melihat putranya sekilas, lalu tersenyum.
Suasana hati Hannah Zhuang sedang buruk, kalau dia yang pergi memanggilnya, Hannah Zhuang belum tentu akan keluar untuk makan, tapi kalau menyuruh mereka berdua memanggilnya, dia tidak akan menolak ajakan kedua anak ini.
Joelle Lin menuangkan susu, meletakkannya di meja, meletakkan peralatan makan dengan baik.
Membuka kotak pizza.
Simon LIn dan Tania Lin masing-masing menarik satu sisi tangan Hannah Zhuang.
Joelle Lin membantu mereka menarik kursi, dia tahu kalau mereka berdua yang pergi panggil, Hannah Zhuang pasti akan keluar.
"Hari ini Tania ingin makan pizza, makanya aku tidak masak."
Hannah Zhuang melihat ke meja sekilas, dua porsi pizza yang sebesar itu sudah cukup, "Tania memang si rakus."
Tania Lin sendiri tidak tahu ini adalah pujian atau ejekan, dia mengedipkan mata, bertanya, "Si rakus itu apa?"
"Rakus makan, itu adalah kamu, yang sangat suka makan, selain makan, apa pun tidak bisa." Simon Lin menjelaskan padanya.
Tania Lin mengedipkan mata "Itu termasuk pujian untukku?"
"Benar."
Simon Lin melihat adik perempuannya sekilas, dalam hati menghela napas.
Dasar, sepanjang hari selalu suka dipuji orang lain.
"Wah." Tania Lin bersorak gembira, "Kalau begitu kakak adalah si super rakus, selain makan, apa pun tidak bisa."
Simon Lin, "......"
Hannah Zhuang dibuat tertawa akibat mereka berdua, suasana hati yang murung pun jadi sirna.
"Nenek bilang kamu si rakus." Simon Lin memberikan sepotong pizza rasa durian ke piring adik perempuannya.
"Benar, kamu juga si rakus, aku sedang memujimu." Tania Lin mengambil potongan pizza yang kakak laki-lakinya berikan, menganga lebar-lebar dan menggigitnya, berkata dengan senang, "Enak."
Simon Lin melihat adiknya dengan perasaan tak berdaya, lalu bertanya Joelle Lin, "Mommy, sifat adik menurun dari siapa?"
Suasana seketika jadi hening selama 3 detik.
"Kalian dilahirkan olehku, tentu saja menurun dariku." Joelle Lin meletakkan susu di depan putranya, "Tidak boleh bicara saat sedang makan."
Simon Lin cemberut.
Joelle Lin membereskan meja setelah selesai makan, Tania Lin terus merengek Hannah Zhuang untuk membawanya jalan-jalan, Simon Lin berjalan secara diam-diam ke dapur, lalu memeluk kakinya Joelle Lin, bermanja, "Mommy, berikan tablet dan jam tangan cerdas untukku ya?"
"Kalau begitu katakan padaku, sudah akui kesalahanmu belum?" Joelle Lin menundukkan kepala melihat putranya.
Simon Lin merasa kesal, "Tidak kasih ya sudah."
Mustahil membuatnya menyerah terhadap niat membalaskan dendam si pengkhianat itu.
Kalau diperbandingkan dengan tindakan pria itu yang telah menelantarkan mereka, tindakannya yang membuatnya malu hanya sekedar hal sepele.
Yang merugi tetaplah mereka.
Simon Lin melepaskan Joelle Lin dan berlari ke kamar.
Sifatnya ini entah menurun dari siapa.
Joelle Lin menghela napas, lalu meletakkan gelas di tangannya, mengelap tangannya sampai bersih, dan hendak menemui Simon Lin untuk bicara baik-baik, kebenciannya terhadap Ethan Zong sudah terlalu mendalam.
Hal ini membuat Joelle Lin cemas.
Dia berjalan ke depan pintu kamar putranya, namun ponsel dalam kantongnya tiba-tiba berdering, dia mengeluarkan ponsel, saat melihat nama yang muncul di ponsel, dia terkesiap.
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyLove And War
JaneDemanding Husband
MarshallMore Than Words
HannyMy Cold Wedding
MevitaPerjalanan Selingkuh
LindaIstri Yang Sombong
JessicaKisah Si Dewa Perang
Daron JayMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya