Pengantin Baruku - Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu

Jenifer Wen tidak mendengar suara lelaki di luar yang begitu dingin, dia hanya tahu kalau itu Nicholas Lu dan seketika menjadi lega.

Membuka pintu, Jenifer Wen melihat wajah Nicholas Lu yang terluka, walaupun sudah kering, tapi bekas darah itu masih membuatnya yang melihatnya turut sedih.

"Kamu ini kenapa?"

Jenifer Wen tidak bisa menahan diri untuk menatap luka itu, itu sepertinya luka karena tergores, bagaimana bisa ada orang yang berani memukul Nicholas Lu, dan juga beberapa hari ini, ini sudah yang kedua kalinya, dia mungkinkah sedang mengalami sesuatu yang berbahaya?"

"Tidak apa-apa." Nicholas Lu sudah dari awal melupakan hal itu, karena dalam hatinya sekarang sedang memikirkan sesuatu dan membuatnya melupakan rasa sakit itu.

"Jenifer, aku ada pertanyaan untukmu."

Sambil mengatakan itu, tatapan Nicholas Lu beralih pada Jenifer Wen, sorot matanya penuh perhatian, tidak terlihat palsu sedikitpun, dan ini membuat perasaannya sedikit lega dan tenang.

"Apa itu, tunggu selesai aku obati baru kamu tanya ya!"

Jenifer Wen dari tadi terus menatap luka Nicholas Lu, dan dia bahkan tidak menyadari sikap anehnya saat ini. Dia hanya berpikir, kalau bekas luka ini tertinggal di wajah yang begitu sempurna, maka itu hanya akan menjadi noda yang jelek.

Setelah mengatakan itu, dia bergegas pergi ke kamar untuk mencari kotak obatnya, melihat kekukuhannya, Nicholas Lu tidak mengatakan apa-apa. Dia masuk ke kamar tidur Jenifer Wen, dan duduk, hanya, dia kembali melihat buku kandungannya lagi.

Di atasnya ada sebuah foto bayi yang lucu, tapi itu tidak hanya membuatnya merasa tidak menyukainya, tetapi juga membuatnya semakin kesal.

Kalau anak ini anaknya, dia mungkin akan menyukainya, tetapi ketika memikirkan anak ini tidak tahu anak siapa, dia tidak tahu identitas ayahnya apa, tidak tahu di mana dia sekarang, dan lebih tidak tahu jelas kapan lelaki itu akan muncul lagi, dan apa pendapat Jenifer Wen tentang lelaki itu?

Nicholas Lu tidak pernah suka mengambil risiko, begitu pula dalam cinta, dia tidak akan memberi alasan pada Jenifer Wen untuk pergi meninggalkannya kapan saja.

Jenifer Wen menemukan kapas dan obat, kemudian berlari kembali dengan cepat. Melihat Nicholas Lu duduk di tempat tidur sambil melihat buku dengan ekspresi yang rumit, hatinya tersentak dan dia dengan cepat mengemas segalanya, "Aku akan memberimu obat."

Nicholas Lu mengangguk, dan Jenifer Wen pertama-tama menyeka noda darah dari wajahnya dengan kapas yang dibasahi, lalu mengoleskan obat pada lukanya.

Untungnya lukanya tidak dalam, meski terlihat menakutkan tapi itu tidak akan meninggalkan bekas luka.

Tapi Jenifer Wen masih khawatir, apa yang terjadi padanya hingga bisa seperti sampai 2 kali?

"Apa...Apakah ini tindakan dari kakek Lu?"

Jenifer Wen bertanya dengan hati-hati sambil mengoleskan obat dengan lembut.

Nicholas Lu mengangguk, dan secara tidak sengaja menyentuh lukanya, dia tidak bisa menahan desis kesakitan, Jenifer Wen sendiri langsung terkejut, "Jangan bergerak!"

Namun, meski nada suaranya cukup lugas, tapi dalam hati Jenifer Wen bagaimana bisa tidak tahu, Nicholas Lu bisa dipukuli seperti ini pasti ada hubungannya dengannya.

"Apa itu karenaku?"

"Jangan berpikiran yang macam-macam ya." Nicholas Lu tidak menjawab tapi juga tidak mengelak.

Hati Jenifer Wen begitu berat, dan ada sedikit rasa terharu, walaupun dia di pukul oleh kakek Lu, tapi dia tidak melampiaskan amarahnya padanya dan masih memperdulikannya.

Mungkin, Nicholas Lu terhadapnya lebih serius dari yang dia bayangkan.

Sambil memikirkan itu, mata Jenifer Wen terlihat kosong, dia sedang berpikir, kalau Nicholas Lu tahu anak ini adalah anaknya, dan kalau mereka berjuang bersama, akan kah lahir hasil yang membahagiakan untuk keduanya?

Jenifer Wen mempercepat gerakan tangannya, selesai memberinya obat dan meletakan kembali barang pada tempatnya, tapi Nicholas Lu memegang pergelangan tangannya, menyuruh matanya beradu dengan matanya, dan tatapannya tidak mengelak sedikitpun darinya.

"Jenifer, ada yang ingin aku tanyakan padamu."

Nada suaranya begitu serius, Jenifer Wen menganggukan kepala, "Tanya lah."

"Anak di perutmu itu sebenarnya anak siapa?"

Nicholas Lu hari ini sudah meyakinkan diri, dia harus menanyakan semua ini dengan jelas, anak ini, dia bisa membiarkan Jenifer Wen melahirkannya, tapi setelah dilahirkan, dia tidak boleh membesarkannya.

Dia tidak bisa membiarkan sesuatu yang berbahaya ini berada di sisi Jenifer Wen, dan dia juga tidak akan memberi kesempatan untuk ayah anak ini.

Jenifer Wen tidak menyangka dia akan menanyakan ini, tapi, pertanyaan ini kebetulan juga baru saja melewati pikirannya tadi.

Atau mungkin, ini adalah kesempatan yang baik, untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Nicholas, kamu percaya denganku kan?"

Nicholas Lu tidak terlihat ragu sedikitpun, "Katakan."

Jenifer Wen menghirup nafas panjang, dia seperti sudah memutuskan semua ini dan mengatakan rahasianya, ini sungguh tidak mudah.

"Anak ini, anakmu."

Jenifer Wen mengatakan ini kata demi kata, setelah mengatakan itu, dia dengan ragu melihat ekspresi Nicholas Lu.

Dan yang tidak dia duga adalah, Nicholas Lu tidak menunjukan ekspresi apapun, tidak bahagia, tidak terkejut, tapi malah begitu tenang dan menakutkan.

Jenifer Wen tiba-tiba merasakan perasaan aneh di hatinya, Nicholas Lu selalu mempermasalahkan anak itu. Dia tahu dengan jelas karena dia takut orang tahu dia ayah dari anak itu dan akan mencarinya untuk melakukan sesuatu yang buruk padanya, jadi dia bersikeras untuk tidak mengatakan itu.

Tapi sekarang setelah akhirnya mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya, reaksi Nicholas Lu malah tidak meninggalkan apa pun di hatinya.

"Anak itu anakku?"

Nada suara Nicholas Lu jelas tidak percaya.

Dia mengingat bulan keberadaan anak ini sangat jelas, waktu itu mereka belum ada melakukan itu, lalu anak ini bagaimana bisa jadi anaknya?

Satu-satunya penjelasan adalah Jenifer Wen mungkin takut dia akan membunuh anak itu dan akan memisahkannya dari anak itu, jadi dia sengaja mengatakan kebohongan seperti itu.

"Jenifer, kalau kamu takut aku akan memaksamu untuk membunuh anak ini, kamu tidak perlu khawatir. Kondisi fisikmu saat ini tidak cocok untuk melakukan operasi aborsi. Aku tidak akan mengambil risiko untuk kesehatanmu."

Nicholas Lu melanjutkan, "tapi, setelah anak ini lahir, dia harus disingkirkan. Aku bisa menerima kamu untuk melahirkannya, tetapi aku tidak dapat membiarkannya terus ada dalam hidup kita. Ini batasku."

Jenifer Wen terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau Nicholas Lu tidak akan mempercayainya sama sekali, "Tidak, ini benar-benar anakmu!"

"Anakku?"

Nicholas Lu melihat sikap Jenifer Wen yang emosional, tetapi hatinya menjadi tidak bahagia.

Mungkinkah dia benar-benar peduli tentang anak dari laki-laki lain ini, sampai dia ingin berbohong, dan menipunya untuk bisa membesarkan anak dari laki-laki lain ini?

Ada rasa kecut di hatinya, Jenifer Wen sepertinya sangat menyukai lelaki itu, dia bahkan ingin menjaga darah dagingnya dengan mengorbankan harga dirinya.

"Nicholas, percayalah padaku, ini...Anak ini benar-benar anakmu..."

Jenifer Wen melanjutkan, "Awalnya, aku pergi ke hotel Mingsheng untuk mencari bukti kalau Cherry memiliki hubungan bersama sutradara, jadi aku sengaja menyewa pakaian Sheila, tapi sayangnya aku tertangkap basah, dan akhirnya aku berhasil melarikan diri dan lari ke kamarmu, hingga kemudian..."

"Ini benar-benar anakmu."

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu