Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
Ethan mengangkat tangan untuk melihat waktu. Dari waktu terjadi masalah, sudah berlalu 14 jam, gerakannya benar-benar cepat.
Dia tahu di tempat Joelle tidak mencapai tujuan, jadi mengarahkan ke orang yang dia sayangi.
Dia memegang ponsel dan pelan-pelan memegang erat.
Simon menjadi cemas ketika tidak mendengar Ethan berbicara. Sekarang Darren ada di dalam rumah, dia tidak berani mengatakan hal ini pada Hannah, takut dia tidak bisa mengontrol emosi sehingga diketahui orang. Jika Darren tahu, maka hal akan kacau.
"Apa aku perlu melapor polisi?" Pertanyaan Simon.
Ethan melirik Joelle sejenak, "Melapor polisi, dengan nama apa?"
Simon terdiam.
Sekarang belum ada bukti, tidak mungkin mempublikasikan video ini dan video singkat ini, tidak bisa menyatakan apa-apa.
Simon dengan panik bertanya, "Jadi bagaimana?"
Ethan bersandar di meja kantor, jari tangan memegang tepi meja, berpikir sejenak baru bertanya, "Apa kamu ingin membantu Mommymu balas dendam?"
"Ingin." Kata Simon tanpa berpikir.
"Apa kamu berani mencoba hal yang berbahaya?"
Simon terkejut, dengan cepat mengerti maksud Ethan, "Kamu ingin aku mengikuti Darren, tunggu dia benar-benar mengancam kami, maka kita bisa mencari bukti kesalahannya dan tidak perlu melibatkan Mommy."
Meskipun Darren sangat brengsek, tapi jika mengumumkan hal ini, maka reputasi Joelle akan rusak.
Ethan melihat mata Joelle, semakin dalam, otak bocah ini memang pintar.
Sebentar saja sudah mengerti maksudnya.
"Aku berani." Simon dengan berani katakan, "Tapi--"
Pupil mata Simon berputar dan menutup mulut.
Jika Mommy tahu, Ethan menggunakan mereka sebagai umpan, pasti akan marah.
"Tapi apa?" Ethan bertanya.
"Tidak apa-apa." Simon berencana tidak katakan.
"Kamu harus berpura-pura tidak tahu, seperti biasa, jangan biarkan dia curiga, lalu ponselmu membuka layanan lokasi, sisa masalah serahkan padaku."
"Ok."
Simon tahu bagaimana melakukannya.
Setelah menutup telepon, Ethan menekan tombol interphone untuk menyuruh David masuk.
Dengan cepat dia mengetuk pintu kantor.
Ethan mengatakan masuk, dia mendorong pintu untuk masuk dan berjalan sampai depan Ethan.
Ethan dengan suara kecil berbicara padanya, setelah mendengar kata Ethan, David melihat ke arah Joelle. Jika dia mengetahui hal ini, pasti tidak akan senang?
Bagaimana pun ini mengambil anaknya menjadi resiko.
"Aku sudah tahu."
"Jangan terjadi kesalahan apapun, kamu yang pergi."
"Baik."
Joelle mengambil majalah ekonomi untuk dilihat, tapi dia tidak tertarik, hanya untuk membuang waktu.
Ethan sepertinya sedang mengurus masalah dengan David, jadi dia tidak bisa mengganggu.
Setelah David keluar, Ethan bertanya, "Apa ingin melihat mereka sudah selesai bahas atau belum?"
Yang dia maksud adalah Jimmy dan Dodo.
"Baik." Joelle berdiri dan melepaskan jas ditubuh.
Kain roknya tidak tebal, lalu kantor membuka AC, jadi roknya sudah kering.
Tangan Ethan ingin merangkul bahunya, tapi dihindari oleh Joelle, "Jika kamu seperti ini, aku akan marah."
Joelle benar-benar berekspresi tidak senang.
Sekarang hubungan mereka tidak jelas, juga belum baik.
Jika dilihat orang, tidak tahu bagaimana menebak hal ini.
Ethan tidak memaksa, juga tidak buru-buru, karena masih ada waktu.
Jimmy dan Dodo di ruang rapat, tidak jauh dari kantor Ethan, hanya perlu melewati area kantor.
Setelah membuka pintu rapat, Joelle terkejut dengan ruang rapat yang luas. Desain di sini berbeda dengan kantor Ethan, meja dan kursi berwarna gelap, terlihat serius, bagian kanan tidak ada dinding, hanya ada kaca, cahaya sangat bagus. Setiap dekorasi sangat publisitas, bahkan cangkir, juga harga yang mahal.
Joelle mengerti bahwa ruang rapat digunakan untuk menyambut tamu dan mewakili perusahaan untuk membahas masalah di sini.
Dodo bergegas berdiri ketika melihat Joelle, dia sedikit gugup.
Joelle memberi dia isyarat agar jangan gugup.
"Bagaimana dengan pembahasannya?" Ethan menarik kursi dan duduk.
Jimmy mengabaikannya, hanya memegang dagu dan menatap Joelle.
Melihat dari kepala sampai kaki.
Lalu dari kaki sampai kepala.
Dia tersenyum, "Ternyata kamu suka yang seperti ini? Bukankah kamu suka wanita seperti Noemi? Sudah ganti selera?"
Jimmy kenal dengan Noemi, juga tahu hubungan mereka dulunya dan tahu dia sekarang adalah nona Keluarga He, tahu dia sudah mengganti nama, tapi dia tidak suka mengganti panggilan, jadi memanggil nama yang dulu.
"Perbedaan sangat besar." Joelle dengan Noemi, jelas-jelas bukan satu tipe.
Ethan tidak menjawab, hanya dengan tatapan dingin melihat dia yang berbicara sendiri.
Jimmy juga merasa sangat membosankan, jadi menyimpan sikap tidak seriusnya dan dengan serius berkata, "Masalah ini, butuh bantuanmu."
Jika lawan adalah orang biasa, pasti mudah diurus, tapi lawan adalah orang yang mempunyai latar belakang dan ada muka.
Sehingga tidak mudah, jadi perlu menggunakan tindakan untuk membuat bukti ini menjadi asli.
Ethan dari awal sudah memikirkan penanggulannya.
Dia bersandar di kursi, jari mengetuk meja, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.
Jimmy tahu dia sedang berpikir, jadi tidak bicara, hanya memutar kursi, lalu berdiri, kemudian dengan senyum berjalan ke depan Joelle dan memperkenalkan diri, "Aku perkenalkan diri dulu, namaku Jimmy selaku boss Firma Hukum Cheng, kamu boleh memanggilku Jimmy, juga boleh panggil aku Jim, mungkin Susu atau Su."
Joelle, "......"
Mulut Dodo berbentuk O.
"Kamu adalah boss Firma Hukum Cheng?" Dodo dengannya berbincang sangat lama, tapi tidak tahu dia adalah boss Firma Hukum Cheng, juga Pengacara Su yang terkenal dan tidak pernah gagal dalam kasus gugatan.
Dia hanya pernah mendengar, tidak pernah melihatnya.
"Akhirnya hari ini bertemu dengan orang nyatanya." Kata Dodo dengan antusias.
Dalam hati berpikir, kali ini bisa membantu kakak balas dendam.
"Apa kamu menganggapku sebagai monyet? Bisanya bilang nyata? Apa kamu pernah melihat yang palsu?" Jimmy menyindirnya.
Dodo bergegas melambaikkan tangan dan menjelaskan, "Aku, aku ini kagum padamu."
Jimmy berdiri tegak, memegang kerah baju yang tidak kusut, lalu dengan angkuh berkata, "Ini lebih baik."
Dodo tertawa hehe.
Joelle pelan-pelan menggeser ke samping untuk mundur dari percakapaan mereka yang tidak baik.
Jimmy duluan melihatnya, jadi melangkah ke kiri untuk menghalang jalannya, "Bagaimana caraku memanggilmu? Jika kamu tidak bercerai dengan Ethan, maka aku perlu memanggilmu kakak ipar."
Tangan dia memegang dagu, lalu melihat Ethan dan berkata dengan penuh makna, "Sebenarnya bisa saja terus memanggil panggilan ini--"
"Panggil saja aku Joelle." Joelle memotong perkataan dia.
Jimmy tertawa, "Sepertinya tidak begitu cocok?"
"Tidak ada yang tidak cocok." Kata Joelle.
Dia tidak ingin diberi status yang aneh.
"Kalau begitu aku panggilmu Joelle."
Pia, pulpen tinta cair hitam dari meja jatuh ke lantai dan mengeluarkan suara pia.
Ini pulpen Jimmy. Saat dia dengan Dodo membahas kasus, dia menggunakan membuat catatan.
Jimmy, "......."
Ethan berjalan ke sini, langkah kaki dia sangat stabil juga santai, ketika melewati samping Jimmy, dia dengan tenang berkata, "Maaf, tidak sengaja menjatuhkan pulpenmu."
Jimmy, "......"
Ini barang pemberian mantan pertamanya, sangat berharga.
Ethan menarik tangan Joelle, "Sudah waktunya kita pergi."
"Ke mana?" Joelle merasa aneh.
"Setelah sampai, kamu akan mengetahuinya."
Jimmy diam di tempat selama beberapa detik.
Setelah sadar, dia berteriak pada punggung Ethan, "Apa kamu ini anak kecil? Bisanya melakukan hal yang kekanak-kanakan?"
Ethan mengabaikannya.
Joelle?
Dia tidak pernah memanggil seperti itu.
Jimmy mencibir mulut.
"Apa ingin membesuk Mommy?" Tania duduk di dalam pelukan Hannah, tapi mata terus menatap keluar.
Penasaran dengan pemandangan yang berlalu dengan cepat.
Darren yang mengendarai mobil, menolehkan kepala untuk membujuknya, "Iya, Mommy agak malam baru datang dan aku sudah meneleponnya."
Simon melirik Darren, dalam hati bersuara hmmph, hanya tahu menipu anak kecil.
"Benarkah?" Tania sangat senang karena mau bertemu dengan Mommy.
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaMy Goddes
Riski saputro1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniMy Perfect Lady
AliciaMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya