Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
Joelle menurunkan tatapannya, melihat sebuah kartu memori di tangannya ia pun mengerutkan alisnya, "Apa ini?"
Raut wajah Dodo berubah suram, "Kakakku tidak bunuh diri, tetapi ini adalah pembunuhan."
Kata-kata ini lagi. Joelle tidak tertarik mendengarnya.
"Maaf, saya masih ada urusan. Aku pergi dulu." ujarnya menyerahkan uang lalu mengambil tiket dan membawanya masuk ke dalam metro.
Dengan tergesa-gesa, Dodo berlari menarik tangannya, "Enam tahun yang lalu, kakakku menerima sejumlah uang. Yang memberinya uang tersebut adalah seorang wanita. Wanita itu ingin kakakku menabrak mati seorang wanita."
Boom!
Joelle merasa seperti tersambar petir.
Enam tahun yang lalu, ada orang yang ingin menyakitinya?
"Kau adalah wanita yang akan ditabrak mati oleh kakakku, tetapi untung saja Anda tidak kenapa-kenapa 'kan?" tebak Dodo.
Setelah menemukan rekaman itu, Dodo baru menyadari semuanya, mengapa Joelle terlihat sangat kesal saat bertemu dengannya.
Joelle memperhatikan dengan saksama kartu memori yang diambilnya dari Dodo, sepertinya sebuah kartu memori dari ponsel jaman dulu. Ponsel jaman sekarang sudah mempunyai memori internal, tidak bisa membaca kartu memori seperti ini. Ia mengembalikan kartu memori itu ke tangan Dodo, "Apakah ada bukti di dalam kartu memori ini?"
"Kalau Anda punya waktu, kita bisa mencari tempat untuk membahasnya." Dodo yakin Joelle akan menyanggupinya.
Tentu saja Joelle menyetujuinya. Ia juga penasaran dengan orang yang ingin menyakitinya saat itu.
Kecelakaan saat itu membuatnya hampir kehilangan kedua anaknya.
Dodo pun mengikutinya.
Kafe itu berada di dekat kompleks rumah, Joelle baru saja melihatnya kemarin malam.
Setibanya di kafe, Joelle langsung mencari sudut ruang yang sepi.
"Apakah Anda ingin minum sesuatu?" walaupun Joelle ingin segera mengetahui kebenarannya, Dodo terlihat sangat kehausan.
"Saya minum air saja." jawab Dodo memang kehausan.
Joelle pun memanggil pelayan untuk memesan, "Kami pesan dua gelas air putih dulu, kalau ada sesuatu saya akan panggil lagi."
"Baiklah."
Setelah air putih itu diantarkan dan pelayan berjalan menjauh, Dodo mulai meneguk minumannya. Joelle pun mulai berbicara, "Katakan saja, sebenarnya apa yang telah terjadi?"
"Dengarkan dahulu." Dodo mengeluarkan ponsel lama yang bisa membaca kartu memori tersebut. Ia membukanya dan memasukkan kartu itu kedalam sebelum menyalakan ponsel itu. Kemudian ia mencari rekaman itu dan memutarnya.
Rekaman itu hanya terdengar sepotong saja, sepertinya dimulai dari tengah-tengah.
"Kalau aku menuruti perkataanmu dan menabrak mati wanita tersebut, bukankah aku akan masuk penjara?"
"Tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu dibawa ke pengadilan, apalagi sampai masuk penjara. Kami sudah merusak rem mobilnya. Anggap saja remnya memang rusak tanpa sepengetahuanmu, lalu ini akan menjadi sebuah kecelakaan. Kau tidak perlu bertanggung jawab banyak. Apalagi kau sedang sakit, aku juga akan membantumu. Asal kau tahu saja, kalau hal ini berhasil, kau akan mendapat banyak uang yang tidak bisa kau dapatkan seumur hidupmu. Ini adalah bisnis yang lumayan."
"Tenang saja, kalaupun kau dipenjara, aku akan membebaskanmu." wanita itu terdengar seperti sangat terdesak untuk membujuknya.
Layla He tidak hanya ingin membuat Joelle merasakan kecelakaan, ia ingin merampas nyawa wanita itu.
Saat Ethan bercerai dengannya, ia ingin membuatnya meninggalkan dunia ini. Dengan begitu tidak akan ada orang yang bisa mengancamnya, Ethan pun bisa menjadi miliknya.
Tetapi tak disangka, malah ada orang yang datang menyelamatkannya.
Dan malah membawanya meninggalkan Kota B. Dan itu ia tidak pernah kembali setelah enam tahun berlalu, sampai dia sendiri sudah melahirkan anak-anaknya.
"Menurut rekaman ini, aku merasa sepertinya wanita ini tahu bahwa kakakku sangat membutuhkan uang, juga tahu bahwa kakakku adalah supir truk, maka dari itu ia pergi mencarinya dan merencanakan kecelakaan mobil itu." Dodo menyimpan kembali ponsel tersebut.
Joelle menopang wajahnya, berusaha memikirkan suara wanita itu. Suaranya sangat jelas dan familiar. Ia langsung bisa menebaknya.
Noemi Bai yang dulu, Layla He yang sekarang.
Ia sudah membuat ibunya mengalami gangguan jiwa. Sekarang ini Layla sudah memiliki kekuasaan yang tak bisa dikoyahkan oleh orang biasa. Joelle tidak ingin mencari masalah tentang ini lagi.
Alasannya tidak ingin mencari tahu tentang ini lagi, juga karena dirinya adalah adik dari Layla.
Sekarang-
Ia selalu mengira itu hanyalah kecelakaan biasa, tak disangka.
"Apakah Anda tahu siapa wanita di dalam rekaman tersebut?" tanya Dodo.
Joelle mendongakkan kepalanya, jemarinya memutar-mutar gelasnya dengan gelisah tak menjawab pertanyaan Dodo. Ia malah berbalik bertanya, "Aku penasaran, bagaimana cara Anda mendapatkan rekaman ini."
Raut wajah Dodo berubah kaku. Ia menundukkan kepalanya.
"Anda tidak ingin menjawab?" Joelle melepaskan tangannya dan berdiri, "Terima kasih banyak akan informasinya."
Dodo langsung mendongak menatapnya keheranan, "Apakah Anda tidak ingin mencari tahu kebenarannya? Ada orang yang ingin menyakitimu."
Joelle menatap datar perilakunya yang tergesa-gesa itu, "Apakah aku akan mencari tahu, itu semua adalah urusanku."
"Huh, kau tidak merasa bekerjasama denganku membuat kemungkinan kita berhasil lebih tinggi?" dengan bekerja sama, ia bisa membawa orang yang telah membunuh kakaknya itu ke pengadilan, sedangkan Joelle bisa membalaskan dendam soal kecelakaannya saat itu. Bukankah ini sangat menguntungkan kedua pihak?
Mengapa mendengar semua ini reaksinya sangat datar?
"Tetapi ada hal yang masih Anda sembunyikan dariku, bukan?" hal ini memang membuatnya terkejut, tetapi tetap tidak sampai membuatnya kehilangan akal sehatnya. Dodo masih tidak sepenuhnya jujur padanya.
Dodo menundukkan kepalanya, tangannya saling bertautan dengan gelisah.
"Aku akan memikirkan untuk bekerjasama setelah kau seoenuhnya jujur padaku." Joelle menatap ke luar jendela. Nada bicaranya agak menerawang, "Orang itu bukanlah orang yang bisa kau tangkap begitu saja hanya dengan beberapa bukti."
Kalau dulu ini masih mungkin.
Tapi sekarang ini dia sudah menjadi orang Keluarga He.
Memiliki uang dan kekuasaan.
Tidak mudah untuk menangkapnya begitu saja.
"Tunggu-" seru Dodo bangkit dari tempat duduknya saat Joelle berjalan menuju pintu keluar, "duduklah dahulu."
Joelle menoleh menatapnya, "Sudah kau pikirkan baik-baik?"
Dodo menggigit bibirnya mengangguk.
Joelle pun kembali duduk ke tempat duduknya.
"Jika kau ingin kita bekerjasama, beritahukan semua padaku."
Dodo menghela nafas dalam-dalam dan menatap Joelle, "Aku tidak pernah berhenti mencari tahu tentang apa yang terjadi pada kakakku, tetapi tidak menepukan apapun. Sampai aku menerima sebuah telepon."
"Telepon apa?"
"Saat kakakku masih hidup, ia menyimpan sesuatu di dalam brankas, saat sudah tenggat waktunya tidak ada orang yang datang mengambil barang itu, jadi karyawan di sana menghubungiku." jawab Dodo jujur, "Aku adalah nomor kontak daruratnya. Saat kakakku tidak bisa dihubungi mereka baru menghubungiku."
Joelle tidak mengatakan apa-apa, hanya terdiam mendengarkan ucapan Dodo.
"Kakakku, sepertinya sengaja menyimpannya di dalam brankas itu." ujar Dodo menundukkan kepalanya.
"Mengapa dia bisa berbuat seperti itu?" tanya Joelle menatapnya.
Demi menghargai almarhum kakaknya, ia tidak ingin mengatakan perbuatan tidak benar yang selama ini dilakukan oleh kakak tirinya itu saat ia masih hidup.
Ia hanya menunduk tak bersuara.
Joelle menunggunya beberapa menit, tetapi ia tetap tidak berkata sedikitpun.
"Kalau kau tidak jujur padaku, aku tidak bisa memahami akar dari semua peristiwa ini, bagaimana bisa kita bekerjasama? Kalau kau tidak mempercayaiku, mana mungkin kau akan memanggilku kemari?"
"Bukannya aku tidak percaya padamu." bantah Dodo.
"Rekaman ini sepertinya sengaja direkam oleh kakakku saat ia sedang berbicara dengan wanita itu. Setelah semuanya selesai kakakku menerima uangnya- tetapi sepertinya ia membawa rekaman ini untuk mengancam wanita itu dan meminta uang lebih banyak lagi, makanya wanita itu pun akhirnya menghabisi kakakku."
"Bagaimana denganmu? Kau pasti tidak akan membiarkan orang yang telah melukaimu begitu saja 'kan?" tanya Dodo gelisah.
"Walaupun hal ini sudah dipikirkan dengan matang, tetapi untuk membuka kasus lama ini lagi tidaklah mudah." Joelle bangkit dari tempat duduknya, "Hari ini aku masih ada urusan lain."
"Biar kuantar." Dodo ikut bangkit berdiri, "Aku ada mobil."
Joelle melihatnya sejenak lalu menganggukkan kepalanya.
Setelah masuk ke dalam mobil, Dodo memberikan nomor ponselnya pada Joelle, "Ini adalah nomor ponselku. Hubungi aku kapan saja, kuperkenalkan sekali lagi, namaku Dodo Yu."
Joelle menerimanya, "Akan kucatat. Panggil aku Joelle Lin saja."
"Baik." Dodo fokus menyetir mobilnya. Mereka tiba di toko itu dengan cepat.
Vina sedang menunggu dengan gelisah di depan pintu. Melihat Joelle berlari kearahnya ia bertanya, "Kenapa baru datang sekarang?"
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangLove and Trouble
Mimi XuHis Second Chance
Derick HoInnocent Kid
FellaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMr Huo’s Sweetpie
EllyaThis Isn't Love
YuyuMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya