Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
Otak Joelle Lin kosong selama beberapa detik, pupilnya bergetar, dan butuh waktu lama untuk menstabilkan, "Kamu, baik-baik saja?”
Dia secara naluriah siap.
Tubuh kokoh Ethan Zong bersandar di atasnya, dan nafsu di matanya sekuat api, hampir meluap, tapi dia masih menahan, "Kamu pikir aku demam?"
Sentuh dahinya?
Apakah tahu dia tidak bisa menyentuhnya sekarang?
Terutama wanita!
Ini hanya naluri, orang akan menyentuh dahi ketika mereka sakit, bagaimanapun juga, dia tidak nyaman Joelle Lin memperlakukannya sebagai pasien.
“Baguslah kalau kamu baik-baik saja.” Joelle Lin merasakan bahaya saat itu dan mencoba meloloskan diri.
Ethan Zong menekan tubuhnya yang mencoba bergerak, “Setelah memanfaatkanku, tidak perlu bayar?"
Bibirnya berada di samping telinganya, hampir menyentuh kulitnya, panas yang dihembuskannya saat berbicara, terasa geli, postur ambigu ini merobek mimpi lama yang tersembunyi di hatinya, malam itu, pria itu hanya bersandar padanya dan menuntut--
Dia gemetar, sedangkan Ethan menjadi tegang.
“Tuan Zong, aku akan mengantarmu ke rumah sakit.” Dia memaksa dirinya untuk tetap tenang, “Aku adalah seorang wanita yang pernah memiliki seorang laki-laki sebelumnya, kamu pasti tidak akan tertarik.”
Joelle Lin sengaja menekankan kata-kata ‘punya seorang laki-laki sebelumnya’.
Seolah sebagai pengingat, dan sepertinya itu sengaja membuatnya jijik.
Kalau jijik, dia bisa menahannya.
Benar saja, setelah mendengar kata-kata Joelle Lin, raut mata Ethan Zong seperti tertutup lapisan es, masih panas tapi kehilangan intensitas.
Jari-jarinya melewati pipi dan dagu Joelle, detik berikutnya, dia mencubit leher Joelle, “Adakah kamu?"
Joelle Lin menggelengkan kepalanya, "Tidak, tidak, aku tidak akur dengan mereka, mana mungkin bersengkongkol dengan mereka untuk menjebakmu, kamu itu pendukunku, aku jelas tahu mana yang lebih penting."
Keringat menetes, dan kebetulan jatuh di wajah Joelle Lin, tubuhnya menjadi kaku, Ethan benar-benar menahannya. Melalui cahaya di luar mobil, dia bisa melihat butiran keringat di kening Ethan.
Joelle Lin mencoba menggerakkan lengannya, Ethan Zong tidak menghentikannya, Joelle membuka kaca jendela dan mengisi mobil dengan udara segar, suhu yang ambigu sedikit turun, Ethan Zong juga menjadi lebih sadar.
Suaranya parau dan dalam, "Telepon David Guan."
Setelah berbicara demikian, dia berbaring miring. Joelle Lin keluar dan menyentuh sakunya. Joelle Lin tidak tahu di saku mana ponselnya berada, setelah meraba-raba sakunya dan tidak menemukannya, tangannya mulai meraba-raba saku celana Ethan Zong, Ethan Zong mengerutkan kening, "Jangan sembarangan sentuh."
Suaranya sangat terkendali, dia membuka matanya dengan cepat dan menatap ke arah Joelle Lin, “Kalau sentuh lagi—"
Dia takut dia tidak akan bisa mengendalikannya.
Dia mengambil tangan Joelle Lin dan meletakkannya di saku celana kanan, “Di sini.” Setelah selesai berbicara, dia melepaskan tangannya dan menutup matanya lagi.
Joelle Lin mengeluarkan ponsel dari saku celananya, mencari nomor David Guan, dan menghubunginya.
Joelle Lin turun dari kursi belakang dan menunggu di luar sampai David Guan datang.
Terlalu tidak aman untuk tetap berada di dalam mobil.
Siapa yang tahu, apakah Ethan Zong kuat menahan diri?
Kecepatan David Guan terbilang cepat, dia tiba dalam sepuluh menit dan berhasil membawa Ethan Zong kembali ke vila.
Awalnya, Joelle Lin meminta David Guan mengantar Ethan ke rumah sakit, takut terjadi sesuatu pada Ethan Zong.
Tapi Ethan Zong menyuruh David Guan kembali ke vila.
Sekembalinya Joelle Lin ke vila, dia menyiapkan air dingin di kamar mandi, seolah berusaha membuat Ethan Zong sadar, sebenarnya Ethan Zong sadar, hanya saja terlihat tidak sadarkan diri.
Setelah berendam di air dingin selama lebih dari satu jam, Ethan Zong hampir pingsan, dia mengandalkan David Guan dan Joelle Lin untuk berdiri.
Mereka meletakkan orang itu di tempat tidur, David Guan memandang Joelle Lin, “Sepertinya selanjutnya aku tidak bisa membantumu lagi, aku tunggu di luar, kalau ada masalah panggil aku."
Joelle Lin, “...."
"Tunggu, kalau kamu pergi, dia—“ Joelle Lin menunjuk ke pria yang basah kuyup itu.
Bagaimana ini?
David Guan mengangkat bahu dan berkata bahwa dia tidak bisa membantu, “Masalah mengganti baju, tentu tak bisa kulakukan, jadi hanya bisa kamu, kamu adalah istri sah dari CEO Zong, merawatnya, dan membantunya berganti pakaian itu sah-sah saja."
Joelle Lin, “...."
Memang sah-sah saja, tetapi—
"Aku di luar." Setelah selesai bicara, David Guan keluar dan menutup pintu, dia berdiri di depan pintu dan menggigil di sekujur tubuhnya, menggantikan pakaian Ethan Zong, melihatnya telanjang?
Hanya memikirkannya saja, David Guan sudah bisa memikirkan kemarahan Ethan Zong.
Mungkin dia akan dipecat.
Joelle Lin berdiri di samping tempat tidur, dia menatap pria yang berbaring di tempat tidur dengan kesulitan, jika dia tidak mengganti pakaiannya yang basah, dia mungkin bisa masuk angin.
Sebagai gantinya, dia memandang tanpa daya ke lampu kristal yang bersinar di atap, lalu menarik napas dalam-dalam, “Melihat kamu jadi begini karena aku hari ini, aku tidak bisa mengabaikanmu."
Dia membungkuk, mengulurkan tangannya untuk membuka kancing kemejanya sepotong demi sepotong, mengangkat lengannya, melepas pakaiannya, lalu melepas ikat pinggangnya, dia memalingkan mukanya sambil melepas celananya, seperti orang buta yang meraba-raba tubuhnya.
Setelah melakukan semua ini, barulah Joelle Lin menatapnya, dia tertidur dan sepertinya pulas sekali.
Dia mengeluarkan pakaian yang basah, David Guan melihatnya keluar dan bangkit dari sofa, "Sudah ganti?"
Joelle Lin mengangguk dan menyerahkan pakaian basah itu kepada Bibi Yu.
“CEO Zong mungkin tidak bisa jauh-jauh dari orang, kamu jaga dia, kalau ada masalah telepon aku, aku kembali dulu.” David Guan mengambil jaketnya.
Joelle Lin mengangguk pasrah dan menemukan handuk kering untuk menyeka rambut Ethan Zong.
Setelah menyeka rambutnya, dia bangkit untuk meletakkan handuk, tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik oleh Ethan Zong dan jatuh ke tempat tidur dengan paksa. Dia berbalik dan menekan kaki panjangnya ke arahnya. Joelle Lin mencoba mendorongnya menjauh. Tapi semakin dia mendorong, semakin erat dia dipeluk.
Ethan Zong dengan erat melingkari tubuh langsingnya, membenamkan kepalanya di lehernya, dan berbisik lembut, "Jangan takut--"
Joelle Lin tidak berani bergerak, suaranya terlalu kecil, dia tidak mendengar dengan jelas, dia bertanya dengan lembut, “Kamu bilang apa?"
Tapi tidak ada yang menjawabnya.
Kemudian Joelle Lin mengantuk dan tertidur di tempat tidur.
Seberkas cahaya hangat masuk melalui celah tirai, bulu mata Ethan Zong bergerak dan kemudian membuka matanya, seolah dia tidak bisa beradaptasi dengan cahaya setelah tidur semalaman, dia menutup matanya dan membukanya lagi setelah beberapa saat.
Ketika dia ingin bergerak, barulah dia menyadari ada sesuatu yang menekan lengannya, dia menoleh dan menyadari bahwa ada seorang wanita terbaring di lengannya.
Rambut hitam, bulu mata yang tebal dan keriting, seperti kupu-kupu yang jatuh di kelopak matanya, bibirnya yang kemerahan seperti buah ceri, nafasnya yang bergelombang mengganggu pikiran orang, dia menggerakkan lengannya dengan lembut, tapi begitu dia bergerak sedikit, Joelle Lin mulai mengeluh.
Dia memutar tubuhnya, bulu matanya bergetar, dan perlahan dia membuka matanya, yang menarik perhatiannya adalah keindahan yang sempurna seperti patung.
Dia masih tertidur saat ini.
Joelle tertegun, dia menghela nafas, kalau Ethan sadar, betapa malunya dia?
Dia mengangkat selimutnya dan ingin pergi di saat Ethan Zong belum bangun, dia pergi dari sini dengan kaki telanjang, lalu dia berbalik dan menutupi Ethan Zong dengan selimut, matanya tertuju pada bahunya secara tidak sengaja.
Napasnya langsung berhenti.
Bagaimana bisa Ethan Zong memiliki bekas gigitan di pundaknya?
Joelle Lin hanya merasa pikirannya berantakan, namun juga jernih, pikiran yang mengejutkan meledak di benaknya!
Novel Terkait
Adore You
ElinaVillain's Giving Up
Axe AshciellyThe Great Guy
Vivi HuangCinta Tapi Diam-Diam
RossieAwesome Husband
EdisonMenunggumu Kembali
NovanMenaklukkan Suami CEO
Red MapleMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya