Pengantin Baruku - Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer

Nicholas Lu bersandar ke jendela, pandangannya mengarah ke luar jendela, penampilan pendiam pria itu seperti patung yang dibuat dengan hati-hati, sempurna tetapi tidak nyata.

“Kenapa kamu ada di sini?” Jenifer Wen menepuk-nepuk dadanya. Dia sangat kaget ketiga melihat sosok itu.

Dia masih mengira itu adalah pencuri yang memasuki rumah, meskipun semua barang-barangnya bahkan tidak sebanding dengan rumah ini.

“Mari kita lihat apa yang sudah kamu lakukan.” Nicholas Lu memikirkan adegan yang baru saja dilihatnya. Yang mengantarkan Jenifer Wen pulang adalah seorang pria, seorang pria yang belum pernah dilihatnya.

Jenifer Wen tidak dapat memahami perilaku arogan Nicholas Lu, tetapi dia juga sulit untuk membantah.

Dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Nicholas Lu. Tidak peduli apapun, mereka adalah mantan suami dan istri, untuk apa pria itu terus memedulikannya?

“Apakah itu pria baru yang kamu cari?” Nicholas Lu yang melihatnya tidak sabaran, nada bicaranya juga menjadi tidak terlalu ramah.

Jenifer Wen yang awalnya sedang dalam suasana hati yang baik pun langsung dibuat kesal olehnya, "Sudah kubilang, aku pergi ke rumah kolega untuk makan malam, dan mereka mengatakan tidak sopan untuk membiarkanku naik taksi sendiri, jadi dia meminta kakaknya untuk mengantarkanku pulang. Percaya atau tidak, terserah."

Dia meragukan seperti apakah dirinya di hati Nicholas Lu. Selama pria itu melihatnya bersama dengan pria lain, pria itu secara alami akan berpikir bahwa dia memiliki hubungan spesial dengan pria lain itu.

Dia, Jenifer Wen, bukanlah wanita sembarangan.

Melihat Jenifer Wen menyelesaikan kalimat panjang ini dalam satu tarikan nafas, wajahnya memerah dan ekspresi Nicholas Lu yang awalnya tegang pun sedikit mengendur, "Aku masih berpikir, kukira selera matamu masih tidak seburuk itu."

Ketika Jenifer Wen mendengar apa yang dikatakannya, dia hanya merasa bahwa Nicholas Lu benar-benar tidak dapat tertolong lagi. Dia memutar matanya dan pergi ke lemari es untuk mengambil buah-buahan untuk dimakan.

Nicholas Lu baru berkata pelan, "Rekan yang mana?"

Jenifer Wen hampir memuntahkan strawberry yang dia makan di mulutnya, "Sheila, gadis yang kamu minta Jordy untuk merekrutnya secara khusus."

Mendengar nama ini, wajah Nicholas Lu tidak terlihat bagus.

Sheila Liu ini tidak bekerja dengan baik di perusahaan, dia pasif dan juga malas. Jika bukan karena dia berhutang budi padanya, ditambah juga dia memang memberinya sebuah janji pada saat itu, Nicholas Lu pasti sudah akan memecatnya dari awal.

Hanya saja, dia tidak menyangka wanita itu akan berhubungan baik dengan Jenifer Wen.

"Tidakkah menurutmu dia aneh ketika kamu melihatnya?"

Terakhir kali, bukankah Jenifer Wen melihatnya datang untuk menyenangkannya? Namun demikian, mereka masih bisa berteman, dan Jenifer Wen sama sekali tidak cemburu di hatinya?

"Biasa saja." Jenifer Wen menggelengkan kepalanya. Terhadap Sheila Liu, dia hanya memperlakukannya sebagai seorang anak kecil yang membutuhkan.

Nicholas Lu menyadari bahwa Jenifer tidak menganggap serius insiden itu di dalam pikirannya, hatinya tiba-tiba merasa buruk.

Dia melirik Jenifer Wen yang sedang makan buah dengan gembira bahkan tanpa melihatnya, dia lalu berjalan keluar dengan marah, "Hanya tahu makan."

Setelah berbicara, dia pun pergi.

Jenifer Wen mengawasinya pergi tanpa bisa dijelaskan, mengapa dia makan buah saja bisa memprovokasinya? Padahal, ini adalah buah-buahan yang dibelinya sendiri.

Mungkinkah pria itu tidak ingin dia dan Sheila Liu menjadi terlalu dekat, karena dia takut dia akan membicarakan pernikahan mereka sebelumnya dan merusak hubungan diantara mereka?

Setelah dipikir-pikir, Jenifer Wen justru berpikir hal itu sangat mungkin. Bagaimanapun, Sheila Liu ini direkrut sendiri oleh Nicholas Lu dengan membuat pengecualian, dan dia masih berani mendekatinya di perusahaan. Bagaimana dia bisa mempunyai keberanian seperti itu?

Memikirkan hal itu, Jenifer Wen menjadi tidak nafsu makan dan melemparkan buah di tangannya ke atas meja, lalu dia mulai mendengarkan musik prenatal.

...

Ketika Steve Liu kembali ke rumah, suasana hatinya tidak bagus. Sheila Liu yang melihatnya pun dengan cepat menanyakan apa yang terjadi.

Mengetahui bahwa Jenifer Wen tinggal di komunitas kelas atas seperti itu, Sheila Liu merasa semakin masam. Jika ini masalahnya, maka Steve Liu harus segera mendapatkan Jenifer Wen.

"Sebenarnya, dia adalah generasi kedua orang kaya yang tak terlihat. Tidakkah kamu melihat bahwa dia sedikit mirip dengan artis itu, Cherry Wen, dan nama belakangnya juga adalah Wen? Dia adalah putri dari keluarga Wen. Jika kamu bisa menikah dengannya, maka perjalananmu selanjutnya pasti akan mulus."

Kebohongan Sheila Liu ternyata adalah kebenaran. Bahkan, untuk menyemangati Steve Liu, dia masih dengan enggannya mengambil sebagian uang yang diberikan Nicholas Lu kepadanya, “Kak, mengejar wanita itu perlu mengeluarkan uang. Aku akan membantumu. Selama kamu mendapatkannya, maka kamu tidak perlu khawatir untuk mendapatkan kembali investasinya."

...

Pada hari Esoknya.

Begitu dia pergi bekerja, Jenifer Wen hendak naik ke atas ketika penjaga keamanan tiba-tiba memberinya buket bunga.

Jenifer Wen sedikit agak bingung, melihat sebuket bunga itu dan bertanya-tanya apa yang terjadi.

Rekan kerja yang bekerja bersamanya pun melihatnya dan mencemooh, "Oh, kamu ini pasti punya sesuatu!"

"Siapa itu? Seperti apa penampilannya, kamu ini terlalu misterius!"

Jenifer Wen sedikit tersipu. Dia biasanya selalu bersikap rendah hati dan tertutup di perusahaan. Tiba-tiba, dia yang diperhatikan seperti ini pun merasa buruk untuk dirinya secara keseluruhan.

Sambil memegang seikat bunga ke lantai atas, Jenifer Wen buru-buru membuka kartu yang menempel di atasnya. Dalam situasinya saat ini, juga seorang anak di dalam perutnya yang tidak tahu anak dari siapa itu, bagaimana mungkin dia bisa berpacaran dengan orang lain?

Jadi, biarkanlah pria itu menghemat uangnya dan jangan sia-siakan pemikirannya.

Begitu Nicholas Lu naik ke lantai atas, dia melihat Jenifer Wen yang sedang memegang sebuket bunga mawar dan melihat ke kartu ucapan.

Seikat bunga itu begitu besar sampai-sampai setengah tubuh dari Jenifer Wen terkubur di dalamnya, dan wajah giok putih kecilnya pun muncul dari bunga yang lebat.

Namun, Nicholas Lu tidak memiliki mood untuk menikmati pemandangan yang indah itu. Dia berjalan ke arahnya dengan wajah tenang dan melirik seikat mawar merah yang indah, "Benar-benar jelek. Sudah zaman apa, tetapi masih mengirimkan barang semacam ini?"

Jenifer Wen mendongak dan melihat ekspresi acuh tak acuh Nicholas Lu, "Lagipula, ini bukan untukmu."

Bagaimanapun, ini hanyalah sebuah niat. Bahkan jika kamu tidak menyukainya, kamu juga tidak perlu mengatakannya seperti itu.

"Dia ditempatkan di kantorku dan menghalangi mataku. Kenapa, tidak bisa mengatakannya?"

Nicholas Lu yang melihatnya masih berani membantah, nada bicaranya bahkan menjadi lebih kasar.

Melihat Jenifer Wen tidak dapat berbicara lagi, pria itu mendengus dingin, "Segera urusilah dan jangan biarkan aku melihatnya lagi."

"Tidak perlu segitunya, kan?" Jenifer Wen melihat kartu itu tetapi tidak ada nama di atasnya, hanya pengakuan- "Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama."

Bagaimanapun, ini adalah pertama kalinya dia menerima bunga dari orang lain, jadi dia sedikit sungkan untuk membuangnya.

"Perlu atau tidak, akulah yang memiliki keputusan akhir. Jika aku melihat seikat bunga ini lagi, aku akan membuangnya sendiri."

Nicholas Lu pergi setelah berbicara. Jenifer Wen tidak berdaya, tetapi dia tidak bisa menolak perintah Nicholas Lu. Jadi, dia hanya bisa mencabut bunga itu, memberikan sebagian untuk rekan kerjanya, dan sebagian lagi ditancapkan di vas di kamar mandi perusahaan.

Nicholas Lu merasa sangat kesal ketika melihat penampilannya yang sedih di kantor.

Ini hanyalah seikat bunga, perlukah sampai segitunya?

Dia mengeluarkan ponselnya, menelepon Jordy An, dan memerintahkan beberapa patah kata.

Setelah beberapa saat, Jenifer Wen menerima buket besar yang jauh lebih besar daripada yang tadi.

Bahkan satu orang tidak bisa memindahkannya, ia dipindahkan oleh dua orang.

Jenifer Wen benar-benar terpana. Ketika membukanya, 999 bunga lili parfum membentuk sebuah bentuk hati yang sempurna.

Nicholas Lu memandangi tatapan tercengang Jenifer Wen, dengan senyuman di bibirnya.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu