Mr CEO's Seducing His Wife - Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
Hampir semua orang di perusahaan mengetahui hubungan antara Noemi Bai dan Ethan Zong.
Ketika si wanita berusaha semakin menyebarluaskan kabar mengenai hubungan mereka, si pria tidak pernah menghentikan atau pun menyangkalnya. Jadi, pria itu merasa santai-santai saja dengan hubungannya ini.
Sebagai seseorang yang sekarang statusnya bukan hanya seorang sekretaris lagi, melainkan juga calon nyonya dalam keluarga Zong, tentu ada banyak orang yang berusaha mendekatkan diri dengan Noemi Bai. Kedudukannya di perusahaan jadi cukup terpandang.
Ketika Ethan Zong sudah masuk ke ruang kerja, seseorang berusaha menghampirinya, “Kak Noemi Bai, habis makan makanan enak apa dengan CEO Zong di luar? Kami sungguh iri denganmu.”
Yang ditanya menoleh ke penanyanya, Joelle Lin, dan menjawab sembari tertawa, “Makanan-makanan biasa kok. Burung merpati renyah, ayam putih, dimsum udang—”
“Wow, itu semua favoritmu.” Christela Qiu tersanjung, “CEO Zong sangat baik padamu.”
Noemi Bai tersenyum sedikit, juga secara tidak sengaja memainkan jari-jarinya yang berkuku cantik. Dengan ia tidak membalas apa-apa, orang-orang menganggap ia menyetujui pujian Christela Qiu barusan.
Si pemuji menyinggung hal lain, “Kak Noemi Bai, kapan kamu dan CEO Zong menikah?”
Gerakan jari-jari si wanita terhenti. Sekalinya memikirkan hal ini, hatinya selalu berasa gundah. Jika tidak ada orang bernama Joelle Lin di dunia ini, ia dari dulu sudah dinikahi oleh Ethan Zong.
Joelle Lin lah yang menghalangi jalan keberhasilannya!
Berhubung harus mempertahankan citra positif di depan Ethan Zong, Noemi Bai tidak berani macam-macam dengan Joelle Lin. Kabar baiknya, ia tetap bisa menggunakan tangan orang lain untuk menyakitinya. Dengan tangan itu, ia bisa membuat wanita itu tidak betah bekerja di sini!
Noemi Bai tersenyum ramah, “Christela Qiu.”
“Kak Noemi Bai.” Christela Qiu membalas manja.
“Penerjemah baru itu tidak tahu diri.” Noemi Bai melebih-lebihkan ekspresi kesal.
“Apakah dia cari gara-gara denganmu?”
“Hitungannya bukan cari gara-gara juga sih. Sudah dulu deh, ini waktunya bekerja.” Wanita pertama sengaja tidak menyelesaikan perkataannya. Ia tahu lawan bicaranya sudah menangkap maksud yang mau ia sampaikan.
Christela Qiu melirik Joelle Lin. Mungkinkah wanita ini mengusik Noemi Bai karena tidak mengetahui hubungan dia dengan Ethan Zong?
Pasti begitu deh…… Joelle Lin sebagai pekerja baru belum begitu memahami seluk-beluk perusahaan ini, jadi bukan tidak mungkin dia memicu ketidaksenangan Noemi Bai.
Christela Qiu duduk kembali di kursi. Dalam hati, ia meniatkan tekad untuk memberi Joelle Lin pelajaran ketika ada kesempatan.
Begitu kelar makan, Joelle Lin membuang sampah makanannya dan pergi ke ruang teh untuk mengisi gelas.
Melihat kepergiannya, Christela Qiu memutuskan untuk mengikutinya pergi ke ruang teh. Ia bisa mencari momen untuk memberinya pelajaran di sana!
Wanita berniat jahat itu sengaja berdiri di belakang Joelle Lin dengan sengaja. Ketika calon korbannya selesai mengisi gelas dan berbalik badan, ia dengan sengaja mengambil langkah ke depan. Sama sekali tidak mengira ada orang di belakangnya, Joelle Lin bertabrakan dengan Christela Qiu. Isi gelas wanita pertama pun tumpah dan membasahi rok wanita kedua.
“Kamu jalan tidak pakai mata?” Christela Qiu menegur dengan kasar.
Menumpahkan air ke tubuh orang lain, Joelle Lin merasa bersalah. Ia buru-buru minta maaf, “Maaf, maaf, aku tidak sengaja.”
“Dengan bilang tidak sengaja, kamu merasa tidak masalah untuk membasahi pakaianku?”
Joelle Lin terkejut. Ia tidak menyangka lawan bicaranya bakal berbicara seprovokatif ini.
“Aku sudah bilang aku minta maaf. Aku seratus persen tidak sengaja.” Wanita itu menjelaskan dengan sabar.
“Minta maaf punya kegunaan apa sih? Apakah jika aku menamparmu sekali lalu minta maaf, kamu jadi tidak perlu minta pertanggungjawaban lebih lanjut?” Christela Qiu mempertahankan sikap judes dan ngototnya. Ia jelas tidak ingin insiden yang ia picu sendiri ini berakhir begitu saja.
Joelle Lin mengerutkan kening. Wanita ini mau apa sih?
Ia kan tidak sengaja menumpahkan air ke tubuhnya. Bagaimana bisa tindakannya ini dibandingkan dengan tamparan yang pasti dilakukan secara sengaja?
“Apa yang kamu inginkan?” Suara Joelle Lin juga menjadi dingin.
Berhubung lawan bicaranya tidak ingin berdamai begitu saja, ia sadar tidak ada gunanya untuk minta maaf lagi.
Christela Qiu mengambil segelas air panas dan memandang Joelle Lin, “Kamu sudah menyiramku, jadi aku ingin menyirammu balik. Itu baru adil.”
Joelle Lin menatap air panas yang Christela Qiu pegang. Uap air itu mengepul dengan hebat. Ia nyaris tidak bisa memercayai tuntutan lawan bicaranya barusan. Wanita ini terlihat jelas berniat melukainya!
Air panas seperti itu bagaimana bisa membasahi tubuh dirinya tanpa meninggalkan luka bakar?
Air yang ia tidak sengaja tumpahkan ke rok Christela Qiu tadi dicampur air dingin supaya durasi pengisiannya lebih pendek. Alhasil, airnya sendiri sama sekali tidak panas. Sekali pun air itu membasahi rok wanita ini, tubuh dia tidak akan mengalami ancaman luka.
Dengan tangan mengepal, Joelle Lin menatap Christela Qiu tajam, “Kamu tidak sadar air yang kamu pegang itu air yang sepenuhnya panas, bukan air panas yang dicampur air dingin seperti airku barusan? Jika aku mengalami luka bakar, kamu harus tanggung jawab!”
Christela Qiu menatap gelas di tangannya. Dalam hati, wanita itu memikirkan kerusakan yang akan ditimbulkan jika air ini ditumpahkan ke tubuh Joelle Lin.
Sudah mengalami pendinginan selama mereka berbicara, suhu air ini tidak mungkin seratus persen panas lagi. Paling-paling, di kulit lawan bicaranya ini hanya akan muncul beberapa gelembung lepuh.
Berhubung ingin menyenangkan dan memuaskan Noemi Bai, ia merasa perlu untuk bertindak sedikit kejam. Wanita itu tersenyum dingin, “Tidak usah tawar-menawar, salah sendiri cari masalah duluan!”
Selesai berbicara, Christela Qiu segera mengayunkan gelasnya ke tubuh Joelle Lin.
Si calon korban tidak bodoh. Dengan sigap, ia segera menghindari arah tumpahan air. Sayang, berhubung gerakannya terlalu terburu-buru, lulutnya yang masih terluka jadi tergerakkan dengan kasar. Tubuh Joelle Lin mengkaku karena rasa nyeri yang tiba-tiba muncul, lalu wanita itu terjatuh ke lantai. Air panas tumpah ke sebelah kakinya dan membasahi ujung roknya. Untunglah, tidak ada seinci pun bagian tubuhnya yang kena.
“Ada apa ini?” Sebuah suara dingin menyapu. Beberapa pekerja yang menyaksikan keributan ini dengan segera menyingkir.
Dengan berdiri di samping Ethan Zong, Noemi Bai melirik Christela Qiu tanpa berkata apa-apa.
Tidak ada orang yang tahu soal hubungan Joelle Lin dan Ethan Zong, kecuali wanita tersebut.
Berhubung merasa berbicara pada siapa pun tidak akan baik buat dirinya, Noemi Bai memutuskan tetap diam demi menghindar dari seretan masalah.
Christela Qiu melirik ke arah Noemi Bai. Dalam hati, ia berpikir bahwa tidak ada yang tidak perlu ia takuti saat ini. Joelle Lin hanyalah seorang penerjemah yang baru masuk perusahaan.
“Ia sengaja menyiramku dengan air, lalu tidak mau minta maaf. Aku kesal setengah mati, jadi aku——menyiramnya balik.”
Ethan Zong memandang wanita yang terduduk di lantai dengan lemah. Seberkas raut yang tidak bisa dijelaskan melintas di bawah matanya, lalu langsung disembunyikan dengan tatapan tegas, “Benar begitu?”
Joelle Lin bangkit berdiri dari lantai. Mungkin karena lukanya masih terlalu sakit, lutut tempat luka tersebut berada menjadi lemah dan ia kembali terjengkang ke arah belakang. Tepat ketika ia berpikir bokongnya akan menghantam lantai dengan keras, sebuah tangan yang kuat meraih lengannya. Ia jatuh ke sebuah pelukan hangat.
Ethan Zong menahan pinggangnya dengan kokoh. Pinggang itu sangat lembut bagai anyaman. Rasa-rasanya, bila tenaga tahanannya ditingkatkan, tulang-tulang pinggang itu bisa remuk.
Si pria tidak rela melepaskan apa yang tengah dipegangnya.
Joelle Lin menarik nafas panjang dengan emosi. Lihat, betapa sialkah dirinya?
Tadi terjatuh gara-gara menghindari siraman air Christela Qiu, ia nyaris terjatuh lagi saat mencoba bangkit berdiri. Untung ada Ethan Zong…...
“Bisa kamu berdiri?” Ethan Zong bertanya.
Joelle Lin mencoba menggerakkan kaki dan mengangguk, “Ya.”
Tidak peduli para pekerja yang berkumpul menyaksikan keributan atau pun Christela Qiu, semuanya tercengang.
Menimbang karakter dingin dan cueknya, Ethan Zong seharusnya tidak menggerakkan tangan.
Semua orang lalu mengalihkan pandangan ke Noemi Bai. Mereka seolah bertanya, siapa sebenarnya Joelle Lin ini?
Dia kelihatannya tidak punya keistimewaan apa pun. Bagaimana bisa dia begitu dipedulikan oleh CEO Zong?
“Berhubung tidak ada yang terluka serius, semuanya silahkan bubar.” Noemi Bai ingin momen ini segera usai. Perilaku Ethan Zong juga berada di luar ekspektasinya.
Jelas-jelas sudah bilang tidak akan mengungkapkan identitas dia, eh sekarang Ethan Zong malah menahan pinggang wanita itu di depan banyak orang. Melihat adegan yang mesra begitu, bagaimana mungkin orang-orang bisa tidak kepikiran macam-macam?
Noemi Bai memelototi Christela Qiu dengan ganas.
“CEO Zong, waktu rapat sudah tiba.” Noemi Bai mengingatkan.
Ethan Zong melepaskan Joelle Lin. Dengan tatapan dingin, pria itu perlahan mengamati sekeliling ruang teh sebelum akhirnya berseru memanggil bawahan, “David Guan!”
Yang dipanggil menghampiri dengan sigap.
“Bawa rekaman kamera-kamera CCTV sekitar sini ke ruang kerjaku.” Setelah berbicara, ia berbalik badan sambil berhenti sejenak untuk menengok ke Noemi Bai, “Waktu dimulainya rapat dimundurkan setengah jam.”
Christela Qiu panik mendengar instruksi ini, “Sekretaris Bai——”
Noemi Bai memberi tatapan dingin dan Christela Qiu pun menutup mulut.\
Setelahnya, wanita pertama mendekati Ethan Zong, “CEO Zong, orang-orang sudah berkumpul di ruang rapat untuk menantimu. Jika ditunda——”
Tidak ada ekspresi di wajah Ethan Zong. Tatapannya sangat datar.
Tatapan seperti ini membuat Noemi Bai tidak berani menyelesaikan kata-katanya. Pria itu menanggapi singkat, “Aku tidak akan lama.”
Benak Christela Qiu dipenuhi kepanikan yang semakin menjadi-jadi. Melalui pengecekan rekaman kamera CCTV, kesengajaannya untuk membuat Joelle Lin menumpahkan air ke tubuhnya akan terungkap. Matilah, riwayat dirinya bakal tamat……
“Kak Noemi Bai——”
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraSang Pendosa
DoniJalan Kembali Hidupku
Devan HardiThe Gravity between Us
Vella PinkyIstri ke-7
Sweety GirlSomeday Unexpected Love
AlexanderMr CEO's Seducing His Wife×
- Bab 1 Aku Tidak Menyesal
- Bab 2 Hamil
- Bab 3 Aku Sudah Seharusnya Menikah Denganmu
- Bab 4 Pernikahan Tanpa Ritual dan Upacara pernikahan
- Bab 5 Malam Pertama
- Bab 6 Tiga Sekeluarga Saling Hidup Bergantungan.
- Bab 7 Pengguguran Tanpa Rasa Sakit
- Bab 8 Aku Harus Bertanggapan Apa?
- Bab 9 Lowongan Kerja Penerjemah
- Bab 10 Dijebak
- Bab 11 Jangan Tertipu Oleh Penampilan
- Bab 12 Kedepannya Panggil Aku Kakak
- Bab 13 Dia Menguasai Bahasa Negara A
- Bab 14 Tidak Memahaminya
- Bab 15 Itu Anakmu
- Bab 16 Sudah Berhasil Dilacak
- Bab 17 Di Dalam Perutnya Ada Anak Haram
- Bab 18 Bermesraan Ditempat Ini
- Bab 19 Jelas-Jelas Tidak Masuk Akal Tapi Tetap Mengesankan
- Bab 20 Mengapa Ada Yang Namanya Cinta Di Dunia Ini
- Bab 21 Sengaja Merayu
- Bab 22 Tidak Bersedia Menyelidiki
- Bab 23 Sepertinya Aku Meremehkanmu
- Bab 24 Aku Senang Dengan Ayah Anakku
- Bab 25 Ethan Zong Ternyata Tidak Lumpuh
- Bab 26 Wanita yang Kontradiktif
- Bab 27 Anakku, Kuatkan Dirimu
- Bab 28 Jangan Sebaik Ini Padaku
- Bab 29 Menggunakan Kekuatan Orang Lain Untuk Menggertak
- Bab 30 Seberapa Gilanya Tadi Malam
- Bab 31 Salah Sendiri Cari Masalah Duluan
- Bab 32 Teringat Malam Itu
- Bab 33 Perencanaan Meghan Shen
- Bab 34 Mendukung
- Bab 35 Kesempatan Langka
- Bab 36 Tentu Saja Cium Suamiku
- Bab 37 Jangan Sembarang Sentuh
- Bab 38 Anak Itu Miliknya
- Bab 39 Aku Bukan Pria Jahat
- Bab 40 Kamu Jadi Partnerku
- Bab 41 Orang Luar yang Lebih Menjadi Perhatian
- Bab 42 Tidak Akan Menerimamu Hanya Karena Anak
- Bab 43 Sangat Dekat
- Bab 44 Diluar Kendali
- Bab 45 Kamu Membuat Rasa Sakitku Tertahan
- Bab 46 Biarkan Aku Membantumu
- Bab 47 Dia Berlutut
- Bab 48 Cara Menghukum
- Bab 49 Berhubungan Dengan Ayahku?
- Bab 50 Kamu Dan Aku Adalah Sepasang Suami Istri
- Bab 51 Mendapatkan Jejak.
- Bab 52 Harapan Yang Hilang.
- Bab 53 Keguguran.
- Bab 54 Mari Kita Bercerai.
- Bab 55 Kembar.
- Bab 56 Simon Lin dan Tania Lin
- Bab 57 Rasa Suka Seorang Pria Terhadap Wanita
- Bab 58 Kamu Telah Membuatku Kesakitan
- Bab 59 Mengadukanku Atas Pelecehan
- Bab 60 Hutang Anak Ditebus Ibu
- Bab 61 Hobi Khusus
- Bab 62 Jantung Masih Bisa Berdebar
- Bab 63 Acara Yang Bermaksud Tidak Baik
- Bab 64 Tidak Berutang Satu Sama Lain
- Bab 65 Tidak Sehebat Dia
- Bab 66 Makanku Tidak Berantakan
- Bab 67 Memohon Dinikahi
- Bab 68 Berpisah Sejenak Membuat Pasangan Serasa Kembali Menjadi Pengantin Baru
- Bab 69 Apakah Kau Seorang Preman
- Bab 70 Takkan Melepaskannya Begitu Saja
- Bab 71 Adanya Kehilangan Akan Mendapat Keuntungan
- Bab 72 Dia Juga Merindukan Cinta
- Bab 73 Mengapa Waktu Itu Ada Kontrak Pernikahan
- Bab 74 Kenali Kedua Sisi Dengan Baik
- Bab 75 Tidak Bisa Membujuk
- Bab 76 Rahasia Pada Saat Itu
- Bab 77 Melepaskan Celana Sendiri
- Bab 78 Ada Orang Yang Mewakilimu Untuk Menggantinya
- Bab 79 Pengemudi Pada Tahun Itu Sudah Meninggal
- Bab 80 Lebih Suka Membuktikannya Sendiri
- Bab 81 Mengapa Hati Bisa Tersakiti
- Bab 82 Katakan Siapa yang Telah Mengajarimu
- Bab 83 Sangat Mirip
- Bab 84 Wanita di Dalam Rekaman
- Bab 85 Lenyap Karena Keserakahan
- Bab 86 Cinta Lama Bersemi Kembali
- Bab 87 Memiliki Perasaan yang Dalam Untuk Seorang Wanita
- Bab 88 Kalau Tidak Ingin Orang Lain Tahu, Jangan Bertindak Semaumu
- Bab 89 Anjing Penggigit
- Bab 90 Balas Hutang dengan Daging
- Bab 91 Mencarikan Pria Baik Untuk Mommy
- Bab 92 Melakukan Hubungan
- Bab 93 Melihat Rendah Orang
- Bab 94 Lelucon Ethan Zong
- Bab 95 Hubungan Kerja Sama
- Bab 96 Dia Adalah Wanita yang Sudah Bersuami
- Bab 97 Lahirkan Seorang Anak Untukku Juga
- Bab 98 Ingin Menyogokku
- Bab 99 Merasa Tidak Tenang
- Bab 100 Jebakan
- Bab 101 Menghancurkannya
- Bab 102 Ini Bukan Berpura-pura Suci
- Bab 103 Apa Yang Terjadi
- Bab 104 Tadi Malam Bersama Mommy-ku
- Bab 105 Jangan Kembali Ke Masa Lalu Jika Sudah Berpindah Hati
- Bab 106 Mencapai Kesepakatan
- Bab 107 Pria Yang Sama
- Bab 108 Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan Dan Maafkan Mereka Jika Memungkinkan
- Bab 109 Jangan Memperlakukanku Terlalu Baik
- Bab 110 Kerjasama Untuk Pertama Kalinya
- Bab 111 Mencoba Hal Yang Berbahaya
- Bab 112 Apa Aku Akan Mati
- Bab 113 Menggunakan Dirinya Untuk Menggantikanmu
- Bab 114 Menunjukkan Sikap Aslinya
- Bab 115 Kamu Mengetuk Kepala Padaku
- Bab 116 Lubuk Hatinya Tersentuh
- Bab 117 Perkelahian di Dalam Rumah
- Bab 118 Siapa Wanita Ini?
- Bab 119 Kamu Tidak Menyukainya, kan?
- Bab 120 Mereka Adalah Anakmu
- Bab 121 Wanita Yang Pernah Melahirkan
- Bab 122 Biarkan Aku Memeluk Sebentar
- Bab 123 Orang Yang Sama Saling Mencintai
- Bab 124 Aku Ingin Ayah Memelukku
- Bab 125 Menjadi Ayah Dengan Mudah
- Bab 126 Hawa Dingin yang Kuat
- Bab 127 Melakukan Kejahatan Yang Tak Termaafkan
- Bab 128 Sebuah Hadiah
- Bab 129 Berikan Kepada Keluarga He
- Bab 130 Kamu Sudah Beristri
- Bab 131 Salahnya Telah Meremehkan Kemampuannya
- Bab 132 Hasrat Adalah Iblis
- Bab 133 Senjata Makan Tuan
- Bab 134 Jangan Sia-siakan Ketulusanmu
- Bab 135 Hukuman Satu Tahun Enam Bulan
- Bab 136 Mengebom Di Toilet
- Bab 137 Ada Nafsu Baru Ada Cinta
- Bab 138 Tinggalkan Wanita Ini
- Bab 139 Kejam
- Bab 140 Takdir
- Bab 141 Sentuhan Nyata, Penglihatan Tidak Nyata
- Bab 142 Tidak Ada Pria Yang Baik
- Bab 143 Tes DNA
- Bab 144 Semua Adalah Pria Ganteng
- Bab 145 Rahasia Dalam Tubuhnya
- Bab 146 Hantu Pencabut Nyawa Dari Neraka
- Bab 147 Ingin Mengetahui Siapa Pria Di Malam Tersebut?
- Bab 148 Menikah Dengan Siapa?
- Bab 149 Diperlihatkan Untuk Siapa?
- Bab 150 Masih Meninggalkan Suhu Badannya
- Bab 151 Kemiripian 99.99%
- Bab 152 Tidak Perlu Mengasihani Kami
- Bab 153 Harus Menemukan Mami Dengan Selamat
- Bab 154 Dia Menyukai Wanita Tersebut
- Bab 155 Apakah Ini Keluarga Babi
- Bab 156 Jangan Menguji Aku
- Bab 157 Jangan Pernah Memikirkannya