Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
"Iya?"
Aileen mencibir mulut, "Jangan bilang padaku, kamu tidak tahu."
Joelle memang tidak tahu, sampai dia melihat orang-orang di area pameran, Joelle baru tahu siapa itu.
Jimmy dan Becca.
"Siapa yang mendesain ini?" Jimmy berdiri di depan gaun panjang, di bawah jelas-jelas tertulis nama, tapi pura-pura tidak melihat dan bertanya pada Vina.
"Aku." Jika bukan tahu orang ini kaya juga tidak boleh disinggung, dia pasti akan memarahi pria ini, ya sudah di sini melihat pakaian wanita, tapi jangan terus tanya ini itu.
"Oh-" Jimmy berkata oh, sengaja menarik panjang kata ini, sehingga membuat orang merasa tidak nyaman. Vina dengan sabar bertanya, "Apa kamu masih ada masalah? Jika tidak ada, persilahkan kamu lihat sendiri, aku sangat sibuk."
"Ada." Jimmy memegang tali bahu gaun ini, "Apa sumber inspirasi desainmu? Kenapa tali bahu ini sangat tipis, apa untuk mudah dibuka atau menunjukkan tubuh?"
Wajah Vina langsung merah dan melototi dia.
Dengan dingin berkata, "Apa kamu ke sini membuat kerusuhan?"
"Bukan, bukan, aku hanya penasaran saja." Jimmy tertawa, "Membuat kerusuhan? Apa aku sudah bosan hidup?"
Ini adalah acara Joelle.
Siapa Joelle?
Orang kesayangan Ethan, dia tidak ada keberanian itu.
"Jika kamu suka bisa membelinya, baru aku memberitahumu sumber insipirasiku, bagaimana?"
"Aku tidak ada pacar, untuk apa membelinya?" Jimmy mencibir mulut.
Vina tersenyum sehingga muncul dua lesung pipi, sangat lucu, "Jika kamu tertarik, kamu bisa pakai."
Jimmy: "......"
Hahaha!
Becca yang di samping tidak tahan lagi, jadi tertawa.
"Ini boleh, biarkan dia pakai sendiri, aku bilang padamu, dia ada hobi ini." Becca membuat jebakan untuknya.
Jimmy melototi dia, "Apa kamu akan mati jika tidak bicara?"
"Iya--apa yang kamu lihat?"
Becca menyadari perubahan ekspresi Jimmy.
Dia melihat sesuai tatapan Jimmy, lalu melihat Sofia masuk ke dalam.
Sebagai teman baik Ethan, Jimmy dan Becca tentu saja tahu nyonya Sofia ini, dia adalah ibu tiri Ethan.
Karena wanita ini, Ethan diusia muda pindah keluar dan tinggal sendirian di luar.
Karena dia, hubungan Ethan dan Bryan menjadi tegang.
Jadi memiliki rasa suka terhadapnya.
Ini hanya hubungannya dengan Ethan.
Secara pribadi, meskipun Sofia adalah orang ketiga, tapi dandanan tidak norak, memberi orang rasa yang lembut, tenang dan sederhana.
"Untuk apa dia datang?" Jimmy menyipitkan mata.
Becca tidak bicara, tapi dalam hati merasa kedatangannya, bukan hal yang baik.
Tubuh Sofia tidak sehat, wajah pucat, demi tidak dilihat orang, dia sengaja bermake-up.
Vina menyambut tamu, "Halo."
"Aku mencari--"
Saat ini Joelle berjalan ke sini, waktu itu pernah bertemu sekali. Dia bilang saat membuka toko akan mengundangnya, jadi Joelle memberinya undangan, tidak disangka dia datang sebelum acara dimulai.
"Kamu sudah datang." Joelle dengan senyum menyambut.
"Tentu saja." Dia tidak bersiap lama-lama di sini, sengaja datang lebih awal karena takut bertemu Ethan dan kedatangannya akan membuat Ethan tidak senang.
"Bolehkah aku berbicara denganmu?"
Masih ada waktu, jadi Joelle setuju, "Baik, mari ikut denganku."
Joelle berjalan di depan untuk membawa jalan.
Sofia sengaja berjalan lambat untuk melihat Joelle. Dia sangat kurus dan mengenakan gaun merah muda yang mempesona.
Tidak gemuk seperti orang yang pernah melahirkan anak, terlihat muda.
Dalam hatinya berpikir, putranya sangat baik dan menantu juga baik.
Dia semakin menyukainya, setelah mengetahui dia demi putranya melahirkan anak kembar.
Meskipun hasil DNA belum keluar, tapi dia tahu, itu adalah anak Ethan.
Joelle membuka pintu ruang rapat, lalu berkata pada Sofia, "Di sini sangat tenang."
"Baik." Sofia masuk ke dalam dan duduk di sofa.
Joelle menuangkan segelas air, lalu meletakkan di depannya, kemudian duduk di depannya.
Mau Sofia lihat dari mana, juga merasa dia cantik.
Joelle yang dilihatnya, merasa malu, jadi duluan berbicara, "Apa kabarmu? Aku lihat wajahmu terlihat pucat."
Sofia baru sadar dan berkata, "Hanya demam saja."
Dia meminum air untuk menyembunyikan rasa malu tadi.
Setelah meletakkan gelas, dia baru berkata, "Kamu jangan bilang ke Ethan tentang kedatanganku hari ini."
Joelle tertawa berkata, "Baik, aku tidak bilang."
"Aku percaya padamu." Ada banyak hal yang ingin dikatakan, tapi tidak tahu mulai dari mana, dia mengeluarkan kotak kayu dari tas dan mendorong ke depan Joelle, "Ini, untukmu."
Joelle tidak bersedia terima, jadi mendorong kembali, "Aku tidak bisa menerima ini."
Lagi pula mereka tidak dekat.
Dan statusnya, jika Ethan tahu mereka saling kenal, mungkin tidak akan senang.
"Apa kamu ingin menolakku tanpa melihat isi ini?" Sofia melihat dia, "Apa kamu takut Ethan akan tidak senang karena hal ini?"
Joelle terdiam, yang dia katakan tidak salah.
Tapi masih ada satu alasan, ini pertemuan kedua mereka, tidak baik menerima hadiah orang dan mereka belum begitu akrab.
Juga tidak akan berkembang menjadi akrab.
Bagaimana pun statusnya terletak di antara mereka.
"Aku harus memikirkan perasaan dia." Joelle sengaja mengambil Ethan menjadi tameng.
Sebenarnya tidak sepenuhnya, jika Sofia dan Ethan tidak memiliki hubungan seperti ini, dia tidak akan menjauhi wanita ini.
Dia seperti air, lembut, tenang dan elegan.
Sofia merasa sedih juga senang.
Sedih karena Joelle tidak menerima kebaikannya, senang karena dia memikirkan Ethan.
"Hubungan kami tidak perlu dipikir rumit, kamu adalah kamu, aku ada aku, tidak ada hubungan lain. Hari ini acara pembukaan tokomu, aku pasti memberi hadiah, meskipun teman, juga tidak akan datang dengan tangan kosong." Dia mendorong kotak ini ke sana, "Buka dulu."
"Ini tidak cocok--"
"Buka dulu." Sofia terus berkata, seperti Joelle tidak terima, dia akan mempertahankan postur ini, sampai dia setuju.
Joelle hanya bisa membuka kotak ini, ada gelang giok hijau yang tergeletak di dalam kotak, tidak ada cacat, warna sangat bagus, tampaknya sangat mahal.
Joelle lebih enggan menerima, "Sangat mahal, aku tidak bisa terima."
Apa maksudnya?
Memberi dia barang yang mahal, apa ingin membeli dia?
Joelle dalam hati berpikir.
"Tidak ada yang tidak bisa diterima, kamu adalah menantu Keluarga Zong, tentu saja bisa menerimanya."
Joelle, "......"
Dia tidak tahu apa hubungannya dengan Ethan, suami istri? Kekasih? Teman? Tidak ada satu yang bisa menggambarkan hubungan mereka.
Sofia memakaikan giok ini ke tangan Joelle, Joelle bergegas menarik tangan, tetapi Sofia memegang tangannya dan menatap dia, "Jangan menolakku."
Nadanya sangat murung, seperti sedang menahan hal yang tidak boleh dikatakan.
Joelle terkejut sejenak, "Tapi......"
"Aku sangat suka padamu." Sofia mengepalkan tangan, "Lain kali ada kesempatan, baru menceritakan satu kisah padamu."
Dari matanya, Joelle melihat kesedihan, jadi berhenti melawan, Sofia memakaikan giok ini ke tangannya, "Ini pemberian mertuaku, sekarang aku berikan padamu."
Mertua dia?
Bukannya nenek Ethan?
Tapi, dia bukannya orang ketiga?
Joelle menjadi bingung.
"Hari ini kamu harusnya sangat sibuk, aku pamit dulu." Selesai bicara, dia berdiri, Joelle juga ikut berdiri, "Aku antar kamu."
"Baik." Sofia sangat senang.
Tapi Joelle merasa gelisah, merasa tidak pantas menerima barang ini.
Akan mengembalikan barang ini ketika ada kesempatan yang baik.
Mobil Sofia berhenti di pinggir jalan, Joelle membantunya membuka pintu mobil, Sofia membungkukkan badan untuk masuk ke dalam mobil. Setelah duduk dia menurunkan kaca mobil untuk tersenyum pada Joelle dan memujinya, "Hari ini kamu sangat cantik."
Joelle dengan ekspresi tidak alami, "Terima kasih."
Sofia menyuruhnya kembali, kemudian menaikkan kaca mobil dan berkata pada supir, "Ayo jalan."
Joelle berdiri di pinggir jalan dan dia menyipitkan mata ketika melihat mobil itu pergi. Dia tidak dekat pada Sofia, juga tidak sering bertemu dan tidak berkomunikasi.
Tapi dia bisa merasakan dia bukan orang jahat.
Tatapan dia seperti menutupi banyak hal, tapi dia tidak bisa mengatakannya.
Tekanan itu--
Joelle tidak tahu menggunakan kata apa untuk menggambarkan hal ini.
Menurutnya Sofia ada menyimpan rahasia.
Dia berpikir sampai melamun, sama sekali tidak tahu ada mobil hitam yang berhenti di pinggir jalan.
Pria memakai setelan jas, garis yang halus, tidak ada kerutan, sehingga membuatnya terlihat tinggi dan elegan. Jalan penuh dengan cahaya matahari, namun cuaca tidak panas. Matahari seperti ini tidak menusuk mata, juga tidak merasa panas, malah merasa sejuk.
Tatapan dia melihat tubuh cantik yang di dalam lingkaran cahaya.
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengSuami Misterius
LauraCinta Yang Terlarang
MinnieAnak Sultan Super
Tristan XuPrecious Moment
Louise LeeAfter Met You
AmardaMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya