Pengantin Baruku - Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
Dengan beberapa kata, Cherry Wen membantu Vino Yu untuk mengalihkan semua tanggung jawab kepada Jenifer Wen, dan dia sendiri membangun citra yang sempurna dari seorang korban yang baik hati dan tidak bersalah.
Sesaat, cahaya flash menyinari ke arah Cherry Wen seolah-olah ingin merekam setiap adegan dari wanita cantik seperti dirinya.
Jenifer Wen meremas ponselnya, hampir memiliki desakan untuk menghancurkan layar ponselnya. Cherry Wen benar-benar terlalu kejam, bahkan hanya beberapa kata darinya bisa mendorongnya ke situasi putus asa.
Selanjutnya, tidak peduli apa yang dia katakan atau lakukan, semuanya tetap salah, kecuali dia dapat menemukan tempat yang salah di dalam video itu.
Ya, mata Jenifer Wen berbinar, video itu jelas terlihat sedikit tidak normal, jelas-jelas Vino Yu lah yang berlari mendekat dan menariknya untuk menciumnya dengan paksa pada hari itu.
Tetapi apa yang baru saja dilihatnya benar-benar terbalik. Dalam video itu, dialah yang menarik Vino Yu dengan tangannya dan ingin mencium bibirnya, sehingga membuat banyak orang marah.
Dan dengan koneksi Cherry Wen di industri film dan televisi yang begitu lama, tidak sulit mencari seseorang untuk membuat efek ini!
Jenifer Wen juga tidak punya waktu untuk terus merajuk di sini, dia harus menemukan kekurangan dalam video itu secepat mungkin dan membereskan keluhannya.
Memikirkan hal itu, dia dengan cepat berdiri dan berjalan keluar dengan kepala menunduk, hanya saja, sebelum mengambil beberapa langkah, dia sudah ditabrak oleh seorang wanita paruh baya. Wanita itu meliriknya, dan kemudian meraih pergelangan tangannya, nadanya menghina, "Kenapa kamu begitu familiar, apakah kamu orang ketiga yang memprovokasi pacar adik itu?"
Suara wanita itu sangat nyaring dan tajam, jadi dia dengan cepat menarik perhatian orang-orang di sekitar. Jenifer Wen merasa takut dengan tatapan menghina dan acuh tak acuh itu, lalu mencoba untuk menarik tangannya, "Lepaskan aku, aku tidak melakukan hal semacam itu, lepaskan!"
Melihat Jenifer Wen yang masih memiliki kekuatan untuk berteriak, wanita paruh baya itu masih menolak untuk meminta maaf, dia tidak bertobat dan tiba-tiba menjadi marah, "Kamu masih memiliki muka untuk berteriak pada orang lain, orang sepertimu yang hidup di dunia ini hanya buang-buang udara. Karena kamu bahkan tidak mendengarkan apa yang orang tuamu katakan, maka biarkanlah masyarakat yang mendidikmu!"
"Orang tak tahu malu seperti ini yang memprovokasi pacar orang lain seharusnya ditelanjangi dan dibuang di jalan!"
Setelah itu, wanita itu mengulurkan kedua tangannya dan Jenifer Wen tanpa sadar melindungi wajahnya, lalu kedua tangan itu dengan cepat mendarat di kerahnya, menusuk bajunya dan merobek sebuah lubang di bajunya.
“Kamu sudah gila!” Jenifer Wen mencoba untuk menghindar, tetapi ukuran pihak lain hampir lebih besar darinya dan gerakannya juga sangat ganas, sehingga menekannya untuk tidak bisa bergerak.
“Kamu ini namanya melakukan kejahatan!” Suara Jenifer Wen sedikit cemas dan dia berteriak keras. Ketika orang di seberang mendengar ini, dia tertawa terbahak-bahak, “Melakukan kejahatan? Apakah menurutmu akan ada yang peduli?"
Mata Jenifer Wen menyapu kerumunan di sekitarnya.
Tidak sedikit orang yang datang berkumpul ketika mereka melihat keramaian ini. Tidak hanya mereka tidak ingin menghentikan mereka, tetapi mereka malah berkumpul, melihat penampilan Jenifer Wen yang memalukan, dan berbicara dengan keras.
"Apakah ini sedang memberi pelajaran kepada orang ketiga ini?"
"Wanita tak tahu malu seperti ini memang pantas mendapatkannya. Kudengar dia bahkan tidak melepaskan adik iparnya sendiri. Dia terlalu jahat!"
"Dia benar-benar pantas mendapatkannya. Aku akan mengambil fotonya dan mempostingnya di Internet sebentar lagi, mungkin saja aku masih akan populer!"
Mendengar pembicaraan yang tidak relevan bahkan sombong itu, ketidakberdayaan pun menyebar di hati Jenifer Wen.
Dan, penampilannya yang menyakitkan itu jelas membuat pelakunya merasa sangat bahagia, membuatnya bahkan menjadi lebih kejam.
"Lanjut, lanjut, biarkan wanita ini tidak tahu caranya menjadi manusia lagi!"
Ada suara gemuruh yang tidak terlalu besar yang menyaksikan keramaian ini, bahkan ada beberapa orang yang mengeluarkan ponsel mereka dan mulai mengambil gambar.
Bahkan, ada banyak sekali pria menjijikkan yang air liurnya hampir menetes karena melihatnya, mereka tidak sabar untuk maju dan membantu...
“Tidak, lepaskan, kalian sudah gila, biarkan aku pergi!” Jenifer Wen berjuang mati-matian, menarik kain di tubuhnya dengan keras, lalu menutupi tubuhnya tanpa mengungkapkan apapun.
Jika seseorang benar-benar mengambil foto dan video semacam itu di jalan, meskipun kemudian dia mengklarifikasi dan membuktikan bahwa dia tidak bersalah, namun dia juga akan hidup dibawah penghinaan orang lain sepanjang hidupnya. Dia tidak menginginkannya, jangan...
Keputusasaan di dalam hatinya membuat Jenifer Wen kehabisan tenaga. Dia mendorong wanita di depannya itu, bergegas ke depan seorang gadis, mengambil ponselnya, dan sambil melarikan diri, dia menghubungi nomor Nicholas Lu.
Segala sesuatunya terjadi begitu cepat, bahkan Jenifer Wen juga tidak sempat memikirkan mengapa dia teringat dengan Nicholas Lu untuk pertama kali. Dia hanya tahu bahwa dia membutuhkan seseorang untuk membantunya.
"Itu adalah ponsel Apple yang baru kubeli, huhuhu."
Gadis yang ponselnya direbut itu menangis, dan penolakan Jenifer Wen jelas membangkitkan kemarahan semua orang, "Tidak hanya menjadi orang ketiga, tetapi juga merebut barang orang lain?"
Segera, banyak orang mengejarnya. Jenifer Wen menyadari bahwa dia menjadi lebih bingung, tetapi dia tidak berani berhenti dan hanya bisa berdoa agar panggilan itu terhubung dengan cepat.
Namun, yang ditunggu Jenifer Wen bukanlah suara Nicholas Lu, melainkan suara elektronik yang dingin, "Maaf, pengguna yang Anda hubungi tidak menjawab."
Dia terus menelepon tanpa menyerah, tetapi tidak peduli berapa kali dia menelepon, itu tetap sama, tidak ada yang menjawab!
Jenifer Wen tiba-tiba teringat bahwa Nicholas Lu pergi ke luar negeri kali ini untuk mencari seseorang yang disukainya. Karena begitu, bagaimana dia masih akan peduli padanya?
Hatinya tenggelam perlahan-lahan. Saat ini, seorang pria paruh baya melihat Jenifer Wen bersembunyi di semak-semak dengan mata tajam, "Dia ada di sini!"
Pria paruh baya itu datang mendekat dengan wajah yang menjijikkan. Dia berpikir, bahkan jika dia menyentuh wanita seperti ini, juga tidak ada yang akan mengatakan apapun, jadi dia mencarinya dengan sangat hati-hati.
Tanpa diduga, dia benar-benar menemukannya!
Jenifer Wen termundur dua langkah dan baru akan melarikan diri, tetapi sudah ada orang di belakangnya. Pria itu bergegas datang dan merobek pakaiannya dengan dalih mengambil kembali ponselnya, "Siapa suruh kamu mencuri ponsel seseorang. Cepat kembalikan, wanita tak tahu malu!"
Merasa tangan berminyak dan kotor itu akan menimpanya, pada saat itulah Jenifer Wen bahkan sempat terdorong untuk mati saja.
Bahkan jika dia mati, dia juga tidak akan dicemari oleh orang seperti itu.
Tetapi, ketika Jenifer Wen dipenuhi dengan pikiran gila, tiba-tiba, suara dingin terdengar, "Apa yang sedang kalian lakukan, hentikan!"
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranAkibat Pernikahan Dini
CintiaDon't say goodbye
Dessy PutriMy Cute Wife
DessyPredestined
CarlyDark Love
Angel VeronicaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang