Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 100 Jebakan
Lalu menekan tombol menerima panggilan.
"Ini aku."
"Hmm."
Joelle Lin menurunkan pandangan matanya, berjalan kembali ke ruang tamu, tidak bicara duluan, melainkan menunggu sang pria berkata duluan.
"Aku berada di bawah gedung rumahmu, sekarang ada waktu tidak? Ingin bertemu denganmu."
Mereka berdua saling diam sejenak, baru Darren He kembali berkata.
"Hmm." Joelle Lin menanggapinya dengan datar, lalu menutup panggilan, dan melepaskan apron yang dia pakai. Joelle Lin berjalan ke depan kamar Simon Lin, mengetuk pintu, "Simon, aku turun dulu, ada urusan, nenek akan segera kembali, kamu jangan keluar."
Simon Lin berdiri di samping jendela, sedang melihat ke bawah, Darren He sedang berbicara dengan Hannah Zhuang, saat mendengar suara Joelle Lin, dia menanggapinya, "Aku tahu."
Joelle Lin mengganti sandal rumahnya dan turun ke bawah, Darren He sedang bicara dengan Hannah Zhuang di taman, Darren He hendak menggendong Tania Lin, tapi Hannah Zhuang tidak membiarkannya gendong, "Anak ini nakal."
Dulu, Hannah Zhuang tidak mengucilkannya.
Namun kali ini, Darren He dengan jelas mampu merasakan sikap Hannah Zhuang yang menjaga jarak.
Setelah tahu ibunya Darren He pernah mencari Joelle Lin dan tahu mereka berdua tidak mungkin bisa bersama, wajar saja jadi tidak begitu akrab dengan Darren He lagi.
Sebelumnya, Hannah Zhuang memperlakukan Darren He sebagai calon menantunya.
Tapi sekarang jelas sudah tidak boleh bersikap akrab seperti dulu lagi.
Terlebih lagi tidak perlu membiarkan anak-anak berdekatan dengannya.
"Tante, apakah aku melakukan kesalahan?" Darren He bertanya.
"Tidak tidak." Hannah Zhuang segera melambaikan tangan membantahnya, sambil menjelaskan, "Anak ini sangat nakal dalam belakangan ini, aku takut dia bakalan berulah."
"Aku telah menjaganya dari kecil, dia pun sangat familier terhadapku, seharusnya tidak akan berulah kalau hanya kugendong sebentar."
"Kak."
Joelle Lin segera keluar, "Ibu, cuaca sekarang berangsur jadi dingin, bawa Tania kembali saja."
"Baik." Hannah Zhuang menggendong Tania Lin sambil membuatnya berpamitan dengan Darren He, lalu bergegas pergi.
"Sudah makan?" Joelle Lin bertanya.
Darren He tersenyum datar, "Kalau aku belum makan, kamu bakalan masak untukku?"
"Akan."
Mereka berdua saling bertatap-tatapan dan tersenyum.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan?"
"Oke."
Hubungan mereka berdua jelas terdapat perubahan.
Sudah tidak seakrab dulu lagi.
"Kamu sudah mengetahuinya." Darren He melihat jalanan di depan, "Kalau kubilang, aku pun baru mengetahuinya tidak lama sebelumnya, kamu percaya?"
"Tidak tahu." Joelle Lin memberikan sebuah jawaban yang ambigu.
"Kamu tetap saja tidak percaya padaku." Darren He tersenyum pahit.
Dia tahu, setelah Joelle Lin mengetahui kebenaran ini, sikap Joelle Lin terhadapnya pasti akan berubah, ternyata dugaannya memang benar.
"Kalau aku dan Layla sama-sama menghadapi bahaya, kamu akan selamatkan siapa duluan?" Joelle Lin tiba-tiba berhenti, melihat Darren He, "Pertanyaan ini sangat lucu bukan? Tapi orang pertama yang duluan kamu pedulikan pasti adalah Layla bukan, setelah itu baru memedulikanku."
"Kenapa begitu yakin?" Darren He melihatnya.
"Di dunia ini terdapat begitu banyak hubungan, darah lebih kental daripada air, juga merupakan hubungan yang paling berharga, dia adalah adik perempuanmu, kalau nasib adikmu sendiri pun tidak kamu pedulikan, akan terkesan begitu berdarah dingin, jadi siapa lagi yang berani menerima cintanya?"
Darren He tidak lagi berbicara, hanya terus melihatnya dengan diam seperti ini.
Dia tidak salah, di antara Layla He dan dia, sang pria akan memilih Layla He.
Sebabnya bukan karena hubungan darah antara keluarga, melainkan rasa bersalah terhadapnya.
Dulu dia menghilang karena kelalaiannya.
"Ini tidaklah menandakan rasa cintaku terhadapmu berkurang."
"Tapi aku tidak mampu menerima kamu yang seperti ini, aku rasa, keluargamu pun tidak akan bisa menerimaku, sebaiknya kita masih tetap seperti dulu saja, kalau kamu masih bersedia menganggapku sebagai adikmu."
Dahi Darren He berkerut, dia paham dengan watak Joelle Lin, Joelle Lin pasti akan sangat keberatan, tapi tak disangka bakalan begitu tegas.
Penemanian dan pengorbanannya selama bertahun-tahun ini sama sekali tidak pantas untuk bisa bersamanya?
Meskipun ada sesuatu yang disembunyikan darinya, tapi rasa suka terhadapnya bukanlah hal yang palsu.
Joelle Lin benar-benar sama sekali tidak merenungkannya?
Hati Darren He sangat bergejolak.
Tiba-tiba, sang pria tertawa.
Dia menatap Joelle Lin, "Sama sekali tidak mempertimbangkan perasaanku atas dasar perlakuanku yang baik terhadapmu?"
"Tidak, aku tetap menganggapmu sebagai kakak." Joelle Lin berkata dengan tulus.
Saat mengetahui kecelakaan pada tahun silam adalah perbuatannya Layla He, Joelle Lin tidaklah ingin memperhitungkannya, ini karena Darren He.
Joelle Lin saat ini ingin menyatakan pendapatnya pun demi hal ke depannya.
Kalau suatu hari nanti dirinya benar-benar ingin menjebloskan Layla He ke penjara, hati Darren He pasti juga akan sedih.
"Kakak sungguh gagal menjadi orang." Darren He tertawa.
Adik perempuannya tidak memahaminya.
Joelle Lin pun tidak memercayainya.
Joelle Lin kembali melangkah, berjalan santai di pinggir jalan.
"Mungkin kita dipermainkan oleh nasib?" Sang wanita tertawa, "Sebenarnya aku pernah berniat untuk menerima perasaanmu, kita saling mengenal sudah hampir 10 tahun......"
Menerimanya karena Hannah Zhuang, juga karena perhatian sang pria terhadapnya.
Tapi siapa sangka Noemi Bai bakalan menjadi Layla He?
Darren He menarik tangannya, membuatnya masuk dalam pelukan, merangkulnya dengan erat, "Dia adalah dia, aku adalah aku, jangan menolakku karena dia, ini tidak adil bagiku."
"Tapi dia adalah adikmu, kamu rasa ini tidak masalah?" Darren He berkata seperti itu hanya untuk membohongi dirinya sendiri saja.
"Hanya karena dia pernah mencelakaimu, makanya kamu ingin membantah perlakuan baikku terhadapmu?" Darren He terdengar sedang menginterogasikannya.
Joelle Lin tidak menjelaskannya.
Dirinya tidak pernah membantah hal ini.
Tapi Joelle Lin tahu jelas, dengan hubungan yang seperti ini, dia dan Darren He mustahil bersama.
Darren He lah yang buta.
"Bagaimana kalau aku tidak ingin jadi kakakmu, melainkan jadi kekasihmu?" Darren He melihat bayangannya, disinari cahaya lampu dan bayangannya bersatu dengan bayangan pohon, membuat sang pria tidak tahu jelas ini adalah bayangannya atau bayangan pohon.
Pandangan matanya semakin lama semakin murung, seakan-akan telah membulatkan tekad, "Aku berjanji padamu, tapi, hari ini harus menemaniku minum, suasana hati kakak kurang baik."
"Sudah sangat larut." Joelle Lin berniat menolak.
"Aku hanya ingin minum-minum bersamamu, ini pun tak boleh? Kamu ingin begitu menjaga jarak denganku?" Darren He memegang wajahnya.
Bertatapan dengan matanya, agar bisa membuat sang wanita melihat dirinya dengan jelas.
Kalau sang pria bisa menyerah, Joelle Lin akan setuju.
"Baik."
"Aku tahu ada suatu tempat yang sangat tenang." Darren He menarik tangannya.
Joelle Lin berjalan karena ditarik olehnya.
Setelah menaiki mobil, Darren He menyodorkan sebotol air mineral untuknya, "Aku lihat bibirmu sangat kering."
Sang pria menyalakan mesin mobil.
Joelle Lin mengangkat tangan meraba bibirnya, baik-baik saja kok, dia tidak ingin minum, airnya hanya dipegang dalam tangannya.
Mobil bergerak dengan stabil di jalanan, Darren He menoleh melihatnya sekilas, "Kenapa, sekarang bahkan air yang kuberikan pun tidak ingin kamu minum, takut aku racuni?"
"Apa yang kamu katakan? Aku akan minum, puas." Joelle Lin membuka tutup botol, meminum seteguk, rasanya memang air mineral biasa, dia kembali menutup botol, "Sekarang puas bukan?"
Darren He tidak bersuara, dia terlihat sangat serius dalam mengemudi.
Kalau memperhatikannya dengan teliti, maka urat yang berdenyut di dekat pelipis pasti akan disadari.
Dalam waktu singkat, mobil berhenti di sebuah klub pribadi.
Darren He duluan turun, lalu berputar untuk membantu Joelle Lin membuka pintu mobil.
"Aku bisa turun sendiri."
Darren He menggandeng tangannya, Joelle lin ingin menariknya, tapi Darren He jadi semakin erat memegangnya, "Hanya untuk kali ini saja, biarkan kakak menggandeng tanganmu untuk kali ini, dengan identitas sebagai pacar, setelah malam ini berlalu, alangkah baiknya kalau kamu masih bersedia menganggapku sebagai kakak, kalau tidak bersedia——"
"Apa yang kamu bicarakan? Kenapa rasanya kamu ingin memutuskan hubungan denganku?" Joelle Lin menyadari Darren He hari ini sangat aneh.
Tapi dia tidak tahu jelas di mana letak keanehannya.
Darren He tertawa.
Kalau dirinya benar-benar menggarapnya secara paksa, berdasarkan sifat Joelle Lin, dia pasti akan memutuskan hubungan dengan dirinya.
Mana mungkin bakalan jadi seperti ucapannya Layla He, yang menyebutkan Joelle Lin akan memiliki perasaan terhadapnya setelah menjadi miliknya.
Kalau memang begitu, bukankah berarti dia bakalan mengingat pria yang pertama kali tidur dengannya untuk seumur hidup?
Saat mengingat pria pertamanya Joelle Lin itu siapa, hati sang pria langsung menyusut.
Lalu memegang tangannya dengan semakin erat, jangan salahkan dia.
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeMy Superhero
JessiHei Gadis jangan Lari
SandrakoTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Goddes
Riski saputroCinta Yang Terlarang
MinnieMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya