Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 139 Kejam
Wajah Layla He memerah dan bau wine yang kuat tercium dari mulutnya, jelas ia telah sangat banyak minum.
Saat melihat orang yang menabraknya adalah Joelle Lin, ia tertegun sejenak, lalu sambil tersenyum berkata, “Rupanya benar musuh selalu bertemu.”
Joelle Lin tak ingin berurusan dengannya, ia minggir dan hendak menghindarinya, tapi Layla He tak melepaskannya, “Joelle Lin, apakah kau merasa senang sekarang? Kakakku telah dipenjara, orang yang telah melindungimu selama 10 tahun telah dipenjara...”
Ekspresi Joelle Lin tetap tenang, ia tak ingin membahas masalah ini lebih lanjut.
Segala perbuatan pasti ada akibatnya.
Jika Darren He tak melakukan hal itu pada dirinya dan Simon Lin, ia juga takkan mungkin dipenjara.
Ia tak ingin membalas dendam, hanya merasa agak sedih.
“Bukankah kau sangat senang?” Layla He bersandar ke pintu, menatap lampu yang bersinar di langit-langit dan memicingkan mata, “Menurutmu seperti apakah tak berperasaan itu?”
“Maaf, permisi,” Joelle Lin menyingkir dan berjalan memasuki toilet.
Kali ini Layla He tak menghalanginya, setelah selesai, Joelle Lin menuju ke wastafel untuk mencuci tangan, Layla He tetap berdiri di sana. Ia berpura-pura tak melihatnya dan berjalan keluar.
“Aku diperkosa,” baru saja Joelle Lin melangkah keluar, Layla He mengatakan dua kata itu sambil menatap punggung Joelle Lin.
Joelle Lin tak menghentikan langkahnya.
“Ethan Zong menyuruh orang melakukannya,” ia tersenyum, “Aku telah sangat lama berpacaran dengannya, ia pernah sangat mencintaiku, tapi kini ia menjadi tak berperasaan, meskipun aku adalah mantan kekasihnya, ia tetap tak melunak.”
Ia tahu Joelle Lin mendengarnya.
Ia tersenyum dan lanjut berbicara, “Menurutmu ia baik padamu?”
Langkah Joelle Lin terhenti, tangannya mengepal, memang, saat ini ia sangat baik padanya.
“Jangan tertipu oleh sikapnya, ia sebenarnya sangat tak berperasaan, ia hanya berpura-pura baik, jika kau mempercayainya, masa depanmu akan sama sepertiku, tentu saja kelak akan ada wanita lain yang akan menggantikanmu, sama seperti kau menggantikanku.”
“Kau kira aku akan mempercayaimu, karena kau tak bisa mendapatkannya, kau berusaha menggoyahkan hubunganku dengannya,” Joelle Lin tak mempercayainya.
“Menurutmu kenapa kakakku harus menanggung semuanya? Demi aku,” Layla He merasa sangat sedih, Darren He sangat baik padanya, Patricia Xia juga, tapi ia lebih memilih putranya.
“Ethan Zong merekam kejadian saat aku diperkosa, jika kakakku tidak dipenjara, ia akan menyebarkan video itu dan reputasiku akan hancur,” Layla He memberitahu Joelle Lin.
Joelle Lin ingat saat Darren He menghadang mobilnya dan berkata akan bertanggung jawab saat itu. Ia akan menanggung semuanya, rupanya demi Layla He?
Mengingat betapa sayangnya Darren He terhadap Layla He, ia mempercayainya.
Meskipun hatinya tergerak, tapi ia tak menunjukkannya di hadapan Layla He.
“Ini bukan urusanku.”
Meskipun dari luar ia tampak tenang, dalam hati ia merasa kalut. Ia tak menyangka Ethan Zong akan melakukan hal seperti ini.
Bagaimanapun juga Layla He adalah mantan kekasihnya, bagaimana bisa ia tega melakukan hal ini?
Ia merasa muram.
Kekejaman Ethan Zong melampaui perkiraannya.
Kenapa ia merenggut kesucian seorang wanita?
Kalau begitu, apa bedanya ia dengan Darren He?
Ia bahkan lebih kejam dari Darren He.
Layla He tak menyangka ia akan bersikap setenang itu, “Baiklah, akan kutunggu masa kehancuranmu.”
Joelle Lin tak berlama-lama dan langsung berjalan pergi,
“6 tahun lalu kau menyuruh kakakku ke Negara A untuk menyelidiki sesuatu, apakah kau masih ingat?”
Saat itu Joelle Lin curiga bahwa pria itu adalah Ethan Zong, tapi hasil penyelidikannya rupanya bukan.
Kemudian ia meminta bercerai, Joelle Lin pun akhirnya menyerah.
“Kakakku telah membohongimu, pria itu bukan berasal dari Negara A.”
Joelle Lin tak menghentikan langkahnya, ia pasti sengaja berkata seperti ini.
Sementara tujuannya...
Ia juga tak bisa memastikan, tapi ia tahu, Layla He takkan bersikap sebaik itu dan mengatakan hal yang sebenarnya padanya.
Mungkin awalnya ia mengatakan yang sebenarnya, tapi hanya sebagai umpan untuk memperdayanya.
Ia berbalik dan menatap Layla He, “Tak perlu repot-repot, aku takkan tertipu, aku takkan mempercayaimu.”
Layla He tak marah mendengar perkataan Joelle Lin, ia malah tertawa, “Aku telah gagal berkali-kali, tapi takkan mungkin selamanya gagal, suatu saat aku pasti akan berhasil.”
Joelle Lin berkata dengan dingin, “Orang takkan pernah berhasil melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan moralitas.”
“Apakah ada masalah di antara kita?” dengus Layla He, “Tapi kau hendak merenggut kekasihku, mana mungkin aku tak membencimu?”
Joelle Lin tak mengatakan apapun, pernikahannya dengan Ethan Zong adalah takdir, mereka telah terikat perjanjian pernikahan sejak kecil.
Meskipun akhirnya ia menikah dengan Ethan Zong, tetap tak bisa dianggap ia telah menghancurkan hubungan Layla He dengan Ethan Zong.
Tapi ia terus menerus menuduhnya.
“Ini semua akibat dari perbuatanmu sendiri, jika kau mempercayai hubungan kalian, kenapa masih mempedulikan keberadaanku?”
Jawaban Joelle Lin sangat menohok, bahkan tak ada rasa cinta di antara mereka, mana mungkin ada rasa percaya?
Ethan Zong menjadi kekasihnya, hanya karena kejadian malam itu, bukan?
Dan malam itu wanita itu adalah Joelle Lin!
“Joelle Lin, tunggu saja, selama aku masih hidup, aku takkan membiarkanmu bahagia!” Layla He tak bisa lagi tersenyum.
Ekspresinya sangat garang.
Joelle Lin tersenyum.
Kini Layla He semakin membencinya, sejak Ethan Zong menikahinya, ia sangat ingin membunuhnya.
Sekembalinya ke ruangan privat, tampak 2 botol kosong di atas meja. Selama ia pergi ke toilet, sepertinya mereka bertiga telah minum sangat banyak.
“Kakak ipar, sini toast denganku.”
Melihat Joelle Lin melangkah masuk, Jimmy Su bangkit sambil mengangkat gelasnya.
Wajahnya memang tak tampak mabuk, wajahnya tak memerah, tapi dari nada bicaranya bisa terdengar ia sangat mabuk.
“Kau sudah mabuk,” Joelle Lin duduk, kali ini ia tak duduk di sebelah Ethan Zong.
Sejak tiba di sini, Ethan Zong selalu menggandengnya, maka mau tak mau ia terus duduk di sebelahnya.
Tapi setelah mendengar perkataan Layla He, ia merasa sangat terguncang.
Layla He memang telah banyak melakukan kesalahan terhadapnya, tapi bagaimana bisa ia menggunakan cara sekejam itu untuk membalasnya?
Kesucian sangatlah penting bagi seorang wanita.
Sekarang ia memperlakukannya dengan baik, tapi sampai kapan?
Bagaimana jika ia sudah bosan padanya?
Mungkinkah ia juga akan bersikap seperti itu padanya?
Joelle Lin tak berani memikirkannya, bulu kuduknya merinding.
Bagaimana bisa seseorang bersikap begitu kejam.
Jimmy Su tertegun, ia merasa suasananya agak berbeda saat Joelle Lin kembali.
Ia segera merasakan ada sesuatu yang janggal, meskipun sejak awal Joelle Lin tak tampak terlalu senang, tapi ia masih tampak mesra dengan Ethan Zong.
Tapi setelah Joelle Lin keluar, saat kembali, ia tak duduk di sebelah Ethan Zong dan ekspresinya sangat muram.
Apa yang salah?
Jimmy Su merasa bingung.
Ekspresi Ethan Zong juga tampak muram, ia menyadari Joelle Lin tiba-tiba menjauhinya.
Jimmy Su tak berani bicara sembarangan, suasananya sangat menegangkan.
Ia kembali duduk di kursinya, awalnya ia hendak membujuk Ethan Zong dan Joelle Lin untuk minum, tapi kini ia tak berani mengatakan apapun dan hanya meringkuk di sebelah Becca Shen.
Ethan Zong meraih gelas wine di hadapannya dan meneguknya, lalu berkata, “Hari ini cukup sampai di sini.”
Ia meletakkan gelas itu di meja dan bangkit berdiri, saat melewati Joelle Lin, ia mengulurkan tangannya, “Ayo kita pulang.”
Joelle Lin berdiri namun tak menyambut uluran tangannya.
Jimmy Su mengacungkan jempol untuk Joelle Lin di belakang Ethan Zong, ia bahkan berani mengacuhkan Ethan Zong, hebat sekali!
Ia harus mengacungkan jempol pada wanita yang berani mengacuhkan Ethan Zong ini!
Ethan Zong menoleh menatap Jimmy Su.
Dengan ketakutan Jimmy Su segera menjelaskan, “Aku tak melihat apapun.”
Ia menutupi matanya.
Setelah Ethan Zong dan Joelle Lin keluar dari ruangan itu, barulah ia berani membuka matanya.
“Sudah,” Becca Shen menyisip winenya lalu bangkit berdiri, “Ayo pulang.”
Jimmy Su segera mengangguk, “Apakah mereka bertengkar? Bukankah barusan masih baik-baik saja, kenapa tiba-tiba berubah?”
“Entahlah,” Becca Shen juga tak mengerti.
Di luar.
“Kau mabuk, aku saja yang menyetir,” kata Joelle Lin.
Ethan Zong tak memberikan kuncinya padanya, ia langsung masuk ke kursi pengemudi dan menyalakan mesinnya.
Joelle Lin berdiri di sebelah mobil dan tak ikut masuk.
Ia menoleh menatap Joelle Lin, “Kenapa, takut setiranku berbahaya?”
“Tidak.”
“Lalu kenapa kau tidak masuk?”
Joelle Lin ragu sejenak, lalu membuka pintu mobil dan masuk.
Ethan Zong menjalankan mobilnya.
Ia menyetir dengan cepat, tapi arah yang ditujunya bukan arah pulang ke villa. Joelle Lin mengerutkan kening, “Kau hendak membawaku ke mana?”
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya