Pengantin Baruku - Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
Setelah telepon terputus, dalam sekejap, keringat dingin di tubuh Jenifer Wen langsung luruh membasahi pakaiannya, dia seperti baru dikeluarkan dari air dingin, dan udara seperti tersedot, membuatnya seperti tercekik.
Hansen Bai juga bangkit dan memegang tubuh Jenifer Wen yang gemetar: "Jenifer, ada apa denganmu?"
“Tidak apa-apa, aku baik-baik saja…” Jenifer Wen menghindari tangan Hansen Bai dan mundur beberapa langkah. Dia takut akan menyusahkan Hansen Bai, memegang ponsel dengan erat dan buru-buru mengucapkan selamat tinggal padanya: “Aku ada urusan lain dan izin pergi dulu. Nanti aku akan menghubungimu lagi."
“Tunggu.” Hansen Bai kalau Jenifer Wen memiliki masalahnya sendiri, dan sekarang telah terjerumus masuk ke dalam keluarga Lu. Banyak hal yang tidak bisa dia lakukan dengan bebas. Kalaupun dia ingin membantunya dia harus menghentikan itu karena itu bisa menyakiti Jenifer Wen, "Aku punya kartu, ambil lah, kalau makan dan pakaian di keluarga lu tidak sesuai denganmu, kamu bisa pergi keluar dan membeli yang baru. Oh iya, aku membawakanmu banyak pakaian dan semuanya model yang dulu kamu sukai. Kalau kamu merasa tidak nyaman untuk keluar, kamu bisa memakai pakaian ini.
Jenifer Wen menunduk dan melihat pakaian yang dia bawa keluar saat ini adalah pakaian dari penjara, setelan celana jins tua dan lengan pendek putih 3 tahun yang lalu, dia kemudian tersenyum kaku, "Tidak apa-apa, aku masih punya pakaian..."
“Tidak perlu sungkan denganku, ya sudah, pergi lah, nanti kalau terlambat pulang keluarga Lu akan menyulitkanmu lagi."
Hansen Bai memberikan pakaian dan kartu itu ke tangan Jenifer Wen, kemudian berbalik dan pergi, dan Jenifer Wen akhirnya hanya bisa mengambil pakaian itu dan masuk ke mobil Keluarga Lu pergi dari sana.
Di sudut jalan, Hansen Bai yang duduk di dalam mobil menyaksikan Jenifer Wen masuk ke dalam mobil, hatinya tanpa bisa dijelaskan terasa sesak, dan tangannya mengepalkan kemudi.
Jenifer Wen, tunggu aku, suatu hari nanti aku pasti akan bisa membuatmu mendapatkan kebebasanmu.
Jenifer Wen dalam perjalanan pulang meras tidak tenang, membayangkan malam yang gelap nanti, dia takut dengan apa yang akan dilakukan lelaki itu padanya, tetapi juga tidak berani memberi tahu siapa pun.
Supir itu juga orang dari lelaki itu, dan dia tidak berani menunjukkan keanehan pada dirinya sedikit pun.
Untuk sesaat, dia rasanya ingin melompat keluar mobil dan melarikan diri, tetapi dia tahu kalau dia sama sekali tidak bisa lepas dari genggaman keluarga Lu!
Jenifer Wen merasa seperti ada seseorang yang tengah mencekik tenggorokannya membuatnya susah bernafas.
Jenifer Wen duduk di ruang tamu sampai tengah malam tidak berani kembali ke kamarnya. Para pelayan yang lalu-lalang menatapnya dengan heran. Pada akhirnya, Eva Ye yang kembali dari pesta melihat Jenifer masih duduk di sofa ruang tamu, kemarahan dalam hatinya melonjak dan mulai mengoceh: "Semalam ini bukannya menemani Nicholas malah duduk di sini seperti orang bodoh, apa yang kamu lakukan!"
"Aku, aku tidak bisa tidur, jadi ke ruang tamu mencari udara segar..."
"Kembali ke kamarmu. Kalau kamu tidak bisa tidur, pergi pijit Nicholas. Pijit dia sampai kamu tertidur! Jangan sampai aku melihatmu lagi di tengah malam, itu benar-benar menjijikkan dan membuatku ingin muntah!"
Jenifer Wen tidak punya pilihan selain bangkit dan kembali ke kamar. Lampu di dalam ruangan menjadi gelap saat pintu ditutup, dan tubuh Jenifer Wen langsung ditekan ke pintu.
"Siang tadi, lelaki busuk itu menyentuhmu dimana saja, hm? Tangan mana yang disentuhnya? Aku akan pergi memotong tangannya!"
"Kami hanya teman baik, kamu tidak boleh menyakitinya tanpa alasan!"
“Jenifer Wen, ini baru beberapa hari, kamu sudah pergi keluar dan mencari laki-laki lain! Aku khawatir itu alasan sebulanmu itu untuk ini, kamu ingin mencari laki-laki lain untuk mendukungmu, dan memanfaatkan ini untuk menyingkirkan aku! Lihat lah kamu bahkan berani lelaki busuk itu. Percaya tidak kalau kamu mengatakan satu hal tentang lelaki itu lagi, aku besok pasti akan membuatnya menemui ajalnya?”
Jenifer Wen teringat pada ferrari milik Vino Yu. Ketika supir tanpa ragu menabrak mobilnya, dia bahkan tidak memikirkan apakah ada orang di dalam mobil itu. Mungkin mereka sama sekali tidak mengkhawatirkan apakah ada orang di dalam mobil itu, oleh karena itu, bagi mereka membunuh Hansen Bai mungkin hanya semudah dengan satu gerakan jari.
"Tolong, jangan seperti ini...Aku tidak bermaksud meminta bantuan siapapun. Aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya. Kalau kamu tidak percaya, aku lain kali tidak akan pergi bertemu dengannya...”
Jenifer Wen merasakan rasa takut, kalau dia tadi banyak melakukan skinship dengan Hansen Bai, apakah dia sekarang bisa langsung menerima kabar buruk dari Hansen Bai?
Permohonannya itu menunjukkan hasil. Lelaki itu melepaskannya, tetapi ketika melihat tas berisi pakaian di tangannya, amarahnya melonjak lagi dan melemparkan tas pakaian itu ke lantai. Kartu yang diberikan oleh Hansen juga jatuh.
Lelaki itu melihat pakaian dan kartu di tempat yang sama kemudian mencibir: “Sudah ada pakaian, ada kartu lagi, dan kamu masih bilang tidak ada apa-apa dengannya, ya?"
Wajah Jenifer Wen dicengkeram oleh telapak tangan lelaki itu, dan dia berusaha keras untuk mengeluarkan beberapa kata dari bibirnya: "Hanya beberapa pakaian..."
“Hanya beberapa pakaian? Nah berarti lain kali, apakah kamu akan menyodorkan tubuhmu padanya, hah!
“Cukup! Sebenarnya apa yang kamu mau, pakaian ini juga tidak dari uangmu, mau atau tidak pakaian ini itu adalah kebebasanku, kamu atas dasar apa mengurusiku!”
“Kebebasan? Ah! Jenifer, kamu sepertinya sudah melunjak karena perlakuan renggang keluarga Lu padamu, kamu sepertinya lupa kamu ada dimana, dan apa statusmu huh!”
“Aku ada kebebasan atau tidak, itu tidak ada urusannya denganmu, dasar kamu iblis gila, kalau memang tidak ada jalan lain ayo kita pergi mati bersama!”
“Kalau begitu aku dulu yang akan menghancurkanmu!”
“Kamu! Lepaskan! Huf—
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Superhero
JessiKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiMy Charming Wife
Diana AndrikaPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang