Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 151 Kemiripian 99.99%
Joelle yang menyadari dengan segera menaruh tangannya ke belakang.
Hal ini penting baginya, dia tidak akan membiarkan seseorang terus mengancamnya.
Apalagi orang yang kapanpun dapat mengancam kedua anaknya ini, hal ini membuat dia tidak bisa tenang.
“Benar, bagiku ini penting.” Sikapnya sangat tegas, “Masuklah terlebih dulu, aku akan segera kembali.”
Setelah berkata Joelle telah memutarkan tubuhnya ke arah luar.
Ethan melihat bayangan dia yang buru-buru ini, sambil mengecilkan matanya dirinya merasa dia terlihat sangat aneh dan seperti ada sebuah hal yang ia tutupi dari dirinya.
Paman Feng yang melihat Joelle pergi, dengan segera berlari kecil, “Nyonya kenapa pergi? Tuan dan nyonya sedang menunggu di dalam.”
Ethan memberikan tatapan dingin yang menakutkan.
Paman Feng yang mendapatkan tatapan ini segera diam.
Mengetahui hubungan dia dengan Bryan dan Sofia yang tidak membaik ini, lalu karena mereka datang tanpa memberitahu dia, hal ini membuat dia merasa tidak senang.
Memikirkan ia ingin menjelaskan kalimat yang menyenangkan di depan Ethan, “Kedatangan tuan dan nyonya untuk kebaikan kamu.”
Ethan tidak benar-benar mendengarkan.
Demi kebaikan dia?
Hatinya tersenyum dingin dengan perlahan dia masuk dan apapun suhu dari dalam terasa dingin.
Paman Feng tidak berani bersuara dan mengikuti dia masuk.
Di dalam ruang tamu, sepertinya tidak pernah berkumpul jadi satu dan ruangan tamu yang terisi ini tidak kosong lagi.
Bryan duduk di kursi utama dan Sofia menemani dari samping.
Hannah membawa kedua anak duduk di bagian kanan, bibi Yu berdiri di belakang Sofia lalu ketika melihat dia datang, semua tatapan tertuju padanya.
“Kenapa cuman kamu seorang saja?” Bryan terlebih dulu berkata, dan tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Ethan tersenyum dingin, “Kamu masih ingin bertemu dengan siapa?”
Padahal ayah dan anaknya yang setiap kali bertemu ini selalu terlihat seperti musuh.
Bryan merasa kesal dan mencengkram sofa ini sambil menahan amarahnya, “Aku memang ayahmu bukan?”
“Tidak ada pilihan lain.” Ethan duduk di sofa.
Tania mengedipkan kedua matanya sambil melihat Ethan, bukannya Hannah tidak mengizinkan dia bergerak, tetapi ketika Ethan masuk dia telah menghampirinya.
Simon malah terlihat tenang, dan seperti mengetahui apa yang akan di lakukan kedua orang ini.
Juga semakin tahu apa isi di atas meja ini.
“Kamu——” Bryan tidak ingin marah, tetapi sikap dia ini selalu membuat dia tidak bisa tenang.
Sofia memegang tangannya yang bergetar itu, “Jangan marah, kamu masih ada hal yang perlu di urusi.”
“Jika ingin bermesra-mesraan, jangan di tempatku karena aku sangat sibuk.” Dengan tidak sabar dia melihat, lalu matanya tertuju kepada Tania, dan jika anak ini tidak menghampiri dia, dia akan terasa tidak terbiasa.
Dia seperti telah terbiasa, ketika dirinya kembali ada sesuatu yang kecil masuk ke dalam dekapannya.
“Ada hal penting.” Sofia dengan erat memegang tangannya, dia tidak ingin karena perkataan Ethan, membuat ini semakin panas.
Bryan dengan dalam menarik nafasnya, seperti telah berkali-kali menahan marahnya, lalu menunjuk berkas yang ada di atas meja, “Lihatlah sendiri, setelah melihat ini berikan aku sebuah penjelasan, dan jangan mengelabui aku, karena bukti telah berada di sini juga jangan menutupi hal ini lagi.”
Ethan tidak bergerak.
Ayah dan putranya ini saling bertemu empat mata lalu perang diam mulai terjadi.
...
Keadaan mulai memasuki ketegangan.
“Papa.”
Sebuah suara Tania menghentikan ketegangan ini.
“Tenanglah.” Hannah menepuk dia dengan pelan.
Mata Sofia memerah sambil melihat ke arah Tania, “Sini.”
Mata Tania yang bulat itu melihat ke arah Ethan juga ke arah Sofia, setelah itu dia datang menghampiri Ethan dan berkaa, “Papa, mami dan kamu tidak kembali bersamakah?”
Rasa marah, kesal dan dingin ini hilang ketika Tania memanggil dia papa dan Ethan menyimpan kembali amarahnya kemudian dengan lembut mengelus kepalanya, “Mami akan segera kembali.”
“Bajingan!”
Bryan dengan marahnya menepuk.
Sebelumnya bibi Yu mengatakan jika Ethan tidak tahu dengan kedua anak ini milik dia, maka dari itu dia tidak memberitahunya, lalu sekarang bahkan anak-anak ini memanggil dia ayah, jadi semua terlihat jelas jika dia mengetahui ini.
Ini sama halnya tidak menganggap dia.
Apakah masih menganggap dia ini ayah?
Tania yang terkejut langsung bersembunyi di dalam dekapan Ethan.
Ethan dengan segera menepuk punggungnya, “Jangan takut.”
Tania dengan tidak bersuara mengedipkan matanya.
Bibi Yu sendiri tahu jika terjadi kesalahan pahaman di sini, dengan segera dia mengitari lalu mengambil berkas dan memperlihatkan kepada Ethan, “Tuan, lihatlah ini.”
Ethan yang mengambil itu tidak ingin melihatnya tetapi ketika dia ingin menghempaskan terlihat tulisan DNA itu menarik perhatian dia.
DNA?
Antara siapa dengan siapa?
“Aku mengambil rambutmu juga Tania dan Simon.”
Ethan menaikan matanya sambil melihat bibi Yu.
Apa maksudnya ini?
Tania sambil mengedipkan matanya dan terlihat tidak mengerti, “Nenek Yu kenapa mengambil rambutku dan kakak?”
Bibi Yu tersenyum sambil mengelus kepalanya, “Tidak apa-apa, hanya saja ingin memperlihatkan kepada ayahmu tentang sebuah hal.”
Tatapan Ethan kembali ke kertas tersebut.
Laporan DNA pada tulisan hitam ini sangat menarik mata.
Di sana juga tertera beberapa bahasa dokter yang Ethan sendiri tidak mengerti lalu dia mulai melihat kembali, dan detak jantungnya berdegup dengan kencang, dimana dirinya seperti tidak bisa tenang karena belum melihat sebuah jawaban, hingga sebuah perasaan ini hampir menelannya.
Hasil kemiripan 99.99%
Matanya tertuju kepada tulisan tersebut.
Pada saat ini tubuhnya menegang, tangannya bergetar, dan hatinya merasa bahagia yang tidak pernah di rasakan.
Tania dan Simon adalah anaknya?
Tetapi, bagaimana bisa?
Lalu keadaan ini terhenti dia melemparkan kertas itu, sambil melihat bibi Yu yang berdiri kemudian melihat ke arah Bryan.
Dengan nada menghina, “Apa yang kalian inginkan?”
Membuat hal ini, dengan bermaksud memberitahu dia apa?
“Kamu masih mau mengelak?” Bryan dengan marahnya.
“Walaupun aku bersalah padamu, bersalah kepada ibumu yang tiada, apakah aku ini masih ayahmu?” Dia menepuk dadanya, “Ditubuhmu masih tidak ada darahku kah?”
Kali ini Sofia tidak menghentikan Bryan, karena dirinya tidak bisa apa-apa.
Bibi Yu juga merasa bingung, kenapa bukti yang telah berada di depannya ini masih membuat dia tidak percaya?
Dia mengeluarkan sebuah foto lalu mendekatkan di wajah Tania, “Lihatlah ini, mata ini, juga kepala ini——”
Ethan melihat sekilas lalu menyimpannya kembali.
Dia tidak pernah bertemu Joelle, dan hal ini dia adalah orang yang mengerti ini.
Selama dia hidup 30 tahun ini, dirinya hanya pernah bertemu dengan seorang wanita, semua itu kejadian pada saat 6 tahun lalu.
Jika ini adalah anak mereka...
Maka 6 tahun yang lalu——
Dia mengerutkan dahinya, terasa terkejut.
Seketika dia seperti mengerti dari mana permusuhan Layla dan Joelle terjadi...
Karena 6 tahun yang lalu.
Malam itu bukan dia.
Tetapi Joelle, maka dari itu dia selalu merasa Joelle seperti tidak asing.
Apa yang sebenarnya terjadi pada malam ini?
Kenapa Joelle bisa berada di tempat itu?
Lalu ketika dia terdiam, sambil melihat matanya Tania menjadi penyangkalannya.
Dia tidak ingin mengakui mereka bukan?
Dia ingin mengenggamnya bukan?
Bagus!
Sangat bagus!
Dia juga tidak membutuhkan ayah ini!
Orang yang tidak berperasaan ini, tidak cocok menjadi ayahnya!
Simon pergi dari bibi Yu, lalu turun dari sofa sambil merobek kertas ini, menjadi dua, lalu seperti tidak cukup dia kembali merobeknya hingga tidak bisa terpunggut, “Semua ini seperti bola bunuh diri, bagaimana bisa aku ini anaknya dia?”
Simon menunjuk ke arah Ethan.
“Mamaku mengandung aku dan adikku selama 10 bulan, setelah itu aku sudah berumur 6 tahun sekarang, aku tidak pernah bertemu dengan ayahku, aku juga tidak berani bertanya karena akan membuat mama merasa sedih, aku sendiri melihat dia bangun dari mimpi buruknya lalu menangis sendirian, aku tidak tahu apa yang ia mimpikan, juga tidak tahu dia bertemu dengan siapa di mimpi tersebut, juga tidak tahu apakah mimpi itu membuat dia merasa sakit.”
Simon menarik nafasnya, “Dia sering mengatakan kepadaku ketika aku sedang tertidur ‘maaf karena tidak bisa memberikan sebuah keluarga yang utuh’ sebenarnya aku sendiri tidak tidur semua ini juga karena dia tidak akan mengatakan kalimat ini ketika aku bangun, dia tidak akan berkata, dia takut ketika aku bertanya, kenapa aku tidak memiliki seorang ayah.”
Dengan kecewa dia melihat Ethan, “Mamiku begitu baik, bagaimana bisa dia menyukai kamu?”
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam
Kim YongyiCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Tapi Diam-Diam
RossieGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMy Superhero
JessiThe Richest man
AfradenWaiting For Love
SnowMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya